NovelToon NovelToon
Iblis Penyerap Darah S2

Iblis Penyerap Darah S2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Misteri / Balas Dendam / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Lanjutan dari novel Iblis penyerap darah, untuk baca season 2 gak wajib baca season 1,tapi kalau mau baca itu lebih bagus.

​Kaisar Mo Tian adalah tirani hidup. Dikenal sebagai Iblis Darah Abadi, ia memimpin Kekaisaran dengan tangan besi dan kegilaan yang disengaja. Bagi Mo Tian, kesetiaan adalah segalanya; pengkhianatan dibalas dengan pembantaian brutal—seperti yang dialami para pemberontak Sekte Tinju Api, yang dihancurkan tanpa sisa olehnya dan Liu Bai, sang Tangan Kanan yang setia namun penuh kepedulian.

​Di mata rakyatnya, Mo Tian adalah monster yang mendamaikan dunia melalui terror. Namun, di balik dominasinya yang kejam, bersembunyi luka lama dan kilasan ingatan misterius tentang seseorang Seorang wanita cantik misterius yang mampu memicu kegelisahan tak terkendali.

​Siapakah dia? Apakah dia adalah kunci untuk menenangkan Iblis Darah, atau justru pedang bermata dua yang akan menghancurkan Takhta Abadi yang telah ia bangun?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1:Kilasan Ingatan dan Seringai Iblis

​Di tengah hamparan awan yang membentang luas, berdiri Kekaisaran Darah Abadi, sebuah kompleks istana yang megah, diselimuti aura kekuasaan yang dingin dan tak tertandingi.

​Di puncak Menara Puncak Langit, titik tertinggi di seluruh kekaisaran, seorang pria muda yang sangat tampan tengah duduk sendirian. Ia adalah Kaisar Darah Abadi, Mo Tian.

​Tatapannya yang terarah ke cakrawala yang luas tampak tenang, namun membawa nuansa kegelisahan yang aneh. Ia menatap hamparan benua di bawahnya—benua yang telah ia taklukkan selama seratus tahun. ia hanya diam tanpa sedikit pun gerakan tubuh atau ucapan yang keluar dari bibirnya yang terkatup rapat.

​Angin kencang dari ketinggian menerpa, mengibaskan rambut panjangnya yang hitam pekat, terurai seperti sutra. Sepasang mata merah darah yang biasanya memancarkan kengerian iblis kini terlihat sedikit meredup, berganti dengan warna hitam yang lebih dalam, seolah jiwanya sedang dilanda kebingungan.

​Dari raut wajahnya yang tenang itu, tersirat kegelisahan yang mendalam. Ia bergumam, suaranya sedikit parau ditiup angin, "Sebenarnya... siapa wanita itu? Kenapa dia selalu muncul dalam ingatan aneh ini?"

​Pria tampan yang memegang kendali atas ribuan jiwa itu, sang Kaisar yang ditakuti, kini tampak jelas dilanda cemas akibat bayangan seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenali.

​BAM!

​"Kaisar!"

​Suara benturan pelan menandai pendaratan sosok dari belakang. Mo Tian menoleh sejenak. Ia melihat seorang pria yang usianya tampak tidak terpaut jauh darinya, namun memancarkan aura kesetiaan yang tak tergoyahkan.

​"Ternyata kau, Liu Bai!" sambut Kaisar, alisnya sedikit terangkat "Ada apa? Apakah ada hal penting yang perlu dilaporkan?"

​Liu Bai, yang merupakan bawahan sekaligus tangan kanan Kaisar, segera membungkuk dalam-dalam. Rasa hormatnya begitu mendalam, dan kekhawatiran terlihat samar di matanya "Maafkan saya jika mengganggu waktu pribadi Anda, Kaisar!"

​Mendengar permintaan maaf yang terlalu formal, Mo Tian tersenyum kecil, lalu tertawa renyah.

​"Hahaha! Jangan terlalu formal kepadaku, Liu Bai! Kita sudah bersama selama seratus tahun lamanya, dan kau adalah bawahanku yang paling setia dan tepercaya." Kaisar lantas menepuk pundak Liu Bai pelan, sebuah isyarat keakraban yang jarang ia tunjukkan.

