NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Jika Sandra tak meminta berhenti kehabisan nafas, Revano masih mencium Sandra dengan sangat intim.

"Gila ya Lo! Bisa mati Gue!" Sandra mendorong dada Revano.

Bukannya marah, Revano malah mengusap sudut bibir Sandra mengusap lembut sisa saliva keduanya yang tertinggal, "Jangan marah-marah, tadi nikmatin juga kan?" Revano dengan alis naik sebelah menggoda Sandra memancing huru-hara.

"Ck!" Sandra menyilangkan tangannya, bersandar kasar di kursi sebelah Revano.

"Aku cuma kasih paham orang yang gak seharusnya ganggu pernikahan Kita."

"Itu urusan Lo! Lagian tuh cewek gak punya harga diri kali ya, udah ditolak masih aja maksa! Kalo Gue digituin? Mending Gue tendang tuh laki!" Sandra jadi teringat, Yudha si Mokondo yang sudah Ia depak dan hempas.

"Pantes! Baguslah! Lagian Aku sama Dia udah gak ada urusan apapun. Kamu gak perlu cemburu."

"Gak usah kegeeran Tuan Revano, Situ mau balikan juga terserah! Kayaknya tuh cewek masih ngarep banget bisa sama Lo!"

"Gak usah ngegas juga dong Mbaknya. Kayak lagi cemburu loh."

"Terserah! Yang pasti sekarang anterin aja Gue ke Kantor. Ada yang mau diurus."

"Sekalian Saya juga mau bertemu dengan beberapa Direktur di A Corp."

"Mau ngapain?" Sandra menyilangkan tangannya sambil menatap selidik pada Revano.

"Lupa, kalo Saya pemilik saham kedua terbesar di A Crop. Bisa jadi sih kalo kelak Saya yang punya seluruhnya saham di A Corp."

"Jangan harap. Sesuai perjanjian Kita, saham itu bakal kan?"

"Kamu sudah hamil anak Saya?" Tantang baik Revano.

Tentu saja Sandra dilema. Ia belum tes dan memastikan benih Revano malam itu sudah tumbuh atau belum.

"Tenang aja. Saya gak akan ingkar janji. Tapi Kamu juga harus tepati janji Kamu ke Saya, lahirkan penerus Saya dan kesepakatan Kita tetap berjalan."

"Ini sih bagai buah simalakama. Maju kena. Mundur kena!"

Sesampai di A Corp, Sandra dan Revano masuk bersamaan. Tentu saja pemandangan yang begitu menyilaukan mata membuat semua pegawai A Corp memberi hormat kepada keduanya.

"Gila ya! Nona Sandra ternyata menikah dengan Pemilik Narendra Group! Wah ini sih Duren ketemu Duren! Bibit unggul!"

"Bisa Dibayangkan dong! Anak Mereka sih mana kenal shampo diisi air kalo akhir bulan!"

"Kira-kira Mereka ngerasain gak sih kayak Kita, kalo akhir bulan pake Shopee later buat beli token listrik yang udah bunyi nit-nit-nit."

Sandra tak nyaman dengan tatapan seluruh pegawai A Corp. Apalagi komentar-komentar sumbang, tapi Sandra abaikan saja.

Ibaratnya anjing menggonggong Khafilah berlalu. Dengerin ocehan orang gak buat hidup Sandra selamat.

"Gak usah dipedulikan omongan gak penting. Mereka hanya bisa menatap, tapi Saya yang bisa ngerasain Kamu begitupun sebaliknya," bisik Revano dengan nakal ditelinga Sandra.

"Ck! Gak usah mesum bisa gak Pak!" Pelototan Sandra bukan membuat Revano takut malah gemas rasanya ingin ajak main kokop-kokopan aja.

Meeting berlangsung lama. Betah? Tentu saja berkali-kali Sandra menguap. Jika Revano tak melirik memperingatkan Sandra juga sudah malas berlama-lama meeting dengan para Dewan Direksi yang membosankan menurutnya.

Selesai meeting beberapa kesepakatan tetap dijalankan dengan turut serta andil Narendra Group sebagai penyandang dana.

"Kalian harus saling bekerjasama. Menyatunya dua group besar bukan suatu kabar baik bagi para pesaing Kalian. Akan banyak pihak yang bermain kotor dan tidak senang akan menyatunya Narendra Group dengan A Corp. Jadi Kalian berdua harus tetap waspada. Jangan berikan celah sedikitpun bagi lawan bisnis Kita masuk dan terlibat intrik murahan yang bisa menguncang stabilitas kedua perusahaan." Om Seno menutup kalimatnya sambil meneguk kopi yang berisi tinggal setengah dicangkir yang digenggamnya.

"Om tak perlu khawatir, tapi Saya justru mempertimbangkan hal lain yang sedikit mengganggu pikiran Saya,"

Baik Sandra maupun Om Seno saling pandang, "Apa yang Kamu khawatirkan Vano, coba katakan."

"Selama ini Narendra tak pernah ikut campur dan terlibat jauh pada Perusahaan relasi Kami. Tapi setelah adanya pernikahan Kami dan masalah internal ini, tentu saja, Narendra dan A Corp akan selalu terhubung, apakah ada jaminan bahwa pegawai di A Corp adalah pegawai yang loyal. Kalau di Narendra Group, Kami rutin mengaudit bagaimana pegawai Kami, bahkan Kami tak segan memberhentikan bahkan menutup dengan cara Kami pegawai-pegawai yang berkhianat. Saya hanya tak mau Mereka yang tak suka dengan Kita akan masuk dari celah A Corp."

