Tak kusangka cinta berselimut dilema bisa datang padaku!
Rena Arista seorang dosen muda yang berusaha meraih mimpinya untuk bisa menikah dengan tunangannya yang sangat dicintainya.
Pada saat bersamaan datang seorang pria yang usianya lebih muda dan berstatus sebagai mahasiswanya, memberikan cintanya yang tulus. Dengan perhatian yang diberikan pria itu justru membuat Rena meragu atas cintanya pada tunangannya.
Sebuah kisah cinta segitiga yang penuh warna. Bagai rollercoaster yang memicu adrenalin menghadirkan kesenangan dan ketakutan sekaligus.
Akankah Rena mampu mempertahankan cintanya dan menikah dengan tunangannya?
Ataukah dia akan terjebak pada cinta baru yang mengguncang hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eren Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wisata Pantai (Part 1)
Seminggu kemudian
Kesibukan nampak disebuah kampus yang berada di sudut kota. Beberapa bus berjejer terparkir di depan kampus itu. Amanda berjalan mondar-mandir dengan cemas.
"Kenapa dia lama sekali?" gumamnya sambil terus melirik jam tangan dan melihat gerbang kampus. Sebuah mobil berhenti di parkiran kampus dan nampak seorang gadis turun dan dikuti seorang pria yang menenteng dua tas ransel juga sarung gitar di pundaknya.
"Waduh tuan putri enak banget ya ... dijemput sama bodyguardnya," goda Amanda pada Gadis itu memoyongkan bibirnya menanggapi candaan sahabatnya itu.
Beberapa mahasiswa yang melihat kedatangan Rena dan Yori saling berbisik-bisik, memulai gibahan mereka. Tiba-tiba Pak Riko mendekati mereka.
"Yori, kamu ikut juga, ya?" sapa pak Riko ramah.
"Iya Pak!"
"Sampaikan salam dan terima kasih saya pada papamu ya, kepedulian beliau sangat besar pada kampus kita, bahkan untuk acara ini beliau mau membantu menanggung masalah akomodasinya."
"Baik Pak, akan saya sampaikan!" Yori menanggapinya dengan ramah.
Ternyata dia bisa juga bicara sopan. Atau mungkin selama dia kerja, dia dipaksa papanya ikut kelas tata krama. Rena tersenyum memikirkannya.
"Apa Bu Rena sudah benar-benar sehat?" Pak Riko beralih bertanya pada Rena yang senyum-senyum sendiri.
"Alhamdulillah, sudah Pak Riko," jawabnya sambil tersenyum kikuk. Pak Riko menanggapinya dengan senyuman dan anggukan kepalanya.
Setelah kejadian itu Pak Rian dipecat dari pekerjaannya agar tidak menimbulkan masalah lain di kampus, dan kasus Rena dikubur dalam-dalam agar tidak menganggu kredibilitas kampus. Hanya pak Riko, dekan, Amanda dan juga tentunya mereka bertiga yang terlibat dalam kejadian itu yang mengetahui masalah tersebut. Tentunya pihak kampus sudah meminta maaf kepada Rena.
Amanda, Rena dan Yori pamit untuk segera naik ke dalam bus.
"Kamu ikut di bus mahasiswa saja, nanti fansmu banyak yang cemburu, bisa repot kita diborongi mereka." Amanda berkata sambil menyindir Yori yang hendak mengikuti langkah kedua sahabat itu menuju bus dosen dan staff.
Yori menatap Rena. Yang ditatap malah sibuk memperhatikan mahasiswanya yang melambai-lambaikan tangan pada mereka dari dalam bus. Amanda pun menyikut sahabatnya itu.
"Hah, apa?" Matanya pun beralih pada Yori yang ternyata masih intens menatapnya. Entah kenapa akhir-akhir ini tatapan mahasiswanya yang satu ini selalu membuatnya salah tingkah.
"I-iya, kamu bareng mereka aja," katanya gugup.
"Yori!" Panggilan seseorang membuat mereka bertiga menoleh kearah sumber suara. Ternyata Yanti yang baru aja akan memasuki pintu bus bersama Elsya dan Nono.
