NovelToon NovelToon
Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pembantu / Chicklit / Orang Disabilitas
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Tanpa perlu orang lain bicara, Aya sangat menyadari ketidaksempurnaan fisiknya.

Lima tahun lamanya, Cahaya bekerja di kota metropolitan, hari itu ia pulang karena sudah dekat dengan hari pernikahannya.

Namun, bukan kebahagiaan yang ia dapat, melainkan kesedihan kembali menghampiri hidupnya.

Ternyata, Yuda tega meninggalkan Cahaya dan menikahi gadis lain.

Seharusnya Cahaya bisa menebak hal itu jauh-jauh hari, karena orang tua Yuda sendiri kerap bersikap kejam terhadapnya, bahkan menghina ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya.

Bagaimanakah kisah perjalanan hidup Cahaya selanjutnya?
Apakah takdir baik akhirnya menghampiri setelah begitu banyak kemalangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05.

"Apa salahku? Kenapa kamu begitu kejam?" Cahaya menatap Yuda penuh kebencian.

Yuda menatap ke arah Cahaya, sendu. Benar-benar menampakkan diri sebagai malaikat. Hanya Aya saja yang tahu, di raut tanpa dosa itu ada seringai licik.

“Aku sudah memaafkan mu, Aya! Lain kali carilah rezeki dengan jalan yang halal. Jangan dengan melakukan penipuan seperti ini. Andai pun kamu mendapatkan uang, itu tidak akan berkah untuk hidupmu.”

Mendekatkan mulut di telinga Cahaya. “Jika kamu tidak mundur, aku bukan hanya bisa merusak nama baikmu, tapi juga menghancurkan hidup ibumu! Coba buktikan kalau kau tidak percaya!”

Cahaya mengepalkan tangannya erat. Dadanya terasa sesak. Andai saja tidak berpikir jauh, ingin sekali rasanya menonjok mulut pria itu.

”Kamu akan mendapat balasannya suatu hari nanti, Yuda! Dan kamu akan menyesali semuanya. Demi Tuhan aku sudah ikhlas hasil jerih payahku ternyata bisa membantu orang kaya menjadi PNS. Tapi percayalah, Tuhan tidak pernah tidur! Jika balasan itu bukan datang dariku, pasti akan datang dari jalan lain. Tunggulah! Waktunya pasti akan tiba.”

*

*

*

“Kamu jadi berangkat sekarang, Nduk?”

Bu Ningsih bertanya sambil menghapus air matanya. Sakit tak terperi, mengingat betapa malang nasib putrinya.

Apa yang salah dengan hidup mereka? Mereka selalu berjalan lurus, tak pernah berusaha menyinggung siapapun. Lalu kenapa kemalangan selalu bertubi-tubi terjadi pada mereka. Bukan hanya ditipu tapi juga dihina.

“Aku tidak mau terus berdiam diri di rumah Bu. Itu akan lebih menyakitkan. Mereka akan menghina kita lebih dalam lagi.” Aya menarik resleting kopernya, lalu mendekati ibunya dan menggenggam tangan wanita tua itu.

“Ibu jangan khawatir, aku baik-baik saja! Aku sudah menganggap uangku yang hilang adalah sedekah. Harusnya bangga, kita satu-satunya keluarga miskin yang memberikan sedekah pada orang kaya.” Aya mencoba berkelakar.

“Ibu pasti tahu aku gadis yang kuat. Hanya cobaan seperti ini tidak akan berpengaruh bagiku.” Meskipun sakit ia tidak boleh tampak lemah di hadapan ibunya. Karena ia tahu dirinyalah satu-satunya kekuatan ibunya.

“Maafkan ibu, Nak! Seandainya dulu ibu memiliki biaya untuk membawa kamu ke rumah sakit, mungkin tidak akan seperti ini ceritanya.”

Sekilas kenangan masa lalu yang buruk hidup di pelupuk mata wanita tua itu. Tahun di mana Cahaya dilahirkan, terjadi penyebaran virus polio. Bukan hanya Cahaya yang terjangkit itu, tetapi banyak juga tetangga di desanya.

Mereka yang memiliki banyak uang, bisa membawa anak-anak mereka ke rumah sakit besar untuk menjalani pengobatan dan fisioterapi. Sedangkan dirinya yang tidak memiliki apapun bahkan suami, hanya bisa membawa putrinya ke Puskesmas terdekat. Bahkan kadang hanya membawa putrinya ke dukun pijat.

