Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku

...~Happy Reading🤗💐~...

Ceklek...

Setelah pintu terbuka, Axel dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Pria itu melihat Rachel sedang bercumbu mesra dengan seorang pria yang sangat ia kenal . Bahkan keduanya sudah telanjang bulat dan sementara melakukan penyatuan.

Rahang Axel mengeras melihat pandangan itu. Sementara Rachel dan pria itu juga tidak kalah kagetnya. Dengan cepat Rachel berdiri dan menghampiri Axel. Karena kaget dan tidak dapat berpikir jernih sehingga wanita itu menghampiri Axel tanpa memasang kain ditubuhnya.

"Sayang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku dijebak sayang, hiks..." ucap Rachel seraya memegang tangan Axel.

Namun bukannya luluh, Axel malah menghempaskan tangan Rachel dengan kasar.

"Aku masih waras untuk membedakan mana yang suka sama suka dan mana karena dijebak!," ucap Axel dengan dingin.

Rachel tetap berusaha mendekati Axel dengan mata berkaca-kaca. "Sayang, percayalah padaku. Kumohon..."

Axel tertawa hambar mendengar itu. "Apa? Percaya pada ucapanmu? Sekarang aku lebih memilih percaya kepada apa yang aku lihat. Apa ada orang dijebak melakukan itu dengan tertawa? apa ada orang dijebak melakukan itu dirumahnya sendiri kalau bukan kau yang memanggilnya karena tahu aku sedang sibuk di resto?"

"APA ADA ORANG DIJEBAK PENAMPILANNYA SEPERTI ITU. SELURUH BADANMU DIPENUHI KISS MARK, BAHKAN TUBUH PRIA ITU JUGA DIPENUHI TANDA MERAH YANG SANGAT BANYAK. WOW KAMU TERNYATA SANGAT LIAR SAMPAI MEMBUAT TANDA SEBANYAK ITU. LIHATLAH DI PANGKAL PAHAMU DIPENUHI BEBERAPA TETESAN CAIRAN KALIAN BERDUA, MAU ALASAN APALAGI! SEKARANG BERPAKAIAN LAH DAN KELUAR DARI RUMAHKU!" murka Axel. Kesabaran pria itu benar-benar habis. Ia tidak menyangka orang yang sangat ia percaya mengkhianatinya.

"Sayang-,"

"STOP MEMANGGIL SAYA SAYANG, SAYA JIJIK MELIHAT KAMU," teriak Axel.

Air mata Rachel turun mendengar itu. Itu pertama kalinya Axel membentaknya dan berprilaku kasar padanya.

"Sudahlah Rachel sayang, yuk kita pergi. Kamu jangan terlalu stress, kasihan bayi kita nanti," ucap pria yang tadi bercumbu bersama Rachel. Pria itu bersama Zein, sepupu Axel sekaligus rivalnya.

Axel terkejut mendengar itu, ternyata bayi yang dikandung Rachel bukan bayinya. Berarti selama ini Rachel sedang selingkuh. Wanita itu jarang pulang kerumah karena hal ini. Sungguh ini diluar dugaan. Ia tidak pernah menyangka Rachel akan mengkhianatinya terlebih lagi bersama Zein, sepupunya sendiri.

Karena emosi Axel lansung melayangkan pukulannya ke arah wajah mulus Zein. Hal itu membuat Zein tersungkur karena serangan tiba-tiba. Rachel terkejut melihat itu, namun ia takut untuk menengahi dua pria itu. Terlebih aura dingin yang sangat menakutkan terpancar diwajah Axel. Jujur saja, ini pertama kalinya ia melihat Axel semarah itu.

"Anda sepertinya tidak berhenti mengganggu hidup saya tuan Zein," ucap Axel dengan tatapan menusuk.

Zein berdiri dan mengeluarkan tawa jahatnya yang menggema di seluruh ruangan.

"Saya tidak akan pernah berhenti membuat kamu hancur Axel. Saya yang lebih tua dari anda, seharusnya perusahaan Blackthron itu milikku. Seharusnya perusahaan cabang sudah cukup bagimu. Tapi anda begitu rakus sehingga menguasai Perusahaan inti berusaha seluruh cabang-cabangnya,"

"Saya akhirnya mensabotase perusahaan itu. Saya berhasil menghasut Zamuel dan menggelapkan dana perusahaan tetapi itu tidak membuatmu hancur sehingga saya menyuruh orang berpura-pura untuk menjadi klien mu dan merugikan perusahaan itu. Dan hasilnya sangat puas, anda hancur. Tapi anda sangat beruntung karena memiliki istri lain yang luar biasa padahal dia sering anda sakiti. Dia rela menjual barang berharga miliknya demi anda. Tapi anda malah menceraikannya setelah bisnis baru anda berhasil. Yuk sayang kita pergi dari sini," ucap Zein seraya mengajak Rachel pergi.

Axel kemudian meresapi apa yang barusan terjadi. Ia tidak menyangka dalang dibalik ini adalah sepupunya sendiri.

