Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Parasit
Bella melihat ayahnya yang begitu sibuk di dapur. Ayahnya memang suka memasak. Tapi, kali ini ayahnya sepertinya akan memenuhi meja makan mereka itu dengan makanan buatannya.
"Ayah..."
"Hai Bella, kemari. Coba cicipi kentang panggang isi daging ini. Ayah tidak tahu apa yang disukai oleh nak E..."
"Ayah, bisa tidak. Tidak usah hubungi pacarku itu. Dia sangat sibuk ayah, dia mungkin tidak bisa datang!"
"Kalau begitu kamu putuskan saja dia. Biar ayah jodohkan dengan pilihan ayah"
Bella menghela nafas panjang.
"Aku akan telepon dia sekarang" kata Bella.
Panji yang melihat anaknya itu tampak tidak bersemangat. Malah hanya tersenyum. Justru pikirnya akan sangat baik kalau Bella dan pacarnya putus. Kan dia bisa menjodohkan Bella dengan muridnya itu.
Lagipula Panji merasa kalau feeling-nya sering kali benar. Saat dia merasa kalau Vero itu bukan pria yang baik saat pertama kali bertemu dengannya. Ternyata memang seperti itu pada akhirnya. Vero memang bukan pria baik. Sia-sia sudah anaknya menjalin hubungan selama empat tahun Buang waktu, bikin lelah jiwa dan raga.
Dan kali ini. Panji merasa sangat yakin pada muridnya itu. Bagaimanapun, dia tahu seperti apa muridnya itu dulu. Semangatnya luar biasa. Dari bukan apa-apa menjadi seorang pengusaha yang sangat sukses. Dia benar-benar memenuhi janjinya pada kedua orang tuanya. Sebelum memastikan adiknya dan keluarganya mapan dan memiliki segalanya. Dia tidak akan menikah. Itu sangat luar biasa bagi Panji.
Bella sudah berada di kamarnya. Dia menghubungi Ethan. Dan seperti biasanya. Tidak sampai terdengar notifikasi berdering sampai dua kali. Panggilan itu sudah diterima oleh Bella.
[Sayang, apa kamu sangat merindukan aku?]
Wajah Bella Tempak gelisah.
"Ethan, ayah ingin kamu datang makan malam..."
[Kebetulan sekali]
"Apa? kamu memang sedang lapar ya?" sela Bella.
Terdengar suara kekehen pelan dari seberang sana.
'Huuh, dia malah tertawa. Semoga saja, pria yang di ajak ayah makan malam itu diam-diam sudah punya istri. Jadi tidak perlu di jodohkan denganku. Bagaimanapun aku sudah menikah. Meski suamiku seperti ini' batin Bella.
[Aku akan datang tepat waktu]
"Baiklah"
Kata Bella pelan dan langsung memutuskan panggilan telepon itu. Waktunya tinggal sebentar lagi. Dia juga harus mandi dan bersiap.
Sementara di apartemen, Ethan sudah menyiapkan dirinya dengan sangat rapi. Bahkan sudah menyiapkan hadiah untuk di bawa ke rumah ayah Bella.
"Tuan, mau pakai mobil yang mana?" tanya Lukas.
"Yang biasanya saja!" kata Ethan yang segera keluar dari apartemen untuk bertemu dengan Bella dan ayahnya.
**
Sementara itu di tempat berbeda. Vero dan keluarganya juga terlibat obrolan yang sangat serius.
Wajah Vero terlihat seperti seseorang yang kalah perang. Matanya sayu dan pandangannya kosong. Bahunya turun seperti semula seseorang yang sudah tidak sanggup lagi menahan beban di bahunya itu.
"Kacau!" umpatnya kesal.
"Aku sudah katakan kan? wanita itu sama sekali tidak berguna. Dia bahkan tidak bisa membantuku, pada akhirnya aku di keluarkan dari kampus itu. Sekarang bagaimana? kampus mana yang bisa menerimaku?"
