Menikahi Mantan Pacar Bayaran

Setelah ijab kabul selesai Ardi dan Ayasha menanda tangani buku nikah lalu Ardi memasangkan cincin ke jari manis Ayasha dan Ayasha memasangkan cincin ke jari manis Ardi.

Ayasha mencium tangan Ardi dan dibalas Ardi mencium kening Ayasha.

Lalu Ayasha dan Ardi sungkem pada orang tua mereka.

Ardi lebih dulu sungkem pada Brian dan Ayasha sungkem pada Savana.

"Ardi, tolong jaga Ayasha sebagaimana kami menjaganya. Cinta dia dan jangan sakiti dia. Jika suatu hari nanti kamu sudah nggak mencintainya tolong kembalikan dia pada kami," ucap Brian pada Ardi sambil menyentuh pundak Ardi.

"Aku janji, Daddy, akan menjaga Ayasha sebagaimana Daddy dan Mommy menjaganya. Aku akan mencintai Ayasha sebagaimana dia mencintaiku. Terima kasih atas restu yang sudah Daddy berikan pada kami. Kami akan menjaga pernikahan ini sebaik mungkin," balas Ardi.

Brian mengusap sudut matanya yang basah lalu mengangguk.

Sementara itu Ayasha yang tengah sungkem dengan Savana menahan tangisnya.

"Nak, jadilah istri yang baik. Layani suamimu dan penuhi kebutuhannya. Jika suamimu mengeluh tentangmu maka dengarkan keluhannya dan perbaiki apa yang kurang darimu. Jika suamimu masih banyak kekurangan maka terimalah dan jangan kamu cerca dia," ucap Savana memberi wejangan pada Ayasha.

"Iya, Mommy. Terima kasih Mommy sudah merestui aku menikah dengan Ardi. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik untuknya juga menjalankan tugas dan kewajibanku sebagai istrinya," ucap Ayasha.

"Iya, Nak. Semoga pernikahan kalian langgeng hingga memiliki anak cucu dan hanya maut yang memisahkan," ucap Savana lagi.

"Amin," ucap Ayasha.

Lalu Ayasha berpindah sungkem pada Brian dan Ardi sungkem pada Savana.

"Ayasha, istri adalah pakaian suami. Jika kamu baik maka suamimu akan dipandang baik. Tapi jika kamu buruk maka suamimu akan dipandang buruk. Dan jika suatu hari nanti kamu dan suamimu ada masalah maka selesaikanlah berdua. Jangan biarkan orang lain ikut campur dengan rumah tanggamu," ucap Brian memberi wejangan pada Ayasha.

"Iya, Daddy. Terima kasih Daddy sudah merestui aku menikah dengan Ardi dan nggak memandang siapa dia. Ardi adalah laki-laki sederhana tapi Daddy dan Mommy menerimanya dengan baik. Semoga kalian nggak berubah dan terus seperti ini," ucap Ayasha.

"Ardi memang memiliki status sosial yang berbeda dengan kita. Tapi Daddy menyukainya. Dia cerdas dan sangat cekatan. Semoga kalian berjodoh selamanya hingga mau memisahkan," ucap Brian.

"Amin. Terima kasih doanya, Daddy," ucap Ayasha.

Brian mengangguk lalu mencium Ayasha yang kini sudah menikah.

Disisi Ayasha Ardi tengah sungkeman pada Savana.

"Ardi, Ayasha memang putri kami tapi sekarang dia sudah menjadi istrimu. Bimbinglah dia agar menjadi lebih baik dan jangan membawanya tersesat. Kami memang bukan orang tua yang baik tapi kami ingin anak kami menjadi baik," ucap Savana.

"Iya, Mom. Aku akan mengingat pesan Mommy dan menjalankannya. Terima kasih untuk semuanya terutama sudah menerimaku menjadi menantu Mommy," ucap Ardi.

"Iya, Nak, sama-sama. Mommy titip Ayasha sama kamu, tolong jaga dia," ucap Savana lagi.

"Iya, Mom, pasti."

Setelahnya Ardi bersama Ayasha sungkem pada Sinta.

"Ibu senang akhirnya kamu menikah. Sekarang kamu sudah memiliki istri jadi fokuslah sama istri dan rumah tangga yang akan kamu bina. Ibu sudah nggak apa-apa. Ibu sudah operasi dan sudah sehat," ucap Sinta.

"Iya, Bu, aku akan mengutamakan istri dan rumah tanggaku. Tapi aku juga akan tetap memperhatikan ibu. Tolong jangan larang aku untuk melakukannya karena aku hanya sedang berusaha berbakti sama ibu," ucap Ardi membuat Sinta dan Ayasha yang mendengarnya menangis.

