NovelToon NovelToon
I'M Just A Support

I'M Just A Support

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Perperangan
Popularitas:702
Nilai: 5
Nama Author: Fresh Wild

Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.

Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.

Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.

Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.

Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 (Masalah kecil)

Siang hari yang terik, Julian berjalan dipasar dengan santai setelah melalui latihan yang panjang.

Hanya ada jalan untuk pejalan kaki, ditiap sisi jalan ada warga yang berjualan. Baju, aksesoris, furnitue dan masih banyak lagi.

"Pak ini berapa harganya?" Salah seorang ibu-ibu hendak membeli baju.

"Bu apa ini dijual?" Seorang bapak-bapak bertanya pada penjual.

Semua warga sibuk dengan aktivitas perdagangan mereka. Julian melewati mereka mencoba mencari hal yang bisa Julian beli.

Mata Julian kemudian melihat kearah seorang pria yang sedang menjual es krim. "Ada es krim didunia ini?" Julian menatap pedagang itu tergiur melihatnya.

Dengan cepat Julian pergi menghampiri pedagang itu. Seorang pedagang dengan kulitnya yang berwarna coklat dan menggunakan topi berwarna putih. Wajahnya agak keriput dengan kumis hitam diatas bibirnya. Didepan pria itu terdapat sebuah box yang sudah diselimuti oleh Mana untuk mengawetkan es didalamnya.

"Aku ingin satu" Julian yang sudah berdiri didepan segera memesan satu es krim untuknya sendiri.

Pedagang itu menganggukan kepalanya melihat Julian ingin memesan eskrim darinya "Satu eskrim segera dibuat" Ucap ramah pedagang itu sembari tersenyum.

Tangannya mengambil sekop eskrim kecil terbuat dari kayu. Membuka box es krim terasa aura dingin keluar dari dalam box. Tangannya dengan lihai mengeruk es krim didalamnya dan memasukannya kedalam biskuit cone.

"Silahkan" Ucap Pedagang itu memberikan es krim yang sudah disajikan untuk Julian.

"Harganya 2 perunggu" Ucap pedagang itu memberitahukan harga yang harus Julian bayarkan.

Mendengar hal ini Julian merogoh kantongnya mengambil 1 koin silver kepada pedagang itu. Dia mengambil koin perak yang diberikan oleh Julian dan mengembalikan sekitar 8 koin perunggu kepada Julian.

"Terimakasih" Ucap Julian tersenyum sembari berjalan pergi meninggalkan pedagang itu.

"Terimakasih kembali" Pedagang eskrim itu tersenyum melihat Julian merasa senang dengan dagangannya.

Berjalan lagi Julian menjilat eskrim yang ia pegang. "Rasa Vanilla" Ucap Julian merasakan es krim itu terlihat dari tampilan warnanya berwarna putih jadi sudah bisa ditebak oleh Julian sebelumnya es krim itu rasa Vanila sehingga sekarang terbukti memang es krim itu rasa Vanila.

"Sial enak sekali" Ucap Julian tidak berhenti menjilati es krim ditangannya.

Namun ketika Julian sedang berjalan menikmati eskrim ditangannya tiba-tiba seseorang dari belakang menabrak bahunya hingga eskrim yang ia pegang terjatuh.

"!" Julian yang melihat ini terkejut ada yang menabraknya.

Dari arah belakang terlihat ada 5 pria berjalan melewati Julian. Mata salah satu pria yang menyenggolnya menatap Julian dengan tatapan tajam "Hei pake mata kalau jalan!" Pria itu menatap Julian mengintimidasinya.

"!!!" Julian yang mendengar ini mengerutkan dahinya.

Pria itu segera pergi meninggalkan Julian tidak peduli dengannya dan tidak meminta maaf kepadanya. Mata Julian melihat seorang 4 pria berotot sedang menggeret seorang pria dengan pakaian compang-camping.

"?" Menatapnya bingung, Mata Julian kemudian melihat kalung besi melingkar dilehernya.

"Budak" Gumam Julian menatap pria itu.

Budak memang masih ada dizaman ini, budak tidak bisa dihapus karena sudah mengakar didalam batin semua orang.

Julian yang melihat ini menatap serius kearah mereka. Ia penasaran dengan apa yang akan mereka lakukan, namun yang terpenting adalah pria itu harus bertanggung jawab dengan eskrim Julian yang sudah terjatuh karenanya. Sehingga Julian mengikuti mereka dari belakang.

...

