Jatuh Cinta Sama Duda

Dira pun segera di make over, mulai dari massage, mani cure, pedi cure, mengecat kuku tangan dan kaki, memotong rambut dan memberi warna rambut supaya terlihat lebih fresh. Tak lupa Keenan sudah menyiapkan gaun dan sepatu supaya Dira terlihat lebih feminim dan anggun.

Taraaaaaaaaa..... Hasil make over Dira, simple tapi elegan. Keenan pun terpukau melihat Dira yang sangat berbeda dari biasanya.

" Kamu cantik banget." Kata Keenan ragu-ragu.

" Terima kasih, Pak. Tapi sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Dira yang masih bingung dengan semua ini.

" Kita akan konferensi pers. Apa kamu nggak dengar berita kita sudah heboh, lihat ini." Kata Keenan sambil menujukkan handphone yang sedang heboh tentang beritanya bersama Keenan.

" Lho, Pak. Kenapa isi beritanya begini, bukanya bapak single ? terus kenapa saya di sebut pelakor ? terus di katain kumpul kebo juga? saya juga nggak pernah menginap kan pak? Kenapa foto-foto kita bisa tersebar begini? waduh gimana ini, Pak." Cerocos Dira yang begitu paniknya. Keenan pun menarik nafasnya panjang-panjang lalu menghembuskannya.

" Semua ini ulah Natasha."

" Tuh kan Pak, saya kan nggak mau terlibat kenapa malah jadi panjang gini. Mbak Natasha pasti sudah salah paham, kita harus menemui mbak Natasha dan menjelaskan ini semua." Ajak Dira.

" Dasar bodoh. Saya sudah jelaskan kalau saya tidak ada hubungan apa-apa sama Natasha. Untuk apa kamu repot-repot menjelaskan pada Natasha. Saya malah senang karena dia akan berhenti mengganggu saya."

" Terus kita harus gimana?"

" Kita nikah." Jawab Keenan singkat.

" Hah, menikah Pak. Ke... kenapa harus menikah Pak." Dira pun merasa gugup.

" Apa kamu tahu, para investor hari ini membatalkan meeting, nilai saham turun, citra perusahaan, keluarga saya, dan juga diri kamu menjadi buruk. Kalaupun kita menyangkal, semua orang tidak akan percaya dengan berita ini apalagi sudah ada foto-foto yang tersebar." Kata Keenan dengan suara tegasnya. Dira pun hanya bisa diam, pikirannya pun buntu tidak menemukan ide, sesekali dia menggigit bibir bawahnya sambil meremas-remas tangannya sendiri.

" Tolong kamu ikuti permintaan saya dan menurut. Queen pun pasti akan senang dengan kabar bahagia ini. Setidaknya lakukan ini demi Queen." Kata Keenan dengan penuh harap.

" Pak, lalu masa depan saya gimana? kuliah saya, ayah saya dan impian saya ingin mendirikan toko kue yang besar." Ucap Dira yang bimbang.

" Kamu tidak usah khawatir Dira, kehidupan kamu akan terjamin, saya juga akan berusaha membuat kamu bahagia, saya tidak akan melukai kamu, apalagi Queen sendirilah yang memilih kamu. Saya selama lima tahun hidup menduda tanpa istri atau bahkan pacar. Setiap kali saya dekat dengan seorang wanita, saya tidak pernah merasa nyaman, apalagi Queen. Jika Queen tidak suka, ya saya juga tidak suka. Dan benar apa yang di katakan Papa. Selama ini banyak para wanita yang memuja dan merayu saya tapi cuma kamu satu-satunya cewek yang cuek akan hal itu. Dan itu membuat saya merasakan sesuatu yang beda di hati saya belakangan ini." Kata Keenan sambil memegang kedua tangan Dira, mencoba meyakinkan Dira. Di dalam angan Dira, sama sekali tidak terlintas untuk menikah muda apalagi dengan seorang duda beranak 1. Sangat sulit bagi Dira untuk menjawab dalam waktu singkat. Namun, Dira pun juga tidak sanggup jika ayahnya harus mendengar berita buruk tentang dirinya atau bahkan dirinya menjadi gunjingan banyak orang. Dan Queen, Queen begitu menyayanginya, anak kecil yang begitu lucu, yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, begitu menginginkan Dira menjadi ibunya. Disisi lain, dirinya pun mulai iba dengan Keenan, karena ternyata selama lima tahun hati Keenan telah lama kosong. Tidak ada istri yang mengurus dan menemaninya saat susah ataupun senang. Dira tidak menyangka jika bos yang selama ini dingin dan galak menyimpan kesedihan yang sangat dalam. Setelah berfikir panjang, akhirnya....

" Baik, Pak. Saya akan menuruti perintah bapak untuk menikah dengan bapak tapi tolong sebelum konferensi pers temui ayah saya. Saya tidak ingin ayah saya mendengar hal buruk yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada." Pinta Dira.

" Baik lah Dira. Ayo sekarang kita berdua menemui ayah mu." Ajak Keenan.

" Tapi Queen pak."

" Saya sudah meminta tolong mama untuk menjemput Queen."

" Oh, syukurlah." Singkat Dira.

" Sekarang kita pergi menemui ayahmu." Ajak Keenan yang di sambut dengan anggukan Dira.

Sebenarnya Keenan pun tidak ingin egois seperti ini tapi cara inilah yang mampu menyelamatkan citra perusahaan dan keluarga. Karena Keenan sadar bahwa Natasha sangatlah licik. Namun disisi lain tersirat bahagia di hatinya, karena Dira. Tanpa di sadari, di hati Keenan sudah tumbuh perasaan pada Dira, yang berawal dari rasa iba dan kagum sama halnya dengan yang di rasakan Dira namun Dira tidak ingin berharap banyak akan perasaannya. Dira ingin membiarkan perasaannya mengalir apa adanya karena hati kecilnya sendiri belum yakin untuk menikah muda. Apa bisa dia menjadi seorang ibu dan seorang istri??