Om Seno dan Sandra terdiam. Memang selama ini, A Corp jarang sekali mengaudit pegawai. Karena merasa semua baik-baik saja. Dan Papa Armando sangat amat minim memecat orang, jika memang kesalahannya masih bisa diperbaiki sering kali Papa Armando mentolerirnya.

"Memang Kami memberikan sanksi keras karena memang selama ini kesalahan pegawai masih bisa ditoleransi. Armando memang memiliki sisi kemanusiaan yang tinggi, selain pencurian tidak pernah ada yang benar-benar dikeluarkan."

"Disitu masalahnya. Tidak mungkin ada celah kalau tidak ada peluang yang diberikan. Keberadaan Saya hari ini, terlibat dengan A Corp juga hasil keteledoran, saham terjual tanpa sepengetahuan CEO karena memang yang memanipulasi data adalah Anak dan Istri CEO. Mungkin CEO tahu atau membiarkan."

"Jaga kata-katamu! Papaku tak mungkin sebodoh itu membiarkan Perusahaan hancur."

Tak terima Revano menyudutkan Papanya Sandra bereaksi.

"Jika Kamu mencurigai Saya pun terlibat, maka Kamu salah besar. Semua ini murni ketidaktahuan Kami atau mungkin memang Saya tak berani bersikap karena Mereka memang Anak Tiri dan Istri Armando. Tapi untuk soal penggelapan dana proyek bersama Narendra Group, Saya pun tak tahu apa-apa." Om Seno bukan membela diri, Ia hanya tahu Aisyah dan Andri gemar berfoya-foya namun soal kecurangan penggelapan dana proyek bersama Narendra Om Seno bahkan baru tahu setelah orang kepercayaannya ia minta untuk menyelidikinya.

"Bagaimana kalau Saya bantu untuk melakukan pembersihan di A Crop?"

"Maksudnya bagaimana?"

"Mudah. Kita akan datangkan auditor lain selain yang biasa dipakai oleh A Corp."

"Baik."

"Deal?"

"Deal!"

Revano menerima jabat tangan Sandra. Istrinya. Ia membalas dengan senyuman meski wajah Sandra keras dan tegang.

*

"Apa! Gak mungkin Mbak. Tapi, coba yang ini." Aisyah mengganti kartu miliknya dengan kartu lain. Dan hasilnya semua kartu miliknya diblokir dan tak bisa dipergunakan.

"Andri! Cepat kesini! Bunda ada masalah."

"Ini pasti ulah Angel dan Si Seno Bun! Kita gak bisa diam aja!"

Andri dengan emosi meluap-luap sambil membawa kantong belanja Bunda Aisyah memasuki Apartemen yang Mereka tinggali dengan terburu-buru.

"Ya terus bagaimana? Kamu mikir makanya! Jangan habis semua uang dan waktumu untuk judi!"

"Kita bisa benar-benar bangkrut Andri!"

"Ini semua gak akan terjadi kalau Bunda gak ceroboh!"

"Apa Kamu bilang? Bunda ceroboh? Ini semua gak akan terjadi kalo Kamu gak bodoh! Dan Sekarang Papa Kamu masih di ICU! Bunda gak bisa menemuinya! Semua gara-gara Kamu! Memang anak gak tahu diri! Gak berguna!"

"Oh, jadi sekarang Bunda nyalahin Aku? Iya? Ok." Andri menghempas kantong belanjaan milik Aisyah dan segera keluar Apartemen dan meninggalkan Aisyah yang masih menatap kecewa pada anak satu-satunya.

1
Rahma Inayah
tnp mereka sadri.sdh tumbuh benih2 cinta dan melupakan perjanjian prannikah
Rahma Inayah
aamiin semoga opa bs betrtm nnt sm cicit nya dan bs bermain .pnjg umur sehat sllu opa
Rahma Inayah
semoga vano bs membantu masalah yg dihadapi sandra
Rahma Inayah
pelakor mmg hrs nya di buang dan hempaskan tno belas kasian
Rahma Inayah
astaga nqga jam 11 sdh mau masuk.jam makn siang..untung lahan nya mash becek.klu.gk.bs2 sandra di buat gk bs jaln
Rahma Inayah
bgus lah sandra blm hamil kedrngan tamu bulanan jd klu dia pny ank nnt gk hasil zina
Rahma Inayah
ya kali opa.di.suruh nikah lgi..🤭🤭 ada2 aja vano
Rahma Inayah
sm2 pangan bar bar tp sllu kompak
Rahma Inayah
ada2 aja drma pasutri setiap pgi
Rahma Inayah
vano omes nya ..gk.ketulungan lmw sandra luluh dan jatuh cnt
Rahma Inayah
si vano dasr muka tembok ..lm bucin jg sandra
Rahma Inayah
lbh nikah sm vano km sandra biar ada kekutan buat ngusir dan menjdikan gembel 2 cecunguk tu
Rahma Inayah
mmg ank mu bodoh pelakor cuma bs ngabisin uang di meja judi
Rahma Inayah
bnr yg nm.nya pelakor.ttp pelakor mau bail spt apa pun ttp.perusak.rumh tangga orang
Cicih Sophiana
untuk opa sehat slalu yah.. agar opa melihat tumbuh nya cicit" opa sampai besar besar besar.
Cicih Sophiana
jgn terpengaruh Sandra... lawan mereka sampai hancur lebur
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
waaa manusia2 serakah dan jahat udah mau ber aksi,,,semangaat sandra
Cicih Sophiana
wah mereka so sweet... bahagia sll untuk kalian
Radya Arynda
video apa tuh yang di lihat sandra,,,,,semogah papa nya sandra cepat sadar💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!