NovelToon NovelToon
Bringing Back My Ex Wife

Bringing Back My Ex Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:45.1k
Nilai: 5
Nama Author: moon

WARNING❗

CERITA INI BUAT YANG MAU-MAU SAJA.

TIDAK WAJIB BACA JUGA BILA TAK SUKA.

⚠️⚠️⚠️

Setelah hampir satu tahun menjalani pernikahan, Leon baru tahu jika selama ini sang istri tak pernah menginginkan hadirnya anak diantara mereka.

Pilihan Agnes untuk childfree membuat hubungannya dengan sang suami semakin renggang dari hari ke hari.

Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Debby, sahabat Leon yang sekian lama menaruh rasa yang tak biasa pada Leon.

Badai perpisahan pun tak bisa mereka hindari.

Tapi, bagaimana jika beberapa tahun kemudian, semesta membuat mereka kembali berada di bawah langit yang sama?

Bagaimana reaksi Leon ketika tahu bahwa setelah berpisah dari istrinya, Leon tak hanya bergelar duda, tapi juga seorang ayah?

Sementara keadaan tak lagi sama seperti dulu.

"Tega kamu menyembunyikan keberadaan anakku, Nes." -Leonardo Alexander-

"Aku tak pernah bermaksud menyembunyikannya, tapi ... " -Leony Agnes-

"Mom, where's my dad?" -Alvaro Xzander-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Boleh Aku Menginap?

#19

“Siapa Rama?” 

Senyum Agnes memudar, mendadak ia tegang dan sedikit ketakutan, seperti baru saja kepergok memiliki selingkuhan. Walau memang tak ada larangan, karena mereka sudah berpisah sekian tahun lamanya. 

Tapi Agnes tak ingin mengumbar hubungannya dengan Rama, sang mantan atasan. 

“Bukan siapa-siapa, tak penting bagimu untuk tahu,” jawab Agnes. 

Rahang Leon mengeras tanda bahwa ia menahan geram yang tak dapat ia lontarkan. Kenapa perasaannya tak nyaman setelah mendengar nama Rama disebut? Seolah-olah Rama akan menjadi ancaman baginya. 

“Maaf, tadi aku ketiduran, seharusnya aku mentraktirmu makan. Apa sekarang kamu mau masuk dan makan bersama kami?”

“Mau.” 

Dengan cepat Leon menjawab, urusan Rama nanti ia pikirkan lagi cara untuk mencari tahu. 

“Yee— Uncle mau makan di sini,” ujar Al riang.

Bocah itu pun menggandeng tangan Leon, sementara di balik horden jendela, Rika terbelalak heran melihat keberadaan Leon. 

“Bu Nyonya, itu, kan, pria yang kemarin saya omelin?” tanya Rika tak mengerti. 

“Nggak apa-apa, lupakan saja yang kemarin, dia tak salah, karena sebelumnya dia tak tahu apa-apa,” jawab Mama Wina. 

“Jadi—”

“Dia daddy-nya Al.”

“Waduh! Jadi pria itu mantan suami Bu Agnes?!”

Mama Wina mengangguk bijak. “Tak perlu takut, dia pria baik, kok. Ayo kita siapkan jamuan istimewa untuknya.” 

Rika garuk-garuk kepala, namun, juga tak bisa menolak ucapan Mama Wina. 

“Ayo masuk ke rumah Al, Uncle!” Al menarik tangan Leon dengan antusias, ia begitu bahagia, karena selama ini tak pernah ada pria yang bertamu ke rumah mereka, selain Rama dan Pak Rifky. 

Leon hanya pasrah ketika Al menarik tangannya, ia sangat bahagia karena Al begitu antusias menyambutnya. Tapi juga meringis sedih setiap kali Al memanggilnya dengan sebutan Uncle. 

“Eh, ada tamu,” sapa Mama Wina ramah, wanita itu tetap menyambut hangat kedatangan Leon. 

