Di cerai karena anak yang dia lahirkan meninggal, membuat hati Adelia semakin terpuruk, akan tetapi beberapa hari kemudian, dia di minta untuk menjadi ibu susu anak CEO di tempatnya bekerja, karena memang dirinya di ketahui mempunyai ASI yang melimpah.
Apakah Adelia mampu menyembuhkan lukanya melalui bayi yang saat ini dia susui? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelaminan Yang Sederhana
Suasana ruangan berubah mencekam. Seperti keheningan panjang membekukan semua orang yang hadir di sana. Tangis Angel tak berhenti ia tertunduk merasa malu, sementara tubuh Sinta lunglai dalam pelukan Josef.
“Ini… semua ini karena kau mencintai Arthur?” tanya Sinta dengan suara parau, matanya merah padam menatap anak perempuannya.
Angel mengangguk lirih, tapi kepalanya tetap tertunduk, tak mampu menatap siapa pun kejadian ini benar-benar diluar batas kendalinya, niatnya yang ingin menghancurkan. Adel malah boroknya yang terbongkar dengan sendirinya.
Sementara Arthur menatap Reihan yang berdiri di pojok ruangan. Ia memberi isyarat. Reihan segera menghubungi pihak berwenang, agar segera datang dan menjemput pelaku yang sudah membuat namanya hancur.
“Mulai malam ini, kau akan dimintai pertanggungjawaban hukum atas semua fitnah dan pelanggaran privasi yang kau lakukan,” ucap Arthur dengan tegas.
Angel terperangah. “Kak… jangan. Aku… aku cuma ingin kau memilihku, aku gak pernah bermaksud, aku hanya khilaf," sahut Angel.
“Cukup, Angel!” potong Arthur. “Cinta gak bisa dipaksakan. Dan kau sudah menyakiti banyak orang dengan caramu mencintai, dan ingat yang kau agungkan itu bukan cinta melainkan kemenangan egomu sendiri yang tak pernah bisa engkau gapai," tegas Arthur.
Suasana mendadak hening semua orang yang ada di sini tidak ada yang berani untuk berbicara panjang lebar karena ia tahu jika salah satu dari mereka ada yang berarti buka suara makan dengan sadar orang itu harus siap-siap berurusan dengan Arthur.
"Nak ... Tolong maafkan dia ... Dia adikmu," mohon Josef.
"Aku susah mengampuninya ketika pertama kali dia melakukan kesalahan, akan tetapi dia tidak kapok dan malah mengulanginya lebih parah dari ini," sahut Arthur.
Tak lama kemudian, dua orang petugas datang ke tempat restaurant private itu. Angel yang masih terisak hanya bisa menunduk, pasrah ketika tangannya diborgol.
“Maafkan aku… Kak… Adel… maafkan aku,” lirihnya saat digiring keluar ruangan.
Adel hanya memeluk erat lengan Arthur. Ia ingin berkata sesuatu, tapi tak mampu. Tangisnya menggenang, bukan karena kebencian, tapi karena luka yang begitu dalam, yang akhirnya mendapatkan keadilan.
Sementara Sintia dirinya nampak lema dan langsung tidak sadarkan diri, di dalam pelukan suaminya, semua saudara turut serta membantu memulihkan Sintia dari pingsannya.
Sebagian dari keluarga ada yang memohon kepada Arthur untuk tidak melanjutkan ini ke jalur hukum, sebagian lagi keluarga hanya terdiam, akan tetapi Arthur tetap dalam pendiriannya, dan tidak akan pernah berubah ketika ia sudah mengambil keputusan.
"Ini suatu pembelajaran untuk Angel agar dia bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah ia ciptakan sendiri," ucap Arthur lalu mulai pergi sambil menggandeng tangan calon istrinya itu.
☘️☘️☘️☘️
Beberapa hari setelah insiden itu, kabar penangkapan Angel menyebar luas. Publik akhirnya tahu siapa dalang sebenarnya. Nama Adel dipulihkan. Banyak orang di berbagai forum komunitas medsos meminta maaf secara terbuka atas komentar mereka yang dulu kejam, dan menelan mentah-mentah saja berita itu tanpa menyelidikinya kembali.
"Teruntuk, saudari kami Adelia Jelita kami dari komunitas emak-emak aplikasi ungu mohon maaf karena penggiringan opini kemarin mengenai dirimu, kami telah khilaf dan mengatai mu yang tidak-tidak, dan dari lubuk hati kami yang paling dalam kami memohon maaf," ucapnya.
