Mr & Mrs Mafia

...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, Cerita ini fiksi hanya hiburan semata...

...Happy Reading!...

...⋋*｡⁠･✿･⁠｡*⋌...

Miho yang dengan tenang menghadapi Alice, tangan Alice masih mencengkram kuat kerah Miho.

"Apa aku sudah pernah bilang? Kalau Tuan itu milikku?" pungkas Miho tiba-tiba.

"Apa??" heran Alice pada Miho yang malah menyatakan hal itu yang tidak membuat Alice tertarik.

"Kenapa kau yang dipilih bukan aku? Itu membuat ku kesal!!" ujar Miho yang menaikkan nadanya.

Alice melepas cengkraman nya, melihat heran pada Miho. Miho mendekat kan wajah nya pada Alice.

"Kau yang siapa? Sampai Tuan membawa mu pulang ke sini, kau akan merebut posisiku?" lanjut Miho sambil menatap Alice dengan amarahnya.

"Posisi apa? Kau sakit gilà?" Alice masih heran, Miho suka pada Chris tapi seperti tidak mengarah kesana.

"Lihat saja, sekali lagi kau melebihi batasan, aku tidak segan membuatmu dalam masalah" tutur Miho sebelum pergi.

"Cinta bertepuk sebelah tangan, tapi tidak begitu.. Bagaimana aku menjelaskannya yaa" monolog Alice yang melihat nya Miho masuk.

Saat makan malam, sajian makanan telah disiapkan, dan Miho selalu berada disisi Chris membantunya. Namun Alice memilih didapur untuk menghindari Chris dan Miho.

Alice berjalan di dekat kolam renang, ia melihat pantulan dirinya di air, kilatan ingatan tiba-tiba datang hanya beberapa detik.

"Itu apa? Apa ingatan ku?" ucap Alice yang masih melihat air kolam renang.

Dari lantai atas Chris melihatnya Alice sambil merokok di balkon, Zac pun ikut nimbrung.

"Kurasa Miho cemburu" pungkas Zac yang ikut merokok di balkon.

"Aku bosan dengan rumah ini" ujar Chris malah membahas hal lain.

"Kau dengar atau tidak?" tanya Zac.

"Lalu mau bagaimana? Biarkan" pungkas Chris yang masih merokok.

...****************...

Di Paris Eliza yang sedang duduk menunggu sang Ayah, tak lama datang dengan beberapa anak buahnya.

"Duduk lah, bukankah kau dari Italia? Kenapa kesini?" tanya Ramos ayah nya.

"Aku ingin liburan" jawab santai Eliza.

"Kau bertemu Edward di Italia, sepupu mu hilang" tutur ayah nya.

"Iya. Terjadi begitu saja, Alice sangat tertekan" terang Eliza.

"Aku sudah dengar, besok kembali ke Seoul ada yang ingin ku perkenalkan denganmu. Mungkin kau bisa menikah dengan nya" perintah ayah nya.

"Wait! Menikah? Aku tidak mau" tolak Eliza.

"Aku tahu kau akan menolaknya. Tapi pria ini tadinya ingin di jodohkan dengan Alice. Takdir berkata lain. Baiklah aku akan memberitahunya kalau kau menolak bertemu" Ayahnya langsung bangkit dari duduk.

"Dengan Alice? Siapa pria itu?" tanya Eliza.

"Pebisnis" singkatnya.

"Kalau begitu, akan kucoba lihat wajahnya" pungkas Eliza.

"Oke Darling" jawabnya lalu tersenyum sebelum pergi.

...****************...

Paginya Alice yang sedang menyiapkan meja makan, Chris pun datang sehabis mandi, Alice pun standby didekat meja dengan menunduk serta beberapa maid juga.

Alice ingin keluar dari rumah ini namun, kemarin perjalanan nya aja membutuhkan waktu lama.

"Bam.. Kemari.." Panggil Chris dengan nada ramah.

Alice otomatis mendekat ketika Chris memanggil nama 'Bam'. Bahkan Chris sampai menoleh ke arah Alice yang sudah berada didekatnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Chris. Disaat yang sama anjing Doberman mendekat ke arah Chris.

"Bukankah kau memanggilku?" tanya Alice memastikan.

"Tidak, Bam yang ini" jawab Chris yang mengelus anjing Doberman miliknya.

"Kau menamai ku Bam. Itu nama anjing mu? Aku peliharaan mu?" perjelas Alice yang tidak terima dia dinamai sama dengan anjing.