Digang sempit yang cukup gelap dan agak jauh dari kerumunan orang. 5 orang itu melempar budak itu Kedinding salah satu bangunan.

"Budak tidak berguna!" Seorang pria dengan kepala botak dan berbadan besar menendang perut budak itu.

"Kamu menghajar costumer ku hingga gigi emasnya patah!!" Pria itu memaki-maki budak itu.

"Sudah berapa kali aku rugi karena mu" Gumam pria botak itu. Ia berbalik arah berjalan melewati 3 pria lainnya.

"Hajar dia" Ucap pria gendut botak itu memerintahkan ketiga temannya.

"Baik" Mereka bertiga menganggukan kepalanya. Bersamaan mereka mengeroyok budak itu dengan sangat brutal. Wajahnya bengkak membiru, tulang rusuknya hancur, kupingnya hampir robek.

Bak bik buk.

Suara pukulan terus terdengar hingga seluruh tubuh budak itu sudah berada diambang batasnya. "Inilah penyebabnya kepada budak yang membangkang" Pria botak itu tersenyum puas setelah melihat budaknya yang sudah menyebabkan kerugian untuknya sudah hampir mati.

"Masukkan tubuh dia kesini" Ucap Pria itu sembari melemparkan karung goni kepada ketiga pria itu.

Mendengarkan perintahnya, ketiga pria itu segera memasukkan badan budak itu yang sudah tidak berdaya. Merintih kesakitan budak itu berharap kepada siapapun " Dewa, iblis, semut, tikus, siapapun, setidaknya berikan aku kehidupan yang nyaman" Meratapi akhir hayatnya ia meneteskan air mata setidaknya untuk terakhir kalinya.

"Kita akan buang dia di dungeon terdekat sehingga prajurit keamanan tidak bisa melacaknya" Ucap pria botak itu memberitahukan kepada temannya yang sudah mengangkat karung goni yang sudah diisi oleh budak itu.

Ketika ingin pergi Julian berdiri dengan wajah yang serius menghalangi jalan mereka.

"Siapa kau!?" Pria botak itu terkejut melihat Julian datang menghadang mereka.

Julian memasang wajah dingin tidak menjawab pertanyaan mereka. 'Kemana budak itu?' Julian bertanya kepada dirinya sendiri melihat tidak ada budak yang bersama mereka.

Namun bukan urusan Julian untuk ikut campur urusan mereka. Julian datang hanya peduli dengan urusannya.

"Kau, ikut dengan ku sekarang" Julian menunjuk pria yang sedang menggendong karung goni. Pria itu adalah orang yang sudah menyenggol Julian hingga eskrimnya terjatuh.

"Apa dia sudah tahu rencana kita!!!" Salah seorang pria terkejut mendengar hal ini.

"Aku tidak tahu ada urusan apa kamu dengannya tetapi kalau kau bertindak terlalu jauh kau akan menanggung akibatnya" Pria botak itu tidak senang melihat kearah Julian.

"Apa kau sekarang mencoba menjadi seorang pahlawan hah??!!!" Pria yang lain dengan tato diwajahnya berjalan mendekati Julian menatapnya tidak senang.

"Pahlawan?" Gumam Julian dengan nadanya yang kecil. Mereka berdua saling bertatapan, Julian menatap tajam kearah pria dengan tato diwajahnya yang sedang berada didepannya.

"Aku tidak tertarik menjadi seorang pahlawan..'Ucap Julian menatapnya.

"..Minggir aku tidak ada urusan denganmu" Ucap Julian memandangi rendah pria songong didepannya.

"Kalau kau ada urusan. Dengan temanku maka kau juga ada urusan dengan ku" Ucap pria itu dengan suaranya yang keras.

"..Analogi bodoh" Julian mengayunkan tinju kearah perut pria didepannya. Seketika hanya dalam sekali pukulan pria itu bertekuk lutut merasakan rasa sakit.

'..Mereka sepertinya bukan seorang Router' Gumam Julian menatap pria didepannya berhasil tersungkur hanya dengan pukulannya.

"Kau!!!" Salah satu temannya merasa tidak senang dengan hal ini.

Dia berlari kearah Julian sembari melancarkan tinjuan yang polos. Melihat hal ini Julian menggunakan seni beladiri yang pernah ia pelajari sewaktu dibumi.

Aikido, seni untuk menjatuhkan lawan.

Julian menggunakan pukulan pria itu sebagai gaya tambahan untuknya. Menarik dan berputar..

