NovelToon NovelToon
Sang Legenda: Naga Langit

Sang Legenda: Naga Langit

Status: tamat
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Tamat
Popularitas:6.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Sang_Imajinasi

Xiao Chen selalu dianggap murid terlemah di Klan Xiao.

Tidak punya bakat, selalu gagal dalam ujian, dan menjadi bahan ejekan seluruh murid.
Namun tidak ada yang tahu kebenaran sesungguhnya bahwa tubuhnya menyembunyikan darah naga purba yang tersegel sejak lahir.

Segalanya berubah saat Ritual Penerimaan Roh Penjaga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Xiao Chen Vs Lie Huo

Kemenangan telak Xiao Chen atas Lie Feng mengirimkan gelombang kejut ke seluruh arena. Tiba-tiba, Klan Xiao yang tadinya dipandang sebelah mata, kini memiliki dua petarung kuat yang tak bisa diremehkan. Suasana di antara penonton bergeser dari cemoohan menjadi antisipasi yang penuh gairah. Mereka sadar bahwa kompetisi tahun ini jauh lebih menarik dari yang diperkirakan.

Selama jeda singkat sebelum babak kedua, suasana di area peristirahatan setiap klan sangat kontras.

Di area Klan Wang, jenius nomor satu mereka, Wang Chen, yang berwajah tenang, sedang menganalisis kekalahan rekan-rekannya dengan suara pelan, menunjukkan kualitas kepemimpinannya. Mereka telah kalah dua kali, tetapi semangat mereka tidak patah.

Di area Klan Lie, suasananya suram dan penuh amarah. Tetua mereka memarahi Lie Feng yang terluka, sementara Lie Huo duduk di sudut, auranya yang berapi-api membuat udara di sekelilingnya bergetar. Matanya tidak pernah lepas dari sosok Xiao Chen di seberang lapangan, niat membunuh di dalamnya begitu pekat hingga hampir bisa terlihat.

Di area Klan Xiao, Tetua Agung mengelus janggutnya dengan senyum puas. Dia memberikan anggukan persetujuan kepada Xiao Long atas kemenangannya yang solid, lalu menatap Xiao Chen dengan tatapan yang lebih dalam. "Kerja bagus. Tapi jangan lengah. Pertarungan sesungguhnya baru saja akan dimulai."

Setelah jeda, wasit kembali naik ke panggung utama, memegang gulungan bambu berisi undian pertandingan babak kedua. Seluruh arena menjadi hening.

"Pertandingan pertama babak kedua... dari Klan Wang, Wang Chen! Melawan... dari Klan Lie, Lie Jue!"

Pertandingan antara dua jenius top dan murid nomor tiga berlangsung sengit, tetapi Wang Chen yang tenang akhirnya keluar sebagai pemenang, mengamankan poin pertama untuk klannya.

Beberapa pertandingan lain berlalu, menampilkan pertarungan antara murid-murid peringkat bawah. Akhirnya, wasit mengambil napas dalam-dalam sebelum mengumumkan pertandingan yang paling ditunggu-tunggu semua orang.

"Pertandingan berikutnya! Dari Klan Lie, Lie Huo! Melawan... dari Klan Xiao, Xiao Chen!"

ROOOAARR!

Arena meledak dalam sorak-sorai yang memekakkan telinga. Inilah yang ingin mereka lihat. Pertarungan antara tiran yang kejam dan sang kuda hitam misterius. Ini adalah final yang terjadi lebih awal!

Lie Huo melompat ke atas panggung, setiap langkahnya seolah membakar tanah. "Tikus selokan, akhirnya kau tidak bisa lari lagi," geramnya, otot-ototnya menonjol. "Aku akan mematahkan setiap tulang di tubuhmu sebagai pelajaran karena telah menyinggung Klan Lie!"

Xiao Chen naik ke panggung dengan langkahnya yang biasa, tenang dan tidak terpengaruh. "Gonggonganmu membosankan. Tunjukkan saja gigitanmu."

"Mulai!"

Begitu aba-aba diberikan, Lie Huo langsung menyerang. Dia tidak menahan diri sedikit pun. Dia melepaskan seluruh kekuatan puncak tingkat kesembilannya, menyelimuti tinjunya dengan Qi api yang ganas.

"Tarian Api Liar!"

Dia menghujani Xiao Chen dengan rentetan pukulan yang cepat dan eksplosif. Setiap pukulan melepaskan gelombang panas yang membuat panggung batu mulai meleleh. Penonton di barisan depan bahkan bisa merasakan panas yang menyengat dari jarak puluhan meter.

Menghadapi serangan dahsyat itu, Xiao Chen tidak bisa lagi hanya menghindar. Kekuatan dan jangkauan serangan Lie Huo jauh melampaui lawan-lawannya sebelumnya. Dia terpaksa mulai menangkis.