“M-Ma-ma— eh Tante,” sapa Leon gugup, hingga ia tak tahu harus memanggil Mama Wina dengan sebutan apa. “Maaf, Tan—te.”

Mama Wina tersenyum lembut ketika Leon tergesa-gesa menghampirinya kemudian mencium punggung tangannya. “Tidak perlu minta maaf, panggil saja dengan sebutan yang paling nyaman menurutmu.” 

“Ayo, Uncle,” rengek Al, yang tak sabar ingin membawa Leon ke kamarnya dan menunjukkan semua koleksi mainannya. 

“E-eehh, tunggu sebentar, Uncle masih bicara—”

“Tidak apa-apa, tunggulah di sana kalau makan malam siap, Agnes akan memanggilmu.” 

Agnes bersedekap menatap Al yang antusias membawa Leon ke kamarnya, senang rasanya karena Al mau mengakrabkan diri dengan pria yang ia tahu sebagai paman dari teman sekolahnya. 

Namun, ia tak tahu apa yang akan terjadi nanti bila Al tahu kenyataannya. Apakah ia masih akan bersikap demikian akrab dengan Leon. 

“Lihat koleksi mainanku, Uncle. Banyak kan?”

“Waaahh, ini seperti surganya tempat bermain.” Dengan antusias Leon menyahuti, namun, hal itu tak berlangsung lama. Karena beberapa saat kemudian Al kembali mengatakan hal yang membuat darahnya semakin mendidih. 

“Semua mainan ini dibelikan Uncle Rama, pesawat itu beli di Singapura, lego dan stasiun kereta bawah tanah dibeli ketika Uncle Rama pulang dari Malaysia. Lalu sepaket kebun binatang itu, aku yang pilih, ketika kami sedang di Medan bertemu Eyang Salma dan Eyang Handoko.”

Leon tersenyum canggung, hatinya semakin terluka luka karena Al lebih mengenal orang asing ketimbang ayah kandung dan keluarga besarnya sendiri. 

“Hebat sekali jagoan Mommy Agnes, mainannya banyak tapi kamarnya tetap rapi,” puji Leon karena tak tahu harus berkomentar apa tentang Uncle Rama yang menjadi sosok kebanggaan Al. 

Sedihnya tak terlukiskan dengan kata-kata, setiap kali Al menyebut nama pria itu, namun, Leon harus bersyukur karena Rama telah menggantikan peran sebagai sosok ayah dalam hidup Al. 

Al meminta Leon duduk diatas karpet ruangan tersebut, kemudian anak itu menurunkan box berisi seperangkat miniatur kebun binatang. 

Dari luar kamar Agnes terdiam ketika mendengar obrolan Al dengan Leon, untuk sejenak Agnes merasa senang, karena Al mudah sekali mengakrabkan diri dengan Leon. Tapi juga sedih karena baru sekarang Al bisa bertemu dan bisa bermain dengan ayah kandungnya.

“Salahkah aku, karena dulu tak berupaya lebih keras lagi untuk memberitahukan keberadaan Al padamu?” 

Agnes menghela nafas berat, sementara kedua tangannya memutar pelan gelas air putih yang sudah ia kosongkan isinya. 

Melihat, wajah gundah Agnes, Mama Wina pun duduk di dekat Agnes dan mereka bisa melihat Al yang antusias menyusun mainannya bersama Leon. “Kapan kalian akan mengatakan tentang siapa ayah kandung Al?”

Agnes kembali menghela nafas berat, “Kami akan mencari waktu yang tepat, Ma. Mama masih ingat, kan, bagaimana sikap Al beberapa hari lalu?”

Mama Wina mengangguk, “Iya, Mama mengerti, tapi semakin cepat Al tahu, akan semakin baik. Keluarga besar Leon juga harus segera diberi tahu tentang Al.”

“Oh, iya, Ma, aku lupa memberitahu Mama. Beberapa hari yang lalu, aku juga bertemu Bunda Emira di rumah sakit.”

