❌Warning! Di larang Spam Promo disini, pliss masih novel baru, silahkan promo di Novel yang sudah End. ❌
Menceritakan tentang kehidupan Arya dan Jenar setelah memiliki baby twin J. Dimana rumah tangga mereka akan di uji.
Penasaran gak sih? Penasaran dong. Kuy simak dan ikuti perjalanan mereka, jangan lupa tekan Love yaa 🥳🥳🥳🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Liburan
"Vier, kamu ngapain sayang?" Tanya Jenar saat melihat anak nya sedang berdiri di depan lemari pakaian sambil berkacak pinggang.
"Aju Iel i tas," jawab Vier sambil mengambil tas ransel nya.
"astaga, biar mommy yang menata sayang," kata Jenar terkekeh lucu karena Vier ingin menata baju nya sendiri untuk rencana liburan besok.
"No no Mom, Iel ica dili," kata Vier kekeh ingin mempersiapkan semua nya sendiri.
"baiklah, sini biar Mommy bantu oke," ucap Jenar.
"Keh," jawab Vier sambil memberikan dua jempol nya ke arah Jenar.
Jenar pun mulai mengambil beberapa pakaian untuk Vier namun beberapa kali juga Vier tak setuju dengan pilihan Jenar.
"Sayang, kalau ini gak mau lalu kamu mau yang mana?" Tanya Jenar mulai jengah karena pilihan nya tak pernah cocok di mata Vier.
"Hemmm," Vier mengetuk ngetukan jarinya di dagu sambil tangan nya bersedekap satu di dada hingga membuat Jenar geleng geleng kepala.
"Astaga kenapa kamu sangat mirip sama Daddy kamu sayang," decak Jenar.
"Iel nak Daddy," jawab Vier cepat hingga membuat Jenar terkekeh lucu.
"Mommy mommy," panggil Javie dari arah luar kamar.
"Iya sayang, Mommy i'm here," teriak Jenar lalu tiba tiba Javie datang dengan membawa sekantung penuh cemilan.
"Sayang, itu makanan buat apa?" Tanya Jenar bingung.
"Uat mam Mom, mam di mobin," jawab Javie cepat.
"Sayang," panggil Arya yang baru masuk ke kamar twin J.
"Mas," sahut Jenar lesu.
"Ada apa ini? Rame banget," kata Arya lalu ia ikut duduk berjongkok di depan Jenar.
"Kamu urus Vier, dia dari tadi mau nyiapin baju sendiri, semua pilihan Jeje gak di sukai sama dia. Mungkin selera kamu sama kaya Vier," kata Jenar.
"Avie cama Mommy," kata Javie langsung memberikan cemilan nya kepada Jenar.
"Baiklah, ayo ikut Mommy," Jenar pun segera membawa Javie keluar kamar menuju dapur untuk mengepak jajanan Javie.
"Baiklah Boy, kamu mau bawa baju yang mana hem?" Tanya Arya kini memeluk Vier dari belakang.
"Iel ucing Daddy," jawab Vier sambil menggaruk kepalanya.
"Baiklah, biar Daddy yang pilih kan Ok," kata Arya langsung di balas anggukan oleh Vier.
Arya mengambil beberapa pakaian atasan dan bawahan untuk Vier dan Javie, dan kali ini Vier tidak menolak pilihan Arya, ia tampak menurut dan menyukai pilihan Arya.
"Selesai," ucap Arya lalu menutup resleting tas ransel Javie dan Vier.
"Tang yu Daddy," kata Vier langsung memeluk Arya.
"Sama-sama sayang, sekarang kita susul Javie sama Mommy," kata Arya langsung menggendong Vier di bahunya.
"Oke," teriak Vier kegirangan setiap kali Arya menggendong nya di bahu sehingga membuat Vier merasa terbang.
"Avie au Daddy, Avie au," teriak Javie di bawah tangga saat melihat Arya menggendong Vier seperti itu.
"No!" Seru Vier yang enggan turun dari gendongan sang Daddy.
"Vier sayang, gantian yah," kata Arya namun Vier malah semakin mengeratkan pelukan nya.
"Iel akal, Avie au uga endong Daddy huaaa," Javie langsung menangis saat dirinya tidak di gendong oleh Arya.
"Kamu ini kebiasaan banget sih Mas," kata Jenar kesal karena lagi lagi anak nya menangis karena iri dan tak mau mengalah.
"Maaf sayang, Mas gak tau bakal begini lagi," kata Arya jujur. "Vier turun sayang," katanya sambil menurunkan Vier dari gendongan nya.
"Huh," Vier langsung cemberut dan bersedekap dada matanya menatap marah kepada Javie.
"Iel angan akal," kata Javie juga menatap tajam ke arah Vier.
"Ini ada apa sih cucu Oma pada berantem lagi," tanya Tamara yang baru datang.
"Seperti biasa Mah," jawab Jenar lesu.
"Vier, Javie gak boleh bertengkar, kalau kalian bertengkar besok kalian stay di rumah gak usah ikut jalan jalan oke," kata Tamara mengancam.
"No!" Seru kedua nya.
"Nah makanya tidak boleh bertengkar, harus saling berbagi dan saling menyayangi oke," kata Tamara.
"Oke," jawab kedua nya lalu berpelukan.
Javie dan Vier memang paling takut kepada Oma dan Opa nya di banding Mommy dan Daddy nya, maka dari itu setiap kali bertengkar hanya Tamara atau Adi yang mampu melerai dan membuat keduanya berbaikan.
"Oma tidak di peluk," ujar Tamara pura pura sedih.
"Ayang Oma," teriak kedua nya lalu berlari memeluk Tamara dengan erat.
"Daddy juga ayang sama Mommy," bisik Arya di telinga Jenar sambil memeluk Jenar dari belakang.
"Ini apaan sih modus banget," ucap Jenar kesal namun juga merona karena gombalan Arya.
"Biar si kembar tidur sama Oma dan Opa nya malam ini, kita olah raga sebelum besok kita gak bisa olah raga lagi oke," bisik Arya lagi dan sukses mendapatkan cubitan keras dari Jenar di pinggang nya.
"Ini otaknya gak bisa apa di cuci sebentar biar gak ngeres terus," keluh Jenar lalu berusaha melepaskan pelukan Arya hingga membuat Arya terkekeh.
𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚠𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚖𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚛𝚘𝚋𝚎𝚛𝚝