"Ibu nggak melarang kamu untuk melakukannya. Ibu hanya nggak mau kamu terus-terusan mengurus Ibu. Ibu sudah sehat, Nak," ucap Sinta.

"Bu, mengurus orang tua itu adalah tugas anak. Jadi sudah kewajiban Ardi melakukannya dan sekarang aku akan membantu Ardi untuk melakukannya," ucap Ayasha.

Sinta mengusap kepala Ayasha lalu menangkup kedua pipi Ayasha.

"Terima kasih kamu sudah menerima Ardi apa adanya. Ardi nggak punya apa-apa dia hanya punya Ibu yang terus-terusan merepotkannya tapi kamu mau menikah dengannya. Semoga pernikahan kalian langgeng selamanya," ucap Sinta membuat Ayasha kembali menangis.

Ayasha mengusap air matanya.

"Aku mencintai Ardi tanpa memandang siapa dia. Dan aku berharap Ardi juga sama mencintaiku," ucap Ayasha menatap Ardi.

Semua yang mereka lakukan tak luput diabadikan oleh videografer yang telah disewa dan tamu yang menghadiri.

Setelah selesai sungkeman Ayasha dan Ardi berganti pakaian untuk acara resepsi dan Sinta kembali kerumah sakit bersama Inara dan perawat yang mengawalnya.

Ardi sengaja resepsi pernikahan diadakan langsung setelah akad nikah sebab untuk mempersingkat waktu.

Ayasha berganti pakaian dikamar pengantin sementara Ardi berganti pakaian dikamar sebelah.

Disana ada Riana yang tengah menidurkan anak-anaknya. Ardi sendiri berganti pakaian dibantu oleh Heru dan MUA.

"Iin katanya ingin lihat resepsi pernikahanmu tapi dia justru kerumah sakit jagain ibu padahal ibu sudah suruh Iin jangan ikut," ucap Riana.

Ardi yang sedang dibantu MUA mengenakan jas menatap Riana.

"Biar nanti aku chat Iin, Kak. Kalau dia mau kembali kehotel biar Yuda yang antar," ucap Ardi yang diangguki Riana.

Tidak lama kemudian Ardi telah selesai berganti pakaian dan sedikit dirias. Dia diminta MUA menunggu Ayasha yang masih dirias Ranti.

"Ardi pasti terpukau lihat kamu secantik ini," ucap Ranti membuat Ayasha tersenyum didepan cermin.

"Apa aku sudah selesai dirias?" tanya Ayasha.

"Belum, Ay, sedikit lagi," jawab Ranti yang memasang aksesoris dijilbab Ayasha.

"Pelan-pelan, Ran," pinta Ayasha.

Ranti tidak menyahut namun Ia memelankan gerakkan tangannya.

"Nah, sudah selesai!" ucap Ranti.

"Coba berdiri," sambungnya.

Ayasha lalu berdiri dan memutar tubuhnya didepan cermin.

"Masya Allah," ucap Ayasha mengagumi dirinya.

Lalu Ranti menghubungi rekannya yang merias Ardi.

"Ardi sudah selesai dan lagi nungguin. Ayo kita keluar," ucap Ranti.

Ayasha mengangguk cepat.

"Iya, Ran," jawab Ayasha.

Sementara Ayasha keluar kamar dengan Ranti dan asistennnya, Ardi keluar bersama Riana, Heru dan MUA.

Mereka bertemu didepan pintu lalu akan menuju ballroom bersama-sama.

Lagi-lagi Ardi terpukau dengan kecantikan Ayasha sehingga terus menatap Ayasha.

"Ehem. Gandengan tangan," titah Ranti lalu mengarahkan Ardi melipat sikunya dan Ayasha melingkarkan tangannya pada tangan Ardi.

Ayasha dan Ardi masih saling diam sehingga Ranti berbicara lagi.

"Ayo jalan," ucap Ranti membuat Ayasha dan Ardi mulai melangkah.

Mereka masuk kedalam lift bersamaan.

Ayasha melirik Ardi yang hanya diam.

"Ar," panggil Ayasha.

"Ya," sahut Ardi.

Ayasha menggigit bibirnya ragu untuk bicara namun pada akhirnya Ia memberanikan diri untuk bicara.

"Apa aku nggak cantik, kenapa kamu nggak memujiku?" tanya Ayasha membuat Ardi menoleh padanya.

Ardi menatap Ayasha sejenak lalu menghadap depan.

"Apa hal seperti itu penting buat kamu?" tanya Ardi.

"Iya, Ar," jawab Ayasha.

Ardi mengangguk.

"Oke, kamu cantik Ayasha," ucap Ardi.