"Yuk bareng kita! Nanti sama Nono duduknya." Yanti mengajak Yori masuk ke dalam bus bersama mereka.
Setelah memberikan tas Rena, dia kembali menatap Rena sebentar. Dia membisikkan sesuatu pada Rena kemudian mengikuti Yanti dan teman-temanya masuk ke dalam bus.
Setelah duduk di samping Nono, manik matanya tidak lepas dari punggung Rena yang menjauh dan masuk ke dalam bus lain. Dia memasang headset, menutup matanya sambil mendengarkan musik. Mengabaikan tatapan dan bisik-bisik para kaum hawa yang ada di sana.
Sementara itu di bus lain, Rena duduk bersama Amanda. Beberapa Dosen dan Staf yang ikut serta asyik dengan kesibukan masing-masing. Ada yang asyik bercerita, membaca, bermain game di ponsel, berfoto ria atau sekedar mendengarkan musik dan tidur. Kemudian bus-bus itu pun berangkat bersamaan meninggalkan kampus mereka.
"Tadi Yori ngomong apaan, pake acara bisik-bisik segala?" tanya Amanda memecah keheningan diantara mereka.
"Kepo ya?"
"Iya dong, emang apaan?" Amanda semakin penasaran
Rena terdiam. Amanda terus merayunya, tapi Rena hanya menanggapi dengan senyuman. Akhirnya setelah perjuangan panjangnya, Amanda menyerah, dia berhenti merayu sahabatnya dan mulai bercerita tak tentu arah. Beberapa saat kemudian Amanda pun terlelap. Tidak dengan Rena, manik matanya terus menikmati setiap moment yang mereka lalui dalam rute perjalanan itu.
*******
Lokasi wisata
Mentari mulai memendarkan warna merah pada langit
dan perlahan turun menimpa cakrawala. Deru ombak yang berkejar-kejaran tak menyusutkan nyali anak-anak manusia yang lelah melaksanakan kewajibannya. Mereka ikut berkejaran dan berlarian di tepi pantai melepaskan kepenatan mereka.
Meskipun panitia penyelenggaran wisata mengingatkan untuk tidak mandi di laut sore itu, masih saja ada mahasiswa yang melanggar diam-diam. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan bermain di pantai kala senja menjelang.
Persiapan acara api unggun malam ini sudah hampir rampung, setelah sholat berjamaah dan dilanjutkan dengan makan malam, tibalah saatnya acara api unggun.Mereka membentuk lingkaran dan memainkan beberapa games dengan tertib. Gelak tawa dan suara tepuk tangan terdengar riuh hingga acara berakhir.
Beberapa pesan dan kesan disampaikan oleh perwakilan mahasiswa dan dosen. Dan acarapun ditutup dengan nyanyian bersama yang di iringi oleh gitar. Yah benar, Yorilah pengiringnya. Bisa dibayangkan reaksi para pemujanya, pastilah dipenuhi dengan tatapan kagum dan histeria para fansnya.
"Heran, padahal bukan artis tapi dimana-mana selalu di sambut dengan histeria," kata Amanda dengan suara setengah berbisik ditengah-tengah permainan Yori.
"Siapa suruh punya wajah kaya gitu!" Rena menanggapinya dengan sewot.
"Wajah itu juga kan yg bikin kamu bingung." Kata-kata Amanda terdengar mengejek.
"Bukan wajahnya tapi sikapnya!" Rena manjawab dengan pelan, tampak kegelisahan diwajahnya.
"Kamu udah pernah cerita soal Aldi sama dia?" Pertanyaan Amanda semakin membuat perasaan Rena kacau.
Rena menggeleng sambil menghela nafas. Dulu, itu adalah hal sepele baginya untuk menyampaikan perihal Aldi pada Yori, tapi kini rasanya sangat berat bagi Rena. Dia tidak mau pria itu kecewa dan menjauh. Dia tidak rela jika itu terjadi.
"Lambat laun dia harus tau, Ren. Kamu harus tegas dengan perasaanmu sendiri, kasian Yori, jangan PHP-in orang sebaik dia," kata Amanda dengan lugas.
