NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Selingkuh

Salahkah Aku Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Konflik etika / Selingkuh / Angst / Saling selingkuh
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: ritasilvia

Jasmine terpaksa menerima perjodohan yang telah di atur oleh ibunya, sebelum meninggal dunia. Namum kebenaran terungkap sehari setelah pesta pertunanganya di langsungkan.
Jasmine mendapati sang tunangan Dirga berselingkuh dengan saudara sepupunya sendiri, untuk membalas rasa sakit hatinya. Lily juga berani bermain api dengan kakak kandung Dirga sendiri. yang tak lain adalah bos-nya di kantor. akankah perselingkuhan ini tetap berlanjut atau malah sebaliknya Jasmine benar-benar jatuh cinta pada bos Devan yang mesum tingkat dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemanimu

Jasmine mengembuskan nafas panjang, merasa lega setelah kepergian Dirga. Perlahan gadis itu kembali memejamkan matanya melanjutkan tidur dan mimpi indahnya yang sempat tertunda.

Namun baru beberapa detik memejamkan mata, pikiran Jasmine langsung tertuju pada Mikla dan Devan, bahkan perkataan Mikla yang sempat menyinggung kedekatannya dengan Devan kembali melintas mengusik ketenangannya.

Semakin Jasmine berusaha menyingkirkan pikiran tentang hubungannya bersama Devan, semakin Dia kalah dengan perasaannya sendiri, Jasmine tiba-tiba begitu merindukan sosok pria itu. Antara sadar dan tidak, dia seperti melihat sosok Devan berjalan mendekatinya.

Pria itu tersenyum lembut, mengusap kening dan kepala Jasmine. Pelan namun pasti, Jasmine merasakan hangat benda kenyal melumat bibirnya, semakin lama semakin intens.

"Mimpi ini benar-benar indah, aku seakan tak ingin terjaga." bathin Jasmine mulai terlena terbawa suasana syahdu.

"Apa kamu juga merindukan ku?" bisik Devan seraya memberikan gigitan kecil didaun telinga Jasmine.

Seketika Jasmin terjaga dan sadar, jika ini benar-benar nyata bukan mimpi. pandangan mata mereka bertemu saling menatap, seperti mencoba untuk menyelami hati masing-masing. begitu juga dengan Jasmine tidak tahu harus berkata apa lagi. Sebaliknya Devan malah menunggu apa yang akan diucapkan gadis itu dengan memegang kedua lengannya.     

"Pak Devan…kamu disini?" Jasmine mengerjapkan matanya.   

"Hmm … Ya, ini aku Jasmin."    

"Kenapa dengan jantungku? Kenapa berdetak begitu hebat saat mata kami bertemu?" Jasmine memegang dadanya, berusaha menetralkan kembali.

"Apa kamu tetap akan menikahi Dirga? Lalu mau dibawa kemana hubungan kita?" tanya Devan dengan jarak yang begitu dekat, bahkan dia mengukung pergerakan Jasmine.

"Minggir dari tubuh ku dulu pak Devan, kamu membuat ku sulit bernafas." Jasmine mendorong tubuh Devan hingga pria itu kembali terduduk dengan normal, meskipun begitu tangannya masih berada di atas tubuh Jasmine.

"Bagaimana kondisi mu sekarang?" mengabaikan pertanyaannya barusan.

"Sudah jauh lebih baik?"

"Baiklah, malam ini aku akan menemanimu di rumah sakit."

"Jangan!"

"Kamu takut bakal ketahuan Dirga?"

"Tidak! Bukankah bapak sangat sibuk, lagian ada Sinta nantinya."

"Sinta tidak bisa datang, karena dia harus menghandle semua pekerjaan mu. Malam ini ruang rawat inap paling mahal di rumah sakit ini akan menjadi kamar hotel untuk kita berdua." Devan tersenyum penuh arti.

"Apa ini tidak berlebihan, kakak ipar?"

