⚠️ WARNING⚠️
KHUSUS DEWASA ➕
BANYAK ADEGAN BERBAHAYA
HARAP BACA DENGAN BIJAK!!
Namanya Virus, entah kenapa orang tuanya memberinya nama itu hingga menjadi bahan Bullyan. Dia pun menjadi pembunuh di usia mudanya, dikeluarkan dari sekolah dan ditakuti semua orang.
Hidup sebatang kara sejak kecil, kemudian besarnya menjadi seorang Pembunuh Bayaran. Hingga akhirnya ia jatuh cinta pada seorang wanita yang harus dibunuhnya.
Apa yang akan Virus lakukan? Tetap membunuhnya atau menyelamatkannya? Apakah cintanya akan berakhir untuk wanita itu atau wanita lain yang lebih peduli padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Penuh Misteri
Valeria masih terdiam di tempatnya, ia belum beranjak dan masih terpaku akan moment yang membuatnya penasaran, moment akan sesuatu yang tidak menempel tadi.
Seketika debaran yang tak pernah ia rasakan mulai bergejolak. Pria itu mampu membuat jantung Valeria berdegub kencang. Timbul rasa penasaran dan keinginan dari dirinya untuk bisa menaklukkan seorang Virus.
Valeria melepaskan pakaian yang ia pilih tadi lalu memakai kembali pakaian miliknya. Ia bergegas dengan cepat untuk keluar dari bilik ruangan itu.
"Permisi Nona, apakah pakaiannya mau dibungkus?" Tanya pelayan toko yang sudah menunggu didepan pintu ruang ganti.
"Tidak jadi, pakaiannya kurang seksi," ucap Valeria berbohong seraya memberikan pakaian yang tadi ia coba pada pelayan itu.
Wanita itu mencari keberadaan Cezo, matanya menangkap sosok pria kurus yang menemaninya tadi dan ia masih sibuk dengan teleponnya. Valeria segera pergi meninggalkan pacar yang tidak ia cintai.
Setelah berhasil keluar dari butik di dalam mall itu Valeria terus mencari Virus yang berkata akan menunggunya di depan. Namun yang ia dapati, laki-laki itu tak ada di depan butik. Wanita itu melihat kiri dan kanan hingga ia berputar mencari sekeliling tapi tak juga ia temukan sosok Virus.
"Huff dia membohongi ku," ucapnya
"Siapa yang membohongimu?" Tanya Virus yang sudah berada di belakangnya.
"Kau? Kau datang dari mana?" Tanya Valeria
"Wow kau meninggalkannya untuk menemui ku?" Tanya Virus menggoda
"Tidak, aku ingin mengambil kunci milikku yang telah kau ambil ," ucap Valeria
"Kita impas, kau mencuri formula ku bukan?"
"Aku tidak mencuri formula milikmu, a-aku hanya meminjamnya," ucap Valeria.
"Pinjam?" ucap Virus
Valeria lalu menyeret Virus ke tepi dan berjalan sedikit menuju tempat yang lebih sepi dan jauh dari keramaian. Meskipun sekelilingnya tetap saja masih ramai. Wanita itu seperti bersembunyi dari sesuatu.
"Aku meminjamnya dan melelangnya di pelelangan California. Harganya bisa sangat mahal dan lebih dari triliunan. Aku janji, aku akan mencurinya kembali. Aku hanya butuh uangnya," ucap Valeria berbisik.
Virus menaikkan satu alisnya tanda berpikir. Wanita ini juga tahu tentang pelelangan dan pria ini makin penasaran, siapa wanita didepannya ini.
"Ayolah, Kau percaya padaku kan? " Tanya Valeria menatap mata Virus seraya mendekat lebih dekat hingga terasa tubuh mereka bersentuhan.
Tangan Valeria meraih pinggang Virus berusaha menggodanya tetapi Virus tahu wanita ini ingin merogoh sesuatu dari saku belakang celana Virus. Pria itu segera meraih tangan yang sedari tadi membuat sedikit geli.
Virus menangkap tangan kecil Valeria dan mencium punggung tangannya.
"Tanganmu tak bisa diam, aku akan mengembalikan barangmu kalau kau ikut aku sekarang. Kita ke mobilku," ajak Virus.
"Mau apa dia mengajakku ke mobil? Apakah dia ingin bercinta disana? Dasar pria me-sum," batin Valeria.
Valeria mengikuti keinginan Virus, ia menginginkan kunci yang baru saja ia curi dari Cezo akan tetapi Virus malah mengambil kunci miliknya. Tentu saja yang bisa ia lakukan hanyalah mengikuti keinginan pria itu.
Virus menggandeng tangan Valeria, mereka berjalan menuju pintu ke luar Mall. Langkah Virus yang besar dapat disamakan Valeria. Wanita ini memiliki kaki yang panjang dan kokoh. Terlihat di setiap hentakan kakinya jika wanita ini menyukai olahraga.
Tangan Virus berkeringat dan itu hampir membuat imagenya turun, baru saja pria itu merasakan gugup. Dia pun beralih, dilepaskannya genggaman itu dan dengan segera ia meraih pinggul kecil Valeria.
