NovelToon NovelToon
Ketika Badai Bertemu Dengan Jenderal

Ketika Badai Bertemu Dengan Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Reinkarnasi / Dokter Genius / Fantasi Wanita
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Storm adalah gadis bar-bar dengan kemampuan aneh—selalu gagal dalam ujian, tapi mampu menguasai apa pun hanya dengan sekali melihat.

Ketika meninggal pada tahun 2025, takdir membawanya hidup kembali di tubuh seorang narapidana pada tahun 1980. Tanpa sengaja, ia menyembuhkan kaki seorang jenderal kejam, Lucien Fang, yang kemudian menjadikannya dokter pribadi.

Storm yang tak pernah bisa dikendalikan kini berhadapan dengan pria yang mampu menaklukkannya hanya dengan satu tatapan.

Satu jiwa yang kembali dari kematian. Satu jenderal yang tak mengenal ampun. Ketika kekuatan dan cinta saling beradu, siapa yang akan menaklukkan siapa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Keesokan harinya

Kediaman keluarga Shu mendadak heboh. Suara teriakan dan derap langkah berkejaran terdengar dari halaman belakang. Para pelayan berhamburan keluar, menyaksikan pemandangan aneh, Storm sedang mengejar dua ekor ayam betina sambil membawa pisau daging di tangannya.

Ayam malang itu berlari ke sana ke mari, mengepak-ngepak panik sambil menjerit ketakutan.

“Diam kalian semua! Kalau aku bilang jangan bergerak, berarti jangan bergerak!” teriak Storm dengan wajah tegang, matanya menatap tajam ke arah ayam yang lincah itu.

Para pelayan hanya bisa saling pandang. Mereka heran melihat perubahan sikap nona mereka sejak kembali dari penjara.

“Kenapa setelah keluar dari penjara, Nona menjadi berubah?” bisik salah satu pelayan pelan.

Storm yang mulai kewalahan akhirnya mengeluarkan jarum akupunturnya. Ia berdiri tegak, lalu dengan penuh percaya diri berkata, “Rasakan jurusku!”

Jarum itu melesat cepat dan tepat mengenai ayam yang sedang berlari. Seketika ayam itu terkapar kaku.

“Hebat sekali, Nona! Ayamnya langsung lumpuh!” seru salah satu pelayan kagum.

Storm mengibaskan rambutnya dengan bangga. “Hidup di zaman ini keras sekali. Mau makan ayam saja harus kejar, tangkap, dan potong sendiri! Kalau di rumahku dulu, semua sudah siap tanpa harus susah payah begini.”

“Rumah... Nona maksud rumah yang mana?” tanya pelayan bingung.

Storm terdiam sejenak, lalu buru-buru mengelak, “Tidak ada! Jangan banyak tanya! Cepat mandikan badannya, tebas bulunya, dan congkel isi perutnya sampai habis!" perintahnya tanpa menyadari ucapannya.

Para pelayan saling pandang lagi.

“Maksudku... bersihkan ayamnya! Kalian potong saja, nanti aku yang masak.” Storm menegaskan sambil menenteng pisau daging, lalu melangkah masuk ke dapur dengan ekspresi penuh semangat.

Beberapa saat kemudian

Dapur kediaman Shu berubah seperti medan perang. Asap mengepul ke mana-mana, membuat para pelayan berlarian sambil menutup hidung.

Di tengah kekacauan itu, Storm berjongkok di depan tungku, meniup kayu bakar sekuat tenaga.

“Uhuk... uhuk!” batuknya keras, tapi ia tidak menyerah. Wajahnya sudah hitam penuh jelaga, rambutnya berantakan seperti sapu ijuk, tapi ia tetap fokus pada “misi besar”: menyalakan api kompor.

Salah satu pelayan tua mendekat dengan hati-hati.

“Nona, biar kami saja yang menyalakannya, ya?” ujarnya lembut.

Storm menoleh cepat, dengan wajah hitam legam dan mata bulat berair karena asap.

“Tidak usah! Kalian siapkan saja bahan-bahannya. Aku tidak percaya kalau Storm Shu kalah sama kayu bakar!” katanya penuh gengsi.

Pelayan itu menatap iba.

“Tapi Nyonya dan Tuan Besar sudah bilang agar Anda istirahat—”

“Diam! Aku akan menyediakan makanan modern untuk kalian semua. Biar mulut adikku itu tidak cerewet lagi!” seru Storm penuh semangat, lalu meniup lagi sekuat tenaga.

Tiba-tiba PLOP!—api menyala, tapi bersamaan dengan itu ujung rambut Storm ikut terbakar sedikit.

“Aaaaaah! Rambutku! Rambutku! Cepat ambil air!” teriaknya panik, memukul-mukul rambutnya dengan kain lap yang justru semakin membuat asap mengepul.

Pelayan buru-buru menyiramnya dengan air—sedikit terlalu banyak. Seketika baju Storm basah kuyup.

Storm berdiri diam beberapa detik, menatap dirinya sendiri, lalu berkata pelan,

“Lihat? Api-nya padam. Berarti aku berhasil.”

Para pelayan menatapnya, berusaha menahan tawa. Salah satu sampai menunduk sambil menutup mulut.

“Kalian tertawa, ya? Siapa yang tertawa?!” seru Storm galak, menunjuk acak ke arah mereka.

“T-tidak, Nona. Kami kagum... betapa cepat Nona memadamkan api,” jawab pelayan cepat.

