Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Setelah selesai membersihkan diri, Xia langsung ke lemari pakaian untuk mengganti pakaiannya.
" Ini, kenapa semua baju ini seperti ini, haah mana bisa aku memakai pakaian kurang bahan seperti ini " kata Xia yang sangat terkejut melihat isi lemari penuh dengan pakaian yang sexy.
" Ya kali aku pakai pakaian sexy seperti ini, mana bisa, tidak ada yang lain apa " gumam Xia sambil mencari pakaian yang sedikit tertutup.
Karena saat jiwa Xia masih berusia delapan belas tahun dia masih tidak terbiasa pakai gaun dan lebih suka memakai kaos lengan pendek dan celana.
Berbeda dengan Xia yang berumur dua tiga, semua pakaian yang di gunakan adalah gaun sexy, khas ibu - ibu.
Setelah terus mencari akhirnya Xia menemukan pakaian saat dirinya masih belum menikah.
" Akhirnya ketemu juga, untung baju seperti ini masih ada, tapi masih muat apa tidak ya " kata Xia sambil melihat tubuhnya yang sedikit berisi tidak seperti saat dirinya masih remaja itu.
Setelah memikirkan akhirnya Xia memutuskan untuk memakainya.
" Coba dulu ah " kata Xia dan langsung mencoba bajunya.
" wah untung masih muat, begini lebih enak dari pada pakaian seperti itu " kata Xia yang sudah menemukan pakaian yang cocok untuk di pakainya.
Setelah urusan baju, Xia ke meja rias dan melihat penampilannya.
" Ya ampun rambutku panjang sekali, haaah mana bisa aku pakai rambut sepanjang ini, sangat jelek " ujar Xia dan langsung mencari gunting.
Tanpa ragu Xia memotong rambutnya dan membuat potongan rambutnya seperti remaja pada umumnya lagi.
Kemudian merapikan penampilannya sehingga terlihat seperti penampilan remaja lagi dan itu sungguh membuat Xia sangat puas dengan penampilannya.
" Nah, kalau begini kan Oke, kembali lagi ke penampilan ku seperti biasa, tidak seperti ibu - ibu " kata Xia yang senang melihat penampilannya kembali seperti remaja.
Dengan kaos polos putih dan lengan pendek dan dengan celana pendek, serta rambut yang sudah di potong se tengah dada, hingga langsung di ikat kuda oleh Xia.
Membuat penampilannya seperti remaja lagi, walau badannya sedikit berisi, tapi tidak mengurangi kecantikan dan penampilannya.
Setelah puas dengan penampilannya Xia keluar melihat - lihat rumah bak istana itu.
" Ya ampun, nih rumah besar banget, banyak sekali ruangannya, ruangan apa saja ya penasaran " kata Xia yang langsung keliling rumah itu memperhatikan semuanya sampai langkahnya terhenti di sebuah ruangan.
Tanpa menunggu lama Xia langsung membuka ruangan itu, karena tidak di kunci jadi Xia langsung masuk saja.
" Ternyata ruangan ini gudang, apa di sini di simpan foto pernikahan ku, ah lebih baik ku cari saja daripada penasaran " gumam Xia yang langsung masuk lalu mencari yang dia cari.
Setelah beberapa saat mencari akhirnya Xia menemukan yang dia cari.
" Ah sepertinya ini dia " gumam Xia dan langsung saja membuka sebuah karung besar dan begitu banyak foto beserta bingkainya yang sangat indah tersimpan di situ.
" Ya ampun, jadi ini foto pernikahan ku dengan Brian, wah cantik juga ya aku saat bersanding dengannya, apa lagi Brian, wiiih sangat cocok pokoknya " ucap Xia yang sangat senang menemukan foto pernikahannya.
Berbagai macam foto pernikahannya dengan Brian di situ, dan itu semua sungguh terlihat sangat indah.
" Wah sangat indah semua, sangat sayang sekali aku tidak mengingatnya sama sekali, haah ya sudahlah yang penting sekarang lebih baik bawa kembali saja semua foto ini, sayang kalau harus di simpang, ini kan kenang - kenangan " kata Xia yang langsung membawa karung berisi semua foto pernikahannya itu keluar dari gudang.
" Bi, bibi tolong bi " panggil Xia.