Mereka terlihat sepasang kekasih yang berjalan keluar Mall. Semua mata yang melihatnya tersihir. Pasalnya Valeria berjalan sangat anggun tetapi berkelas. Dia bahkan tersenyum tipis mengambil hati orang-orang yang dilewatinya. Sedangkan Virus memiliki wajah yang tampan, tatapan yang tajam mematikan mampu menyentuh jantung hati seorang wanita.
Rambut panjang Valeria yang tergerai tertiup angin saat pintu keluar terbuka dan beberapa helai terbang menutupi wajahnya. Ia pun menyibakkanya perlahan.
Virus diam-diam mencuri pandang, mengagumi kecantikan Valeria. Cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya sebelum Valeria mengetahuinya. Ia harus memasang sikap dingin dan seolah-olah tak peduli.
Sesampainya di depan mobilnya, Virus membuka pintunya untuk Valeria. Wanita itu masuk dan Virus menutup pintunya kembali kemudian dengan langkah besar ia menuju kursi kemudi di sebelah kiri.
Virus mulai menjalankan mobilnya perlahan dan Valeria memulai pembicaraan.
"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Valeria
"Ke hotel," jawab Virus asal
"Untuk apa?" Tanya Valeria lagi
"Untuk kita bercinta," Jawabnya asal dan kemudian melirik wanita itu dengan wajah menggoda.
Valeria meskipun banyak pria yang jalan bersamanya tetapi dia masih seorang gadis. Wanita itu belum pernah memberikan kehormatannya pada lelaki manapun.
"Aku bukan wanita seperti itu," jawab Valeria dengan memangku tangannya dan memalingkan wajahnya keluar kaca jendela sampingnya. Ia benar-benar berpikir jika Virus seorang yang nakal dan meniduri banyak wanita.
Pria itu menghentikan mobilnya ditempat yang sepi dan teduh. Dan membiarkan mesinnya masih menyala. Valeria menatapnya dan ingin bertanya namun ia melihat Virus merogoh sakunya dan mengembalikan kunci milik Valeria.
"Kunci ini sangat berarti bagimu? Ambillah kalau kau bisa," ucap Virus yang kemudian memperlihatkan ke hadapan Valeria.
Wanita itu mencoba meraih namun Virus dengan cepat menariknya dan mendekatkan kunci itu pada Valeria lalu menyuruhnya untuk mengambil lagi. Valeria kesal dia lalu melepaskan seat belt dan kali ini berusaha meraih kunci yang di pegang Virus.
"Apa kau menyerah?" ucap Virus yang tertawa kecil.
"Jika kali ini aku dapat, jangan harap aku akan mengembalikan formula milikmu," ancam Valeria
Wanita itu mulai fokus untuk mengambil kunci yang dipegang Virus, sedangkan Virus menerbang-nerbangkan kunci itu ke ke kiri dan kanan. Mereka berdua bertingkah seperti anak kecil. Wasabi yang bersembunyi dibelakangnya menggelengkan kepalanya.
Happ
Kunci itu dapat tetapi Valeria malah jatuh ke pelukan Virus dan bibirnya mendarat ke pipi pria itu.
Mereka terdiam dan saling memandang satu sama lain. Keduanya merasakan debaran. Virus menatap bibir Valeria yang sangat menggodanya, ia ingin mencumbunya saat itu juga. Hanya beberapa centi saja Virus sudah bisa menyentuhnya.
"Kenapa lama sekali ciumannya, ayo lakukan," ucap Andi yang tiba-tiba muncul dari belakang kursi. membuat Valeria terkejut.
Wanita itu beranjak dari pelukan Virus dan kembali duduk di kursinya. Valeria memerah wajahnya tersipu malu terlebih ada dua orang yang mengintip mereka.
"Kalian mengganggu saja," ujar Virus
Valeria menyadari jika kehadiran Wasabi dan Andi disana sudah direncanakan lalu ia pun bertanya,
"Jadi siapa kalian sebenarnya? Kalian sengaja membawaku kemari?" Tanya Valeria
"Aku Detective Wasabi dan aku membutuhkanmu untuk masuk kedalam penyamaran terhadap kasus yang ingin kami pecahkan, kita akan ke pelelangan benda langka dan unik di California," ucap Wasabi
"Pelelangan? Aku salah satu pelelang disana dan aku memasukkan formula miliknya untuk di lelang," aku Valeria
"Pantas saja pria misterius itu segera mendaftar dan menjadi pembeli," ucap Wasabi
"Aku ingin tahu dari mana kau tahu tentang zat formula milikku? Atau kau sudah tau tentang formula itu sebelumnya?" Tanya Virus
Valeria terlihat bingung harus menjawabnya dari mana.
"Jawablah Nona Valeria, kami menunggumu," ucap Wasabi.
siapa yang bekap mulut wasabi tuh 🏃🏻♀️
mataku ternodai 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️😂
banyak yang ingin aku katakan tapi masih nyangkut entah dimana karena pikiranku lagi ruwet 😄😄
pokoknya terima kasih ya 😙
malah sempet di cemburuin tuh