"Iya" santai Chris.

"Anj--" Alice menahan amarahnya melihat ke anjing milik Chris.

"Bukankah kau suka dengan nama itu?" tutur Chris yang mengingat kembali waktu Alice lupa dengan namanya. Hal itu membuatnya terdiam.

"Sekarang kalau dilihat kalian mirip, jenis anjing ini Doberman dia akan selalu siaga menjamin keselamatan pemiliknya, tapi.. Aku tidak mengajarinya begitu, aku mengajarinya anjing biasa" ucap Chris sambil mengelus anjing kesayangan nya itu.

"Dari sekian banyaknya nama, menamai ku sama dengan anjing mu, keterlaluan" protes Alice pada Chris.

"Katanya sudah ingat namamu. Apa masalahnya?" balas Chris menatap Alice.

Alice mengambil paha ayam di piring, itu adalah sarapan untuk Chris lalu menjatuhkan ke lantai, anjing milik Chris langsung mendekat dan mengendus ayam itu.

"Yak!!" pekik Chris melihat Alice.

Tiba-tiba bahu Alice didorong kasar oleh Miho, namun tidak membuatnya terjungkal.

"Apa yang barusan kau lakukan??" nada amarah Miho.

Plaakk

Tanpa aba-aba Miho menampar pipi Alice dengan kasar. Alice tersenyum tak percaya menatap Miho.

"Sudah kubilang. Berhentilah. Kenali batasanmu" ucap Miho dengan nada rendahnya.

"Trus? mau apa?" tantang Alice yang jengah.

Disitu Chris hanya menonton mereka yang beradu amarah, matanya melihat bergantian menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Tidak tahu diri!" ucapnya ingin melayang kan satu tamparan lagi.

Hap

Tangan Alice menahan tangannya membuat Miho juga kaget, tanpa aba-aba dengan mudah nya Alice memelintir tangan Miho membuatnya meringis kesakitan.

"Aaak" rintih Miho.

Dengan gerakan cepat, tangan satu lagi Alice menjambak rambut panjang Miho dari pangkal rambut nya lalu membenturkan pipi kanan Miho ke meja makan.

Bruugg

Suara benturan yang keras hingga alat makan disana juga berdenting karena benturan pipi Miho diatas meja makan. Tangan Alice masih tetap menjambak rambut Miho. Pipi ditempelkan di meja makan karena tangan Alice menekan kepalanya.

"Akk" Ringis lagi Miho, yang sama sekali tidak didengar oleh Alice. Ia lakukan supaya wanita ini berhenti melakukan hal intimidasi padanya.

"Kau yang berhenti, atau wajah mu akan ku cabík menjadi makanan anjing. Sekali lagi kau bersikap kasar padaku, aku sungguh akan membúnúh mu" suara berat Alice yang sangat dingin. Setelah itu Alice melepas nya masih dengan wajah dingin nya sampai ia berjalan pergi dengan santai.

Kaki Miho yang lemas pun jatuh ke lantai sambil meringis, tangan nya yang dipelintir terasa kebas.

Chris yang diam saja melihat kejadian itu sungguh menyenangkan, semakin dilihat banyak hal sarkas pada wanita itu. Sama nya dengan Zac melihat Alice pergi, beda pendapat dengan Chris, Zac malah ngeri dengannya karena sesaat Zac melihat tatapan berbeda dari Alice.

"Dia itu apa? Kau melihatnya? Tatapan nya bisa berubah secepat itu?" tak percaya Zac.

"Hm.. Dia menarik" smirk Chris setelah melihat kejadian tadi.

"Menarik katamu? Kau gílà" ucap Zac yang masih tidak percaya.

"Semakin lama dia akan mengeluarkan sifat aslinya" ucap Chris yang menantikan itu.

"Kalau dia benar-benar mata-mata, atau orang CIA bagaimana?" tanya Zac yang khawatir.

"Tidak mungkin, dia pasti putri dari pebisnis atau sama seperti kita putri mafia" tebak Chris.

"Tetap saja, dia masih belum ingat apapun, kau harus selalu mengawasinya" perintah Zac yang pasti nya akan dia lakukan tanpa disuruh.

"Kita bisa memanfaatkan nya" Smirk Chris yang melihat punggung kecil Alice menjauh.

...灬｡⁠•☆•⁠｡灬...

...Jangan lupa tinggalkan jejak^^...

...OrchidCho...