Transmigrasi Masuk Kedalam Novel Apocalypse

Sebenarnya bukan tanpa alasan Tania mengijinkan keempat orang itu mengikuti nya, menurut novel yang dia baca tiga orang pria itu akan menjadi salah satu pengguna kemampuan yang jenius sehingga membuat ketiga nya menjadi pemimpin basis basis di beberapa pangkalan. Namun yang akan di perhatikan oleh Tania adalah gadis itu, si pengguna kemampuan ruang yang akan membuat Tania harus waspada. Karena gadis itu akan menjadi penghianat bagi ketiga temannya, sehingga membuat mereka akan merenggang nyawa karena ulah nya yang ingin menjadi penguasa tunggal pangkalan.

Gadis itu pun sejak awal melihat Zion telah menargetkan Zion sebagai pelindung nya, meskipun dia memiliki kemampuan ruang namun kemampuan itu tidak berguna ketika mendapatkan serangan zombie seperti sebelum nya. Kemampuan nya hanya bisa berguna bagi pengguna kemampuan lain sebagai wadah untuk mengamankan perbekalan.

Tatapan mata nya yang penuh obsesi kepada Zion tak luput dari pandangan Tania, dia tersenyum sinis melihat tatapan gadis itu kepada kekasih nya. Sedangkan Zion sejak tadi hanya menjatuhkan pandangan matanya kepada Tania sehingga membuat Dean merasa mual karena kebucinan sang sahabat.

Setelah persiapan telah selesai di packing, mereka semua akhirnya naik ke kapal dengan Dean sebagai pengemudi nya.

" Tania makan apa kita pagi ini? Perut ku sudah sangat lapar, " keluh Dean setelah membuat kapal berjalan menggunakan autopilot.

" Jangan meminta makanan kepada kekasih ku, makan saja roti taktis itu untuk mu. " kesal Zion.

" Tega sekali dirimu kepada ku komandan, ada begitu banyak makanan yang bisa kekasih mu berikan tapi kamu hanya memberikan ku roti taktis yang keras itupun. Lihat lah Tania betapa kejam nya kekasihmu ini, " keluh Dean dengan lebay nya.

Keempat orang yang baru ikut terkejut melihat kelakuan Dean barusan, sungguh berbeda dengan penampilan nya yang tegas dan seram itu.

" Sudah jangan bertengkar lagi, pagi ini kita sarapan bubur saja. Semua nya telah aku siap kan dan masih hangat. " ujar Tania yang langsung mengeluarkan beberapa porsi bubur hangat ke atas meja.

Asap tipis terlihat dari mangkuk bubur itu, menandakan bahwa bubur itu masih hangat. Sejak pasokan listrik, gas dan air terputus sulit untuk menikmati makanan hangat seperti ini. Namun itu tidak berlaku untuk Tania, Zion dan juga Dean yang tadi malam telah di suguhi hidangan lainnya sudah tidak merasa kaget lagi dengan apa yang Tania berikan pagi ini.

" Wahhh aroma bubur ini sangat wangi, perut ku langsung merasa sangat lapar, " ujar Dean yang langsung duduk dan mengambil satu porsi bubur tersebut.

" Kalian juga silakan makan, " tawar Tania.

" Terima kasih nona. " ujar ketiga pria itu.

Sedangkan si wanita hanya menatap penuh rasa iri kepada Tania, Tania dia sadari kalau tatapan matanya yang seperti itu terlihat oleh Zion.

Zion mulai mewaspadai wanita itu, dia melihat kalau ada sesuatu yang tidak baik dari wanita itu. Dia akan menjaga kekasih nya dari perbuatan jahat yang seperti nya akan di lakukan oleh wanita itu.

Semua orang memakan sarapan mereka dengan lahap kecuali Tania, karena sejak awal bencana datang dia tidak pernah kekurangan yang namanya makanan.

Beberapa jam perjalanan akhirnya Tania dan juga anggota tim nya sampai di pelabuhan, terlihat di sana masih ada banyak kontainer yang tidak terendam banjir dan itu merupakan harta karun bagi Tania dan juga yang lainnya.

" Kita bagi dua kelompok, kalian berempat cari sebanyak mungkin perbekalan yang bisa kalian dapatkan. Gunakan kemampuan ruang milik Gea untuk menyimpan dan kalian juga bisa gunakan tas militer ini untuk menyimpan juga. " ujar Zion.

" Baik komandan, " ujar keempat nya.

" Berpencar... "

Kedua tim itu pun berpencar dan mereka telah di bekali linggis untuk membuka kunci kunci kontainer agar bisa mendapatkan isi di dalam nya.

Zion, Tania dan juga Dean menuju ke arah kanan sedangkan Tristan, Kevin, Gea dan Rafa menuju ke arah kiri.

