"Jika gadis itu tidak bisa membuat bayiku tenang, maka penggal kepalanya!"
"Tidak! aku tidak mau mati! Aku akan membuat bayi ini menjadi perisai ku!"
Rosalia, seorang dokter spesialis tiba-tiba berada di zaman lain dengan tubuh yang bukan miliknya. Apakah Rosalia berhasil di kehidupan ini? Dan bagaimana kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lilin
Dengan lapisan hanfu bagian dalam yang sudah basah serta tersibak yang menampilkan dada bidang dan juga keras berada di hadapan sun Zheni.
Tangannya memeriksa keadaan Zhang Buyi yang terus bergumam panas dengan napas yang berat. "Benar! Tidak salah lagi! Ini obat p3rangsang!"
"Sun Zh-eni.... Kau kah? Tubuh-ku pa-panas sekali.... Aku tidak tahan!"
"Tangan-mu..... Seperti salju di musim dingin." Tangan besar Zhang Buyi menangkap tangan sun Zheni. Dan menahannya serta mengusap-usap ke wajahnya yang panas. Sun Zheni terdiam sejenak, dari reaksi tubuh Zhang Buyi. Dipastikan obatnya dengan dosis tinggi.
"Aku tidak bisa memandikan nya ataupun merendam tubuhnya saat ini."
"Sun Zheni. Kau seperti salju." Racau Zhang Buyi.
"Emhh, apa ini... Bau apa ini!" Sun Zheni mengibas-ngibaskan tangannya untuk mengusir aroma yang menusuk penciumannya.
"Apa lilin ini? S1al! Sepertinya begitu! Ini rencana yang tersusun dengan rapi." Sun Zheni terlonjak saat tubuhnya di dekap erat oleh Zhang Buyi. Sepertinya pikirannya sudah tidak ada lagi, selain n@fsu yang sudah menguasai dirinya.
"Tubuhku terasa dingin saat dengan mu. Sun Zheni...." Tangan sun Zheni mengepal, tidak ada yang bisa dilakukan lagi jika begini. Mau tidak mau, tampaknya hal itu akan terjadi.
Zhang Buyi menduselkan wajahnya ke leher yang memberikan aroma wangi yang disukainya. "Aagh!" Terkejut, sun Zheni terkejut saat Zhang mengigit leher nya.
"Kau mau kemana?" Zhang Buyi mencoba bangkit dari ranjang setelah di dorong oleh istrinya.
"Yang mulia... Apa kau mengizinkan aku pergi?" Sun Zheni tidak pergi, dia kembali dan duduk di sebelah Zhang Buyi dengan mata yang berkabut g@irah.
"Tidak! Aku tidak izinkan kau pergi!" Tangan besar itu mengelus pipi mulus itu.
"Kenapa? Kenapa tidak boleh?"
"Karena kau.... Is.. istriku!" Gerakan tangan sun Zheni terhenti sebelum menuju area selatan yang sudah menggembung itu.
"Ya, aku memang istri mu. Kita menikah karena saling menguntungkan." Jelas sun Zheni.
"Dan......" Sekarang keadaan berbalik. Sun Zheni yang berada di bawah, dengan Zhang Buyi yang diatas. Mata biru yang seperti gelombang besar yang siap menenggelamkan dirinya.
"Saling menguntungkan? Benar... Tapi, bagaimana pun kau adalah istriku. Milikku, kau milikku sun Zheni. Dan camkan itu baik-baik!"
"Apa aku.....emhhh." bibirnya tidak bisa lagi bicara, karena Zhang Buyi sudah membungkam nya. Tampaknya, dia tidak bisa lagi diajak kompromi akan itu, sehingga dia langsung memulai apa yang dia inginkan.
Aroma lilin yang menguar mengelilingi ruangan membuat sun Zheni mulai terpengaruh. Jika satu atau dua lilin. Mungkin bisa ditahan nya, tapi ini tidak. Seperti saat malam pengantin, mereka menyala bersamaan dan tersusun rapi.
Tangan yang tadinya hanya menurut, perlahan ikut bermain. Tak lupa dengan adu bibir yang berubah menjadi adu l1dah yang sedang bergulat, seiring dengan tubuh yang sejak memanas.
"Kekar dan lihatlah otot-otot ini...." Sun Zheni tertawa kecil sembari melihat pemandangan indah dihadapannya. Bibirnya yang kebas tak membuat dia berhenti bicara. Wajahnya tersenyum kecil dengan mata yang berbinar melihat keindahan tubuh Zhang Buyi yang merupakan pria impian nya.
"Kau suka?" Tanya Zhang sembari menyusuri leher dan dada istrinya yang mengintip malu-malu.
"Iya, suka. Ternyata bukan hanya tinggi." Keduanya saling meracau dengan menyambung. Ya, begitulah keadaan mereka saat ini. Zhang Buyi yang sudah dikalahkan oleh h@sratnya dan sun Zheni yang juga ikut kehilangan kesadarannya.
"Aku memiliki sesuatu yang tinggi dibawah sana." Ucap Zhang Buyi. Matanya berbinar melihat apa yang biasanya dih1sap oleh sang putra sekarang ada dihadapannya.
"Kau .... Emhhh..... Bayi besar." Tangan sun Zheni menekan kepala itu seolah tidak mengizinkan nya pergi. Sedikit kesadaran yang hinggap, apapun yang terjadi malam ini. Tidak akan disesalinya....
Bersambung.......
Yuk ramaikan komentar! Agar author update lagi! 💃💃💃💃💃 Dan jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya terimakasih semuanya!
lanjuuut
semangat salam ❤️🙂🙏