Trapped in a forced marriage siapa yang mau? Apalagi dengan ceo dingin!!!!
Tapi, kenyataannya itulah yang harus di terima oleh Violette. Lahir di keluarga yang cukup terpandang dan berpengaruh tidak membuat nya lepas dari plot twist kehidupan. Ya, Violette lahir di lingkungan mafia dan ayahnya adalah mob boss. Tanpa sepengatahuan dia, ayahnya memaksanya menikah dengan seorang CEO tampan namun Dingin bernama kang Junho. Tentu itu semua karena urusan bisnis dan kerjasama.
"Aku? Wanita cantik, seceria dan semanis aku harus menikah dengan kulkas, eww! never!!"
akankah kisah pernikahan mereka berjalan mudah semudah membalikkan telapak tangan? Atau malah ambyar?
We'll never know.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violette_lunlun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kakak Violette?
Mereka berdua saling mengejar. Ruangan itu menjadi lebih berwarna bersamaan dengan tawa mereka. Junho berlari dan berbalik, lengan kuatnya langsung mengendong tubuh sang istri, "I Got you!" Suara Junho di penuhi keceriaan yang jarang pria itu tunjukan.
Violette terkekeh saat tubuhnya melayang. Kaki nya melingkar di pinggang Junho sedangkan lengannya melingkar di leher sang suami, "Oh...kau sekarang menangkap ku? Aku jadi takut."
Junho terkekeh. Dia berjalan keluar dari kamarnya sambil tetap mengendong istrinya dengan gaya koala. Junho berjalan menuju ruang makan. Violette tampak menikmati berada di gendongan suaminya.
Junho menuruni tangga perlahan sambil tetap mengendong istrinya. Saat berada di dasar tangga, Junho menurunkan istrinya. Dia mengandeng tangan istri, "Ayo kita sarapan," Kata Junho lembut.
Violette mengangguk. Dia mengikuti suaminya dan berjalan di sampingnya. Senyum violette tak pernah memudar karena melihat suaminya yang menjadi perhatian. Dia berharap Suaminya benar-benar berubah.
Mereka berdua memasuki dapur. Aroma daging dan roti panggang menyeruak di seluruh ruangan hingga mampu membangkitkan selera makan dari pasutri kita.
Di atas meja makan sudah tersaji roti panggang, sosis panggang dan bacon. Junho duduk berhadapan dengan istrinya. Tangannya mengambil satu roti panggang dan Piring. Junho mengoleskan roti dengan saus tomat lalu diletakkannya beberapa slice bacon. setelah itu, Dia memberikan piring di tangannya di hadapan Violette.
Wanita itu merasa tersentuh, "Makasih, hubby," Dia mulai menyantap roti itu.
Junho mengangguk, "Sama-sama."
Mereka berdua kini makan bersama. Mata Junho sesekali melirik istrinya. Dia berdehem lalu menghentikan makannya. "Oh iya, Aku akan pulang agak larut. Kau jangan menungguku."
Alis Violette terangkat, "Kenapa?," mulutnya masih mengunyah.
Junho menghela nafas, "Aku mau mengajak Lily makan malam bersama. Jadi, Jangan tunggu aku."
Perkataan Junho membuat Violette berhenti memakan makanannya. Dia menatap suaminya dengan tatapan tak setuju, "Apa maksudmu mengajak makan Lily? Kau masih mau berhubungan dengan wanita itu di saat aku tahu?," tatapannya tak pernah lepas dari pria di hadapannya.
Junho mendengus, "Kau tahu aku sangat mencintainya. Jadi, aku gak akan repot-repot mengakhirinya Hanya karena kau tahu. Menurutku malah bagus jika kau sudah tahu. karena aku bisa lebih bebas," Jawab Junho santai. Dia tampak acuh tak acuh. bahkan pria itu melanjutkan makannya tanpa merasa dirinya salah.
Violitte langsung kehilangan selera makan, "Ck! Bukan berarti aku sudah tahu kau jadi bisa seenaknya. Kau seharusnya berenti dan fokus padaku!. Jangan sama wanita itu!. Dia itu cuman mantan mu. Sedangkan aku istrimu. kau harusnya paham. Kau bukan lagi anak kecil."
"Tapi apa salahnya? Aku sudah bilang kalau aku hanya mencintai Lily. Aku gak bisa meninggalkannya. lagipula Lily lebih cantik darimu."
Tangan Violette terkepal, Dia benar-benar gak tahu lagi harus dengan cara apa membuat suaminya berhenti melirik wanita lain. Mungkin jika dia bisa, dia mau banget memukul kepala suaminya dengan panci.
"Tak seperti itu konsepnya!!!. sebenarnya yang istri kamu itu Lily atau aku?!," Tanya Violette. Suaranya kasar dan gak sabaran.
"Kamu. tentu saja." Jawab junho.
