Novel ini kelanjutan dari Transmigrasi Belvia season 1, diharapkan baca yang season 1 biar tahu alur ceritanya.
Dilarang keras untuk kopi paste ❗❗❗❗❗
Tidak menerima komen toxic... ❌❌❌🚫
Jadilah pembaca yang bijak....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erika Ponpon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Casey memasuki ruangan gym pribadi disana Casey melihat Kivandra sedang melakukan olahraga malam seperti biasanya.
"Dad, ada apa memanggil Casey" ucap Casey.
Kivandra menoleh kearah Casey dan menyuruhnya untuk duduk di sebelah Kivandra."Tadi kata anak buah daddy yang mengawasi uncle Galang, katanya uncle pergi ke mansion kakek dan sepertinya uncle Galang sudah mengingat semuanya, dan barusan nenek kamu menelpon daddy katanya nanti malam kita disuruh berkumpul ke mansion kakek mungkin ini ada kaitannya dengan uncle Galang, Cas".
"Casey senang kalo uncle Galang sudah mengingat semuanya, lalu bagaimana dengan istri dan anaknya uncle dad? apa mereka ada di mansion kakek?" tanya Casey.
"Itu dia Casey uncle Galang pergi tanpa membawa anak dan istrinya kemungkinan mereka sedang mencari uncle Galang, coba kamu bawa Freya nanti malam ke mansion kakek" ucap Kivandra.
"Freya dad? lalu bagaimana dengan istri uncle Galang dad?tapi nanti malam Casey, Danzel dan Cesario ada tugas dari kakek dad, mungkin Callie yang bisa membawa Freya ke mansion Hawthorne" tanya Casey ia bingung kenapa nggak sekalian bawa istri dan anaknya Galang.
"Kalo istrinya uncle Galang biar jadi urusan mommy dan daddy, daddy perlu membicarakan ini dengan keluarga Weisz dan Abraham, baiklah kalo kalian sibuk biarlah Callie yang menjemput Freya" jelas Kivandra menatap Casey.
Kivandra dan Hana ingin menanyakan sesuatu kepada kedua keluarga ternama yang berada di Rusia. Dan meluruskan kalau Galang bukan Marcel anaknya tuan Weisz kepada keluarga Abraham.
"Baiklah dad, nanti Casey coba bicara dengan Freya di sekolah besok" ucap Casey.
"Hanya kamu yang bisa daddy andalkan Cas" balas Kivandra.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi harinya Freya bingung harus bicara apa mengenai papahnya yang semalam pergi begitu saja. Rachel menuruni anak tangga dia hanya melihat Freya di meja makan tanpa ada suaminya, Rachel mengerutkan kening dari semalam dia tidur sendirian dan pagi ini dia tidak melihat suaminya lalu dimana dia?.
"Sayang papah kamu kemana dari semalam mama gak melihat papah di kamar" tanya Rachel kepada Freya yang masih bengong memikirkan papah.
"Freya" Rachel menegur Freya yang tengah melamun.
Freya terperanjat mendengar suara Rachel. "Ah, i-iya mah kenapa?".
"Papah kamu dimana? apa semalam papah tidur di luar, lalu pagi ini mamah tidak melihat papah Frey, apa papah mu lembur di kantor Frey?" tanya Rachel.
'Ya Tuhan gue harus bilang apa ke mama kalo papa pergi dari rumah semalaman sampai sekarang belum juga pulang kemana papa' batin Freya.
"Freya tidak tahu mah, coba mama hubungi papah" ucap Freya. 'maaf mah' cicit Freya dalam hatinya.
"Aish ...kemana sih papah kenapa malah main menghilang saja, nanti mama akan menghubungi papa" gerutu Rachel.
...****************...
Saat Casey tidak sengaja berpapasan dengan Freya, Casey langsung memanggil nama Freya. Casey tidak sadar kalau semuanya memandanginya dan berbisik kearah Freya mencibir Freya yang cari perhatian kepada Casey.
"Kenapa?" Freya menoleh kearah Casey lalu mengernyitkan dahi. Tumben salah satu most wanted sekolah dan anak pertama pemilik yayasan ini memanggil namanya.
"Bisa kita bicara sebentar" jawab Casey ia tidak peduli dengan pandangan semua warga SMA negeri Hareklees dan juga pandangan para anggota inti Ravestrack.
Saat Casey bicara dengan Freya mata Casey menelisik mencari keberadaan teman Freya yang satunya lagi, kemana dia? kenapa tidak kelihatan?.
