NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Penyesalan Suami
Popularitas:40.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Afria Lusiana

"Harusnya dulu aku sadar diri, bahwa aku sama sekali nggak pantas untuk kamu. Dengan begitu, mungkin aku nggak akan terluka seperti sekarang ini" ~Anindhiya Salsabila


Tindakan bodoh yang Anin lakukan satu tahun yang lalu adalah menerima lamaran dari cowok populer di sekolahnya begitu saja. Padahal mereka sama sekali tidak pernah dekat, dan mungkin bisa dikatakan tidak saling mengenal.

Anin bahkan tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga cowok dingin itu sama sekali tidak pernah mengajak Anin berbicara setelah meminta Anin untuk menjadi istrinya. Mereka hanya seperti orang asing yang tinggal di atap yang sama.

--------------------------------------------------------------------------
Bagaimana mungkin aku hidup satu atap dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah mengajakku berbicara? Bagaimana mungkin aku hidup dengan seorang suami yang bahkan tidak pernah menganggapku ada?

Ya, aku adalah seorang gadis yang tidak dicintai oleh suamiku. Seorang gadis yang masih berusia sembilan belas tahun. Aku bahkan tidak tau, kenapa dulu dia melamarku, menjadikan aku istrinya, kemudian mengabaikanku begitu saja.

Terkadang aku lelah, aku ingin menyerah. Tapi entah kenapa seuatu hal memaksaku untuk bertahan. Aku bahkan tidak tau, sampai kapan semua ini akan menimpaku. Aku tidak tau, sampai kapan ini semua akan berakhir.

~ Anindhiya Salsabila~


Mau tau gimana kisah Anindhiya? Yuk cuss baca.

Jangan lupa like, komen dan vote ya. Jangan lupa follow ig Author juga @Afrialusiana
Makasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afria Lusiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Tampang Anin sekarang benar-benar lusuh. Tangan Anin juga terdapat beberapa memar dari hempasan-hempasan Meisya barusan. Kepala Anin sungguh sakit karena di jambak habis habisan oleh Meisya.

Anin merogoh ponselnya yang ada di dalam tas, berniat untuk menghubungi Stevan, tapi sialnya ponsel Anin ternyata habis baterai. Hari ini dunia sepertinya sedang tidak berpihak pada Anin.

Perlahan, Anin bangkit. Kakinya mulai berjalan dengan langkah tertatih. Langkah demi langkah, Anin berjalan menuju halte.

Setelah turun dari halte pertama, Anin memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumahnya yang tinggal satu kilometer lagi. Anin melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Kini waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Matahari sudah kembali terbenam. Langit merah sudah akan berubah menjadi gelap. Kini, hujanpun turun begitu deras. Membasahi tubuh Anin bahkan buku bukunya yang ada di dalam tas.

Anin lelah, sungguh, dia lelah. Hujan ini, seolah mengerti tentang kesedihan yang Anin rasakan. Anin seperti gadis malang yang sedang diusir oleh ibu tirinya sendiri. Berjalan di atas trotoar dengan jalanan yang begitu sepi menuju komplek rumahnya. Guyuran hujan yang jatuh ke bumi tak henti membasahi tubuh Anin sedari tadi.

Anin sudah sampai di depan rumah. Dia melihat mobil Stevan sudah terparkir di garasi. Itu tandanya Stevan sudah pulang.

Anin masuk ke dalam rumah yang kebetulan tidak di kunci.

"Non A..." Anin meletakkan jari telunjuknya di bibir saat Bi Ana hendak memanggil namanya.

"Non Anin kenapa?" Tanya Bi Ana mendekati Anin dengan suara yang sangat pelan.

"Nggak papa Bi. Tadi Anin jatoh terus kehujanan" Jawab Anin berbohong.

"Stevan udah pulang dari tadi Bi?" Tanya Anin.

"Enggak Non. Den Stevan baru aja nyampe rumah. Ujan-ujan juga. Mungkin sekarang lagi ganti baju." Jawab Bi Ana.

"Oo gitu ya Bi. Kalo gitu Anin permisi ke kamar dulu ya Bi." Pamit Anin. Gadis itu melanjutkan langkahnya menuju kamar tamu.