​Liu Bai terdiam sejenak, tampak ragu"T-tapi, Kaisar?" Ia bingung harus kembali memanggil Tuannya seperti di masa lalu atau mempertahankan etika kekaisaran.

​Mo Tian menggeleng pelan"Dasar kau ini! Sudahlah, Liu Bai. Panggil saja aku dengan namaku jika tidak ada siapa pun di sini! Jangan terlalu formal. Ketahuilah, aku sudah menganggapmu sebagai keluargaku sendiri."

​Liu Bai menarik napas dalam "Baik, Kaisar." Ia lalu meralatnya "M-maksudku, Bos Mo Tian!"

​Senyum lebar terukir di wajah Kaisar. Ia menepuk pundak Liu Bai sekali lagi, penuh kehangatan. Mo Tian kemudian melangkah maju, berdiri di tepi menara, memandang ke bawah, ke arah benua luas yang telah ia taklukkan dengan darah dan pedang.

​"Kau ingat tidak, Liu Bai, saat pertarungan terakhir kita melawan seribu kultivator Transformasi Kekosongan? Kita hampir saja mati, hahaha!" Mo Tian tertawa, matanya bersinar mengingat adrenalin masa lalu "Itu sungguh momen yang paling menyenangkan sekaligus menyedihkan untukku, kau tahu."

​Alih-alih ikut senang dan tertawa, Liu Bai justru terlihat sedih dan murung "Anda... Maksudku, kau terlalu berlebihan kepada dirimu sendiri, Bos!"

​Wajahnya menegang "Seharusnya kau meninggalkan kami saja saat itu. Tapi kau... justru maju paling depan dan menggunakan semua kekuatanmu untuk melindungi kami. Padahal saat itu, kau hampir saja tewas!" Kenangan pahit akan masa-masa perang itu masih menimbulkan rasa bersalah yang mendalam bagi Liu Bai.

​Kaisar hanya tersenyum, bahunya terangkat acuh tak acuh. Ia kembali tertawa.

"Hahaha! Seharusnya yang tidak berlebihan itu dirimu, Liu Bai! Kau terlalu menyalahkan dirimu sendiri. Justru aku merasa senang karena dapat melindungi sebagian dari kalian."

​Mo Tian terdiam sejenak, ekspresi kekecewaan dan penyesalan samar terlihat di wajahnya "Seandainya saja... aku dapat menyelamatkan semua pasukanku saat itu, mungkin saja aku tidak akan merasa terbebani atas rasa bersalah ini."

​Liu Bai melangkah maju dan berdiri tepat di samping Kaisar. Cuaca saat itu mulai berubah. langit mendung pekat dan angin berhembus semakin kencang, seolah mencerminkan pergolakan batin kedua pria di puncak menara.

​"Sudahlah, Bos. Sebenarnya aku sedikit heran dengan sifatmu yang sekarang ini. Kau seperti orang yang berbeda." ujar Liu Bai terus terang.

​Liu Bai memang merasa aneh. Sejak bertemu Kaisar, ia tahu betapa kejamnya Mo Tian, betapa tuannya itu akan mengorbankan apa pun demi kesenangan dan kekuatan. Namun, kini ia melihat sisi yang lebih manusiawi dan beremosi.

​Kaisar mengerutkan kening,ia merasa heran "Berbeda apanya? Aku merasa tidak ada yang berubah dengan diriku?"

​Liu Bai menatap tuannya dengan tatapan getir, penuh penekanan"Kau memang tidak merasakannya, Bos. Tapi aku merasakannya. Setelah kau hampir kehilangan semua kekuatanmu akibat melindungi kami, kau menjadi lebih manusiawi, dan setiap emosi yang kau pancarkan terlihat tulus."

​Kaisar memiringkan kepalanya sedikit, bingung akan penjelasan Liu Bai"Lebih manusiawi?" Ia terdiam untuk berpikir "Memangnya aku tidak manusiawi, ya?"

​Liu Bai langsung menepuk dahinya "Jawabannya sudah jelas, Bos! Kau itu orang gila! Bahkan, jika semua orang di dunia ini ditanyai tentang dirimu—maka mereka pasti akan menjawab 'Mo Tian adalah Iblis gila' dan aku yakin itu."

​Mendengar julukan yang ia terima, Kaisar hanya bisa diam.