"Jangan panggil aku dengan sebutan kakak ipar lagi, lagian Kita harus sering-sering bercinta agar kamu bisa hamil anakku." Devan medekati wajah cantik Jasmine dan berbisik di telinganya.

"Apa?"

Jasmine terlihat syok terperanjat kaget. Kedua bola matanya seolah-olah akan keluar dari sarangnya. Mulutnya menganga tidak percaya, jika Devan ingin membuatnya hamil sedangkan pernikahannya dengan Dirga sudah dekat.

"Jangan pak Devan, bagaimana dengan amanah orang tua kita yang menginginkan aku dan Dirga segera menikah." Jasmine meraba perutnya yang masih rata.  tidak sanggup membayangkan apa yang dikatakan Devan barusan benar-benar terjadi.

"Kenapa sekarang kamu kaget dan takut, seharusnya dari semula kamu tidak memulainya Jasmine. lagian aku tidak bisa berhenti begitu saja dari apa yang telah kita mulai." Devan tersenyum licik meskipun hatinya menahan perih luka tak berdarah jika Jasmine dan Dirga menikah.

"Aku capek seharian ini bekerja, tolong jangan ganggu aku. Karena aku ingin tidur beberapa menit saja di sisimu."

Devan melihat ranjang sisi sebelah kanan Jasmine masih lebar. lalu Devan pun memutar tubuhnya mengelilingi ranjang dan mulai merebahkan dirinya disebelah kanan Jasmine yang masih ternganga tidak percaya dengan sikap bos-nya yang begitu disegani dikantor maupun oleh rekan-rekan bisnisnya.     

"Ahhhh..... "

Devan menguap beberapa kali, perlahan memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama CEO tampan itu sudah terlelap pulas begitu saja, deru nafasnya sangat teratur. mulai berkelana dengan dunia mimpinya sendiri yang sejatinya mulai menginginkan asisten cantiknya namun masih mengedepankan ego masing-masing untuk sekedar mengakui perasaan mereka yang sesungguhnya.     

Antara kesal bercampur rasa khawatir, Jasmine akhirnya pasrah membiarkan pria itu ikut berbaring disebelahnya. Tidak lama ponsel Jasmine tiba-tiba berdering, tertara nama Dirga, yang menghubunginya.

"Hallo ada apa Dirga?" Jasmine mengecilkan nada suaranya.

"Sayang, apa kamu melihat jaketku ketinggalan di sofa samping ranjang mu?" tanya Dirga diseberang sana.

"A... ada, sebaiknya kamu jemput besok sa....ja. Lagian sudah malam." Jasmine mulai cemas, apalagi Devan mulai menjahili, begitu tahu Dirga yang menghubunginya.

Devan mencium bibir bahkan leher Jasmine, sehingga gadis itu kesulitan berbicara.

"Jasmine, kamu tidak apa-apakan?"

"Tid... tidak Dirga."

"Tapi kenapa suaramu terputus-putus, apa kamu sesak nafas?"

"Tid... tidak sama sekali...udah ya! Aku ingin istrhat jangan ganggu lagi tuuut....!"

"Tapi Jasmine?"

Belum selesai bicara panggilan sudah langsung terputus, karena ulah Devan yang langsung mengambil ponsel Jasmine dan menutup panggilan mereka begitu saja.

"Mudah-mudahan saja Dirga tidak datang kesini." gumam Jasmine kesal melirik kearah Devan yang kembali berpura-pura tertidur pulas.

Pergelangan tangan berotot itu melingkari pinggang Jasmine, lalu memeluknya layaknya sebuah guling yang empuk dan hangat. mengabaikan penolakan Jasmine. hembusan napas Devan terasa hangat menyusup ke lehernya.     

"Pak Devan, Anda benar-benar keterlaluan!"

