Namaku adalah Nayla putri dan Aku hanyalah gadis desa dengan penghidupan di bawah rata rata. Selama ini aku hidup dengan hanya mengenal sosok seorang Ibu saja tanpa mengenal sosok yang bernama Ayah. Bagiku Ibu adalah satu satunya orang yang paling berharga dalam hidupku, tanpa nya mungkin aku tidak akan bisa hidup selama ini. Semua ucapannya adalah titah untukku, dan demi membahagiakan nya aku mematuhi semua ucapan nya bahkan dengan mengindahkan perasaan ku sendiri, dan readers tercinta dari sinilah ceritaku bermula.
Selamat membaca, semoga berkenan. Berikan dukungan seikhlasnya, semoga yang maha Kuasa memberikan balasan yang setimpal. Aamiin ya robbal alamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak sesakit hati ini
Lepaskan Aku " 26 "
Nayla berbalik saat mendengar ucapan Siska yang terdengar begitu memojokkannya.
" Siska.....! "
" Lihat dengan baik situasinya sekarang ini, disini siapa yg merebut siapa, dan juga siapa yang direbut siapa " Seru Nayla sambil melangkah masuk
Siska tidak terima, Ia berlari ingin mengejar Nayla. Namun dengat cepat Asrul menghentikannya.
" Sudahlah sayang, jangan dengarkan dia. Tidak ada pengaruhnya juga kan bagimu. Yang pasti cintaku hanya untukmu, tidak peduli apa pun yang dia katakan " bujuk Asrul sambil membelai kepala kekasihnya dengan sayang.
Kemarahan Siska langsung mereda, ketika mendapat perhatian dari Asrul kekasihnya. Bibirnya memancarkan senyum indah, bahkan saking indahnya mengalahkan matahari pagi
" Hmmm..... Kalau sudah tenang bisa kita jalan sekarang ?" Tanya Asrul dan di jawab Siska dengan senyuman. Mereka pergi entah kemana, tanpa kabar berita.
.
.
.
Nayla terburu buru menyiapkan segala persiapannya. Karena tidurnya terganggu semalaman membuatnya terlambat bangun pagi. Ia berlari keluar rumah, disana sudah ada taxi yang Ia pesan sebelumnya siap mengantarkannya ketempat tujuan.
" Ayo Pak, ketempat biasa" Pinta Nayla
Sang supir menganggukkkan kepala dan melajukkan mobilnya kejalan raya dengan kecepatan normal.
🎋🎋🎋
" Nayla....! " Panggil sebuah suara, ketika Nayla baru saja menginjakkan kakinya di halaman parkir restoran tempatnya bekerja. Nayla sontak menoleh, mencari dimana asal suara itu berada.
" Mas Andre......! " Gumam Nayla
" Akhirnya kamu masuk juga Nay....! " Aku benar benar menghawatirkanmu. Maaf aku menelponmu saat kamu sedang bersama suamimu " Ucap Andre merasa bersalah.
Nayla sangat senang ternyata ada yang menghawatirkan dan begitu memperhatikannya. Namun kemudian Ia sadar, tidak seharusnya dia bahagia atas perhatian pria lain, sedangkan dirinya sudah mempunyai suami
" Tidak apa apa Mas, aku yang seharusnya minta maaf padamu. Kemarin kami berangkat terburu buru, dan karena saking bahagianya bertemu Ibu, aku jadi lupa padamu. Bahkan untuk sekedar minta ijin ". Kini giliran Nayla yang merasa tidak enak hati.
" Hmm....! sudahlah tidak apa apa, terus bagaimana dengan keadaan Ibumu ? " Tanya Andre kemudian.
" Ibu..... Hmm, begitulah Mas, Ibu sekarang sering sakit sakitan " Jawab Nayla sedih
Andre melihat perubahan di raut wajah Nayla, Ia tau bahwa sahabatnya itu sangat menyayangi Ibunya. Karena sejak kecil Nayla hanya hidup bersama sang Ibu.
