NovelToon NovelToon
Transmigrasi Sistem Si Pewaris Terkaya

Transmigrasi Sistem Si Pewaris Terkaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Madya_

Lyra hanyalah gadis biasa yang hidup pas-pasan. Namun takdir berkata lain ketika ia tiba-tiba terbangun di dunia baru dengan sebuah sistem ajaib!

Sistem itu memberinya misi harian, hadiah luar biasa, hingga kesempatan untuk mengubah hidupnya 180 derajat. Dari seorang pegawai rendahan yang sering dibully, Lyra kini perlahan membangun kerajaan bisnisnya sendiri dan menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia!

Namun perjalanan Lyra tak semudah yang ia bayangkan. Ia harus menghadapi musuh-musuh lama yang meremehkannya, rival bisnis yang licik, dan pria kaya yang ingin mengendalikan hidupnya.

Mampukah Lyra menunjukkan bahwa status dan kekuatan bukanlah hadiah, tapi hasil kerja keras dan keberanian?

Update setiap hari bisa satu episode atau dua episode

Ikuti perjalanan Lyra—dari gadis biasa, menjadi pewaris terkaya dan wanita yang ditakuti di dunia bisnis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madya_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Dunia yang baru

Suara mesin pesawat mendengung lembut, membungkus kabin dalam suasana tenang. Lyra duduk di kursinya yang nyaman, memandangi hamparan awan di luar jendela yang perlahan-lahan berubah warna saat senja mulai turun.

Di sampingnya, Roy duduk tenang, matanya sesekali mengamati sekitar. Zen tampak memeriksa data di tab holografik kecilnya. Lyra melirik mereka, lalu menghela napas pelan.

"Aku lapar," katanya sambil menoleh ke arah pramugari yang berdiri di ujung lorong. Dengan isyarat halus, Lyra memintanya mendekat.

"Apakah kalian bisa menyiapkan makanan ringan untukku? Yang hangat."

"Tentu, Nona Lyra," jawab pramugari dengan senyum sopan sebelum melangkah cepat ke dapur kecil di belakang.

Tak lama, makanan datang. Sup krim ayam hangat dengan roti bawang yang baru dipanggang. Lyra menyantapnya perlahan, sambil terus menatap ke luar jendela.

"Indah ya," katanya pelan. Roy hanya menatapnya, lalu mengangguk.

"Langit di atas dunia ini memang indah. Tapi kamu akan jadi lebih bersinar daripada semua itu, Nona."

Lyra menoleh padanya, tersenyum kecil.

Zen, apa semua sudah siap? tanyanya dalam hati.

Sudah. Materi pidato dalam tiga versi, info peserta forum. Kamu tak perlu takut.

Takut? Aku tak takut. Aku hanya... ingin memberi yang terbaik.

Zen terdiam, tapi kehangatannya terasa. Sebuah ketenangan yang hanya mereka bagi. Di seberang, Kal, pengawal setianya, memperhatikan Lyra dengan waspada namun lembut.

"Kal," kata Lyra pelan, "nanti kalau ada yang memojokkan aku, jangan intervensi. Biarkan aku bicara."

Kal mengangguk. "Kalau mereka kasar?"

Lyra tersenyum kecil. "Kita biarkan mereka menghina, agar aku punya alasan untuk bersinar."

...----------------...

Forum Internasional Investor & Royalti Dunia diselenggarakan di sebuah kastil mewah yang disulap menjadi arena diplomasi dan bisnis. Bendera-bendera dari berbagai negara berkibar di pelataran. Siaran langsung forum ditonton jutaan orang di seluruh dunia.

Saat Lyra turun dari mobil, kamera langsung menyorotnya. Gaunnya hitam polos dengan potongan modern, rambut disanggul rapi. Banyak yang tak mengenalnya, tapi sorotan matanya yang tenang menarik perhatian.

"Itu siapa?"

"Anak kecil?"

 "Dia yang bawa modal besar dari Asia Tenggara, katanya."

Lyra melangkah mantap. Di dalam aula utama, ia disambut dengan tatapan penasaran dan skeptis.

Saat pintu kaca ruang utama terbuka, perhatian Lyra dan banyak tamu lainnya tertarik pada satu sosok yang melangkah masuk. Seorang pria muda, tinggi menjulang dengan postur tegap khas bangsawan militer. Setelan jas malam berwarna hitam pekat itu seperti dibuat khusus untuk membingkai bahunya yang bidang dan pinggang rampingnya dengan sempurna.

