NovelToon NovelToon
Ipar Tapi Maut Bagiku

Ipar Tapi Maut Bagiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Anak Kembar / Cerai / Beda Usia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirl_057

【Baik, Cantik×Ganteng+Perselingkuhan,Cinta Segitiga+Cinta Manis, Komedi Romantis】Saat suamiku sibuk bermesraan bersama mantan kekasihnya, akupun tidak mau kalah! Dan pada akhirnya akupun memadu kasih dengan dia yang adalah......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirl_057, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 #

Pagi ini, aku datang ke toko sayur milik Bu Meta. Aku membeli beberapa sayuran segar sekaligus bumbu dapur yang sudah tidak ada di lemari pendinginku.

Kebetulan sekali, saat itu Mbak Lisa juga ada disana bersama sepupunya, Nina. Aku menyapa Nina dengan ramah, mengabaikan tatapan Mbak Lisa yang penuh dengan amarah dan kebencian.

Aku bahkan sengaja memesan beberapa bungkus jamu sari rapet pada Nina di depan Mbak Lisa.

"Wah, makasih lho, Ket! Berkat kamu, jualan jamuku laris manis," ucap Nina.

"Justru aku berterima kasih, Na. Berkat jamu darimu, aku jadi makin rapet! Kayak p3r4w4n ting-ting!" seruku senang.

"Wah, Ketty sekarang memang makin cantik, ya. Ternyata rahasianya minum jamu sari rapet! Si Chris pasti nggak mau libur tiap malam," sela Bu Meta sambil tertawa.

Aku dan beberapa orang di tempat itupun ikut tertawa menanggapi ucapan si tukang sayur itu.

"Iya dong, Bu. Sumai menjerit, pelakor lari terbirit-birit." candaku sambil melirik Mbak Lisa.

Ah, aku yakin wanita itu pasti sangat kesal mendengar ucapanku.

Nina memukul bahuku dengan gemas, ia pun berjanji akan memberikan diskon padaku jika aku semakin sering membeli jamu darinya.

"Asik nih. Jangan lupa, aku sekalian pesan obat penambah staminanya juga ya, Na. Biar paket lengkap!" seruku.

Tentu saja, Mbak Lisa mendengar dengan jelas semua obrolan kami. Aku melirik wajah masam itu. Ia tampak kesal, ia pasti mengira jika selama ini Mas Chris masih berhubungan denganku.

Aku yakin, Mbak Lisa sedang cemburu. Ia akan mengadukan hal ini pada Suamiku. Biarkan saja, lagi pula Mas Chris tidak akan percaya jika ada laki-laki lain yang selama ini bisa membahagiakan hatiku.

Sesekali, mereka harus bertengkar dan berselisih paham. Aku akan membuat hubungan keduanya berantakan, seperti apa yang terjadi pada rumah tanggaku. Setelah itu, aku pastikan Mas Chris akan sangat menyesal dan hancur seperti dia menghancurkanku.

Lihat saja apa yang bisa aku lakukan untuk membalasnya!

Malam saat aku baru saja naik ke atas tempat tidur, Mas Chris tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu. Saat itu, aku tengah memakai piyama selutut berbahan silk yang mengkilap.

Dengan wajah masam, aku menyambutnya.

"Ada perlu apa, Mas?" tanyaku.

"Kamu ngomong apa sama Lisa?" tanyanya. Aku pun tersenyum, sungguh sesuai rencana.

"Memangnya aku ngomong apa, sih. Nggak ngomong apa-apa juga!" jawabku santai.

"Apa benar kamu pakai jamu sari rapet ?" tanya laki-laki yang telah mengabaikanku lebih dari 3 bulan lamanya.

"Hmm." aku mengangguk.

"Hah! Buat apa kamu buang-buang uang dariku hanya demi beli jamu kayak gitu. Meskipun satu kilo jamu kamu minum sehari, rasanya aku udah nggak selera lagi," ucapnya penuh percaya diri.

"Memangnya aku minum jamu demi merayumu, Mas? Jangan ke-PD-an, deh!"

Mas Chris menatapku kesal.

"Maksudmu apa, Ketty? Apa kamu sedang balas dendam padaku?"

"Nggak juga. Buat apa aku buang-buang tenaga membalas perbuatan kalian. Aku melakukan apa yang aku senangi dan membuatku senang. Aku udah nggak peduli lagi sama kisah percintaanmu dengan janda yang tidak tau diri itu, Mas. Silahkan saja menikmati perselingkuhan kalian. Seperti katamu, kita bertahan hanya demi orang tua kita," terangku.

"Terus kenapa kamu ngomong di depan Lisa seolah-olah kita masih sering melakukannya? Kamu sengaja, ya?"