Dan berbagai media sosial semua orang-orang yang pernah terlibat dengan masalah ini memohon maaf dan membersihkan nama Adel.
Arthur dengan cepat mengatur semuanya. Ia tak ingin menunggu lebih lama, masalah ini berlarut-larut, baginya nama baik harus segera didapat kembali oleh calon istrinya itu.
☘️☘️☘️☘️
Beberapa hari kemudian.
Sore itu, di sebuah vila tepi danau yang tenang, prosesi pernikahan sederhana tapi sakral berlangsung. Hanya orang-orang terdekat yang hadir, termasuk Reihan, asisten pribadinya dan beberapa kerabat yang kini mendukung mereka sepenuh hati.
Adel mengenakan kebaya putih gading, wajahnya bersinar dalam kebahagiaan dan kelegaan, langkah kakinya mulai berjalan pelan berdiri di sanding Arthur.
Arthur berdiri gagah di hadapan penghulu, menggenggam tangan Adel se'erat mungkin, lalu mereka berdua didudukkan di kursi akad dan tidak lama kemudian penghulu mulai menjabat tangannya.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Jonathan Arthur dengan Adelia Jelita binti Susilo dengan mas kawin uang sebesar 1,5 M dan seperangkat alat salat, serta logam mulia sebesar sepuluh gram dibayar tunai."
Arthur mulai mengambil nafas panjang lalu mulai mengucapkan akad dengan baik dalam satu ketukan nafas saja.
“Saya terima nikahnya Adelia Jelita binti Susilo dengan mas kawin uang sebesar 1,5 M dan seperangkat alat salat serta logam mulia seberat sepuluh gram dibayar tunai.”
Semua orang berseru, “Sah!”
Kata sah sudah terucap dan setelah prosesi selesai penghulu mulai membacakan doa, untuk mempelai berdua, setelah itu para tamu undangan mulai memberikan ucapan selamat kepada mempelai berdua.
Dalton yang digendong Reihan tiba-tiba tertawa kecil, seolah ikut merayakan hari bahagia kedua orang tuanya, air mata kecil mulai berjatuhan, ketika Adel dan Arthur mulai sungkem kepada orang tua mereka yang duduk berkumpul menjadi satu dalam pelaminan.
Air mata Adel jatuh, kali ini bukan karena luka, tapi karena cinta, apalagi ketika melihat malaikat kecil yang sekarang ini turut tertawa riang seolah tahu kalau sebentar lagi dirinya akan mempunyai keluarga yang utuh, dan kasih sayang seorang ibu bukan hanya sekedar ibu susu.
Arthur mengecup keningnya lembut. “Kita sudah melewati badai. Sekarang saatnya kita membangun rumah yang hangat untuk Dalton.”
Adel mengangguk. “Dan untuk cinta kita," sahutnya dengan mata yang berbinar.
☘️☘️☘️
Malam itu, setelah semua tamu pulang, Arthur dan Adel duduk di beranda vila, menatap bintang-bintang yang berserakan di langit, suasana malam ini cukup terang dengan bulan sabit dan beberapa bintang yang terbentang di langit malam.
Adel dan Arthur mulai menikmati malam yang penuh dengan kesunyian hanya ditemani tiupan angin yang berhembus dari arah luar membuat suasana malam bertambah dingin.
“Kalau saja waktu bisa ku putar, aku ingin lebih cepat mengenalmu, Del,” bisik Arthur.
Adel menatapnya, tersenyum. “Tapi kalau bukan karena semua luka itu, mungkin kita tak akan tahu sekuat apa kita bertahan.”
Arthur menggenggam tangannya. “Aku janji, luka itu sudah berakhir. Yang ada sekarang hanya cinta, dan masa depan kita.”
Mereka saling berpandangan, dan dunia terasa tenang. Di bawah langit yang senyap, cinta mereka akhirnya menemukan tempat pulang, tempat dimana sesungguhnya mereka bersandar, dalam membangun sebuah ikatan yang lebih dari hanya sekedar cinta.
Bersambung ....
Alhamdulillah season pertama sudah selesai, nantikan season kedua ya kak masih dalam cerita ini, pastinya sudah tidak sabar kan menunggu Dalton besar.
vote pun udah meluncur lho