Naima dan Arga akan segera menikah tak lebih dari dua Minggu lagi. tapi nyatanya Arga berse-ling-kuh dengan wanita yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja. Naima memergoki Arga dan dia datang kepada ayah dari Wanita itu untuk meminta pertanggung jawaban darinya. tapi tanpa di sangka malah duda dua anak itu bertanggung jawab dengan cara menikahinya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia? saksikan terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naima 29
"Lalu apa alasan kamu untuk menikahi Naima nak? Apa kamu hanya merasa kasihan kepada anak kami? Atau ada maksud lain nak?"tanya Ayah Hamdan menatap ke arah Angkasa yang duduk tepat di depannya.
"Tidak ada maksud lain-lain. Hanya ingin mencoba hidup berumah tangga pada umumnya, umur saya memang sudah tidak muda, tapi setidaknya saya tidak akan bersikap breng-sek seperti Arga. Karena saya melihat Naima berbeda dengan wanita kebanyakan yang selama ini mencoba mendekati saya. Jika kalian bersedia menerima lamaran saya, maka saya akan menghubungi kedua orang tua saya. Dan kalian juga tidak usah membatalkan semuanya. Yang berubah hanya nama pengantin laki-lakinya saja,"jawab Angkasa tenang tapi penuh keyakinan.
"Saya tidak masalah dengan umur kamu nak. Ataupun latar belakang kamu. Karena saya mencari menantu yang bisa mencintai anak perempuan saya, seperti saya mencintai dia. Melindungi dia seperti saya melindunginya selama ini. Mendidik dia lebih baik lagi seperti apa yang sudah saya lakukan kepadanya sedari kecil. Tak ada gunanya kamu memiliki harta yang melimpah, tapi tak ada cinta di antara kalian. Saya tak bisa memutuskan, biar Nay saja yang memutuskan. Karena yang akan menjalani biduk rumah tangga adalah kalian,"jawab Ayah Hamdan membuat hati Angkasa malah berdebar.
Ayah Hamdan dan Bu Hani tak mengira jika Angkasa ternyata belum pernah menikah. pengakuan Angkasa membuat mereka juga tak percaya. Tapi itulah takdir setiap orang yang harus di hadapi dan di jalani.
"Saya tidak akan menjanjikan apa-apa kepada anda, tapi saya akan berusaha dan membuktikan jika memang saya sudah memutuskan untuk menikahi Naima. Bukan karena alasan rasa kasihan dengan nasibnya karena Arga yang di rebut Gisel,"jawab Angkasa sambil melihat ke belakang Ayah Hadi.
Dimana Naima sudah berdiri di sana. Naima ternyata mendengarkan pembicaraan mereka. Naima bahkan kesulitan untuk bergerak dari tempatnya. Tubuhnya terasa kaku, mendengan Angkasa melamar dia kepada kedua orang tuanya langsung.
"Kesini nak. Kamu sudah mendengar semuanya?"tanya Ayah Hamdan.
Dia mendekat ke arah anaknya dan membawanya duduk bersama dengan mereka. Ayah Hamdan dapat merasakan jika tangan anaknya begitu dingin. Naima hanya mengangguk saja mendengar pertanyaan dari sang ayah. Dan ikut duduk kembali. Padahal tadi dia tak sengaja keluar kamar, dia merasa haus dan air yang ada di kamarnya sudah habis. Tapi dia malah mendengar permintaan Angkasa.
"Bagaimana menurut kamu? Apa kamu mau menikah dengan Nak Angkasa. Ayah tak bisa menerima atau menolak, karena semua keputusan ada padamu. Kamu yang akan menjalani rumah tangga nantinya,"tanya Ayah Hamdan.
"Tapi Ayah, bapaknya Gisel ini sangat menyebalkan dan pemaksa! Jadi maksud anda tadi mengajak saya ke toko perhiasan dan ke butik untuk mencoba kebaya adalah untuk ini?"tanya Naima. Angkasa mengangguk.
"Benar dan itu semua mendadak tanpa di rencanakan. Hanya saja, saat di jalan, ketika kita lari dari Arga dan keluarnya. Saya baru kepikiran untuk melamar kamu,"jawab Angkasa gugup.
"Karena kamu sudah memeluk saya dengan erat seperti tadi. Bahkan kamu juga sudah berani mencium saya. Jadi kamu harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu lakukan kepada saya,"jawab Angkasa dengan alasan yang entah benar atau tidak.
