NovelToon NovelToon
Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ainie1012

Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.

Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.

"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Siuman

Erwin tidak menyangka kalau dari perbuatannya tersebut akan menghasilkan anak-anak yang tampan seperti Dev dan Andra.

Saat ini Andra sedang berada di dalam gendongan Erwin dan Andra terlihat nyaman di dalam dekapan Erwin tersebut.

Tidak beberapa lama keluarlah seorang dokter dengan dua orang perawat yang mengikutinya.

"Dok bagaimana dok?" tanya Erwin kembali sambil menggendong Andra.

"Alhamdulillah, kita hanya tinggal menunggu anak itu sadar saja dan anak itu akan segera di pindahkan...." kata sangat dokter kembali.

"Dan tolong urusi administrasi terlebih dahulu, baru kami akan memindahkan anak itu...." lanjut kata salah satu perawat tersebut.

"Rizal, tolong ke tempat administrasi dan pesankan kamar terbaik buat anakku...." ucap Erwin yang meminta Rizal ke meja admin.

"Kebetulan saya sudah mengatasi administrasi tersebut tuan dan sudah memesan kamar VIP buat anak tuan...." balas Rizal kemudian.

"Kalau begitu kami hanya tinggal memindahkannya saja...." ujar perawat itu kembali.

Dan para perawat pun kembali ke dalam untuk memindahkan Dev, dari ruangan UGD menuju kamar inap.

Singkat cerita Dev telah di pindahkan ke kamar inap, Vania dan yang lainnya juga sudah ada di ruangan tersebut untuk menemani Dev.

"Papa....aku mau es krim coklat, pizza dan kentang goreng...." kata Andra kepada Erwin.

"Baiklah akan papa...." perkataan Erwin di potong oleh perkataan seseorang.

"Jangan di turuti dulu, karena hari ini Andra belum makan nasi sama sekali...." Nita yang memotong perkataan Erwin.

"Whats....Andra belum makan nasi? Tidak Andra, kamu harus makan terlebih dahulu...." ucap Vania kemudian.

"Tapi ma, aku tidak mau makan nasi...." ujar Andra dengan muka memelasnya.

"Tidak Andra, kamu harus makan nasi. Habis makan nasi kamu baru boleh makan camilan...." lanjut kata Vania kembali yang memberikan pengertian kepada anaknya tersebut.

"Hei tampan jangan lesu begitu dong, sebenarnya kamu masih bisa makan kentang goreng tapi harus di sertai sama nasi dan ayam goreng bagaimana?" tanya Rizal yang menawarkan makanan yang lain kepada Andra.

Andra pun sempat berpikir dan kemudian mengangguk dan menyetujui perkataan Rizal.

"Boleh uncle, sama belikan aku nuggetnya juga ya...." pinta Andra kembali dan Rizal hanya mengangguk.

"Kalau begitu uncle mau pergi dulu, untuk memesan makanan tersebut...." lanjut kata Rizal.

"Zal, pakai ini dan belilah yang banyak buat kita semua...." kata Erwin yang memeberikan kartu ATMnya kepada Rizal.

"Baiklah pak boss...." ucap Rizal dan menerima kartu ATM tersebut, kemudian Rizal pun segera keluar dan mencari makanan tersebut.

Sepeninggalan Rizal, Vania, Erwin yang dan Nita pun menunggu Dev untuk sadar dari tidurnya.

"Mama....hiks....hiks....mamaaaa....sakiiiittt...." terdengar suara dari Dev yang ternyata sudah siuman dan Vania pun segera menghampirinya.

"Mama di sini sayang, mana yang sakit? Sini mama usap-usap biar sakitnya hilang...." ujar Vania sambil memeluk Dev yang masih berada di atas ranjang.

Vania pun mengelus kepalanya Dev dan sambil menenangkan Dev.

"Mama, tangan Dev yang ini sakit juga...." sahut Dev sambil menunjuk ke tangan yang sedang di infuse.

"Sini mama usap-usap biar hilang sakitnya...." lanjut kata Vania sambil mengambil tangan Dev yang sedang di infuse dan mengusapnya.

"Dev....papa kita sudah di sini tahu, bersama dengan kita...." sambung Andra yang tiba-tiba mendekati ranjang rumah sakit.

"Papa, dimana papa ma?" tanya Dev untuk memastikan kepada sang mama.

Vania pun melihat ke arah Erwin dan memberikan kode, kemudian Erwin pun berjalan mendekati Dev dan langsung menggendongnya dengan perlahan.

"Papa ada di sini Dev, mana yang sakit? Sini papa obatin biar sakitnya hilang...." kata Erwin yang mengulang perkataan Vania.

"Papa....papa...." ucap Dev yang langsung memeluk leher Erwin, walaupun tangannya sedang di infuse Dev tidak terhalang sama sekali.

"Mama....aku juga mau naik ke atas, aku juga mau memeluk papa...." ujar Andra kemudian yang meminta untuk di naikan ke ranjang tempat tidurnya Dev.