"Lah, Non. Kenapa ke sana?" Tanya Bi Ana.

"Nggak papa Bi. Kamar mandi di atas mungkin lagi di pake Stevan. Anin udah nggak tahan mau ganti baju. Dingin" Jawab Anin berbohong, padahal Anin hanya saja tidak ingin bertemu dengan Stevan saat kondisi seperti ini.

"Oo gitu. Oke deh Non. Kalo gitu bibi balik ke kamar dulu ya Non" Pamit Bi Ana.

"Iya Bi" Sahut Anin kemudian berlalu masuk ke dalam kamar tamu.

Di dalam sana, Anin tidak langsung membersihkan diri seperti biasa. Gadis itu justru mengambil sesuatu dari laci nakas yang ada di kamar tamu, dan duduk di lantai bersandar di tepi tempat tidur.

Foto pernikahan Anin dan Stevan, yang selalu Anin simpan di dalam sana, Anin mengambilnya. Anin menatap foto tersebut nanar. Air mata kini menetes begitu saja di pipi Anin.

"Ini semua salah kan? Dari dulu, pernikahan ini memang nggak seharusnya terjadi. Apa aku memang harus mengakhiri segalanya mulai sekarang? aku capek, aku nggak kuat lagi hidup kaya gini" Lirih Anin. Tangisan gadis itu memecah mengingat nasibnya yang seperti ini.

Waktu kecil, Anin fikir hidupnya akan bahagia bersama orang yang mencintainya setelah dewasa. Tapi semua justru tak seperti yang Anin bayangkan. Karena realita memang tidak selalu sesuai dengan ekspetasi.

"Terimakasih udah menjadi suami aku selama satu tahun ini" Lirih Anin mengusap figura tersebut.

"Harusnya dari awal aku sadar diri. Kalau aku sama sekali nggak pantas untuk kamu. Dengan begitu, mungkin hidup aku nggak akan terluka seperti sekarang ini."

"Tapi aku juga tau, nggak ada gunanya menyesali sesuatu yang telah berlalu. Aku, Anindhiya akan menanggung semua apa yang telah aku perbuat sendiri. Mungkin kisah kita hanya akan berakhir sampai di sini" Lirih Anin yang sungguh tidak mampu lagi menahan tangisannya.

Meskipun Anin tidak menyetujui permintaan Meisya, tapi rasanya Anin sendiri tidak kuat untuk bertahan lagi.

Ini bukan tentang ancaman Meisya, tapi tentang sikap Stevan yang sangat sulit untuk Anin mengerti.

...Jangan lupa like, komen, dan vote ya. Makasih :)...

1
Sultan Scout
Luar biasa
Najwa Suci
kuliah perawat kan? kok di kampus Mulu deh? perasaan prakteknya tiap semester di rs jarang di kampus
Alina Bams
dih, cwek oon..
tinggalin saja laki kek gt, harga diri lah.. terlalu lemah
Arida Susida
Luar biasa
Riski
mbak lusina biasanya buat novel waktu apa
Riski
mbak lusina salam kenal
boleh tanya kah mbak gimana buat novel biar cepet dan konsisiten
Marhaban ya Nur17
gw jg ikutan tegang wkwkw
Marhaban ya Nur17
devan anaknya mama Stella y trs di angkat jd anak nya mama Alice tp ganti nama jd steven
Marhaban ya Nur17
good el 👍
Marhaban ya Nur17
masa metong ???
Marhaban ya Nur17
Steven = devan , alfi = bayu ????
Marhaban ya Nur17
apa kah Steven itu devan ???
Marhaban ya Nur17
maka e jujur
Marhaban ya Nur17
prank !!!
Marhaban ya Nur17
sekongkol alfi ama mei
Marhaban ya Nur17
tuh kan tebakan gw bener 😁 sebenere Stive punya rasa tuh hanya saja keadaan kali yg hrs begini
Marhaban ya Nur17
yo ws kabur be
Marhaban ya Nur17
meisya
Marhaban ya Nur17
di satu sisi Stive emang egois tp di sisi lain mungkin buat kebaikan kali
Marhaban ya Nur17
mungkin yg kaya gini kli y yg di maksud stive
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!