“Jangan bersedih, ibu! Ini bukan kesalahan ibu, tapi ini adalah takdir yang memang harus Aya jalani. Dan Aya sudah ikhlas untuk ini.” Cahaya memeluk ibunya erat mengusap punggung wanita ringkih itu. “Doakan saja yang terbaik untuk Aya. Dan satu hal yang harus ibu percaya, Tuhan mungkin memiliki rencana lain dari musibah ini.”

Bu Ningsih mengangguk sambil menghapus air matanya. “Doa Ibu sepanjang jalan, Nak. Dan sepanjang hayat Ibu.”

*

*

*

Bus melaju meninggalkan Desa Karangjati. Di belakangnya tertinggal kenangan pahit yang tak akan pernah bisa Aya lupakan. Air mata membasahi pipinya, bercampur debu jalanan yang masuk ke dalam bus.

Aya kembali ke kota, ke tempat kerjanya sebagai pembantu rumah tangga. Ia memilih meninggalkan kampung halaman yang penuh luka dan kekecewaan. Berharap rutinitas pekerjaannya bisa membantu melupakan kejadian pahit tersebut.

Luka di hati Aya tak mudah disembuhkan. Setiap hari terasa hampa. Kegembiraan yang dulu selalu ia pancarkan kini sirna. Terlihat ceria di depan ibunya nyatanya diam-diam ia menangis. Sepanjang perjalanan ia melamun, terpaku menatap jendela, membayangkan Yuda dan Bunga tertawa bahagia.

 "Kenapa, Yuda...?" gumam Aya lirih. Ia merasa kehilangan segalanya: impian, harapan, dan cintanya. Bohong jika dia bilang sudah melupakan Yuda. Pria itu, yang pernah begitu perhatian padanya, dan selalu mengirimkan kata-kata manis lewat pesan singkat, nyatanya telah menarik hatinya begitu dalam dalam jerat pesona.

 "Kenapa harus aku? Kenapa Yudha tega melakukan ini?" batin Aya bertanya-tanya.

*

*

Di rumah majikannya, kehebohan terjadi begitu melihat Aya datang.

“Loh, Mbak Aya?” Penjaga keamanan yang bertugas di gerbang depan, terkejut melihat kedatangan Aya.

“Klis, Muklis! Sini cepat bantu Mbak Aya!” lelaki paruh baya bernama Pak Somad segera memanggil rekannya.

“Loh, Mbak Aya? Katanya pulang nikah? Kok sudah kembali?”

Pertanyaan yang harus siap Aya dengarkan mulai detik ini. Sakit, bagaikan lukanya ditabur dengan cuka dan garam. Tapi gadis itu hanya bisa menjawab dengan senyuman. Mereka tidak salah dalam bertanya. Kenyataannya memang kemarin dia izin pulang untuk menikah.

“Maaf, Mbak.” Melihat perubahan di laut wajah Aya, membuat Mukhlis menyadari pertanyaannya begitu sensitif. Pria itu segera membantu Aya menarik kopernya.

Jika itu Aya yang biasanya pasti akan menolak. Dia adalah gadis yang tak mau merepotkan orang lain. Tetapi saat ini ia sedang lelah hati dan lelah badan.

"Nyonya besar, ada Mbak Aya di pintu depan!”

Berjalan mengiringi langkah pak Mukhlis, telinga Aya mendengar Pak Somad memberikan laporan kepada Nyonya Shifana.

*

“Ya Tuhan, Cahaya! Ini benar-benar kamu? Kamu benar-benar kembali?”

Baru saja Cahaya hendak melangkahkan kakinya masuk melalui pintu rumah yang terbuka lebar, nyonya Syifa menyambutnya dengan berteriak antusias.

“Nyonya, apa saja masih diizinkan untuk bekerja di sini?” Mata cahaya berkaca-kaca. Bahkan bibirnya bergetar saat bicara.

“Kamu ini bicara apa sih? Dasar anak bodoh! Ayo cepat masuk!”

