NovelToon NovelToon
My Savage Primadona

My Savage Primadona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Dilangit

"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."

Pyarr!!!

Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.

"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"

"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"

"Tapi aku suka sama kamu Devan..."

"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"

Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Jadi, selama ini lo punya kembaran?"tanya Maurin.

"Dan bisa nyembunyiin sampe sekarang? Hebat ya."

Kalaluna meringis tak enak dengan kedua sahabatnya yang baru tau kalau ternyata dirinya memiliki kembaran. Sebenarnya sih ingin memberitahu sejak kemarin-kemarin, tapi Kalaluna lupa dengan itu dan akhirnya sekarang terbongkar.

“Gue sebenernya mau kasih tau ini sejak kemarin, tapi lupa mulu gara-gara gue sering diganggu sama Kai, yaudah deh sampe sekarang kalian berdua tau sendiri.”

“Hemm gara-gara Kaivan lo jadi lupa semuanya, kayaknya udah ada sesuatu nih diantara kalian?”goda Maurjn seraya menaikturunkan kedua alisnya saat menggoda Kalaluna.

“Ihh apaan sihh, dia aja tuh yang emang suka cari gara-gara ke gue,”jawab Kalaluna berusaha sebiasa mungkin tapi sayangnya malah terlihat seperti malu-malu dan gugup.

“Apaan tuh pake malu-malu segala, salting nih pasti...”goda Tiffany.

“Iya Fan, liat tuh pipinya merah pas kita lagi ngomongin Kaivan,”tambah Maurin.

“Eh udah deh kalian berdua jangan godain gue mulu, sebel deh gue.” Kalaluna cemberut sambil melipat kedua tangan didepan dada, berpura-pura kesal karena terus-terusan digoda oleh kedua temannya.

“Haha iya-iya, tapi nih ya kalau boleh jujur lo makin keren dan yah mood lo lebih baik semenjak ngga kejar-kejar Devan lagi. Serius deh gue ngga boong, iya kan Rin?”tanya Tiffany meminta persetujuan dari Maurin.

Maurin menganggukkan kepalanya, “Betul tuh. Gue malah seneng lo yang kayak gini, ngga ngemis-ngemis sama cowok yang bahkan ngga pantes buat dapetin cinta tulus lo sejak kelas 10 dulu. Udah deh Lun, lo sama Kai aja udah paling pas itu.”

“Setuju. Si Kaivan kan ketua geng, nah kalau lo sama dia pasti keliatan serasi banget dua pasangan keren disekolah yang bersatu. Uhhh pasti lo bakal jadi couple favorite dehh...”

“Ihh udah-udah deh berhenti bilang yang ngga-nggak. Kalau gitu gue keluar dulu bentar, mau ambil camilan buat kalian.”

Kalaluna bangkit dari atas ranjang dan berjalan hendak keluar kamarnya untuk mengambil camilan dan minuman.

“Mau ambil camilan atau mau ketemu Kaivan nihh...”goda Tiffany.

Kalaluna yang hendak menutup pintunya kembali pun terlihat malas melihat Tiffany, “Jangan mulai Fan...”

“Hahaha iya iya sana deh ambilin kita makanan yang banyak.”

Akhirnya Kalaluna sudah keluar kamar untuk mengambilkan makanan, semoga saja nanti dibawah tak bertemu Kaivan lagi. Sejujurnya Kalaluna sedikit merasa aneh setiap kali bertemu dengan Kaivan yang selalu menggodanya itu. Entahlah, yang pasti semuanya sekarang sudah tau kalau Kalaluna dan Kenzo adalah anak kembar, dan mungkin saja berita ini sebentar lagi akan menyebar di sekolah.

Kalaluna menuruni satu persatu anakkan tangga yang membawanya ke lantai bawah, sedang malas keluar pakai lift karena nanti pasti akan melewati ruang tengah kalau keluar pakai lift. Jadi mending pakai tangga saja karena turunnya melewati ruang makan yang sudah pasti tak bertemu dengan mereka.