"Tidak boleh, ini papa aku. Andra tidak boleh ikut memeluknya...." sahut Dev kemudian sambil mengeratkan pelukannya kepada Erwin.

"Iiihhh....Dev, ini tuh papa aku juga...." sambung Andra yang sudah berada di atas ranjang sambil bersidekap dada dan mengerucutkan bibirnya.

"Dev....Andra, sudah jangan bertengkar dan papa itu adalah milik kalian berdua...." lanjut kata Vania yang sudah pusing melihat perdebatan antara kedua anaknya.

"Iya Dev, kamu tidak boleh seperti itu. Papa kan juga papanya Andra...." kata Erwin yang ikut menasehati Dev.

"Sini Andra, peluk papa...." ucap Erwin kembali sambil mengajak Andra untuk memeluknya juga.

Tanpa membuang waktu Andra pun langsung ikut memeluk Erwin bersama dengan Dev, Erwin pun hanya bisa tersenyum ketika memeluk kedua anaknya tersebut.

"Papa sangat menyayangi kalian berdua dan papa berjanji tidak akan membeda-bedakan kalian berdua...." ujar Erwin kembali dan mengeratkan pelukannya tersebut.

Dan tidak beberapa lama datanglah Rizal dengan sebuah totebag besar yang berada di tangannya.

"Uncle, mana kentang goreng milikku?" tanya Andra kepada Rizal dan melepaskan pelukannya dari Erwin, ketika dirinya melihat Rizal masuk ke dalam kamar Rawat Dev.

"Ini spesial untuk Andra, ada kentang goreng, nugget, nasi hangat dan ayam goreng...." jawab Rizal kemudian yang mengambilkan makanan untuk Andra.

"Untuk minumannya uncle, membelikan es teh buatmu...." lanjut kata Rizal sambil mengeluarkan cup berukuran medium dan menunjukkannya kepada Andra.

"Bunda, aku mau turun dan aku mau memakan semuanya...." sahut Andra kembali dan Vania pun menurunkan Andra dari atas ranjang.

"uncle, aku mau...." sambung Dev, ketika melihat makanan favoritnya.

"Iiihhh....uncle, aku juga mau...." lanjut kata Dev yang kembali memanggil Rizal untuk meresponnya.

"hiks....hiks....papa, unclenya nakal tidak mendengarku. Padahal kan dari tadi aku memanggilnya...." kata Dev yang mengadu kepada Erwin sambil terisak.

Dan Erwin hanya memberikan tatapan tajamnya saja kepada Rizal, kemudian Rizal pun mengambilkan makanan yang sama percis seperti milik Andra untuk Dev.

Setelahnya Rizal pun menghampiri Dev dan Erwin yang berada di atas kasur dan memberikan makanan tersebut kepada Dev.

"Maafkan uncle sayang, ini ada bagian buatmu dan sekali lagi maafkan uncle...." ucap Rizal kemudian.

Dan kebetulan tidak lama masuklah seorang dokter dengan diikuti oleh seorang perawat, untuk memeriksa keadaan Dev kembali.

"Selamat siang semua dan permisi Devanka, om dokter mau periksa Devanka terlebih dahulu ya. Baru Dev bisa memakan itu semua...." ujar dokternya kemudian.

Dan Dev pun hanya mengangguk saja, kemudian dirinya pun kembali di periksa oleh sang dokter di temani Erwin yang berdiri di sebelahnya.

"Alhamdulillah....nak Devanka sudah tidak apa-apa dan nak Devanka bisa memakan itu semua...." lanjut kata sang dokter kepada Dev.

"Terus kapan Dev bisa keluar dari sini dok? Soalnya Dev sudah bosan...." tanya Dev kepada dokternya kembali.

"Setelah cairan infuse habis, Dev di perbolehkan untuk pulang dan om dokter juga akan memberikan resep obat yang harus Dev konsumsi...." kata dokternya kembali dan Dev yang mendengarnya hanya tersenyum.

"Terimakasih om dokter...." ucap Dev kemudian.

Sepeninggalan sang dokter setelah memberikan sebuah resep kepada Vania, Dev pun langsung melihat ke arah makanan favoritnya.

"Mama....aku mau makan ini semua, tapi di suapin sama mama ya...." ujar Dev kemudian yang memohon kepada Vania dan Vania hanya mengiyakannya saja.

Sedangkan Andra berada di sofa bersama dengan Rizal dan Nita yang membantunya untuk makan.

TBC.

1
zeyynmaloth
Rizwan nama temen gw jir 🗿
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: benarkah?
total 1 replies
Muji Lestari
lanjoott lagi thorr
Muji Lestari
lanjutt thor
Libny Aylin Rodríguez
Jangan berhenti menulis!
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: siap kak, nanti malam akan aku lanjut.
total 1 replies
babyzizie
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Celia Luis Huamani
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!