Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
[∆Larangan untuk meniru karya asli Wuna.Chanz∆]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berharap
...Jacob dan Alvin langsung berdiri tegap, Kieran berdiri profesional, tangan kanan di dada, dan tangan kiri di belakang membungkuk sambil menyentuh dadanya, membuat penghormatan yang profesional, lalu Kieran kembali berdiri tegap, Berlian menatap wanita itu sebelum baca papan namanya 'Ruby', Berlian berbinar saat melihat dasi birunya yang artinya asisten Felix, membuat Berlian sedikit terkejut tapi kagum, Ruby melirik tajam ke Berlian, Berlian segera berdiri tegap juga, Ruby terkekeh kecil, sebelum berbicara....
..."Junior, kamu bisa menyesuaikan diri, bagus, aku salut, kamu peka banget, lanjutkan, kalau senior senior mu salah, kamu berhak memarahinya", Berlian tersenyum lalu mengangguk, menjawab dengan tegas....
..."Siap makasih senior!", Ruby tersenyum, lalu Ruby membuka ponselnya, sebelum menaruh ponselnya di saku, kembali menatap ke Berlian, memberikan perintah dengan tegas....
..."Kamu, ikut aku", lalu Ruby menatap ke ketiga pria itu....
..."Duo, kalian pergi", Jacob dan Alvin menjawab serentak....
..."Siap-siap Senior!", Kieran berdiri di samping Ruby, Berlian bingung, Ruby mengangguk ke Kieran, begitu juga Kieran kepada Ruby....
..."Oke ayo", Berlian mengangguk antusias, Berlian mengikuti langkah arah Ruby, dan Kieran, Berlian memperhatikan sekitar sambil mencatat di memori otaknya letak letak bangunan ini, kagum karena tempatnya sangat luas, dan mewah, saat sampai di depan lift lalu masuk, Ruby menekan tombol mawar, Berlian bingung, Kieran melihat Berlian yang bingung lalu menjelaskan secara singkat....
..."Tombol logo mawar itu ruangan kerja pribadinya Tuan Felix", Berlian mengangguk, menjawab dengan kagum....
..."Ooh keren, oke Senior makasih penjelasannya", Kieran mengangguk sebelum lanjutkan penjelasannya....
..."Yang kita gunakan juga lift khusus Boss Mafia sama Assisten nya, lift di sampingnya itu baru lift Anggota Mafia dan jabatan lain", Berlian mengangguk-angguk kagum, pintu lift tertutup, lalu lift naik cepat ke lantai mawar, angkanya bergantian cepat dari satu, ke dua, ke tiga, dan seterusnya....
...Ting~!...
...suara lift berbunyi lalu pintu terbuka, menunjukkan ruangan tengah yang mewah dengan sofa hitam mewah dan ruangan dengan dinding kaca menunjukkan pemandangan kota yang besar, Berlian jelas kagum dengan kemewahannya walau Berlian tinggal di mansion, tetap saja kagum, Felix sedang duduk di kursi kebesarannya mengobrol dengan Martin, saat Berlian, Ruby, dan Kieran masuk, Felix berhenti bicara lalu pandangan tajamnya mengalih ke Ruby, Ruby tersenyum lalu melangkah masuk, Berlian dan Kieran mengikuti, Martin ikut berbalik ke belakang karena posisinya membelakangi lift, lalu memutar kursinya miring agar bisa menghadap ke Berlian, Ruby dan Kieran, Martin bertanya ke Ruby....
..."By, sudah rencana nya?", Ruby bingung, lalu bertanya balik dengan heran, sambil menunjuk ke arah Berlian dengan tangannya....
..."Kenapa bahas itu sekarang? ada junior baru", Ruby berhenti berdiri di samping kanan Felix, juga Kieran, sedangkan Berlian berdiri di dekat Martin, menyimak, Berlian jelas penasaran dengan lanjutan rencananya, tapi juga khawatir dengan keluarganya, walau kelaurga Gozhali jelas sudah jahat kepada Berlian, tetap saja, Berlian sayang kepada keluarganya terutama kepada Mba Sizka, kak Dyan, dan kak Luis, Berlian hanya bisa berharap kalau Felix gak akan membunuh mereka terutama kepada anggota keluarga kesayangannya....
..."Karena Bo--", Felix banting meja, Martin terkejut, menoleh ke Felix sebelum kembali ke Ruby sambil tersenyum paksa yang aneh, membuat Berlian terkekeh kecil merasa geli dengan ekspresinya yang aneh tapi lucu, Felix malu kalau kedua assisten nya tau tentang Felix yang tidak sengaja membuat Berlian tau, jelas itu kekurangannya, Martin menjawab dengan gugup yang lucu....
..."Sengaja buat Berlian tau", Ruby ikut terkekeh, Kieran hanya tersenyum tipis, Ruby langsung menjawab dengan tegas....
..."Oke siap! karena sengaja buat junior tau ya? tecatat!", Martin mengangguk mendengar jawabannya Ruby dengan puas, lalu menoleh ke Felix, Martin bertanya dengan tenang....
..."So Boss?", Felix mengangguk lalu menghela nafas, Berlian, Martin, Ruby dan Kieran dengan sabar menunggu keputusan Boss nya, Berlian sangat cemas menunggu dan mendengarkan keputusan dan rencana Felix....
...-Bersambung-...
...Buku Harian Kieran...
...Sepertinya dia agak naif, tapi gak tau juga, aku akan terus memperhatikan perkembangannya dan sifatnya....
...Buku Harian Trauma Rahasia Alfin...
...Trauma ku yang di ketahui Felix, Martin dan Ruby, saat di klub malam Felix, Martin dan Ruby kebetulan ada di klub malam yang sama, aku di sana di paksa mabuk oleh teman-teman sialan ku, dan aku minum pertama kalinya saat itu, aku minum sekitar lima botol hingga aku muntah-muntah dan sangat mabuk, dan di tarik ke atas panggung klub malam yang di sediakan untuk sumbangan lagu, lalu aku di telanjangi di sana oleh teman-teman sialan ku, lalu banyak orang tertawa, dan merekam nya ke media sosial, termasuk oleh teman-teman ku, anggota keluarga Felix yang di saja di perintahkan oleh Felix mengikat semua orang, dan semua orang di ikat, lalu para mafia menghapus video itu dari media sosial dan penyimpanan, sedangkan aku hanya di angkut oleh Martin ke sudut ruangan dan para mafia membantu Martin untuk memakaikan aku pakaian, setelah semuanya selesai, Felix menghabisi teman-teman sialan ku hingga pingsan, semua orang di lepaskan dan Felix memberikan peringatan untuk semua hal yang terjadi, lalu aku di bawa ke kantor pusat, Martin menceritakan semuanya, aku jelas malu dan takut untuk keluar dari kantor mafia Felix, karena keadaan klub malam itu ramai, dan semua orang pasti akan mengingat wajah konyol ku saat itu, Felix memberikan ku pilihan, dan aku memutuskan untuk tinggal, karena aku anak yatim piatu dan tidak memiliki siapa-siapa untuk hidup, hanya mengandalkan ginjal ku yang akan aku jual jika aku kehabisan barang rumah untuk di jual....