Wajahnya... tampak seolah diukir dari marmer Eropa yang dingin. Garis rahangnya tegas, alisnya tajam dan teratur seperti lukisan Renaisans, dan sepasang mata abu-abu gelap seperti kabut dingin di pegunungan Swiss, menatap ke sekeliling ruangan dengan sorot menilai, tenang, tapi penuh tekanan. Rambutnya berwarna coklat gelap, disisir rapi ke belakang, menambah kesan aristokrat yang tak bisa disentuh.

Ia tak banyak bicara. Tak butuh bicara. Kehadirannya saja sudah cukup membuat para investor yang biasa mengintimidasi, tiba-tiba duduk sedikit lebih tegak. Begitu Alessandro menoleh, bahkan kerumunan terdiam. Aura dingin dan pengaruhnya menekan seluruh ruangan seperti kabut yang menyelimuti medan perang sebelum benturan besar.

Namun, saat tatapannya jatuh pada Lyra… sorot dingin itu berubah. Sedikit. Ada kilatan penasaran. Kagum yang disembunyikan. Seolah dunia yang biasa ia kuasai, untuk sesaat, menantangnya kembali.

Forum dimulai. Nama-nama besar mulai bicara, mempresentasikan strategi dan opini. Lalu, nama Lyra dipanggil.

Beberapa orang tertawa kecil. Seorang investor tua dari London berbisik, "Usia segitu? Main-main."

Lyra naik podium. Ia menghela napas, lalu mulai.

"Selamat malam. Nama saya Lyra. Saya belum punya kerajaan bisnis sebesar kalian. Usia saya baru 19 tahun. Tapi saya di sini bukan untuk menunjukkan apa yang sudah saya punya, tapi apa yang akan saya bangun."

Ruangan hening.

"Saya percaya bahwa dunia masa depan tidak ditentukan oleh usia, melainkan keberanian mengambil langkah pertama. Saya menginvestasikan semua yang saya punya ke sektor yang saya yakini: kesehatan, kecantikan, dan keberlanjutan. Saya tidak membawa puluhan perusahaan besar. Saya hanya membawa satu hal—visi yang tak bisa dibeli: keyakinan."

Tangannya terbuka, suaranya lantang.

"Saya berasal dari negara yang tidak selalu diperhitungkan. Tapi saya percaya, masa depan ekonomi global tidak akan ditentukan oleh satu benua, tapi oleh keberanian dari banyak arah. Termasuk dari Timur."

“Saya datang bukan karena saya telah berhasil. Saya diundang karena saya berani menanamkan miliaran untuk masa depan—saat orang lain sibuk mempertahankan yang lama. Saya tidak akan membual tentang perusahaan saya, karena kami baru mulai. Tapi saya bisa berjanji satu hal: saya akan bekerja, dan perusahaan saya akan menjadi tonggak perubahan. Kita tidak butuh lebih banyak penguasa tua. Kita butuh pemimpin baru.”

Lama, tidak ada yang bicara. Lalu...

Tepuk tangan pertama datang dari Alessandro. Pelan, tapi tegas.

Diikuti yang lain. Dan kemudian, semua berdiri.

Siaran langsung meledak.

 @GlobeBizNet: "SIAPA DIA?! Lyra dari Indonesia membuat forum global berdiri?!"

 @echeverria_obsessed: "DUKE Alessandro TEPUK TANGAN PERTAMA 😭😭😭

 #LyraTheQueen" @InvestorWatch: "Pidato Lyra \= masterpiece. Bahasa Indonesia pun terdengar sekuat pidato politikus kelas dunia."

Selesai pidato, Lyra kembali ke tempat duduk. Alessandro menatapnya dari kejauhan, lalu bicara ke asistennya.

"Jangan lewatkan satu detik pun tentang Lyra. Aku ingin tahu semua tentangnya."

Sesi diskusi berlangsung. Kali ini lebih panas.

"Tapi bisnismu baru. Bagaimana kamu bisa jamin sustainability?" tanya seorang wanita CEO dari Prancis.

Lyra menjawab tenang. "Saya tidak bisa jamin masa depan. Tapi saya bisa jamin proses. Bisnis saya dibangun bukan di atas keajaiban instan, tapi di atas tim yang bekerja tiap malam, menguji bahan, menganalisis data, dan terus belajar. Saya bertaruh pada kerja keras, bukan keberuntungan."

Tepuk tangan lagi.

Alessandro menyelip: "Dan kamu bertaruh dengan uangmu sendiri. Tak banyak orang di ruangan ini yang bisa bicara seperti itu."