Mama Wina tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, “Benarkah? Bagaimana kabar ibu mertuamu itu? Eh— maaf, mantan ibu mertuamu.”

“Sepertinya beliau tetap sehat, dan luar biasa aktif seperti biasanya.”

“Lalu, apa saja yang kalian bicarakan?”

“Itulah yang aku sesalkan, Ma. Kami tak bisa bicara banyak, karena Bunda buru-buru pergi, ada urusan penting yang tak bisa ditunda. Jadi, aku pun tak sempat memberitahunya tentang keberadaan Al,” kata Agnes mengakhiri kisahnya.

Mama Wina meremas pundak Agnes sesaat, “Nanti pasti ada waktunya, sekarang kamu mandi dulu, lalu kita makan bersama.” 

•••

“Uncle, pelan-pelan makannya,” cetus Al, saat melihat Leon begitu lahap menikmati masakan Mama Wina. 

Uhuk! 

Uhuk! 

Mendapat teguran membuat Leon sedikit grogi, karena itulah tiba-tiba ia tersedak. Agnes menyodorkan gelasnya yang masih terusi air putih.

“Al, bicaranya pelan-pelan, Nak. Uncle jadi terkejut, kan?” tegur Agnes. 

Al nyengir lucu, “Maaf, Uncle,” katanya pada Leon. 

Leon kembali meletakkan gelasnya, kemudian mengusap kepala Al. “Never mind, Masakan Oma tetap enak seperti dulu,” kata Leon jujur. 

Masakan ibu mertuanya memang lezat, bahkan kebetulan ada menu yang dulu sangat Leon sukai, yakni dendeng balado. 

“Dulu?” 

“Iya, Dulu.”

“Memang, sejak kapan Uncle kenalan sama Oma?” 

Sendok Leon tertahan di udara, mendadak blank, tak tahu harus menjawab apa. Leon menatap Agnes, berharap wanita itu bersedia membantunya menjawab. 

“Iya, dulu Uncle Leon adalah teman sekolah Mommy, jadi kebetulan pernah mencicipi masakan Oma.” 

Al manggut-manggut, “Sudah dong, jangan tanya-tanya dulu, Uncle jadi tak fokus makan.”

“Okay, Mom.” 

Leon bernafas lega, ketika melihat Al kembali melanjutkan makannya. 

Ternyata tak berhenti sampai disitu saja, hingga jelang jam 9 malam, Al masih menahan Leon di kamarnya. Bocah itu seperti tak puas bermain, padahal seharusnya sudah siap-siap tidur. 

Leon tak keberatan, pria itu tetap berusaha memenuhi kantong kerinduan Al pada sosok ayah yang sekian lama tak ia tempati. Lelah tubuhnya, tapi wajahnya tetap memasang senyum bahagia, demi memberikan Al sebuah pengalaman berkesan walau hanya dengan bermain. 

Beberapa kali Agnes mengintip ke kamar Al, wanita itu hendak berangkat ke toko, tapi Al belum juga tidur, rasanya tak enak meninggalkan Leon di rumahnya.

Karena tak ada hubungan khusus yang mengikat mereka semua, kecuali hubungan Al dan Leon. 

Pukul 10 malam, Mama Wina kembali keluar dari kamar, “Mama belum tidur?” tanya Agnes. 

“Ya sama sepertimu, karena masih ada Leon, jadi Mama belum bisa memejamkan mata.” 

“Aku akan coba lihat ke kamar Al.” Agnes bangkit dari kursinya. 

Dari depan pintu, Agnes tak lagi mendengar suara, padahal sebelumnya ramai dengan gelak tawa Leon dan Al. 

Agnes membuka pintu perlahan, ternyata Leon sedang menggendong Al untuk memindahkan bocah itu ke tempat tidurnya. 

“Ssstt.”

Leon memberi isyarat pada Agnes agar tak bicara dulu, syukurlah Agnes paham, jadi wanita itu hanya mengangguk pelan. 

