cerita ini mengisahkan tentang perjalan hidup, asmara, keluarga dan persahabatan se orang remaja, di mana ia menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik sejak mereka masih sekolah.
namun setelah lulus sekolah mereka terpisah karena ke adaan dan juga masa dapan, meskipun jarak dan waktu
memisahkan mereka, tapi cinta hati mereka selalu bersatu.
hingga pada suatu waktu remaja itu membuat kesalahan, hingga kakaknya murka kepadanya dan mengusirnya, ia pun pergi meninggalkan rumah dan kampung halamannya.
selain itu juga, ia pergi mencari kekasihnya yg telah lama tidak berjumpa, namun ia tidak tau alamat jelas tempat tinggal kekasihnya, ia hanya mengetahui nama kotanya.
banyak hal yg tak terduga yg ia alami selama dalam perjalanya mencari jati dirinya dan juga kekasihnya di kota, banyak ujian dan cobaan yg luar biasa tuhan mendidiknya.
akan kah ia berjumpa dengan kekasihnya.?
akan kah ia menemukan jati dirinya..?
bagaimana kah perjalanan hidupnya..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ben9904, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#26
" sabar sat, gue paham kok, tapi gue yakin, walaupun seperti itu keputusan loe, gue yakin loe mampu hadapin dunia ini, gue yakin loe bisa nemuin jati diri loe, tapi gue sepi gak ada loe di sekolah sat." Dony
satria tersenyum saat dony berkata seperti itu.
malam semakin larut, kemudian dony pamit pulang lebih dulu kepada satria, karena esok dia sekolah. dony pun pergi pulang, kini hanya tinggal satria se orang diri, satria menatap langit meratapi nasib hidupnya.
dan setelah itu ia berjalan pergi meninggalkan tempat itu. satria pergi menghampiri teman teman barunya, saat itu teman temanya sedang asik nongkrong ketawa ketawa meminum minuman keras, lalu salah satu temanya itu bertanya kepada satria.
" loe abis dari mana.?"teman.
" gue abis ngopi sama dony."satria.
" dony, kenapa loe gak ajak kemari.." teman.
" kagak, dia udah pulang." Satria.
" loe kenapa sih kayak yang sedih gituh?" Tema .
" gue gak apa apa, " satria.
" udah dari pada loe sedih mending minum nih.!" ucap temannya sembari menuangkan minuman ke dalam gelas dan memberikanya kepada satria, satria pun meminumnya.
satria menikmati malam bersama teman teman barunya sambil meminum minuman keras, mereka sangat asik tertawa canda bersama.
kini satria telah berubah.
ke esokan harinya, saat itu asep baru saja selesai memindahkan barang barangnya ke rumah uminya, tidak lama setelah itu satria datang pulang.
" abis dari mana loe.?" ucap asep sembari duduk di bangku rumah dengan tubuh yg lelah karena baru sajah beres merapihkan dan menindahka barang barangnya..
" abis dari rumah temen, kang asep mau tinggal di sini..?" Tanya satria.
" iya kenapa emangnya.?" Asep.
" gak ppah kang, iya tinggal di sini ajah kang, di sini sepi, kasian umi sendirian mulu di rumah." Satria.
setelah berkata seperti itu satria masuk ke dalam kamarnya.
kemudian asep memanggil istrinya dan menyuruh istrinya untuk membuatkan kopi untuknya.
sementara elina, dony dan maya di sekolah.
hari itu adalah hari ujiann sekolah, saat itu gurunya membagikan kertas soal ujian nya kepada semua murid.
mereka tampak begitu fokus mengisi soal itu, dony kebingungan mengisi soal itu sembari menggaruk garuk kepalanya, maya ketawa menutup mulutnya melihat dony kebingungan, lalu dony meminta jawabanya kepada maya dengan bahasa isyarat, kemudian maya menjatuhkan gulungan kertas tepat di dekat kakinya, dony melihatnya, kemudian dengan berhati hati, karena saat itu gurunya sedang mengawasi muridnya, maya memindahkan gulungan kertas itu dengan kakinya ke dekat kakinya dony, lalu dengan perasaan takut ketahuan gurunya, dengan mengendap ngendap berhati hati perlahan dony merunduk dan meraba dengan tanganya mencoba mengambil kertas itu di dekat kakinya, saat sedang meraba dan mencoba mengambil gulungan kertas dari maya itu, gurunya melihatnya.