Dengan cepat beberapa pelayanan di rumah itu datang menghampiri Xia dan itu sungguh membuat Xia sangat terkejut.
" Ternyata banyak juga pelayanan di rumah ini, ah tapi wahar lah kan rumahnya juga besar " gumam Xia dalam hati sambil memperhatikan beberapa pelayanan itu.
" Ada apa nyonya, ada yang bisa kami bantu? " kata salah satu pelayanan, pelayanan yang berbicara dengan Xia sebelumnya.
" Oh, tolong bantu letakan kembali semua foto ini di tempatnya " suruh Xia.
" Haah " mereka semua terkejut sampai ter bengong saking tidak percaya nya dengan ucapan majikan mereka barusan
" Apa, kenapa kalian bengong, cepat lakukan " suruh Xia lagi.
" Nyonya tidak salah, bukannya sebelumnya nyonya tidak suka dengan semua foto itu, tapi kenapa sekarang malah suruh di kembalikan lagi ? " ucap salah satu pelayanan yang sangat bingung melihat majikannya ini.
Yang lain juga berbisik sambil terus memperhatikan majikan mereka itu.
" Nyonya aneh sekali, biasanya kalau memerintah selalu dengan membentak, tapi ini apa kau salah dengar " gumam salah satu pelayanan itu lagi yang menyadari perubahan sikap majikannya itu.
Begitu juga dengan yang lainnya membenarkan yang di katakan salah satu dari mereka itu.
" Ya kalian tidak salah dengar, cepat lakukan kembalikan semua foto ini ke tempatnya semula " suruh Xia lagi.
" Baik nyonya " sahut mereka semua yang langsung mengiyakan saja.
Meskipun masih terkejut dan bingung, mereka tetap melakukannya dan Xia terus memperhatikan mereka yang mengerjakannya.
" Bagus " kata Xia setelah melihat beberapa foto yang sudah kembali terpanjang.
Setelah itu Xia melanjutkan kembali langkahnya menuju sebuah ruangan yang tidak terlalu besar.
Tanpa ragu Xia kembali masuk dan melihat seisi kamar itu.
" Ini seperti kamar anak - anak " gumam Xia sambil memperhatikan ke seluruh penjuru ruangan itu dan tak sengaja melihat seseorang tertunduk di pojok sebelah lemari seperti sangat ketakutan.
Melihat itu perlahan Xia mendekat dan mencoba melihat anak kecil itu.
Sedangkan anak kecil itu semakin takut melihat Xia mendekat ke arahnya.
" Ampun Ma, jangan pukul Rafa, Rafa janji tidak akan muncul di hadapan Mama lagi, ampuni Rafa jangan pukul Rafa, Rafa mohon " jerit anak kecil itu sambil duduk memeluk lututnya sambil menyembunyikan wajahnya dengan kedua lengannya.
Melihat itu Xia sungguh tidak tahan, entah kenapa hatinya begitu sangat sakit mendengar anak kecil yang Xia tahu itu adalah anaknya, malah begitu sangat ketakutan dengannya.
" ya ampun kasihan sekali kamu, kenapa sampai seperti ini" gumam Xia yang tidak tega melihatnya.
Karena jiwa Xia sekarang jiwa yang masih remaja, tentu saja Xia tidak tahu bagaimana menenangkan anak kecil itu, yang pasti Xia merasa kalau dirinya sebelumnya begitu sangat jahat sehingga membuat anaknya itu sangat ketakutan padanya.
" Aduh aku harus bagaimana, gimana caranya menenangkan anak ini " gumam Xia lagi yang begitu sangat bingung.
Tapi dirinya juga tidak mau di benci oleh anaknya sendiri sehingga secara alami tumbuh rasa keibuan di dalam hati Xia.
Perlahan Xia mendekati anaknya itu dengan berbicara pelan.
" Sayang, maafkan Mama ya, Rafa jangan takut Mama tidak akan memukul Rafa lagi, Rafa tenang ya, mama akan sayangi Rafa mulai sekarang " ucap Xia sambil mengelus kepala anak yang sudah menjadi anaknya itu.
Meskipun bingung mau berkata apa, karena memang tidak tahu sebelumnya bagaimana bersikap pada anak kecil, jadi Xia bersikap sebisa dirinya saja.