Hanya saja alasan yang di buat oleh Angkasa itu membuat Naima dan kedua orang tuanya melongo saling pandang. Astaghfirullahaladzim ada saja memang. Hingga membuat Ayah Hamdan akhirnya tertawa terbahak.
"ish, kenapa ayah malah tertawa?"protes Naima kepada sang ayah.
"Kalian baru ketemu dua hari. Tapi Kanu susah mencium Nak Angkasa? Dan sekarang Nak Angkasa minta tanggung jawab dengan menikahi kamu,"kekeh Ayah Hamdan kembali membuat wajah Naima Kemabli memerah.
Bisa-bisanya Angkasa kembali mengingatkan kejadian yang tidak di sengaja itu. Kalau masalah peluk di motor kan memang karena ulah dia yang iseng selalu membawa motor dengan kencang tiba-tiba. Sehingga mau tak mau dia harus memeluk pria itu. Walau setelahnya malah membuat dia sesak, karena baru pertama kali memeluk pria seperti itu. Dan parfumnya itu membuat jantung dia jedag jedug.
"Jadi bagaimana? Kamu jug datang ke kantor agar aku bertanggung jawab karena Gisel merebut calon suamimu kan? Apalagi pesta pernikahan tinggal menghitung hari. Dan ini juga salah satu bentuk tanggung jawab saya,"ujar Angkasa mengabaikan tatapan tajam dari Naima untuk dirinya.
"Tapi saya dan anda tak saling cinta pak! Jangan ngadi-ngadi deh!"jawab Naima.
"Cinta bisa saja kita bentuk seteleh nanti menikah. toh kamu dan Arga juga malah hanya kamu yang cinta selama ini, sedangkan dia tidak kan? Makanya dengan mudah berpaling ke wanita lain. Apa kamu lebih memilih menikah dengan pria seperti itu? Menyiksa diri sendiri? Atau mungkin karena umur aku yang jauh lebih tua darimu makanya kamu tidak mau?"tanya Angkasa memicingkan matanya.
Bahkan di depan kedua orang Naima saja mereka berani beradu argument. Ayah Hamdan dan Bu Hani hanya saling pandang dan melempar senyum. Melihat mereka yang bertengkar seperti itu, sepertinya mereka malah akan saling bergantung satu sama lain dan saling melengkapi nantinya. Semoga saja jika memang benar, jodoh Naima adalah Angkasa. Dan semoga Angkasa benar-benar bisa mencintai anaknya sepenuh hati.
Karena Angkasa malah mengingatkan kembali jika selama ini memang dialah yang cinta sendiri kepada Arga. Benar apa yang di katakan Angkasa jika Arga sepertinya tak pernah mencintai dia dan hanya memanfaatkannya saja. Dengan mudahnya dia berpindah hati dan tanpa perasaan membatalkan pernikahan mereka.
"Apaan? Siapa yang begitu? Aku nggak pernah mempermasalahkan tentang umur!"jawab Naima kesal.
"Baiklah kalau begitu artinya kamu sudah menerima saya. Dan Persiapan pernikahan lakukan seperti rencana sebelumnya. Tiga hari lagi kita menikah. Biar aku yang mengurus ulang berkas di KUA. Dan besok aku akan datang dengan kedua orang tuaku untuk melamar lebih layak kepadamu dan juga kedua orang tuamu. Kalau begitu saya pamit pulang pak, Bu ...,"Ucap Angkasa tanpa mau mendengar jawaban Naima yang masih melongo kaget dengan keputusan sepihak pria itu.
Bahkan Angkasa langsung tancap gas saat Naima berlari mengejarnya. Kedua orang tuanya hanya bisa kembali terkekeh melihat hal itu. Tuhan memberikan jodoh memang selalu dengan cara yang sangat unik. Tanpa kita duga dan tanpa kita sangka.
Itulah yang terjadi setelah mereka pergi seharian. Entah dari mana keberanian dan keinginan itu muncul untuk menikah dengan Naima. Padahal selama ini dia selalu menolak dan menjaga jarak dengan banyak wanita. Bahkan wanita yang jauh lebih cantik dan menarik di banding Naima. Tapi getaran itu hanya dia rasakan saat beradu pandang dan berdekatan dengan Naima. Angkasa menghubungi kedua orang tuanya yang ada di luar kota untuk segera datang ke rumah dan melancarkan Naima untuk dirinya.
makin seru az cerita nya kk outhor ini 🥰🥰🥰