​"Iya, kah? Perasaan... aku hanya sedikit bermain-main dengan mereka. Memangnya perbuatan sepele seperti itu dapat membuatku disebut Iblis gila?" tanyanya polos.

​Liu Bai terdiam, tenggelam dalam pikirannya "Kenapa dia seperti orang bodoh sekarang? Apa dia tidak ingat saat dia memainkan musuhnya seperti boneka? Sepertinya dia memang benar-benar sudah berubah."

​"Terserah kau saja, Bos. Oh, ya! Aku merasa akhir-akhir ini kau terlihat gelisah, Bos. Ada apa sebenarnya?" Liu Bai kembali pada alasan kedatangannya.

​Kaisar diam cukup lama. Ia memejamkan mata, seakan-akan berusaha mengingat bayangan seseorang yang sangat berharga di masa lalunya.

​"Entahlah!" Mo Tian membuka matanya "Seratus tahun lalu, aku beberapa kali mendapatkan kilasan aneh, dan akhir-akhir ini aku lebih sering mengalami hal itu."

​"Kilasan? Kau mengingat sesuatu tentang apa?" Liu Bai membelalak, lalu membalikkan badannya menghadap penuh ke arah Kaisar "Tolong beritahu aku, Bos!"

​Mo Tian menatap balik Liu Bai. Liu Bai merasakan tatapan mata Kaisar benar-benar sudah berubah. Mata merah darahnya yang dulu dapat membuat musuh terintimidasi, kini justru terasa lebih redup dan penuh misteri.

​Kaisar mengembuskan napas panjang "Hah, aku hanya selalu mengingat seorang wanita—"

​"APA?!" Liu Bai berteriak, memotong perkataan Kaisar "Wanita, Bos?! Kau sedang jatuh cinta? Ini benar-benar mustahil!"

​Liu Bai sangat terkejut, tidak dapat memercayai Tuannya yang dingin kini memikirkan seorang wanita. Ia bertanya dalam benaknya 'Siapa wanita yang dapat membuat Kaisar Mo Tian luluh?'

​Hal ini sangat tidak masuk akal baginya. Seorang Mo Tian yang sangat dingin dan kejam, yang dulu pernah mempermainkan banyak wanita cantik hanya untuk mencapai tujuannya, kini memikirkan satu wanita.

​"Ini tidak mungkin! Mustahil kau memikirkan seorang wanita! Aku sudah melihat banyak wanita yang kau campakkan begitu saja, bahkan mereka sampai menangis dan memohon-mohon untuk jangan ditinggalkan olehmu, Bos. Siapa wanita yang dapat membuatmu memikirkannya? Tolong beritahu aku, Bos!" Liu Bai sangat tidak sabar untuk mengetahui hal mustahil ini.

​"Kau ini bicara apa, Liu Bai? Mana ada aku jatuh cinta! Aku bahkan tidak mengenal siapa wanita itu!" Mo Tian menggelengkan kepalanya melihat tingkah heboh Liu Bai.

"Tetapi wanita itu sepertinya mengenalku! Dia selalu bicara bahwa dia mencintaiku."

​Liu Bai menyipitkan matanya, berpikir keras "Hmm, jangan-jangan! Itu salah satu wanita yang kau tiduri, Bos!" Liu Bai berpikir terlalu jauh.

​Kaisar menepuk dahinya lagi "Meniduri wanita? Aku bahkan tidak pernah menyentuh satu pun wanita yang aku goda, Liu Bai. Aku hanya mencium mereka sebagai hadiah terakhir dari permainanku." Jelas Kaisar.

​Liu Bai mengangguk mengerti, lalu kembali bersikap lebih tenang"Maafkan aku, Bos. Kalau begitu, siapa wanita itu? Apa kau ingin aku mencarinya untukmu?" Ucap Liu Bai dengan senyum penuh semangat.

​Kaisar mengangkat tangannya, ia menolak "Tidak perlu!" Ia kemudian duduk bersila di tepi menara"Lagi pula aku tidak mengenal dia. Untuk apa juga aku mencari-cari orang yang tidak aku kenali."

​Liu Bai terlihat sedikit kecewa karena tuannya tidak ingin mencari wanita itu. Padahal ia sangat ingin melihat tuannya merasakan apa itu jatuh cinta.