Lyra menoleh. "Saya tidak minta kepercayaan mereka. Saya hanya ingin mereka tahu: saya akan tetap jalan, dengan atau tanpa mereka."

Selesai acara, Lyra berjalan keluar menuju balkon untuk mengambil udara. Angin malam Eropa menyapu rambutnya perlahan. Gemerlap lampu kota di kejauhan seperti permata.

Langkah sepatu terdengar di belakangnya.

Alessandro berdiri di ambang pintu balkon, satu tangan menyelip di saku, sikapnya tenang namun penuh kendali.

"Pidatomu… memecahkan keheningan seperti pedang menusuk air. Halus, tapi membekas,” katanya dalam Bahasa Inggris.

Lyra menoleh. “Terima kasih. Tapi aku lebih suka membelah batasan, bukan hanya keheningan.”

Ia melangkah ke pagar balkon, tangan menyentuh permukaannya yang dingin.

“Kamu berbeda dari mereka,” Alessandro melanjutkan. “Bukan hanya karena kamu muda. Tapi karena kamu tahu apa yang kamu kejar.”

Lyra memiringkan kepala. “Dan kamu terbiasa mendapatkan semua yang kamu inginkan, Duke?”

Alessandro menjawab dengan datar. “Tidak semuanya. Beberapa... membutuhkan usaha yang menyenangkan.”

Ada keheningan singkat. Tapi bukan canggung. Lebih seperti duel mata dan keyakinan. Tak ada yang mundur.

Saat kembali dari balkon, Lyra nyaris menabrak seorang pelayan sambil menatap layar AR.

Tumpahan sampanye nyaris mengenai gaunnya—tapi seorang tangan sigap menariknya mundur. Alessandro.

Mereka bertatapan sangat dekat. Terlalu dekat.

“Aku harap itu tak membuatmu kehilangan keseimbangan,” katanya datar.

“Aku lebih takut kehilangan sistemku,” gumam Lyra.

(Ding, Aku dengar itu) Zen menyahut.

...----------------...

Di dalam mobil menuju penginapan, Kal bertanya, "Capek?"

"Sedikit. Tapi senang."

Zen...

Ya?

Dunia baru akan dimulai sekarang.

Zen diam. Tapi dalam batin Lyra, ia tahu ini baru awal kebangkitan.

Dan malam itu, sejarah mulai menulis bab baru. Tentang seorang gadis muda dari Timur yang membuat seluruh Barat menoleh... dan seorang pewaris kerajaan dunia yang akhirnya merasa tertantang untuk pertama kalinya.

Jangan lupa like, subscribe dan komen agar author semangat update. Terima kasih🤗

1
Lala Kusumah
siaaap, lanjutkan 👍👍👍
Lala Kusumah
kereeeeeennn n hebaaaaaatt Lyra 👍😍💪😍
Mimi Johan
Bagus sekali ceritanya
Lala Kusumah
siap lanjutkan Thor 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
semangat sukses selalu Lyra 💪😍😍😍
Gedang Raja
bagus sesuai keinginan 👍💪👍🤗
Lala Kusumah
hebaaaaaatt n kereeeeeennn Lyra 👍👍👍👍
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
Nantikan kelanjutan keseruan Lyra 🤗
total 1 replies
Andira Rahmawati
lanjuttttt
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
Nantikan kelanjutan cerita Lyra 🤗
total 1 replies
Lala Kusumah
cepat menjadi kuat Lyra 💪😍
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
perlahan lahan Lyra akan jadi wanita kuat yang tidak bisa diremehkan orang lain😁
total 1 replies
Lala Kusumah
aaaaaahhhhh Lyra kereeeeeennn tambah kaya 😍😍😍👍👍👍❤️❤️🙏🙏💪💪
Lala Kusumah
jangan terlalu berbaik hati dan berhati lembut Lyra , karena diluar sana banyak orang yang ingin menjatuhkan kita , semangat 💪😍😍😘
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut 🙏😍
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
Nantikan kelanjutan cerita seru Lyra🤗
total 1 replies
Lala Kusumah
good job Lyra 💪😍😍😍😘
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
nantikan keseruan Lyra 😁
total 1 replies
Andira Rahmawati
lanjut thorrr..yg byk ya up nya thor...tetap semangat tborrr 💪💪💪💪
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
bakalan up setiap hari kok🤗
total 1 replies
Sun Seto
Karakternya hidup banget!
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
nantikan keseruan Lyra😂
total 1 replies
♞ ;3
Jangan biarkan kami menunggu lama-lama, update please~~
Madya_: Terima kasih atas dukungannya
bakalan up setiap hari kok🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!