Kontainer pertama berhasil di buka oleh Tania, terlihat isi nya merupakan bahan pokok seperti beras, minyak, mie, makanan kaleng dan masih banyak yang lainnya juga. Dengan lambaian tangan Tania semua barang-barang itu telah hilang dari tempat nya dan masuk kedalam ruang angkasa milik nya.

Mereka bertiga melanjutkan menuju kontainer selanjutnya, di sana ada banyak pakaian berbagai ukuran dan juga berbagai jenis. Semuanya tetap di ambil oleh Tania, karena dia bermaksud untuk membangun pangkalan nya sendiri nanti.

Hanya ada dua kontainer yang berisikan makanan, selebihnya hanya berisi barang barang seperti selimut, bantal, perlengkapan rumah, perlengkapan dapur, perlengkapan mandi bahkan ada satu kontainer yang mereka dapat berisi banyak minuman beralkohol yang mahal serta rokok yang sangat banyak.

Meskipun tidak menikmati nya, Tania tetap mengambil semua nya dan itu akan berguna nanti nya. Sebab semua itu bisa di gunakan sebagai alat tukar ketika memasuki basis basis yang akan banyak di dirikan.

" Tania... Seberapa luas sebenarnya ruang penyimpanan mu itu? Sudah sepuluh kontainer yang kamu kosongkan di sini. * tanya Dean penasaran.

" Tak perlu tahu, kebanyakan tahu nanti mati. " ujar Zion yang menjawab pertanyaan Dean.

" Yang tersimpan di ruang milik ku cukup untuk menghidupi satu negara dalam beberapa puluh tahun. " jawab Tania membuat mata Dean melotot tak percaya.

" Sebegitu besar nya... Wahhhh berarti aku menggantungkan hidup ku kepada mu Tania, " ucap nya sembari tersenyum.

" Jangan tersenyum kepada kekasih ku kalau kau masih ingin mulut mu utuh dan tak robek. " marah Zion karena cemburu.

" Astaga komandan... Apakah anda cemburu kepada sahabat mu yang baik dan tampan ini. "

Tania hanya bisa tersenyum melihat kelakuan kedua pria tampan itu, kedua nya cukup menjadi hiburan bagi Tania.

" Kita kembali ke kapal menunggu yang lainnya. " ajak Tania.

Zion dan Dean pun kembali ke kapal bersama Tania untuk menunggu tim Tristan kembali, sambil menunggu Tania mengeluarkan camilan dan juga minuman untuk mereka bertiga.

Beberapa jam kemudian tepat nya ketika saat nya makan siang, Tristan dan ketiga temannya kembali membawa banyak barang di tangan mereka.

" Hanya ini yang bisa kami ambil kak, " ujar Rafa yang merupakan anggota paling muda di sana kepada Tania. " Ruang milik Gea tidak cukup besar untuk mengambil semuanya dan masih ada banyak lagi yang tertinggal di sana. " lanjut nya.

" Tak apa, nanti aku yang akan pergi mengambil nya. Sebaiknya kita makan siang dulu, karena sudah waktu nya makan siang " ajak Tania.

" Terima kasih nona. " ujar Tristan, Kevin dan juga Gea.

" Apa yang akan kita makan siang ini Tania? " tanya Dean.

" Seperti nya makan hotpot cocok untuk siang ini. " jawab Tania.

" Tapi hotpot itu pedas sayang, nanti kamu sakit perut, " ucap Zion menatap lembut kepada Tania sehingga membuat Gea semakin iri.

" Tapi aku ingin makan itu, apa dia antara kalian ada yang keberatan? " tanya Tania.

" Tidakkkk... " jawab semua nya cepat.

Akhirnya Zion mengalah dan membiarkan Tania menghidangkan hotpot untuk mereka makan siang ini namun dengan syarat harus ada nasi untuk pelengkap makan siang ini.

Aroma menggoda dari kuah hotpot membuat Dean dan yang lainnya merasa mengiler, apalagi melihat ada sayuran segar dan juga daging segar di sana membuat orang-orang itu merasa lapar.

" Tania memang yang terbaik, selama mengikuti mu aku yakin kami tidak akan mati karena kelaparan. " puji Dean dengan tatapan yang terus terarah ke hidangan yang ada di meja.

" Benar apa yang kak Dean katakan, " sahut Rafa.

" Sudah makan saja sana tidak usah banyak bicara lagi. " ujar Zion tanpa ekspresi.

* Selamat makan.. " Dean yang pertama kali memulai mengambil makanan nya.

Gea mengeluarkan air mineral botolan yang dia dapatkan tadi untuk di hidangkan, dan Tania kembali mengeluarkan beberapa jenis buah-buahan yang di tanam nya di dalam ruang angkasa nya.

Melihat buah-buahan yang segar dan juga menggoda, lagi lagi Gea merasa cemburu dan juga iri kepada Tania.

to be continued🔥🔥🔥