" kenapa kamu.?" Tanya gurunya dengan sinis, dengan cepat dony menginjak kertas itu agar tidak terlihat oleh gurunya.
" ini pak kaki saya di gigit semut." ucap dony dengan panik.
gurunya melihat dan melirik ke kakinya dony, namun ia tidak melihat apa apa, ia pun berjalan lagi mengawasi murid lainya, saat gurunya berjalan pergi meningalkanya, dengan cepat ia mengambil kertas dari maya itu, dony berhasil mengambilnya, ia melihat kana kiri belakang karena takut ada yg melihatnya, dengan diam diam dony membuka gulungan kertas itu, namun saat membuka dan melihat kertas itu, kertas itu bukan berisi jawaban soal ujianya, namun tulisan maya, yg tertulis. BELAJAR LEBIH GIAT LAGI. sontak dony pun marah dan melotot kepada maya yg di dekatnya, namun maya malah ketawa menutup mulutnya.
waktu pun habis, dan semua murid mengumpulkan kertas ujian itu ke depan.
setelah selesai mereka mengumpulkan kertas soal ujian nya itu ke depan meja gurunya.
setelah waktu pulang telah tiba saat itu maya sedang berjalan bersama elina.
" May, kamu tau gak rumahnya satria..?" Tanya elina sembari berjalan dengan maya.
" gak tau lin, emangnya kenapa lin..? " Maya.
" Gak ppah sih, aku cuma pengen tau ajah " elina.
" dony noh dia tau.." Maya.
" ouh iyaa, dia pasti tau.." elina.
" loe mau ke rumahnya satria lin, ngapain.? "Maya.
" gak kok, cuman pengen tau ajah di mana rumahnya " elina.
" Akhir akhir ini dia susah banget di hubungin, susah di ajak ketemu juga, aku cuma pengen tau alesan dia gak masuk sekolah lagi" elina.
" Iya juga sih, gue juga penasaran kenapa dia gak masuk sekolah lagi, masa gara gara bapaknya meninggal di galau sampe mau berhenti sekolah" Maya.
Setelah itu, dan seperti biasa mereka berpisah di tempat elina menunggu jemputan papahnya. Mereka pun pulang ke rumahnya masing masing.
Waktu terus berjalan dan hari terus berganti.
Hari itu saat sore tiba, dony mendatangi rumah satria sambil membawa pancinganya untuk mengajak satria mancing, dony memanggil dan mengetuk rumah satria, namun tidak ada jawaban, dan tidak lama kemudian asep membukakan pintu.
" eh kirain gue siapa loe don." ucap asep.
" eh aa asep." Sapa dony, lalu ia bersalaman dengan asep.
" aa asep di sini sekarang.?"ucap dony.
" iya don, loe mau mancing." Tanya asep melihat pancingan yang dony bawa.
" iya a, satria nya ada gak a..?" Dony.
" ada don, noh di kamar nyah, masuk don, samperin ajah ke kamarnya." Asep.
" Iya a" Dony.
dony masuk dan menghampiri satria di kamarnya, dony melihat satria masih tertidur.
" busett ini anak masih molor ajah, sat bangun sat." Dony sembari mengoyang goyang badan satria.
" emmm " gumam satria sembari matanya masih terpejam karena masih ngantuk.
" bangun sat, mancing yuk ah, bt gue di rumah, ayo bangunn, udah siang juga..."dony.
" Berisik loe ah, ganggu gue aja loe, ngantuk gue, loe mancing ajah sendiri sonoh, ganggu ajah loe gue lagi tidur juga, sono loe ah, gue mau tidur lagi, loe mancing ajah sendiri." ucap satria dengan kesal, dony terdiam sejenak saat satria berkata seperti itu.
" gitu banget loe sekarang, ya udah, gue mancing sendiri ajah." Ucap dony. Ia tidak menyangka dengan apa yg satria katakan kepadanya.
dony merasa satria semakin hari satria semakin berubah tidak seperti yg ia kenal lagi, dengan perasaan kecewa dony pergi mancing sendiri.
sementara elina, saat itu ia mencoba menelpon satria, namun no hp satria tidak aktif, elina ingin bertemu dengan satria, ia rindu pada satria, karena sudah berhari hari ia tidak berjumpa dengan satria, elina ingin menemuinya, namun ia tidak tau di mana rumah satria.
selain rindu juga ia ingin tau alasan satria tidak mau sekolah lagi, lalu ia berpikir satria mungkin ada di tempat biasa satria memancing di danau. Elina pun mendatangi tempat biasa satria memancing.