"Aku nggak bermaksud ngomong sama dia, kok. Aku ngomong sama ibu-ibu di toko sayur. Terus, apa aku bilang sama mereka kalua kita udah pisah ranjang karena kamu di enakin sama Mbak Lisa, gitu? Kamu mau aku bongkar aib kalian?" tanyaku dengan tenang namun menyakitkan.

"Lagi pula, siapa juga yang menyuruhnya mencintai suami orang. Kalau dia cemburu, itu bukan urusanku!" lanjutku.

"AKu peringatkan kamu ya, Ketty. Jangan sekali-kali bertingkah. Kamu kira aku bisa kembali sama kamu kayak dulu? Nggak! Jangan harap!" Mas Chris mengangkat jari telunjuknya di epan wajahku.

Aku tidak peduli dan tidak takut sama sekali. Sejak awal, mereka sendiri yang mengibarkan bendera perang. Aku tidak akan mengalah dan mundur sebelum mereka hancur sama seperti mereka menghancurkan aku.

Saat kami tengah berdebat, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar. Aku segera turun dan membukanya.

"ada apa, Andre?" tanyaku. Andre tampak cemas dan terkejut melihatku bersama dengan Mas Chris saat ini.

"Bapak masuk Rumah Sakit," jawabnya.

"Bapak? Rumah sakit mana?" tanya Mas chris panik. Ia segera keluar dari kamar dan mengambil ponsel yang ia tinggalkan di ruang tengah.

Andre menatapku dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ia seakan sedang menyelediki, apakah baru saja terjadi sesuatu diantara aku dan Mas Chris?

"Gimana keadaan Bapak?" tanyaku.

"Kata Ibu, Bapak sempat pingsan. Tekanan darahnya tinggi, di bawa ke puskesmas tapi langsung di rujuk ke rumah sakit yang lebih besar." jelasnya.

Aku pun terdiam, rasanya sedih sekali mendengar Bapak mertuaku sakit. Terlebih, ia adalah orang yang sangat peduli dan sayang padaku. Sejak menjadi menantunya, aku adalah orang yang sering dibanggakan di depan keluarganya.

"Andre!" seru Mas Chris sambil berjalan mendekat. "Kamu di rumah sama Andre. Mas mau susul Bapak ke rumah sakit." ucapnya.

"Mas Chris pergi sendiri?" tanya Andre. Sementara laki-laki itu menatapku enggan.

"Kamu ikut, Ketty! Mau jawab apa aku nanti kalau Bapak tanya kamu." ketusnya.

Dengan sangat terpaksa, kali ini aku pun harus menuruti perintahnya. Lagi pula, aku juga mengkhawatirkan kondisi Bapak. Ia pasti akan curiga jika Mas Chris datang tanpa diriku.

Saat aku memasukan pakaian ke dalam tas, tiba-tiba seseorang dari belakang memeluk tubuhku. Aku mencium aroma tubuh yang membuatku selalu berdebar setiap kali mencium aromanya.

"Aku nggak tega Mbak Ketty pergi berdua dengan Mas Chris," ucapnya.

"Kali ini Mbak harus pergi. Kasihan Bapak," jawabku.

Andre tampak sedih, ia mengerucutkan bibirnya di depanku. Wajah tampannya dan menggemaskan. Aku merasa sangat sedih karena harus meninggalkannya.

Seteleh selesai berkemas, Andre membantuku membawa tas dan mengantarku ke depan rumah tempat Mas Chris menunggu.

"Lama banget! Ngapain aja, sih!" gerutunya kesal. Aku pun acuh mendengar keluhannya.

"Hati-hati di jalan, ya. Titip salam buat Bapak," ucap Andre mengantar kepergian kami, sementara Andra sendiri belum pulang karena harus lemur hingga larut malam.

Lokasi rumah sakit berjarak cukup jauh dari rumah kami, namun tak ada pilihan selain naik sepeda motor dan berboncengan untuk mempersingkat waktu. Karena hari sudah malam, kami tidak mungkin menemukan angkutan umum yang mengarah ke rumah sakit.

Setelah lebih dari dua jam perjalanan, kami akhirnya sampai. Mas Chris sudah mendapatkan nomor ruang inap tempat ayahnya di rawat. Kami pun langsung naik ke lantai lima rumah sakit sesaat seelah tiba.

...****************...

1
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku suka banget sama karakter di dalam cerita ini, author jangan berhenti yaa!
Leth@: siap....makasih kak sudah mendukung🙏
Leth@: makasih🙏
total 2 replies
_Sebx_
Duh, bikin merinding!
Leth@: ok....saya mampir yaa kak
Leth@: ok...jgn lupa follow yaa✌️
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!