Ternyata sepupunya itu masih menaruh dendam padanya. Sebenarnya Axel tidak menginginkan semua perusahaan itu, namun kakeknya memberikan kepercayaan penuh kepadanya dan tidak ingin perusahaannya jatuh ke tangan Zein meski itu hanya perusahaan cabang dikarenakan kakeknya menilai bahwa Zein tidak memiliki jiwa pemimpin yang berwibawa.

Hal itu ia nilai mulai dari Zein masih sekolah sering bolos, balapan, nilai anjlok. Sedangkan Axel rajin, memilih belajar dirumah dan sering menang dalam olimpiade serta aktif diberbagai organisasi.

Pada saat kuliah pun Axel tetap rajin kuliah, aktif organisasi sambil belajar tentang mengolah perusahaan. Sedangkan Zein cuma bolos, tawuran dan sering ke club.

Giliran pembagian warisan, Axel mendapat seluruh perusahaan Blachktron yang terdapat di berbagai negara. Sedangkan Zein mendapatkan uang tunai sebanyak satu milyar.

Kakeknya sengaja memberikan uang tunai karena ingin melihat Zein mengelola uang itu menjadi saham yang berguna. Namun Zein salah mengartikan itu. Zein merasa tersinggung karena posisinya dia adalah cucu pertama. Menurutnya cucu pertama pantas mendapatkan warisan lebih banyak.

(Kembali lagi ke Axel ya)

Axel merasa frustasi, tiba-tiba ia teringat dengan Kiara. Selama ini ia mengira Kiara yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta. Ia mengira Kiara wanita murahan, ternyata wanita itu tidak lain adalah berlian yang selama ini jatuhkan harganya.

Ada rasa penyesalan dalam dirinya melepaskan Kiara dan memilih untuk mempertahankan Rachel yang mengkhianatinya. Pantas saja setiap di ajak berhubungan wanita itu pasti memiliki seribu alasan yang tidak masuk akal. Sayangnya, ia dengan gampangnya mempercayai alasannya itu.

Namun bagaimana lagi, dia dan Kiara sudah resmi berpisah. Semuanya sudah terlambat sekarang. Ia sangat yakin Kiara dan Felix sedang merencanakan pernikahan mereka.

...~~~...

Kiara baru saja membuka matanya. Wanita meringis merasakan seluruh tubuhnya terasa nyeri. Setelah kesadarannya stabil, ia baru ingat terakhir dirinya berjalan ke dapur dan mencari makan namun tidak lama kemudian ada yang membekapnya.

Ia juga melihat tubuhnya di ikat di kursi yang sedang ia duduki. Tidak lama kemudian ayahnya datang dengan senyum yang sangat menakutkan.

"Wahai putriku tercinta, bagaimana kabarmu sayang. Kamu baik-baik aja kan," ucap Zamuel tapi dengan nada yang sangat menakutkan.

"A-ayah, jadi kau yang me-menculik ku. Kenapa a-ayah?" tanya Kiara dengan wajah ketakutan.

"Ini hukuman sayang, sebagai ayah yang baik ayah akan mendidik putri ayah ini agar tidak kurang ajar kepada orang tua," ucap Zamuel, masih dengan nada yang dilembut-lembutkan namun menurut Kiara itu sangat menakutkan.

"Ki-Kiara tidak berbuat apa-apa," ucap Kiara sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tidak berbuat apa-apa? KAU BERANI MEMENJARAKAN IREN DAN MASIH BERKATA TIDAN BERBUAT APA-APA. INGAT DIA CALON IBUMU, BERARTI ORANG TUAMU JUGA!" teriak Zamuel.

Kiara semakin ketakutan mendengar itu. "A-ayah, I-Iren itu cu-cuma me-memanfaatkan ayah. Di-dia punya ke-kekasih se-selain a-ayah yang se-seumuran dengannya."

Plakk

Tamparan keras mendarat di pipi Kiara hingga beberapa tetes darah segar keluar dari sudut bibir wanita itu.

"Kau pikir ayah percaya! kau jangan memfitnah dia anak durhaka!" ucap Zamuel.

"AYAH AKAN MENYESAL KARENA LEBIH MEMPERCAYAI IBLIS ITU!" teriak Kiara karena terpancing emosi.

"DIA BUKAN IBLIS!" ucap Zamuel dan menendang kursi yang diduduki Kiara dengan keras hingga mengakibatkan Kiara terjatuh dengan kursi yang masih menempel di badannya karena masih terikat.

"Sekali lagi kau mengatakan dia iblis maka aku tidak segan-segan membunuhmu meskipun kau adalah putriku," ucap Zamuel dingin dan menendang kursi itu ketembok sehingga tubuh Kiara ikut terpental ketembok.

Karena kehabisan tenaga wanita itu tidak sadarkan diri. Sementara Zamuel membiarkan hal itu terjadi dan keluar. Tidak lupa ia mengunci pintu dan menyuruh beberapa orang menjaga tempat itu.

'Iren tunggu aku, aku akan membebaskan mu,'

Halo guys,

Ada yang greget gak sama part kali ini.

Kalian greget sama Rachel, Zein, atau sama Zamuel.

Kalian bisa menjawabnya di komentar ya🤗

Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak ya say,💐💐

See you next part 💐

Salam cinta dari author 🫶🫶