"Bicara? soal apa?" bingung Freya ini baru pertama kalinya diajak bicara dengan Casey padahal dirinya tidak pernah mendekati Casey, apa Casey menyukai dirinya? pikir Freya tersebut. Freya menepis pikiran tentang Casey menyukai dirinya mana mungkin seorang pangeran es menyukai cewek seperti dirinya.
"Nanti istirahat tunggu di rooftop" ucap Casey dengan wajah datar setelah itu dia pergi dari sana.
Sedangkan para tuyul menganga mendengar obrolan Casey dengan Freya, kecuali Cesario dan Danzel mereka sudah tahu siapa Freya.
Freya masih bingung ada apa dengan manusia es ini kenapa tiba-tiba mengajaknya bicara di rooftop nanti, Freya masih menatap punggung lebar Casey dari kejauhan. Para penghuni sekolah langsung mencibir Freya banyak yang iri dengki dengannya karena diajak bicara dengan Casey, di sisi lain ada dua siswi yang mengepalkan tangannya melihat Casey mengobrol dengan cewek lain. Dua siswi tersebut menatap permusuhan dengan Freya.
Para tuyul langsung mengikuti langkah Casey dari belakang.
"Gila itu barusan si bos? tumben dia ngajak cewek lain ngomong selain Callie, bos kita nggak lagi kesurupan kan?" celetuk Danar.
"Gue rasa tadi saat bos berangkat ke sini kemungkinan dia ketempelan jin dan jun jadi agak aneh sikap si bos pagi ini" sambung asal Nicholas.
"Atau Casey menyukai Freya" tebak Areksa semua pandangan langsung tertuju pada Areksa.
"Eh, bisa jadi tuh" sahut Nicholas.
"Abang gue nggak akan pernah menyukai Freya bang Areksa" bantah Cesario.
Semua langsung menatap ke Cesario yang penuh dengan tanda tanya. Cesario langsung membukam mulutnya dengan kedua tangannya, ia merutui mulutnya yang selalu saja keceplosan.
'Bodoh, tukang ember' Danzel mengumpati Cesario dalam hatinya.
'Anjir nih mulut kenapa seember ini sih, dasar mulut playboy' umpat Cesario kepada dirinya sendiri dalam hatinya.
"Maksud lo apa Ces? kok bisa abang lo tidak akan pernah menyukai Freya kenapa?" Danar butuh penjelasan dari Cesario sekarang.
Cesario bingung mau menjawab apa belum saatnya mereka mengetahuinya. Ini semua gara-gara mulut laknatnya sendiri. Danzel tahu kalau Cesario itu pasti lagi mencari cara untuk menjawab pertanyaan dari Danar.
"Ces,bukannya lo jam pertama ada quiz sejarah, lo buruan sana masuk sepertinya kelas lo udah ada gurunya deh" dusta Danzel ia menolong Cesario agar dia tidak menjawab pertanyaan dari Danar.
Cesario tahu kalau Danzel tengah menolongnya. "Ah, iya gue pergi ke kelas dulu ya bang, bye..." Cesario langsung lari ke arah kelasnya.
Danzel langsung menghembuskan nafas dengan pelan.
"Syukurlah" gumam Danzel.
"Ck, gak asik deh padahal kita ingin tahu jawaban nya" kesal Danar.
"Masuk daripada gibah nggak jelas" ucap Devano ia langsung masuk kedalam kelas.
•
•
•
Callie terburu-buru lari menuju kelasnya gara-gara ia terlambat bangun tidur ini semua karena semalam dia maraton drakor Ji Chang Wook. Saat Callie lari ia tidak sengaja menabrak seseorang.
Bruk!
"Ssshhh... bisa nggak sih lo kalo jalan pake mata dan kaki lo" sewot Callie ia langsung bangkit dan berdiri.
Sedangkan Marvel terpesona dengan wajah cantik Callie yang menurutnya adem dan teduh.
"Cantik tapi imut" gumam Marvel masih menatap Callie yang tengah mengomel dirinya.
Callie langsung pergi meninggalkan Marvel, dia tidak melihat siapa yang sudah dia tabrak.
"Sangat berbeda sekali tidak seperti cewek lainnya" ucap Marvel menyeringai menatap punggung Freya yang semakin menghilang.
...----------------...
Jangan lupa like dan komentar nya....
Makasih udah mendukung novel ini love sekeboooonnn ❤️🥰😍😘....
dan ada koleksi mata Baru
jgn ngeyel, drpd nanti didatangi red.. mati koe..
Go Winter Go Winter Go Winter Go ...
Sikat bleehh 😅😅😅