Season 1.
Kecelakaan mengakibatkan Valendra hilang ingatan membuat ia tidak tahu siapa dirinya maupun keluarganya. Terlunta dijalan dan akhirnya bertemu dengan kakek Arka sebagai sang penolong. Entah ini berita bahagia atau tidak , ketertarikan Valendra pada Anindiya, cucu pertama kakek Arka bersambut. Kakek Arka menjodohkan Valen dengan Anin, walau keluarga yang lain tidak setuju. Sepeninggalnya kakek, hinaan demi hinaan harus ditelan oleh Valen, walau istrinya tetap berusaha menguatkan suaminya itu. Tak dinyana, identitas asli Valen menampar semua orang yang dulu menginjak injak Valen. Bahkan mereka harus bertekuk lutut pada Valen. Siapakah Valen sebenarnya?
Season 2.
Dendam berlanjut? Wilhelmina Chalyondra Weston, anak perempuan satu satunya dari Valendra Weston dan Anindya Bagaskara akan dinikahi oleh Gustav Alexandro Dimitri anak dari Billy Weston dan Tiara Dimitri, apakah karena ingin membalas dendam ? Sesuatu terkuak, silahkan nantikan kelanjutannya!Happy reading!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nophie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RSMM 27.
Setelah There melakukan penandatanganan pengangkatan dirinya sebagai wakil dari nenek di perusahaan itu, dia melakukan tugas perdananya yaitu mengangkat Anindya Bagaskara sebagai Direktur pelaksana dengan kuasa penuh di Bagaskara grup.
Ini membuat Vallen dan Aldi merasa senang karena mereka berdua memang menginginkan supaya Anindya yang menjadi direktur pelaksana untuk kegiatan harian yang terjadi di Perusahaan Bagaskara. Bahkan hal ini sudah sangat disetujui oleh para pemegang saham yang selalu melihat kinerja dari Anindya Bagaskara.
There hanya bisa mendesah kesal karena dirinya tidak bisa menolak untuk menandatangani berkas surat legal untuk pengangkatan Anindya sebagai Direktur pelaksana. Dia juga sedikit khawatir Kalau nantinya nenek akan menyalahkan dirinya perihal ini.
Setelah selesai menandatangani semuanya Anin dan Vallen kemudian meminta diri karena mereka harus menyelesaikan kepindahannya dari rumah Bagaskara ke apartemen yang dimiliki oleh Vallen. Tapi seperti biasa There tidak begitu saja melepaskan Vallen, mumpung dia bertemu dengan Valen, ia akan berusaha mendekati dengan cara mengajaknya makan siang bersama.
" Mas Vallen mau ke mana? kita makan bareng dulu yuk!" ajak There dengan nada manja dan menggoda seperti biasa. Anin tambah heran karena selama ini Tere sama sekali tidak pernah memperhatikan Vallen. Yang menjadi keheranannya saat ini adalah dari tadi Tere berkesan menggoda suaminya itu.
" Tidak, aku dan istriku memiliki kepentingan yang lebih daripada sekedar makan siang bersama orang yang sukanya menggoda suami orang." sahut Vallen dengan nada yang sangat tegas. Membuat Anin merasa bahwa suaminya ini sangat menjaga perasaannya.
" Ahh, emangnya mas Vallen memiliki kepentingan apa sih sama Anindya itu, bukannya mas paling tidak menyukai Anindya? Buktinya sampai sekarang mas belum pernah meminta haknya kepada Anindya." kata Tere dengan wajah mencemooh. Anindya wajahnya memerah, dia tidak pernah mengatakan apa-apa tentang hal itu kepada orang lain, bagaimana orang lain bisa tahu tentang hal itu? Sedangkan Valendra menatap There dengan wajah marah. Ini.adalah perkataan Allan yang selalu didengarnya membuat ia meradang.
" Emang apa yang menjadi urusan kamu? kehidupan Rumah tanggaku bersama Anin adalah milikku sendiri. Lagian bagaimana kamu bisa menduga begitu? Jangan jangan kamu selalu mengintip kebersamaan kami di dalam kamar yang panas menggelora, bukan kayak kamu yang justru mendapatkannya dari banyak laki laki lain, bahkan suami kamupun melakukan hal yang sama dengan wanita lain. " ejek Vallen dengan gayanya yang dingin dan kata kata yang menyakitkan. Perrkataan Vallen itu membuat wajah There memerah karena malu, Valen tahu persis apa yang menjadi kelemahan dari There.
Valen tidak menunggu lagi reaksi dari Tere dia langsung menarik lengan Anin dan mengajaknya pergi dari kantor Bagaskara grup.
" Mas, Makasih ya sudah menolong dalam membacakan kontraknya, sehingga Anin tidak lagi tertipu, cara memenuhi keinginan nenek begitu saja."
" Hati hati, Nenek cuma Mau Memanfaatkan kamu supaya dia bisa mendapatkan Kontrak 1 miliar dari mahkota horeca. karena memang tanpa Anindya, nenek tidak akan pernah bisa mendapatkan kontrak itu. jadi nenek ini mendapatkan keuntungannya tapi dia tidak mau kamu memiliki kuasa yang lebih Bagaskara grup." jelas Vallen.