Jasmine menghela napasnya dalam-dalam. Entah apa yang ada dipikiran pria ini, apakah ingin merusak hubungannya dengan Dirga atau malah sebaliknya serius menginginkan dirinya, tapi bagaimana dengan hubungan dengan Mikla? Gumam Jasmine dilema.

"Pak Devan, tolong longgar kan tanganmu. Aku tidak bisa bernapas."

Jasmine berkata tanpa bisa memalingkan wajahnya ke samping. karena Devan pasti akan kembali layangkan ciuman ke pipinya dan menuduh Jasmin sengaja melakukan itu untuk menggoda dirinya.

"Jasmine, aku masih ngantuk. Biarkan aku tidur beberapa menit saja, setelah itu aku pasti akan menuruti keinginan mu yang begitu merindukan untuk bercinta lagi denganku." bisik Devan seraya mencium lehernya hingga Jasmine merinding bercampur geli.     

"Aku tidak menginginkan bercinta dengan mu pak Devan, tapi bisa beristrhat dengan tenang."

"Kenapa kamu jadi seperti ini, bukankah kamu yang semula menggodaku? Dan permainan ini tidak bisa berakhir begitu saja, meskipun kau yang memulai..." Devan tersenyum sinis. Sedangkan Jasmine terdiam karena sudah terjebak oleh perbuatannya sendiri. Sedangkan Devan kembali memeluk tubuhku tubuhnya.

Ceklek!!!

Pintu ruangan Jasmine tiba-tiba dibuka begitu saja, mengagetkan ke-duanya yang reflek melihat kearah pintu masuk.

DEGH!!

DEGH!!

"Dokter??" ucap mereka berbarengan, begitu juga sebaliknya sang dokter yang menangani penyakit Jasmine ikut terperanjat kaget melihat kerah ranjang, reflek dia membalikkan badannya ke belakang.

"Pak Devan, Nona Jasmine. Maaf apa yang kalian lakukan, lagian ini rumah sakit." dokter perempuan itu memalingkan wajahnya, meskipun dia ikut terpesona dengan penampilan Devan yang tengah telanjang dada, karena sebagian kancing kemeja bagian atasnya terlepas.

"Syukurlah dokter, anda datang tepat waktu. Tolong selamatkan aku dari bos mesum ku ini." Jasmine menyingkirkan tangan Devan yang terlihat santai.

"Dokter kamu lupa ya, jika aku pemilik separuh saham dirumah sakit ini." ucap Devan bangkit dari ranjang lalu berjalan menuju toilet.

 

1
Windy Veriyanti
ooh...bukan anak kandung....
Yuliana Tunru
ya ampun dasar kadal buntung jgn sampe lah dirga nikahi jasmine bisa tdk thorr kebejqtan dirga sampai ke mm helena yg sengaja dikirim bella agar ketahuan jd devan yg nukah dgn jasmine jgn peke drama janda dulu
Yuliana Tunru
pengen x jasmin hamil dong jd batal dgn dirga dan jg smoga belka jg hamil dan meminta dirga batal nukahi jasmin
SJR
Assalamu'alaikum mampir thor saling suportnya 🙏
Yuliana Tunru
lg bercinta milka kamu ngapain kepo
Myra Myra
Jasmine nape
Myra Myra
perempuan yg mcmne...lebih urat malu tak ada
Myra Myra
tak sbr diorang berdua terbongkar...baik korang berdua cari bukti selingkuhan Bella dan digra
Yuliana Tunru
sombong bgt sok kaya pula
Yuliana Tunru
dasqr pengjhianat ..smoga jasmine hamil dan devan ngaku benih x ,jgn sampe dirga yg nikahi jasmine ..
Andi Fauzyyah
😂😂😂😂😂😂
Yuliana Tunru
fevan canduuu yaaa gitu tuh klo curi2 bykntantangan x makin asikkk ,jgn mau ya dgn dirga lg laki2 pecundang
Silviarita: Terimakasih, silahkan like dan komen ya kk🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!