Kikan bahkan sengaja menambah bahan bakar pada api kekesalan Vero itu.
Sedangkan Wenny, wanita yang sudah terlalu membangga-banggakan calon menantunya itu pada semua orang, hanya bisa terdiam. Kalau Wenny, wanita itu merasa tak percaya. Lebih ke arah bengong, dan memikirkan kenapa semua bisa terjadi seperti yang diceritakan oleh Vero.
"Kamu turun jabatan? berapa gaji staf marketing?" tanya Wenny yang merasa sangat penasaran.
"Gajinya seperti gajinya pertama kali masuk kalah Bu!" kata Pras.
"Apa?" tanya Wenny dengan ekspresi wajah yang sangat tidak senang.
Wajahnya benar-benar kusut, seperti pakaian yang kucel dan tidak disetrika.
"Bagaimana bisa begitu? tidak bisa begitu Vero. Arisan ibu saja satu bulan setengah dari gajimu itu. Bagaimana bisa ibu membayar semua itu nanti? pikirkan semua itu Vero. Bagaimana ini?" tanya Wenny panik.
Wenny berpikir dengan begitu cepat. Dia tidak bisa membiarkan situasi seperti ini terjadi semakin lama.
"Vero! ajak saja Elena menikah!"
Semua orang yang ada di ruangan itu segera menoleh ke arah Wenny.
"Ibu bilang apa? dia bahkan disuruh kakaknya putus dengan kak Vero. Bagaimana ibu menyuruh kak Vero menikahi wanita itu?" tanya Kikan.
Wenny berdecak kesal. Wanita seperti Wenny ini adalah tipe-tipe wanita yang tidak begitu perduli sepertinya pada pendapat orang lain.
"Kenapa memikirkan apa yang dikatakan kakaknya itu. Bagaimana pun juga, Elena adalah adik kandung satu-satunya tuan Ethan Meyer itu kan? tidak mungkin ada seorang kakak yang tidak menyayangi adiknya. Anggap saja saat ini memang dia sedang marah pada adiknya. Tapi bisa bertahan berapa lama? pokoknya kamu Vero, harus bisa cepat membuat Elena menikah dengan kamu. Ibu tidak mau tahu bagaimana caranya. Kamu gertak dia, atau kamu ancam akan memutuskan dia kalau dia tidak mau menikah dengan kamu. Lakukan saja seperti itu!" bujuk Wenny.
Sungguh bujukan yang tidak baik sebenarnya. Tapi karena Vero juga tidak mau hidup susah. Setelah meninggalkan wanita yang memang sebenarnya Vero sukai seperti Bella. Maka dia berpikir. Kalau apa yang ibunya katakan itu patut dia pikirkan caranya.
Wenny yang melihat Vero mengangguk paham. Yang merasa kalau anak sulungnya itu setuju dengan masukannya tadi. Segera menoleh ke arah Kikan.
"Dan kamu, kamu minta maaf pada Elena. Bagaimanapun juga, dia itu sumber uang kita. Tidak masalah kakakmu sekarang gajinya kecil. Kita masih bisa belanja pakai uang Elena kan? cepat minta maaf pada Elena!" kata Wenny pada Kikan.
Kikan merengut. Dia sebenarnya tidak ingin minta maaf pada wanita itu.
"Ibu saja yang baik-baik padanya. Nanti ibu bagi belanjaannya untukku!" kata Kikan.
Semua orang di ruangan itu. Yang ada di pikiran mereka benar-benar hanya uang, dan cara memanfaatkan orang lain demi keuntungan mereka. Satu keluarga, isinya benar-benar parasit.
***
Bersambung...
kalo butuh bantuan bikin KK ke pak RW nanti hubungi Lukas..😂
Thor kangen sama si bell bell thingker bell
semangat berkarya kak 💪💪💪
salah sendiri ga kasih tau kamu tuh siapa,ya nikmati saja di caci maki ma zeyenggg