Agnes masuk kekamar Al, kemudian mulai memungut dan mengklasifikasikan lagi mainan Al sesuai dengan box masing-masing. Setelah memastikan Al terlelap, Leon menutupi tubuh Al dengan selimut, kemudian pria itu membantu Agnes membereskan kamar Al yang berantakan seperti baru saja terjadi kerusuhan. 

Tanpa kata mereka bekerja sama, hingga kamar Al kembali rapi seperti sedia kala. 

“Thanks,” ucap Agnes, suaranya nyaris terdengar seperti bisikan. 

“Boleh aku menginap?” cetus Leon tanpa terduga. 

1
kalea rizuky
Agnes yg bkin semua ribet da Leon yg merasakan sakiit sendiri hm. gk adil bgt meski. ini andil si debrot perusuh
Bunda Aish
ayolah Leon semangat 💪 belajar sama bunda Emira gih gimana caranya 😁
Uba Muhammad Al-varo
begitulah cinta butuh pengorbanan dan kesetiaan dan jangan meureum melulu tuh mata dan hatimu kini waktunya melek, cobalah selidiki/telusuri apa yang sebenarnya terjadi pada waktu Agnes minta cerai Leon, gregetan jadinya....
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
😭😭😭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
yes 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
bisa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Apa Al mendengarnya 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
🤣🤣🤣
Sh
suka sekaliiii.... love...like..pakai banget....siksa terus.....aku kasih jatah 2 vote dan kopi😍😍😍
Sh
Makanya..Agnes kalau ngomong tuh harus pakai bahasa asing ..jadi kalau didengarin..ga ada yang ngerti...#$**@@..ngomong bahasa Indonesia ..pergi bertiga ama Daddy-nya Al....ya ketahuan lha...
moon: ntar gak segera di bongkar, netijen ribut lagi.🥺
total 1 replies
Sh
kalau di sana Leony agak terpaksa dengan Rama... kalau di sini aku ga ngerti...Agnes ada cinta ga Ama Rama
Sh: oh ..ok...ditungguin....lanjut.. goyang Mangggg
total 2 replies
Fa Yun
Leon kasihan ♥️
kymlove...
tetap aja Rama pemenangnya kalau leon aja tetap bodoh dengan tidak mencari kebenarannya di masa lalu... udah di kasih tau sejelas itu sama Agnes tapi otaknya tetap aja lelet gk konek dengan semua hal di masa lalu nya...
Ais
makanya jng egois satu sama lain smu pny andil salah kamu jg leon msh aja ngk ngeh akan clue yg agnes kasih dimasa lalu cb cek kontak kamu apakah ad nomer yg tiba"kamu blok coba pulihkan smua data dimasa lalu smua akan terjawab dr situ kamu bs mencari celah buat mengambil lagi apa yg mmg jd milik kamu😤😤😤
Bunda Idza
ya kalian berdua sama2 mengambil kesimpulan tanpa penelitian detail

ikutan perih ei.....
Marsiyah Minardi
Apa Leon ga punya jiwa petarung ya ,kok menye menye gitu ,hadehhhhh
Apa Leon baru tersadar jika Agnes duduk di pelaminan sama Rama
moon: udah do tabok anaknya nih, kak.

habis ini pasti gerak.

👻👻👻
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

kasihan kali kau leon, gak tahu apa-apa tapi seolah semua kesalahan tertimpa padamu... kamu yg ditinggalkan, ditolak, dan harus menanggung rasa sakit sendirian... huhuhu, sakit sakit sakitnya tuh di sini... kezaaaammm kezaaaammm, othor tega bikin ibu menangisss😭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tak like lah/Smug//Smug//Smug//Smug//Smug/
total 2 replies
Lydia
Yang salah Agnes & Leon klo soal Al. Lanjut Author. Terima Kasih.
Esther Lestari
semangat Leon untuk berjuang merebut hati Al dan mommy nya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
iya si Leon terlalu lelet😅😅😅
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 16 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!