" Kamu kok tahu banyak tentang itu sih Mas?"
" Mas menyelidiki semuanya agar kamu bisa aman! Ayo kita segera membereskan barang-barang kita agar kita bisa segera pindah ke apartemen. Kamu tidak perlu bawa barang baju atau peralatan dirimu cukup bawa surat-surat penting dan juga berkas pekerjaan kamu saja." peringat Valen karena ia tidak ingin berurusan dengan Bgaskara.
Sementara itu Erik sudah menyiapkan semua berkas-berkas yang berkaitan dengan Valendra tapi tentu saja itu berkas-berkas bohong. Dia membuat berkas palsu tentang identitas Vallen. Di berkas yang ia buat Valen adalah anak yatim piatu, yang tidak jelas asal usul keluarganya. Dia mengalami kecelakaan saat dia menjadi pengamen di jalanan. Antisipasi ini dilakukan oleh Erik supaya membuat There illfeel dengan identitas Vallen. Dan kemudian dengan sukarela dia akan menjauhi Vallen tanpa Vallen harus mengusir usir keberadaan There.
Vino sudah siap dengan berkas-berkas yang diberikan oleh Erik, dan dia pun sudah menghubungi Tere untuk bertemu di cafe au lait seperti biasa. Jadi setelah bertemu dengan Vino Rencananya There akan menjemput nenek pulang ke rumah.
" Jadi gimana hasilnya?" tanya Tere dengan nada antusias.
" Saya sudah meringkas semua berkas-berkasnya di amplop coklat ini silakan Anda membacanya sendiri." kata Vino sambil menyerahkan amplop coklat kepada There.
" Bagus mudah-mudahan hasilnya tidak mengecewakan!" kata Tere sambil mengambil amplop coklat itu dan membuka isinya.
" Hasil yang saya dapatkan tidak mengecewakan cuman status saudara Vallen di situ mungkin akan membuat Anda kecewa." sahut Vino sambil menunduk. Vino menyembunyikan tawa, bosnya sangat kejam dalam melabeli SI Vallen ini. Bayangkan dari tuan muda pewaris kaya raya menjadi seorang pengamen jalanan.
" Apa? Seorang pengamen jalanan?" tanya There dengan suara tinggi. Dia kecewa, Bahkan bukan hanya sekedar kecewa Dia sangat kecewa dengan hasil yang dia dapat saat ini.
" Yup, Udah saya bilang tadi kan pencarian Saya tidak akan pernah mengecewakan tapi hasilnya mungkin anda akan kecewa." kata Vino dengan suara datar, setelah mengetahui apa yang terjadi, Vino memilih untuk berpihak kepada Erik.
" Apakah hasil pencarian kamu itu benar-benar bisa dipertanggungjawabkan? Atau jangan-jangan kamu melakukan kekeliruan dalam pencarian, secara kamu kan baru 1 hari dalam melakukan pencarian dan bisa mendapatkan hasil secepat itu.?" kata There dengan wajah dan tatapan penuh selidik kepada Vino. terus terang saja perkataan There membuat Vino menjadi kesal, walaupun apa yang menjadi dugaan sementara There adalah benar. Vino menunjukkan wajah penuh amarah karena merasa disepelekan. Vino berusaha berakting bahwa dia tersinggung dengan perkataan There.
" Silakan saja kalau anda tidak percaya dengan penyelidikan yang saya lakukan, silakan saja anda mencari private investigator lainnya, tapi jangan harap kamu bisa lari dari tanggung jawab kamu untuk membayar saya penuh. Karena biasanya Nyonya Arka selalu membayar dengan tepat waktu dan tidak pernah meragukan sedikitpun investigasi dari saya. Terus terang saja saya merasa tersinggung dengan perlakuan Anda kepada saya." kata Vino dengan berapi-api, dan dia merasa kalau dirinya bakal bisa mendapatkan piala karena dapat berakting dengan sangat meyakinkan. Aktingnya membuat There menjadi ragu, tapi ia juga belum 100 persen percaya pada hasil investigasi yang diberikan Vino kepadanya.
" Tenang saja, biaya pelunasan investigasi sudah saya bawa. Kalau kamu tidak percaya boleh kamu hitung dulu." kata There dengan sombong sambil melemparkan amplop coklat yang berisi uang tunai sisa pelunasan hasil investigasi yang sudah Ia janjikan kepada Vino.
" Baiklah! Dan kalau misalnya Anda masih belum percaya kepada hasil investigasi yang saya berikan, Anda bisa mencari private investigator lainnya untuk lebih meyakinkan anda bahwa pekerjaan saya adalah benar adanya." kata Vino dengan suara tersinggung sambil membawa Amplop yang tidak dihitung isinya. Dia segera meninggalkan kliennya itu agar dia tidak kelepasan sehingga membuat sandiwaranya gagal total.
SedangkanThere masih duduk termenung di kursi tempat ia bertemu dengan Vino, dia merasa bahwa keterangan yang diberikan oleh Vino itu tidak mungkin benar. Rasanya dia akan mencari orang lain lagi untuk menginvestigasi tentang Valen.
Akankah dia berhasil??
.
.
.
TBC
Dear readers, jangan lupa untuk pencet likenya ya, buat support author. Thank you and happy reading..