Samudra ErRainly Rahardian Wijaya.
Pria berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi calon istri dari pria yang ia tabrak tanpa sengaja sampai harus meregang nyawa di rumah sakit.
Untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya dan menuruti permintaan terakhir Si korban Sam akhirnya mengadakan ijab kabul secara mendadak di hadapan korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Akankah si wanita mau menerima Sam sebagai suaminya untuk menggantikan kekasihnya yang telah tiada?
Dan apakah Sam juga mau mengorbankan hubungannya yang sudah terjalin selama 7 tahun demi pernikahan dadakan ini?
Bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepanikan Sam.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Kamu siapa? calon suami saya mana?" tanya Alyssa langsung tanpa basa basi.
"Calon suami?" Biru balik bertanya dengan raut wajah bingung pastinya.
"Iya, majikanmu, Kamu pasti ART yang kerja buat bersih bersih disini, kan?"
Biru langsung menunduk, ia melihat celemek yang membalut tubuh mungilnya itu dengan perasaan yang dia sendiri saja tak bisa mengungkapkan.
"Aku... "
"Tuan Sam, apa pulang kesini? kapan" tanya Alysa, si pemilik tubuh ramping dengan dress berwarna coklat muda itu pun melenggang dengan anggun ke sofa.
"Tuan pulang kemarin, Nona" jawab Biru sambil berjalan mendekat.
"Sudah berapa lama kerja disini?"
"Tiga hari"
Alyssa menggangguk paham dan tak lagi banyak bertanya karna langsung bangun dari duduk untuk ke kamar Samudera.
Gadis cantik putri satu-satunya keluarga Bramasta itu tak canggung saat berada di ruang pribadi kekasihnya bahkan Biru saja tak pernah masuk saat suaminya itu tak ada.
Ia terus memeriksa semua barang barang milik Sam termasuk membuka lemari yang hanya terdapat beberapa pakaian saja.
"Tak ada apapun disini, tapi kenapa Sam pake ART gak bilang aku ya? biasanya semua selalu kita diskusikan bersama" guman Alyssa yang kini duduk di tepi ranjang seraya terus berpikir.
Tak mendapat apapun yang di inginkan Alyssa pun memutuskan untuk pulang, ia berpamitan pada Biru dengan banyak memberi pesan termasuk untuk jaga jarak dengan Samudera jika pria itu pulang.
.
.
.
.
Alyssa yang kini sedang melakukan perawatan di sebuah salon ternama sedikit kesal saat lagi dan lagi pesannya belum di balas oleh Sam padahal ia sudah keluar dari ruang rapat, itulah yang di katakan Ajeng salah satu asisten Sang Direktur Rahardian Group.
Usai dari Salon kini langkah kakinya menuju kantor Sam, ia tak tahan lagi karna terus di abaikan dan tak lagi menjadi prioritas utama.
Tok.. tok..tok..
Ketukan pintu yang sedikit kasar membuat Sam akhirnya menoleh, Ia. meminta Jero untuk membuka pintu dengan segera.
"Nona, Alyssa" sapa Jero, sekertaris pribadi Sam.
Alyssa hanya tersenyum simpul sambil berjalan masuk mendekati kekasihnya.
"Sayang, apa aku mengganggu?" tanya Alyssa langsung duduk di atas pangkuan Sam seperti biasa.
"Lumayan, ada apa?"
"Lihat ponselmu dan hitung berapa pesan yang ku kirimkan" cetus Alyssa.
Sam langsung membuka laci meja kerjanya, ia ambil benda pipih itu langsung mengecek satu persatu pesan dari Alyssa tapi tak ada satu pun dari Biru.
"Maaf, aku benar-benar baru lihat"
"Baiklah karna kamu jujur, aku tak menghukum mu. Aku tunggu semuanya selesai kita pulang sama-sama"
Samudera mengernyitkan dahi, mengiyakan malas menolak pun tak mungkin karna Alyssa pasti akan banyak bertanya.
Sedangkam. pekerjaan sedangan benar-benar menumpuk.
"Tunggu sana, biar ini ku selesain kan dengan cepat."
"Baiklah, sayang" jawab Alyssa sambil bangun dari duduk dan berjalan menuju sofa.
Sam meraih lagi pulpennya, ia kerjakan semuanya dengan cepat karna tak ingin sang kekasih merajuk lebih lama, tapi konsentrasiny buyar saat tahu jika Biru. sama sekali tak menghubunginya.
"Sayang, aku boleh bertanya sesuatu padamu?" tanya Alyssa
"Apa?"
"Sejak kapan kamu memakai jasa ART di Apartemen gedung A? kenapa tak cerita padaku?" kata Alyssa dengan nada jengkel.
"ART? Apartemen gedung A?" seru Sam bingung namun ia sedikit melempar pulpennya.
"Dari mana kamu tahu?" tanya Sam panik.
.
.
.
.
.
Aku barusan kesana!
hmm, coba lanjutin dulu deh bacanya
mau sampai kapan tak jujur?
Air musuh bebuyutan Onty Ammera
Sam musuh bebuyutan Onty Cahaya
Gala musuh bebuyutan Sam
tp tetep sayang yg pasti