Benar! Semua yang Amanda katakan tentang Yori selalu benar. Selama ini Rena meremehkan hal seperti itu yang pada akhirnya menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Rena tidak tegas dengan perasaannya hingga membuat orang lain terkena dampaknya.
Tanpa Rena sadari acara telah berakhir. Sebagian besar dari mereka sudah membubarkan diri dan menuju cottage tempat peristirahatan mereka masing masing. Tepukan lembut di pundak Rena membuyarkan lamunannya. Ternyata pria yang sedari tadi memenuhi kepalanya sudah duduk disampingnya.
"Ngelamunin apa?" katanya sambil memetik gitarnya dengan acak. Rena menggeleng sambil tersenyum tipis. Sangat tipis seolah-olah itu sebuah keterpaksaan. Dia mengedarkan pandangannya mencari sosok sahabatnya yang menghilang entah kemana. Akhirnya dia menemukan Amanda sedang berbicara dengan panitia tak jauh dari tempatnya berada.
"Mau ku nyanyikan sebuah lagu?" kata Yori memecah keheningan. Rena pun mengangguk antusias. Yori mulai memetik gitarnya. Tanpa menyebut judulnya dari petikan awal nada, Rena hapal betul lagu siapa yang dinyanyikannya. Don't Cry dari Guns and Roses. Lagu lawas berirama slow rock yang di gemari Rena. Dan kali ini Yori menyanyikan dengan versi accostik yang memukau.
Talk to me softly
Bicaralah padaku pelan-pelan
There's something in your eyes
Ada sesuatu di matamu
Don't hang your head in sorrow
Janganlah kau berduka
And please don't cry
Dan jangan kau menangis
I know how you feel inside I've
Aku tahu bagaimana perasaanmu
I've been there before
Aku juga pernah merasakannya
Something's changing inside you
Di hatimu ada yang berubah
And don't you know
Dan tak tahukah kau
Don't you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
I still love you baby
Aku masih mencintaimu, kasih
Don't you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
Don't you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
There's a heaven above you baby
Ada surga di atasmu, kasih
Tanpa terasa air mata Rena pun jatuh. Seakan-seakan lagu itu mengejeknya, menamparnya dan menyudutkannya. Sungguh semua liriknya seperti seorang yang sungguh-sungguh berbicara padanya.
Yori yang melihat Rena menangis, menghentikan permainan gitarnya dan mengusap lembut air mata gadis itu. Rena terkejut dan bergerak memundurkan badannya.
"Maaf, aku hanya tidak tega lihat kamu menangis!" kata Yori sambil menarik tangannya. Mereka terdiam, hanya suara dentingan gitar Yori dan suara orang-orang disekitar mereka yang masih bercerita.
"Yori ... ada yang mau aku ceritain sama kamu. Tapi ... nanti aja deh kalau udah pulang dari sini." kata Rena melihat sekitar mereka.
"Kenapa gak sekarang aja?"
"Nggak enak dilihat orang-orang di sini nanti mereka salah paham," jawab Rena pelan.
"Aku gak masalah disalahpahami mereka!" Kata Yori lagi sambil menatap dalam manik kecoklatan milik Rena dan mengenggam tangannya. Gadis itu membeku.
"Weh serius amat sih! ngomongin apa?" Tiba-tiba Amanda datang dan membuat mereka menjadi salah tingkah.
"I-ini tadi Yori lagi nyanyi" jawab Rena gugup.
"Aku mau juga dong di nyanyiin ya Yori, please!" Amanda merayu Yori dengan puppy eyes-nya.
"Oke!" Dia memainkan sebuah lagu dan mereka bertiga bernyanyi bersama. Kemudian beberapa staf dan mahasiswa juga ikut bergabung dan mereka menghabiskan malam itu dengan bernyanyi dan tertawa bersama mengukir kisah indah untuk mereka kenang kemudian.
Bersambung.
...****************...
...Jangan lupa LIKE, RATE, VOTE DAN KOMEN ya Readersku tercinta....
...Happy reading dan tetap semangat....
...Love you all....
...❤️❤️❤️...
...****************...
bonus lumayan
Next lanjut