“Ayo menikah! Setelah satu tahun mari kita berpisah!” —Arcelio Alexander.
“Oke kalau itu yang Bapak mau. Tapi setelah menikah saya tidak mau tidur satu ranjang dengan Bapak!” — Keyla Putri.
Keyla Putri terpaksa menerima perjodohan dan menikah dengan gurunya sendiri demi menyelamatkan perusahaan ayahnya yang terancam bangkrut.
Bagaimana kehidupan rumah tangga Keyla dan Lio setelah mereka menikah? Mengingat Lio adalah guru paling dingin dan menyebalkan di matanya.
Akankah tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 27
Kevin mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celananya dan memberikannya pada Keyla. "Buat kamu," ucapnya.
Keyla mengernyit. "Ini apa?" tanya Keyla sembari menarik tangannya. Kemudian menjauh, menjaga jarak dengan Kevin.
Berada dekat dengan Kevin seperti ini tentu saja membuat Keyla sedikit risih. Apalagi, belum lama gosip kedekatannya dengan Lio baru saja menyebar.
Dan sekarang, Kevin malah menyatakan cinta padanya.
"Buka aja, Key. Kamu pasti suka."
Keyla membuka perlahan kotak kecil tersebut. Bibirnya menganga lebar tak percaya, melihat sebuah kalung tersimpan di dalamnya.
"Kalung? Buat apa? Kamu mau nyogok aku? Maaf, aku nggak mau!" Keyla menolak mentah-mentah, mengembalikan kotak kecil itu pada Kevin.
"Please, Key. Kali ini aja. Terima aku." Kevin menahan Keyla agar tidak pergi.
Keyla menepis tangan Kevin. Sungguh, cowok yang ada di depannya ini benar-benar sama menyebalkan nya dengan Lio.
Keyla merasa mereka berdua agak mirip. Tukang maksa!
"Udah aku bilang 'kan? Aku nggak mau! Minggir aku—" belum selesai Keyla melanjutkan kalimatnya, bibirnya sudah lebih dulu di bungkam oleh Kevin.
"Kamu lupa siapa aku?" Kevin mengusap punggung tangan Keyla dan mengecupnya. "Aku tahu, perusahaan ayah kamu sedang di ujung tanduk."
Kevin menjauhkan jari telunjuknya dari bibir Keyla. Kemudian menatap pujaan hatinya dengan penuh cinta.
"Terus?"
"Nggak usah pura-pura bodoh. Kamu tinggal terima cinta aku, lalu perusahaan ayah kamu nggak jadi bangkrut. Beres 'kan?" Kevin menunggu jawaban Keyla dengan dada berdebar.
Kevin yakin, kalau Keyla pasti akan menerima tawarannya karena Keyla tidak punya pilihan lain selain setuju menjadi kekasihnya.
"Kamu pikir aku barang yang bisa ditukar sama uang?" Keyla mendengus. Tak habis pikir dengan jalan pikiran Kevin.
"Ya, karena aku yakin kamu bahkan semua orang rela melakukan apapun demi uang. Aku bisa membeli mereka dengan uang yang aku punya," ucap Kevin penuh percaya diri sembari memainkan ujung rambut Keyla.
Ternyata semua laki-laki di dunia ini sama saja. Selalu menilai semuanya dengan uang. Bahkan dengan mudahnya membeli harga diri seseorang.
Harga diri Keyla tidak bisa dibeli dengan uang semudah itu.
Andai saja, Keyla tahu kalau ayahnya akan menjualnya pada keluarga Lio. Mungkin, Keyla juga akan menolaknya mentah-mentah. Sama seperti ia menolak Kevin.
"Udah nggak usah banyak mikir. Kamu harus mau, Key. Karena aku nggak terima penolakan." Kevin mencengkram kuat pergelangan tangan Keyla yang berusaha pergi dari sana, menghindarinya.
"Kamu apa-apaan sih, Vin! Lepas nggak!" pekik Keyla.
Jujur saja, dulu Keyla memang pernah memiliki perasaan lebih untuk Kevin. Cowok tampan dengan lesung pipi saat dia tersenyum.
Namun Keyla sadar dengan posisinya yang lahir dari keluarga sederhana dan tidak akan bisa di sandingkan dengan keluarga Kevin.
Berbeda dengan Kevin, dia adalah salah satu anak konglomerat kaya di kota. Keyla bisa apa selain menjauh dan sadar diri?
Semakin lama, sikap Kevin semakin menyebalkan dan membuat Keyla menjauhinya secara perlahan. Tapi, sepertinya Kevin bukanlah tipe cowok yang mudah menyerah.
"Kali ini aja, Key."
"Nggak ya nggak! Kamu tuli, hah?!"
Terjadilah tarik menarik diantara keduanya yang tak bisa lagi dihindari. Keyla memberontak. Tapi tubuh kecilnya tak bisa menandingi kekuatan Kevin yang dua kali lipat lebih besar darinya.
Hingga tiba-tiba sebuah tangan kekar menahan pundak Kevin.
"Lepaskan tangan kamu dan menjauh lah dari calon istri saya!" suara berat penuh penekanan dari seseorang yang sangat Keyla kenal, membuat mereka berdua reflek menoleh ke belakang.
"P—pak Lio?" lirih Keyla sembari menelan ludahnya dengan susah payah melihat kilatan kemarahan dari mata guru killer itu.
"Apa Bapak bilang tadi? Calon istri?!" pekik Kevin terkejut mendengar ucapan Lio yang mengatakan kalau Keyla adalah calon istrinya.
Keyla mendongak, melayangkan tatapan tajam ke arah Lio. "Bisa-bisanya dia keceplosan dan bilang aku calon istrinya di depan Kevin," gerutu Keyla dalam hati.
Lio mengingkari janjinya, yang mengatakan akan merahasiakan pernikahan mereka nanti.