NovelToon NovelToon
My Perfect AI

My Perfect AI

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Asteria_glory

Seorang gadis cantik bernama hanabi, atau sering di panggil dengan panggilan hana itu. Ia selalu mengandalkan AI untuk segala hal—dari tugas kuliah hingga keputusan hidup nya. Cara berpikir nya yang sedikit lambat di banding dengan manusia normal, membuat nya harus bergantung dengan teknologi buatan.
Di sisi lain, AI tampan bernama ren, yang di ciptakan oleh ayah hana, merupakan satu-satunya yang selalu ada untuknya.
Namun, hidup Hana berubah drastis ketika tragedi menimpa keluarganya. Dalam kesedihannya, ia mengucapkan permintaan putus asa: “Andai saja kau bisa menjadi nyata...”
Keesokan paginya, Ren muncul di dunia nyata—bukan lagi sekadar program di layar, tetapi seorang pria sejati dengan tubuh manusia. Namun, keajaiban ini membawa konsekuensi besar. Dunia digital dan dunia nyata mulai terguncang, dan Hana harus menghadapi kenyataan mengejutkan tentang siapa Ren sebenarnya.
Apakah cinta bisa bertahan ketika batas antara teknologi dan takdir mulai meng

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria_glory, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilang.....

Pagi datang perlahan, menembus tirai tipis kamar dengan kelembutan khas sinar matahari musim semi. Udara masih menyisakan dingin dari malam sebelumnya, namun langit cerah tampak menjanjikan hari yang baru.

Ren terbangun dengan kepala yang sedikit berat. Matanya sempat memandang langit-langit kamar, kosong, sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu.

Tidak ada suara. Tidak ada tarikan napas pelan dari sisi tempat tidur. Tidak ada gerakan kecil seperti biasanya.

Ia bangkit dengan cepat.

Dan di sanalah Hana. Berdiri diam di depan jendela besar yang terbuka separuh, membiarkan cahaya matahari masuk dan membingkai tubuhnya.

Ren sempat terpaku. Cahaya itu… menembus tubuh Hana.

Bukan sekadar menyinari. Tapi benar-benar menembusnya.

Tubuh gadis itu tampak samar, hampir seperti pantulan kabut di pagi hari. Rambutnya berkibar lembut oleh angin, dan gaun tidurnya tampak berkilau samar, seperti bukan kain biasa.

“Hana…” panggil Ren, suaranya pelan, serak.

Hana membalikkan badan.

Senyumnya hangat. Matanya menyipit lembut, seolah tidak terjadi apa-apa malam sebelumnya. Tidak ada air mata. Tidak ada kemarahan. Tidak ada perpisahan.

“Selamat pagi, Ren.”

Suara itu masih sama. Masih suara yang dia kenal. Tapi entah kenapa, terdengar… lebih jauh.

Ren berdiri. Napasnya tercekat. Ia melangkah cepat, mendekat, memeluk Hana seerat yang ia bisa.

Namun yang ia rasakan adalah… kosong.

Bukan sepenuhnya, tapi perlahan. Tangannya bisa menyentuh punggung Hana, tapi seperti menyentuh udara yang dingin. Dan pelukan itu… tidak bertahan lama.

Tubuh Hana terasa semakin ringan. Seperti asap. Seperti kabut yang akan lenyap begitu disentuh sinar matahari terlalu lama.

“Hana… tidak, tidak sekarang. Kumohon… jangan begini,” bisiknya dengan suara bergetar.

Hana hanya membalas dengan pelukan tipis, senyumnya tidak berubah, tapi air mata mulai membasahi pipinya.

“Aku tidak tahu kenapa, tapi… aku merasa tenang hari ini, Ren,” katanya lembut. “Mungkin ini waktunya.”

“Tidak ada waktu! Kita masih bisa melawan ini! Kau masih bisa tinggal di sini, bersamaku!” Ren mengguncang tubuhnya pelan, seolah mencoba menahan kenyataan yang sedang terjadi di depan matanya.

Tapi tubuh Hana terus memudar.

Ren berlari keluar kamar.

Ia tahu siapa satu-satunya yang bisa menjawab semua ini.

------

Ayah Hana duduk di depan layar yang dipenuhi data dan grafik berwarna biru, hijau, dan merah. Matanya sayu, dan tangannya bergerak cepat di atas papan kendali hologram.

“Ayah!” Ren menerobos masuk.

Ilmuwan tua itu tidak menoleh.