" Ah sudahlah Nayla, Ibumu pasti akan segera sembuh seperti dulu. Hmm bagaimana kalau kita menyewa perawat untuk merawat Ibumu selama beliau sakit "
Nayla terkejut mendengar tawaran Andre yang begitu mendadak. Dengan segera dia menolak tawaran baik sahabatnya itu.
" Tidak perlu Mas, maaf.... Tapi Mas Asrul sudah menyewa perawat dan juga pelayan yang merawat Ibu disana ".
Andre merasa lega, paling tidak masih ada sisi baik dari pria yang sudah menikahi seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya itu.
" Syukurlah kalau begitu Nay, jadi sekarang kamu tidak perlu khawatir. Ibumu pasti baik baik saja, aku juga nanti akan kesana kalau ada waktu luang. Untuk mengunjungi Ibumu " Ucap Andre
Nayla merasa tidak enak hati, ingin rasanya Ia menolak kembali niat baik Andre padanya.
" Tidak perlu tidak enak hati begitu Nay, kita ini sahabatan. Aku juga sudah lama mengenal Ibumu. Belum lagi kamu lupa kalau aku ini BOS mu di sini, jadi wajar kalau ada karyawanku yang kesusahan aku harus menolongnya " Ucap Andre menyombongkan diri hanya untuk sekedar membuat Nayla agar bisa tersenyum dan tidak menolak niat baiknya.
" Baiklah Mas, sebelumnya aku ucapkan terimakasih ya. Maaf kalau aku jadi merepotkanmu dalam masalah ini ".
" Ya sudah kalau begitu, aku masuk dulu. Ini sudah jam kerja, aku takut nanti aku di pecat kalau hanya ngobrol di jam kerja " Ucap Nayla sambil berlari kecil setelah selesai mengucapkan salam.
Ia senyum senyum sendiri ketika mengingat awal awal Ia bekerja di tempat itu. Ia pernah mendapat teguran, karena mengobrol dengan Siska saat jam kerja berlangsung.
" Plakkkkk !
Nayla memegang pipinya yang terasa panas, akibat tamparan dari seseorang secara mendadak.
" Awwww ! Rintih Nayla
" Sini kamu....! "
Siska menarik lengan Nayla ke gudang belakang.
" Dasar wanitan m*****n, tidak puas kau merebut semua pria yang dekat denganku. Kamu sudah merebut Asrul dariku, sekarang kamu ingin merayu Mas Andre lagi " Ucap Siska geram
" Beraninya kamu memanggil Mas Asrul dengan sebutan Mas, sadarlah kamu di sini sebagai apa. Lihat Mas Andre disini adalah BOS mu sedangkan kamu, pelayan........ " Ucap Siska sinis
" Sadarilah statusmu itu, tidak ada apa apanya di hadapan Mas Asrul dan juga Mas Andre " Bermimpi itu jangan ketinggian, kalau jatuh sakit. Kehadiranmu hanya jadi benalu dalam hidupku...
Siska berlalu pergi setelah mengucapkan kata kata menyakitkan kepada sahabatnya.
" Ya Allah....Apa salah hamba, mengapa semua ini terlalu kejam bagi hamba. Siska.....dimana kamu yang dulu, yang baik pada semua orang. Aku seakan tidak bisa mengenalimu. Apa rasa sakit yang aku timbulkan begitu membuat luka yang dalam dihatimu. Sehingga kebaikanmu di tutupi dengan kemarahan. Rasa sakit di pipi ini, tidak sebanding dengan rasa sakit di hati ini " Rintih Nayla seorang diri.
Hiks hiks
.
.
.
.
.
Nayla hadir kembali, maaf beberapa hari ini tidak up. Terimakasih atas waktunya, yang selalu menyempatkan waktu membaca kisah Nayla. Jangan lupa Nayla minta dukungannya, like, komen, rate. Untuk Hadiah dan juga vote Nayla meminta keikhlasan hati kakak kakak semua.
Semoga kebaikan kalian mendapat imbalan kebaikan juga 😍😍😍😍
terus kerja apa ini?