Storm menyilangkan tangan di dada, bangga.

“Tentu saja. Ini yang disebut refleks penyelamat dapur. Sekarang cepat, ambilkan ayam yang tadi! Aku akan membuat hidangan modern... apa tadi namanya... ayam goreng renyah—tanpa minyak!”

Para pelayan langsung saling pandang panik.

“Tanpa... minyak?” bisik salah satu.

“Semoga dapur ini masih utuh,” jawab yang lain dengan wajah pasrah.

Di ruang tamu

Ah Luo, Ah Ming, dan Mimi sedang duduk rapi di ruang tamu, menunggu kedatangan Jenderal Fang, tamu kehormatan yang akan datang sore itu.

Ah Luo menatap ke arah dapur dengan wajah sedikit khawatir.

“Ah Zhu seharusnya istirahat, bukan malah sibuk di dapur. Dia mengusir semua pelayan dan mau masak sendiri,” keluhnya pelan.

Ah Ming tersenyum tipis.

“Kau tahu sendiri, Ah Zhu sangat menyukai Jenderal Fang. Wajar kalau dia ingin memasak sendiri untuk menyambutnya.”

Ah Luo mendengus kecil.

“Tapi... bukankah Jenderal Fang sudah pernah menolak perasaannya dulu? Kenapa gadis itu masih belum menyerah juga?”

Mimi, yang sejak tadi mendengarkan, ikut menyela sambil memutar bola matanya.

“Mungkin karena Kakak terlalu lembut, Pa. Jenderal Fang itu suka wanita kuat dan tangguh. Kakak memang pintar dan seorang dokter, tapi di mata Jenderal, dia mungkin terlalu... lemah.”

“Mimi!” tegur Ah Ming cepat. “Jangan bicara seperti itu tentang kakakmu. Ah Zhu sudah berjuang keras untuk menjadi dokter. Kau tahu sendiri, dia tidak mudah menyerah dalam hal apa pun—terutama dalam urusan cinta.”

Ah Luo mengangguk pelan.

“Benar juga. Sejak dulu, cuma Jenderal Fang yang bisa membuatnya seperti itu. Pria lain lewat begitu saja di depan mata Ah Zhu.”

“Jenderal sudah tiba!” seru salah satu pelayan dari depan rumah.

Sekejap, suasana ruang tamu kediaman Shu berubah tegang dan sibuk. Ah Ming beserta istrinya, Ah Luo, serta putri bungsu mereka, Mimi, segera berdiri dengan rapi.

“Cepat, berdiri yang benar. Jangan sampai terlihat gugup!” bisik Ah Luo sambil merapikan rambut Mimi.

Langkah-langkah berat terdengar dari arah pintu utama. Sesaat kemudian, Jenderal Fang—berpakaian seragam kebesaran dengan wajah tenang namun berwibawa—melangkah masuk ke ruang tamu.

“Jenderal, selamat datang!” sambut Ah Ming dengan hormat, membungkukkan sedikit tubuhnya.

“Kehadiran Anda adalah kehormatan besar bagi keluarga kami,” tambah Ah Luo dengan senyum sopan.

Mimi ikut memberi salam dengan anggun, berusaha menarik perhatian pria berpangkat tinggi itu.

Jenderal Fang membalas salam mereka dengan anggukan tenang.

“Terima kasih atas sambutannya,” ujarnya dengan suara berat dan berwibawa.

1
merry
🤣🤣🤣🤣🤣 sakit perut kuu 🤣🤣🤣🤣 nic cck dgnn stromm 🤣🤣🤣🤣🤣 rame tu rumhhh dh gede ajj rusuh gmnn wktu mrk. kcil yaa
Rizky prasetyor862@gmail.com
munkin kah lucie fang reinkarnasi nya tuan xi ya thor
Inez Putri
bagus lanjut thour
Lina Hibanika
tapi rese juga ni jenderal nya😑
Lina Hibanika
alias waria 😂😂😂
Etty Rohaeti
lanjut
Wahyu Ningsih
sakit perut saya karena ketawa aja
Lina Hibanika
sama sama asal ceplos aja klo ngomong 😂
🍁𝐘𝐖❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
Ini yg nama ny, Jodoh mesti yg Setara 🔥🔥🔥
Lina Hibanika
percayalah storm punya kemampuan khusus
Jessica Xie
halo thor ini kan bab yg judulnya gadis milik raja macau koq malah ke judul ini thor
Pikachu: Eh, maaf kak. slh up rupanya🙏🙏🙏.terima kasih pemberitahuannya🙏🙏
total 1 replies
Lina Hibanika
walaupun terusir tapi si mimi pasti akan selalu balas dendam
Lina Hibanika
klo dia bukan Strom trus menurutmu dia siapa Mimi?
tapilu
kenapa part nya diulang
Pikachu: Maaf,kak. salah upload🙏🙏🙏
total 1 replies
Lina Hibanika
waduh 😱 semoga ga kejadian deh storm kenapa napa
Lina Hibanika
siapa sih si mimi ini ngelunjak banget jadi anak angkat juga
Lina Hibanika
hahahaha,, kenapa pantatnya yang diarah storm 🤣
Lina Hibanika
mulai penasaran rupanya sang jenderal 😅
Lina Hibanika
hahahahaha 🤣🤣🤣
Lina Hibanika
biar tambah semangat updatenya ya thor 💪🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!