"Ya kalau begitu, lupakan Lily dan fokus padaku!." Tegas Violette
"Tak mau," Junho mengangkat bahunya lalu bersandar di kursi.
Violette sudah sangat kesal. Dia menyudahi sarapannya dan berjalan meninggalkan dapur. Dirinya sudah cukup lelah meladeni suaminya.
Junho tampak bingung kenapa istrinya marah. dia benar-benar gak merasa dirinya salah, "apakah aku salah?," Batin Junho.
...****************...
Waktu berlalu dan Junho sudah berangkat ke perusahaannya seperti biasa. Sementara Violette, dia dia kamarnya bermain dengan ponselnya. Matanya menatap beragam pakaian wanita yang menarik online shop.
Saat sibuk mengulir terdapat notifikasi pesan masuk dari nomer yang dikenal Violette. Dia mengecek messenger-nya dan membaca pesan yang masuk.
-Hai, Vi. Gimana keadaan mu sekarang? Katanya kamu sudah menikah, ya.-
Violette mengangkat alisnya saat membaca pesan itu. Dia cukup terkejut karena nomer itu tahu namanya. Setelah berfikir untuk menjawab atau tidak, Violette akhirnya memilih menjawab.
^^^-ya, halo. Maaf ini siapa?.-^^^
Gak lama pesan Violette mendapatkan balasan.
-Wah, apakah adikku sudah melupakan kakaknya?.-
Violette tampak bingung. Namun akhirnya dia sadar. Dia kenal nomer itu adalah nomer kakak sepupunya yang jauh di Itali.
^^^-Kakak Lulu?.- :Violette^^^
Lulu: -Wah, akhirnya kau ingat, Vi. Apa kabar kamu di disana? om dan Tante bagaimana?. sekarang kamu tinggal dimana?.-
^^^Violette: -Satu-satu saja kalau bertanya, kak. Aku baik. Mommy dan Daddy juga baik, tapi sekarang mereka di Mexico. biasalah tentang urusan cartel.-^^^
Lulu: -Bagus deh kalau kamu dan yang lain baik-baik aja. Kudengar katanya kau sudah menikah?.-
^^^Violette: -Haha, iya, kak. Aku sudah menikah. Kakak gimana disana?. Udah kawin belum kak?. Jangan kalah sama aku, Dong!-^^^
Lulu: -Ih sombong kamu, ya!. Kakak baik juga. Aku emang belum menikah cuman lagi Deket sama temen sekantorku. Tapi dia bagian intelejen sedangkan kakak bagian Reserse Kriminal."
^^^Violette: -ohh begitu, aku tak paham. Tapi, kakak kapan kembali kesini?."^^^
Lulu: -nah, malam ini!!! Nanti jemput kakak di bandara!.-
Violette cukup terkejut saat mengetahui kakaknya akan datang malam ini. Dia tak menyangka akan begitu tiba-tiba.
Violette berniat menghubungi kakaknya, namun tak ada jawaban. Dia langsung kalang kabut. Dirinya belum mempersiapkan apapun untuk menyambut kedatangan Lulu dan kakaknya akan datang malam ini.
"Bibi!!!" akhirnya Violette memilih untuk memanggil Bibi Lis.
Bibi Lis segera mendekati Violette saat mendengar teriakan wanita itu, "Ada yang bisa saya bantu, nyonya?."
Violetta tampak murung, "Bi, siapakan kamar dan makanan yang enak nanti malam, ya." pinta Violette. "Soalnya kakak saya mau datang."
Bi Lis sedikit terkejut, pasalnya violette dia tak pernah mendengar kalau nyonya-nya punya kakak.
"Maaf, nyonya. Anda punya kakak? Bukankah anda anak tunggal?," Tanya BI Lis sopan.
Violette terkekeh, "hehe...itu kakak sepupu saya. Dia emang gak keliatan karena tinggal di Itali sejak aku usia 10 tahun."
Bi Lis tersenyum lembut, "Wah itu adalah momen yang bagus. pasti kalian sudah jarang bertemu. Bibi akan masakan Makanan terbaik malam ini dan menyiapkan kamar. nyonya tenang saja."
"makasih, Lo, Bi."
Bibi Lis hanya mengangguk. wanita parubaya itu langsung mengerjakan tugasnya menyiapkan kamar untuk menyambut tamu penting.
Violette merasa senang karena akan bertemu dengan kakaknya lagi. Dia sudah lama ingin bertemu dengannya, namun tak pernah ada waktu. Violette mau mengundang Lulu ke acara pernikahannya kemarin. Namun, dia gak tahu di mana rumah pasti kakak sepupunya itu.
Sekarang dia merasa lega karena akan segera bertemu.
________________________________
To Be Continued
_________________________
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!
Maaf jika updatenya lama. Author sedang ujian. Terimakasih untuk pembaca yang sudah setia membaca:>
Aku datang 🤗
Semangat Updatenya kakak. Ceritanya bagus