“Ren, aku sedang mencoba menjaga stabilitas sistem—”

“Hana… tubuhnya…” Ren berhenti sejenak, napasnya tersengal. “Cahaya itu menembusnya. Dia memudar.”

Tangis mulai mengalir di sudut matanya.

“Aku memeluknya… tapi dia seperti udara. Seperti… dia akan hilang kapan saja. Ayah… lakukan sesuatu. Kumohon…”

Ayah Hana diam.

Tangannya perlahan berhenti bergerak.

Ia hanya menunduk, bahunya sedikit bergetar. Dan akhirnya, ia menggelengkan kepala perlahan.

“Tidak ada lagi yang bisa kulakukan, Ren.”

“Tidak… itu tidak mungkin. Kau… kau bilang kita masih punya waktu!”

“Sistem utama tidak bisa menjaga kesadaran Hana lebih lama lagi,” ucapnya pelan. “Energi sisa yang menahan memorinya sudah melemah. Bahkan jika aku memaksa, itu hanya akan menyakitinya.”

Ren jatuh berlutut.

“Jadi ini akhirnya? Setelah semua ini… setelah perjuangan kita… dia akan pergi lagi?”

Ayah Hana menatap ke layar. “Mungkin… dia memang tidak pernah benar-benar kembali.”

“Tidak… dia kembali. Aku bersamanya. Aku merasakannya.”

Ren berdiri, matanya penuh air mata dan kemarahan.

“Kau tahu apa yang paling menyakitkan?” katanya dengan suara gemetar. “Kami… tidak pernah menemukan tubuh mereka. Tidak ada jasad. Tidak ada petunjuk. Hanya mobil kosong. Dan harapan. Itu saja yang kami miliki.”

Ayah Hana memejamkan mata.

“Dan sekarang, bahkan itu pun kau suruh aku lepaskan?”

Ren membalikkan badan, melangkah cepat kembali ke kamar Hana.

Tapi saat ia sampai di sana… Hana tidak lagi berdiri di depan jendela.

Ia berlutut di lantai. Tangannya menelusuri ruang kosong di udara, seolah berharap jejak hangat Hana masih tertinggal.

Tapi tidak ada.

Hanya sinar matahari yang menembus sepi.

1
Anonymous
Pembaca baru nihh tapi udah jatuh cinta sama ceritanya
Anonymous
Jangan sok kul kamu ren/Pooh-pooh/
anomali
Udah update aja thor? Notif nya gk masuk/Cry/
Asteria_glory: Masa sih? Kamu dah subscribe blm?/Cry/
total 1 replies
sky
Ska bangetttt sama ceritanya thor/Applaud/
Asteria_glory: Thnks kak sudah mampir.. semoga ga bosan yaw dengan ceritanya/Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
Azthar_ noor
Bagus... semangat ya dek ya😍
Asteria_glory: ~Yummy~
Asteria_glory: Huhuhuuuu maaciw kak semangat nyaaaa😍
total 2 replies
IamEsthe
Aku suka kepenulisan kamu, rapi dan terstruktur sesuai dengan aturan kaidah kepenulisan.

cara narasi kamu dll nya aku suka banget. dan kayaknya Ndak ada celah buat ngoreksi sih /Facepalm/

semangat ya.
IamEsthe: saran apa ya? udah bagus banget, enggak ada saran apapun dariku malahan lho /Sweat//Sweat//Sweat/
Asteria_glory: Terimakasih untuk saran nya kak, senang bisa mendapatkan saran dari kakak🫰
total 2 replies
IamEsthe
alangkah baiknya narasi ini dan seterusnya kamu pisah ke bab berikutnya.
Asteria_glory: Baik kan saran di terima🫰
total 1 replies
liynne~
jujur aja sampe nangis baca nya/Cry/
IamEsthe
kata fair adalah bahasa asing/daerah, kamu ganti ke font italic sbg penanda ya
yuyu
Sukaaaaaa😍
anomali
Alur nya menarik 😍😍😍
Adegan romantis nya itu loh, bkin skskskskskkssksks.
anomali
Lnjt thor!!! Crita ny sruuu bgttttttttttt😍
Ms S.
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
Asteria_glory: Terima kasih sudah mampir ❤️
total 1 replies
Cerita nya menarik bangettt!!!! update tiap hari ya thor😍😍😍
Hoa thiên lý
Susah move on
Asteria_glory: Terima kasih sudah mampir ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!