"?" Seketika tubuh pria itu melayang terbalik dimana kepalanya dibawah dan kakinya diatas. Tangan Julian sangat cepat untuk melakukan teknik itu.

"Semenjak aku melawan monster setidaknya beladiriku berguna untuk melawan kalian" Gumam Julian menatap tubuh pria itu yang sedang melayang.

Mendorong dengan kaki kanan dan lutut kaki kiri menghantam perut pria itu, flying knee teknik bela diri yang berasal dari Muay Thai. Pria itu segera mengerang kesakitan meringkuk tidak berdaya.

"Dua tumbang.." Ucap Julian melihat dua orang sudah tergeletak tidak berdaya.

Julian berlari menuju pria yang sudah menyenggol. Melancarkan pukulan yang tepat mengenai wajahnya. "Kau harus membayar karena sudah menjatuhkan eskrim ku" Ucap Julian setelah berhasil menghajarnya. Pria itu pingsan tidak sadarkan diri.

Karung goni itu pun terjatuh dilantai dan terdengar suara benturan yang cukup keras.

"?" Julian terkejut mendengar suara yang keras dari karung goni itu. Penasaran Julian membuka karung itu dan betapa terkejutnya Julian melihat tubuh seorang pria yang sedang sekarat bersimbah darah.

'..Dia budak yang tadi!' Pikir Julian memasang wajahnya yang terkejut.

"Dasar kalian ini memang sampah" Ucap Julian menatap wajah mereka berempat. Tersisa pria botak yang menjadi bos mereka.

"Hei kalau kau bertindak lebih jauh aku akan menggunakan kemampuanku!!" Pria botak itu menunjukkan lingkaran sihir ditangan kirinya, menandakan ia akan naik ke Stage berikutnya.

"Seorang Router!" Terkejut Julian melihatnya.

Julian yang melihat ini tersenyum. Terlebih dahulu Julian menyembuhkan tubuh budak itu setidaknya pertolongan pertama sudah ia lakukan. Menutupi lukanya dengan kemampuan healing yang ia gunakan.

"Kau juga seorang Router!" Pria botak itu terkejut melihat penyembuhan yang dilakukan oleh Julian.

"Tapi tetap saja Support Route tidak bisa menang melawan Elementalist Route!!!" Pria itu meremehkan Julian.

Julian berdiri sembari mengarahkan tangannya kedepan menuju pria botak itu. "Skills of Destruction.."Gumam Julian mengalirkan Mana nya.

"???" Pria botak itu kebingungan melihat apa yang Julian lakukan, dia tidak mengetahui apapun tentang 9 Skills of Destruction.

"..Number 9 Canon Ball" Ucap Julian seketika bola Mana yang dilempar dengan sangat cepat kearah pria botak itu.

Dalam sekejap tidak bisa bertahan dia terlempar oleh bola Mana Julian hingga menabrak salah satu bangunan menciptakan retakan pada bangunan kosong itu.

Dia pingsan dalam sekejap.

"Aku sudah mengurangi dampak serangannya dan kau masih pingsan.." Ucap Julian menatap pria itu sangat lemah.

"..Lemah" Gumam Julian.

Matanya kemudian berpaling ketubuh pria yang menyenggolnya dan merogoh sakunya.

Merampok?, bukan Julian hanya mengganti rugi eskrim yang sudah ia beli sebelumnya.

5 koin silver ditangan Julian.

"..dan untuk dia, harus aku apakan?" Julian melirik kearah budak pria yang terluka itu.

"bahkan sekarang penyembuhan ku tidak cukup kuat untuk membentuk kembali organ dalamnya yang rusak" Ucap Julian menatap kondisi yang parah dari budak itu.

"Sepertinya aku harus membawanya kemaster" Ucap Julian menggotong karung goni itu sendiri.

Kenapa Julian tidak mengeluarkan budak itu dari karung goni?, karena Julian tidak ingin membuat gempar warga yang melihatnya menyeret seorang budak yang terluka parah.

Menjadi pahlawan bukan tujuan asli Julian, namun rasa kemanusiaan yang membuat Julian menolongnya. (Walaupun sebenarnya Julian hanya peduli dengan eskrimnya)

1
REY ASMODEUS
aku suka... semangat thor🦾🦾🦾🦾🦾
Freshwild
Jangan lupa like, Tinggalin review kalian dan kalau ada yang mau ditanyain bisa dikolom comment /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!