NovelToon NovelToon
Pembalasan Mafia Kejam

Pembalasan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lovleyta

Raffaele Matthew, seorang Mafia yang memiliki dendam pada Dario Alexander, pria yang ia lihat telah membunuh sang ayah. Dengan bantuan ayah angkatnya, ia akhirnya bisa membalas dendamnya. Menghancurkan keluarga Alexander, dengan cara membunuh pria tersebut dan istrinya. Ia juga membawa pergi putri mereka untuk dijadikan pelampiasan balas dendamnya.
Valeria Irene Alexander, harus merasakan kekejaman seorang Raffaele. Dia selalu mendapatkan kekerasan dari pria tersebut. Dan harus melayani pria itu setiap dia menginginkannya. Sampai pada akhirnya ia bisa kabur, dan tanpa sadar telah membawa benih pria kejam itu.
Lalu apakah yang akan dilakukan Valeria ketika mengetahui dirinya tengah berbadan dua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovleyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Aku Merindukanmu

Maria terpaku. Wanita tersebut belum mengatakan sepatah kata pun untuk membalas permintaan dari Valeria. Meskipun dirinya sudah bekerja lama dengan Raffaele, tak membuatnya bisa melakukan sesuai kemauannya sendiri. Untuk membantu Valeria kabur dari mansion ini, sebenarnya bisa-bisa saja. Apalagi tuannya sekarang tidak ada di sini. Lebih mudah membantu kabur wanita muda di depan ini. Tapi, mungkin setelah itu dirinya tidak akan bisa bernapas lagi jika itu ia lakukan.

"Maaf nona, saya tidak bisa." Ucap Maria penuh sesal.

Raut wajah Valeria yang tadinya menaruh harapan itu kini berubah sendu. Tapi setelahnya gadis tersebut tetap mengulas senyumnya tipis.

"Saya mengerti pasti Bibi takut dengan pria itu." Balas Valeria.

"Bisa saja nona saya membantu. Tapi bisa-bisa saya kehilangan nyawa setelahnya." Kata Maria.

Lalu Valeria mengerti. Ia juga tidak akan memaksa wanita paruh baya ini. Maria sudah baik padanya, Valeria tidak mau mengancam kehidupan seseorang.

"Iya Bi, saya mengerti." Jawab Valeria.

Saat kembali berjalan. Tepat saat berada pada sebuah pintu yang dijaga begitu ketat oleh pria berbadan besar. Valeria dibuat penasaran. Pintu apa itu? Ia juga berhenti sejenak di sana. Terus memandangi pintu kayu tersebut yang tidak terlalu besar seperti pintu-pintu yang lainnya.

"Nona ayo kita pergi dari sini." Ujar Maria memegang lengan tangan Valeria.

"Ini pintu apa Bi?" Tanya Valeria.

"Nona tidak perlu tahu ini pintu apa. Lebih baik segera menjauh dari pintu ini atau di antara kami yang akan membawa Nona meninggalkan tempat ini." Bukan Maria yang menjawab, melainkan pria di hadapannya.

Karena intimidasi dari pria penjaga tersebut, membuat jiwa penasaran Valeria semakin besar. Mengapa tempat ini seakan tidak boleh tersentuh siapa pun?

Sementara itu, Maria mencoba terus mengajak Valeria pergi, melanjutkan perjalanan mereka. Karena wanita itu tahu, pintu tersebut terhubung ke mana.

"Sebaiknya kita segera menjauh dari sini Nona Valeria. Atau nanti di antara mereka ada yang memberitahukan ke Tuan Raffaele." Ujar Maria.

Melihat wajah Maria yang ketakutan. Akhirnya Valeria mengikuti arahannya. Meninggalkan tempat tersebut dengan hati yang masih mengganjal.

"Terimakasih Bi, sudah mengajak saya keliling mansion. Setidaknya saya tidak jenuh berada di sini." Ucap Valeria.

"Sama-sama Nona. Kalau misal Nona butuh sesuatu, minta bantuan saja ke saya." Balas Maria.

"Bi, apa saya boleh tahu. Tadi itu ruangan apa? Kenapa di jaga ketat sekali?" Tanya Valeria, berharap pelayanan wanita paruh baya ini menjawab pertanyaannya.

"Nona sebaiknya jangan ke sana ya. Selain tuan Raffaele, tidak boleh ada yang ke sana. Saya mengatakan ini demi kebaikan Nona Valeria sendiri." Bukan jawaban yang Valeria dapatkan. Melainkan sebuah peringatan.

Sepertinya, ia tidak akan mengetahui ruangan apa tadi. Tanpa mengeceknya sendiri. Tapi bagaimana caranya melakukannya? Sedangkan penjagaannya saja seketat itu.

...****...

Tepat seminggu Raffaele pergi. Dan tak ada di mansion. Membuat hari-hari Valeria lebih tenang, meskipun kesepian tetap dirinya rasakan sampai kapanpun itu. Tetapi, paling tidak, ada ketenangan tanpa kehadiran Raffaele.

Seperti malam ini, gadis itu sedang duduk di sofa ruang tamu. Dengan sebuah buku yang ia baca. Entahlah ia hanya asal mengambilnya saja, dan isi bukunya pun tidak menarik baginya. Lalu sebuah teriakan pemberitahuan menggema.

"Tuan Raffaele kembali! Persiapkan kalian untuk menyambut kedatanganmu!" Teriak sebuah perintah itu.