Nyonya Syifa memperhatikan wajah Cahaya yang tidak ceria seperti biasanya, segera saja wanita itu menyadari ada sesuatu yang terjadi pada pelayan kesayangannya dan itu pasti bukan hal yang baik. Biarlah Aya tenang. Ia tidak akan bertanya dulu.

“Ayo sini duduk!” Nyonya Syifa menarik tangan Aya dan membawanya duduk di sofa di sampingnya. “Santi, ambilkan air minum!” teriak wanita itu.

“Tidak perlu, Nyonya! Saya bisa mengambilnya sendiri nanti. Saya berterima kasih Nyonya mau menerima saya kembali.” Cahaya merasa semakin tidak enak.

Mbak Santi adalah satu-satunya teman sesama pelayan yang tidak menyukainya. Dan nyonya menyuruhnya untuk mengambil minum untuk dirinya. Pasti wanita itu akan semakin kesal padanya. Meskipun Cahaya sendiri tidak mengerti apa yang membuat Mbak Santi tidak menyukai dirinya.

Drap

Drap

Drap

Terdengar langkah kaki berjalan cepat dari arah tangga, Cahaya menoleh. Tampak di sana tuan muda kedua sedang berdiri menatapnya datar. Cahaya berdiri dari duduknya di samping Nyonya Syifa lalu menunduk hormat ke arah tuan muda Marcel.

Sementara itu, diam-diam Marcel tersenyum tipis. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Cahaya hingga gadis itu kembali setelah beberapa hari yang lalu izin pulang untuk menikah. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya. Ia senang melihat Aya kembali ke rumah keluarga Dirgantara.

1
〈⎳ FT. Zira
nah ini betull
nonoyy
aw aw aw marcel aya akhirnya
〈⎳ FT. Zira
yg lagi ngomong ini lh gadisnya/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
karyawan berani gini yak/Sweat//Sweat/
〈⎳ FT. Zira
Selina di lapak indah/Slight//Slight/
〈⎳ FT. Zira: kalo Selina itu yg ada si gc
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: karena kadang aku emang suka lupa nama tokoh yg sudah aku pake di buku sebelumnya. /Facepalm//Facepalm/
yg ini pun juga karena lupa
kalo ingat pasti cari nama lain
total 6 replies
darsih
pasti d setujuin SM nyonya syifana aya
ora
Akhirnya terungkap juga perasaan satu sama lain. Bahagia dan terharu. Semoga kedepannya selalu berjalan baik-baik saja untuk hubungan kalian ....
Eka suci
sok atuh buruan nikahin lah mama mereka udah menyatakan cinta
Patrick Khan
cie cie marcel aya
. cuit cuit
Nar Sih
ahir nya terucap juga kta suka dan cinta dri marcel buat aya ,dan diterima😊semagat aya ,jgn takut positip tingking aja pasti nyonya sifana merestui kalian
Ariany Sudjana
ayo Marcel dan Aya, semangat
Dewi kunti
aku......aku......aku mau pipis🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
Dewi kunti: ad Pampers kok,ya minimal nyiapin ember
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: ha ha ha. udah up bab selanjutnya. tp GK tahu knp review lama sekali
total 3 replies
Eka suci
Aya cukup dengarkan jangan dipotong terus jadi tambah grogi tuh, ayo Marcel kamu bisa💪🏻
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: yes yes yes
total 1 replies
Yani
aku kamu kita semuanya... /Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: kalian, kami dan mereka belum kak 😂😂
total 1 replies
Wulan Sari
lanjutkan Thor bikin penasaran nih heeee semoga marcell diteima cintanya ke Aya salam sehat selalu 💪👍❤️🙂🙏
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: sudah up kakak. sabar ya. masih nunggu review. terima kasih telah hadir 😘🙏
total 1 replies
Ariany Sudjana
ayo Marcel, harus berani ungkapkan perasaan pada Aya.
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: yes yes yes
total 1 replies
Nar Sih
kak miaaa ...kok di gantung 😭😭😭
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: biar kering. soale abis kehujanan /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Jeng Ining
kok papan biru buat minta update ilang? 🤔
Jeng Ining: iya kak, udh berhasil👍
Jeng Ining: iya kak, udh berhasil👍
total 4 replies
Nar Sih
semagatt marcel,aya ngk seperti selins lho ,jujur sja sama persaan mu pasti aya terima kmu apa adaa nya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lanjut,..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!