Bruk.

“Aduhh!”

Baru saja akan menapakkan kakinya di lantai dasar, tiba-tiba saja Kalaluna menabrak seseorang dan membuat tubuhnya hampir terjatuh. Untung saja ada kedua tangan kekar yang menahan tubuhnya supaya tak terjatuh. Alhasil keduanya sama-sama saling bertatapan satu sama lain, dengan tangan Kalaluna yang sudah melingkar di leher Kaivan dan kedua tangan Kaivan sudah berada di pinggang Kalaluna.

“Gue tau kalau ganteng,”celetuk Kaivan, bibirnya sudah tertarik keatas membentuk senyuman tipis disana saat melihat Kalaluna melongo sambil terus menatap wajahnya.

Kalaluna pun tersadar dan langsung menegakkan tubuhnya kembali, selalu saja berada di posisi sedekat ini dengan Kaivan yang sialnya mampu membuat hatinya tiba-tiba saja bergejolak.

Plak.

Kalaluna menggeplak lengan Kaivan yang menurutnya sangat keras, “Minggir deh. Lo tuh ya selalu aja halang in jalan gue, untung aja gue ngga jatuh tuh.”

Kaivan malah tersenyum saat sedang dimarahi oleh Kalaluna yang menurutnya kalau wajah cantik ini sangat lucu.

“Kapan temen-temen lo pulang?”tanya Kaivan tiba-tiba.

“Hah?”Kalaluna bingung karena tiba-tiba saja cowok ini bertanya tentang teman-temannya.

“Kenapa lo tanyain temen-temen gue? Lo sendiri sama temen-temen lo kapan pulang?”bukannya menjawab, Kalaluna malah bertanya balik.

“Temen-temen gue pulang malem nanti dan gue bentar lagi pulang,”jawab Kaivan.

“Jadi, kapan temen-temen lo pulang?”Kaivan mengulangi pertanyaannya lagi.

“Mungkin sore nanti, kenapa emangnya?”tanya Kalaluna dengan memasang wajah bingungnya.

“Nanti malem, gue mau kesini lagi dan ajak lo keluar. Mau?”

“Eh.” Kalaluna terkejut saat tiba-tiba saja Kaivan mengatakan kalau akan mengajak dirinya keluar nanti malam.

Padahal mungkin sebentar lagi kedua orang tuanya akan pulang dan Kalaluna tak yakin kalau dirinya tak akan ditanya macam-macam oleh kedua orang tuanya saat akan pergi bersama Kaivan. Lagi-lagi Kaivan malah tersenyum tipis, tangannya terangkat lalu mengusap-usap lembut kepala Kalaluna.

“Dandan yang cantik, nanti malem gue jemput dan sekarang gue pulang dulu.”

Setelah mengatakan itu Kaivan langsung berjalan meninggalkan Kalaluna yang masih mematung disana. Berusaha mencerna semua ini, kenapa tiba-tiba Kaivan mengajaknya keluar nanti malam? Dan kenapa Kalaluna harus berdandan cantik? Memangnya mau kemana?

“Wahh kalau gini sih Tiffany sama Maurin harus pulang sebelum malem, gue ngga mau digoda mulu sama mereka.”

1
Queen Kya
gitu dong lunnn cari laki yg bs menghargai jgn laji yg sok jual mahalll
MID only
Lanjut sampai hamil muda trus punya anak kembar
MID only
Lanjut thor
MID only
Ku tunggu lanjutannya
MID only
Bagus bgt kak, semangat bikin lanjutannya!
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...
MID only
Ceritanya bagus bgt, sampai senyuman² sendiri pas bacanya
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
Syaoran
Ngga nyangka sebagus ini!
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
not
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
Senja Dilangit: makasih sayang sudah mampir
total 1 replies
Ning Dhiroh
Waduh, aku ikutan deg-degan baca nya. 😱😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!