​Kaisar Darah Mo Tian kembali menatap cakrawala yang tidak ada ujungnya itu dengan serius dan penuh kewaspadaan. Perhatiannya menajam, ia melihat sesuatu dari kejauhan.

​"Liu Bai!" Suaranya kini terdengar tegas, dingin, dan mengintimidasi "Kerahkan pasukan untuk menjaga warga biasa dan Kekaisaran! Sepertinya musuh akan datang."

​Liu Bai menghilang dengan sigap dari tempat ia berpijak, seperti bayangan yang lenyap ditiup angin"Baik, Kaisar!"

​Mo Tian perlahan bangkit dan berdiri tegak. Untuk saat ini, kekuatan utama yang ia miliki hanya teknik darah"Sepertinya aku harus menyambut tamuku."

​Perlahan, energi merah darah mulai mengalir dari tangan Kaisar. Energi pekat itu dengan cepat berkumpul, membentuk sebuah pedang merah pekat yang mematikan.

​Pedang itu berbentuk mengerikan, dengan ukiran mata iblis yang tampak hidup di bagian gagangnya. Kaisar perlahan melakukan peregangan ringan, lalu mulai menyeringai gila.

​Walaupun ia kini bisa disebut sedikit lebih manusiawi, esensi dirinya tetaplah sama yaitu sang Iblis Gila.

​"Kali ini siapa yang akan menjadi lawanku? Hahaha! Siapa pun itu, akan kuhadapi dengan sepenuh hati."

​Kaisar Darah Mo Tian melayang terbang di langit. Dengan sangat cepat, ia melesat maju ke depan, meninggalkan jejak energi kemerahan yang pekat di area yang ia lewati, menuju pertempuran yang tak terhindarkan.

​Sistem Tingkat Kultivasi

​Manusia Biasa: Belum bisa mengendalikan qi. Tubuh masih fana.

​Pemurnian Qi (Lv 1–7): Membersihkan tubuh & membuka meridian. Dasar semua kultivator.

​Pondasi Dasar (Lv 1–7): Membentuk pondasi kultivasi di dantian. Qi stabil, tubuh kuat seperti baja.

​Pembentukan Inti (Lv 1–7): Qi terkondensasi menjadi Inti Emas. Kekuatan melonjak drastis.

​Jiwa Lahir (Lv 1-7): Jiwa sejati lahir. Bisa menyerang dengan kekuatan spiritual.

​Pemutus Jiwa (Lv 1–7): Tubuh & jiwa menyatu sempurna. Kekuatan setara penguasa wilayah.

​Transformasi Kekosongan (Level 1-7): Menembus batas manusia. Dapat memanipulasi ruang & energi.

​Pendakian Abadi (Awal/Menengah/Puncak): Satu langkah dari keabadian. Kekuatan memengaruhi langit & bumi.

​Abadi Sejati: Puncak jalan kultivasi. Kekuatan mereka mampu menghancurkan apa pun hanya dengan satu kali serangan.

1
Jack
Ummm, mengerikan😱
Si Hibernasi: /Toasted/
total 1 replies
Pembaca Setia
Semangat teruzzzz💪
Si Hibernasi: /Drowsy/
total 1 replies
Kala Kala
Hmmm/Doubt/
Hana cantik
💣/Toasted/
Kalo Balo
Bunga meluncur Thor👍
Si Hibernasi: bunga matahari
total 1 replies
Bahlil
👍
Roy Roy: 🗣️🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕
total 4 replies
Slime Hijau
💪💪💪💪💪
Slime Hijau
Jozzzzz/Determined/
Budi arie
semangat Thor💪
Si Hibernasi: Zzzzz
total 1 replies
Maul Ana
/Skull/
Nauli Rahman
/NosePick/
Nauli Rahman
/Determined/
Nauli Rahman
Menyesal kemudian/Facepalm/
Kala Kala: /Applaud//Applaud//Applaud//Whimper//Scowl/
total 2 replies
Kereta
Oke siap Thor/Sly/
Si Hibernasi: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kereta
/NosePick/
Kereta
/Hunger/
Kereta
/Applaud/
Kereta
🤨
Si Hibernasi: /Tongue/
total 1 replies
Si Hibernasi
damai dulu
Si Hibernasi
Naik jabatan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!