Setiap kali telapak tangannya yang dilapisi Qi Kekacaun bertemu dengan tinju api Lie Huo, terdengar suara desisan. Api itu padam, tetapi kekuatan yang brutal masih mendorong Xiao Chen mundur selangkah demi selangkah.

Penonton bisa melihat dengan jelas. Xiao Chen sedang tertekan!

"Lihat! Dia tidak bisa berbuat apa-apa!" teriak seorang pendukung Klan Lie.

"Kekuatan Tuan Muda Lie terlalu kuat! Kemenangan sudah di depan mata!"

Lie Huo menyeringai buas. Dia bisa merasakannya. Dia bisa merasakan lawannya terus mundur, hanya mampu bertahan. "Hanya ini kemampuanmu, tikus?! Mengecewakan!"

Dia meningkatkan serangannya, tinjunya bergerak semakin cepat, semakin panas, semakin kuat. Xiao Chen terus dipaksa mundur hingga punggungnya hampir mencapai tepi panggung.

Melihat lawannya sudah terpojok, Lie Huo memutuskan untuk mengakhirinya. Dia berhenti menyerang dan mengambil napas dalam-dalam, mengumpulkan semua Qi api di tubuhnya ke dalam kedua tangannya. Sebuah bola api yang menyilaukan dan berputar mulai terbentuk, ukurannya terus membesar hingga seukuran batu giling.

"Ini akhirmu!" raungnya. "Matahari Terik Penghancur!"

Bola api raksasa itu melesat ke arah Xiao Chen, meninggalkan jejak hangus di udara, membawa serta kekuatan yang cukup untuk melenyapkan seorang ahli Pembangunan Fondasi tahap awal.

Para tetua Klan Xiao berdiri dari kursi mereka dengan cemas. Serangan ini terlalu kuat!

Namun, di tengah kepanikan itu, Xiao Chen yang selama ini tertekan, justru berhenti mundur. Di matanya yang tenang, sebuah cahaya tajam berkilat. Dia telah menunggu saat ini. Saat di mana lawannya mengerahkan seluruh kekuatannya dalam satu serangan, meninggalkan pertahanannya dalam kondisi paling lemah.

"Sekarang, bocah!" suara Yao Huang bergema di benaknya. "Gunakan kecepatanmu! Tembus apinya dan serang intinya!"

Melakukan hal yang tak terbayangkan oleh siapa pun, Xiao Chen tidak mencoba menghindar atau memblok bola api raksasa itu.

Sebaliknya, dia meraung dan berlari lurus ke arahnya.

Seluruh tubuhnya dilapisi oleh selubung tipis Qi Kekacauan yang padat. Dia tampak seperti meteor kelabu yang menantang matahari.

Penonton menjerit ngeri. Para tetua terbelalak. Itu adalah tindakan bunuh diri!

1
Christ Mlg
good
Darwito
dduud
Darwito
wtwtey
Zee
apa dia gak punya pil pngumpul qi ?? naif bnget seorang alkemis shrusnya mmpersiapkn diri dgn pil pnyembuh luka n pil pngumpul qi sblum kluar brptualang
Tomi Khan
150 bab,,,baru tingkat 4,,,semangatttt
Darwito
ehhehe
Darwito
y
Darwito
sytwyeey
3R 1CK
author goblok
nongol lah
nih gw pembaca baru
bales lah coment nya
payah deh penulis goblok
translate aja sombong
3R 1CK
bully author goblok ini
sok mau jadi penulis
hilih goblok
3R 1CK
woi author goblok monyet
Zee
kapan mc disebut sampah oleh su qingyue ?? kapan thor ??!
Dir Dirman
kayaknya penempatan bab nya yg salah ini.. ceritanya kembali waktu MC masuk hutan
Dir Dirman
tingkat kultivasinya beda sama di pemberitahuan tingkat kultivasinya di bab 3
Zee
kasihan Su Qingyue,, jdi korban fitnah si thor
Dewa Raka jl
apa iya kultifasinya yg awalnya sudh tingkat 5 , malah jadi tingkat 4 stress llo torr
Dewa Raka jl
Autor yg tak berguna/ sampah🤣🤣
kultivasi naik turun
cerita maju mundur sampah 🤣🤣🤣
Deta Fauzi
terlalu banyak tingkatannya.......trs nama tingkatany pake basa kita aja biar enak memahaminya....
Zee
critanya kok jdi beda yaa,, pdhal di bab awal mreka saling mncintai,, jstru Su Qingyue seringkali membela MC di depan ayah n kakek nya,, di perpisahan mlam itu Su Qing jg mncium MC,,, kok tiba2 di bab kesini mnceritakn Su Qing prnah mnganggap MC sampah n mncampakkan nya,, ahh thor knapa jdi nglantur gini yaa
Indah Hidayat
naik ke ranah transformation 2 kali, yg dulu bareng dgn si naga kecil....ini nulus sendiri lupa sendir, memang si thor itu amat sangat sembrono
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!