Terlihat para penjaga dan pelayan di mansion berkumpul. Termasuk Maria juga, pelayan yang berumur paling tua. Sedangkan Valeria masih duduk santai di tempatnya memperhatikan sibuknya orang-orang ini. Ia acuh, dan merasa tidak perlu menyambut kedatangan pria kejam itu.

"Selamat datang Tuan Raffaele." Ucap mereka serentak. Yang dibalas anggukan kepala oleh Raffaele.

Kemudian sorot mata tajam itu mengarah pada sosok wanita yang duduk di sofa dengan tenang dan memandangnya juga. Sudut bibir pria yang mengenakan kacamata hitam itu terangkat. Membentuk sebuah senyuman smirk untuk si wanita.

"Kenapa kamu tidak menyambut kedatanganku?" Ujar Raffaele angkuh.

"Untuk apa aku menyambut? Sedangkan aku merasakan ketenangan saat kamu menjauh dariku." Jawab Valeria jujur.

Kejujuran dari Valeria tersebut membuat Raffaele terkekeh mengejek. Ditinggal beberapa hari olehnya, wanita di hadapannya ini sudah bersikap berani kepadanya.

Raffaele mendekati. Lalu mencondongkan badannya ke depan, dan berhenti tepat pada samping telinga Valeria.

"Aku merindukanmu." Bisik pria tersebut dengan senyuman penuh makna.

Valeria menggeleng. Ia tahu makna dari perkataan Raffaele tersebut. Ia akan melarikan diri, namun kalah cepat dengan tarikan pria tersebut yang langsung menggendongnya layaknya sebuah karung beras.

"Turunkan aku! Aku tidak mau melayanimu pria kejam!" Teriak Valeria sembari memukuli Raffaele di punggung pria tersebut.

"Tidak peduli dengan seberapa kamu teriak, aku tetap akan melakukannya." Balas Raffaele, yang terus membawa wanita muda tersebut ke kamarnya.

Lantai bawah sana, banyak para pelayan yang memerhatikan pemandangan tadi. Beberapa ada yang iri dan ada yang merasa kasihan.

"Enak sekali wanita itu, selalu dipakai Tuan Raffaele. Padahal, tuan Raffaele tidak pernah bermain wanita sebelumnya. Dia menjadi wanita pertama yang memiliki tuan Raffaele." Ujar pelayan muda bernama Rosa, ia mengagumi Raffaele karena ketampanan dan badan pria tersebut yang bagus.

"Husst! Jaga bicara kamu Rosa." Balas teman di sampingnya yang sadar jika di tempat mereka saat ini masih ada anak buah kepercayaan Raffaele, yaitu Gilbert.

"Kembali bekerja kalian! Jangan hanya membicarakan orang lain!" Ujar Gilbert tegas.

Hingga semuanya kembali ke tempat masing-masing. Kecuali pelayan wanita paruh baya itu. Maria masih berdiri di sana memandangi Valeria yang menghilang dibawa oleh Raffaele. Ia menghela napasnya kasar.

"Bibi kenapa masih di sini?" Gilbert menghampiri Maria.

Maria menatap nanar ke arah Gilbert. Mereka sudah sangat dekat. karena Gilbert ini juga merupakan teman sewaktu remaja Raffaele.

"Bibi merasa kasihan pada Nona Valeria. Dia tidak tahu apa-apa, yang salah ayahnya. Tapi harus mendapatkan perlakuan seperti itu dari tuan Raffaele." Jawab Maria.

"Mau bagaimana lagi Bi. Kita semua tahu, tuan Raffaele tidak akan pernah mengampuni siapapun yang membuat keluarganya hancur." Kata Gilbert.

"Apa kita tidak bisa membantunya?" Tanya Maria. Gilbert hanya tersenyum tipis tak memberikan jawaban.

Di bawah selimut, Raffaele masih memeluk tubuh Valeria. Setelah pergulatan panas semalam, pria itu tertidur dengan mendekap Valeria erat. Sampai wanita tersebut ingin menjauhkan dirinya saja tak bisa, hingga akhirnya ia pun ikut tertidur di dalam pelukan Raffaele.

"Ehhmmm..." Raffaele merenggangkan tubuhnya. Matanya perlahan terbuka dan melihat ke arah samping.

"Aneh sekali, rasa lelahku langsung hilang hanya dengan tidur dengan wanita kecil ini." Gumam Raffaele.

Ting!

Sebuah notifikasi masuk di ponselnya. Raffaele meriahnya dan mengulas senyumnya yang aneh. Ia juga kembali menoleh ke wanita yang masih tertidur itu.

1
Putri Sahara
lanjut thor
partini
kalau sampai bisa kabur dan bibi membantu nya ,wah bisa di eksekusi kamu bisa
Mia Camelia
lanjut thor😁
Risnanyabudi
aku rasa Raffaele itu hnya dimanfaatkan oleh Daddy angkat nya papinya mungkin dibunuh sama Daddy angkat Raffaele 🙄klo kebenaranya terungkap pasti bakal nyesel tu raffaele
TRI FAA
lanjut thorr
partini
setalah kabur semoga Rafael stres karena sudah ada rasa di hati nya biar nyesek orang ko jaharaaa sekali
Raquel Leal Sánchez
Wahhh!!
lord ivan
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
Dear_Dream
Jalan ceritanya bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!