Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
...☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
...Happy Reading...
...☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️...
"Halah! Jangan sok baik berkata lembut pada ku, Jia. Setelah mau di usir baru kau berkata lembut, bukannya selama ini kau berkata kasar pada ku! Pergi Kalian semua pergi!" usir Greland dengan nada kasar.
"Greland, kau tahu kan selama ini aku tidak pernah memarahimu, kenapa kau juga mengusirku?" tanya Hendra tak mengerti. Jika Greland mengusir mereka, di mana mereka akan tinggal.
Greland memandang Hendra dengan mata yang penuh dengan kebencian. "Kau tidak pernah memarahiku? Kau tidak pernah mengabaikan aku? Kau tidak pernah membuat aku merasa tidak penting?" kata Greland dengan nada yang keras.
"Disaat aku dimarahin oleh istrimu pernah kau membela ku, kau malah membiarkan aku dimarahi habis-habisan oleh istri mu Jia. Kau sama sekali tak membela ku, itu artinya kau sama saja dengan mereka!" tukas Greland dengan nada yang penuh dengan kebencian.
Hendra terkejut dengan kata-kata Greland, ia tidak menyangka bahwa Greland masih menyimpan luka lama tersebut. "Greland, aku... aku tidak tahu bahwa kamu merasa seperti itu," kata Hendra dengan nada yang lemah.
Greland memandang Hendra dengan mata yang penuh dengan kesedihan. "Kau tidak tahu? Kau tidak tahu karena kau tidak pernah peduli dengan perasaan ku. Kau hanya peduli dengan dirimu sendiri dan istri mu," kata Greland dengan nada yang keras.
Jia mencoba untuk memotong percakapan tersebut, tapi Greland tidak mau mendengarkan. "Aku sudah tidak ingin mendengar alasan-alasan mu. Aku sudah tidak ingin melihat wajah-wajah kalian lagi. Pergi!" teriak Greland dengan nada yang keras.
Jia memandang Hendra dengan mata yang penuh dengan kekhawatiran. "Apa yang kita lakukan sekarang? Di mana kita akan tinggal?" tanya Jia dengan nada yang lemah.
"Kau jangan keterlaluan Greland, aku akan hubungi ibu mu, bagaimana dia akan mengurus mu!" ancam Hendra berharap Greland takut dengan ancaman itu.
Greland tertawa sinis. "Aku tebak, apa kalian punya nomornya? Bukannya setelah dia menikah dengan orang asing, dia sudah memutuskan kontak dengan kalian semua atas perintah suaminya? Aku yakin jika kalian tidak punya nomornya," ejek Greland.
Hendra terdiam, wajahnya memucat karena Greland benar. Mereka memang tidak memiliki nomor kontak ibu Greland setelah dia menikah dengan orang asing dan memutuskan kontak dengan mereka.
"Bagaimana bocah ini tahu?" tanya Hendra dalam hati, ia sendiri bingung bagaimana cara mengancam bocah di depannya itu. Sekarang Greland tidak bisa dikelabui, ia sepertinya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ini.
Greland memandang Hendra dengan mata yang penuh dengan kemenangan. "Ayo keluar semua. ancaman yang kalian punya. Aku sudah siap untuk menghadapi kalian semua," kata Greland dengan nada yang tegas.
Hendra merasa frustrasi karena tidak bisa mengancam Greland lagi. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi bocah yang sekarang ini begitu berbeda dengan Greland yang dulu.
"Berhubung kalian tidak mau pergi dengan cara halus, kalau begitu aku usir dengan cara kasar!" kata Greland jengkel karena mereka tak mau pergi juga.
Greland menarik tangan Hendra, dan langsung melemparkan keluar!
Brrukkk!
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
semangat up banyak"ceritanya bagus