NovelToon NovelToon
Serafina'S Obsession

Serafina'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Romansa Perdesaan / Mafia / Romansa / Aliansi Pernikahan / Cintapertama
Popularitas:49
Nilai: 5
Nama Author: Marsshella

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku hanya ingin bersamamu malam ini."

🌊🌊🌊

Dia dibuang karena darahnya dianggap noda.

Serafina Romano, putri bangsawan yang kehilangan segalanya setelah rahasia masa lalunya terungkap.

Dikirim ke desa pesisir Mareluna, ia hanya ditemani Elio—pengawal muda yang setia menjaganya.

Hingga hadir Rafael De Luca, pelaut yang keras kepala namun menyimpan kelembutan di balik tatapannya.

Di antara laut, rahasia, dan cinta yang melukai, Serafina belajar bahwa tidak semua luka harus disembunyikan.

Serafina’s Obsession—kisah tentang cinta, rahasia, dan keberanian untuk melawan takdir.

Latar : kota fiksi bernama Mareluna. Desa para nelayan yang indah di Italia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsshella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Kemewahan yang Menjerat

Matahari pagi mulai meninggi, membakar sisa-sisa embun di pelabuhan Mareluna. 

Pelelangan ikan telah usai, tapi Rafael masih duduk di tepi dermaga, tubuhnya lelah namun pikirannya tak bisa berhenti berputar. 

Dia memungut sebatang rokok mint yang ditawarkan temannya, menyalakannya, dan menghisapnya dalam-dalam, berharap rasa segarnya bisa membersihkan pikiran dari bayangan seorang wanita dengan mata hazel dan obsesi yang membara.

“Ke mana Marco buru-buru?” tanya seorang teman.

“Giada. Bayinya bisa datang kapan saja,” jawab Rafael singkat, asap rokok mengepul dari bibirnya.

Teman lainnya, Luca, mendekat dan duduk di sampingnya. “Jadi, pagi tadi ... kau rencananya tinggal di rumah. Lalu kau tiba-tiba muncul.”

Rafael menghembuskan napas, matanya memandang laut. “Aku tidak bisa diam. Sehari istirahat lebih buruk dari sepuluh hari di laut,” balasnya menyembunyikan fakta dia tidur dengan Serafina.

“Jangan memaksakan diri, Raf,” ujar Luca, menepuk bahunya yang keras. “Kalau kau lelah, istirahatlah. Kalau kau sakit, izinnya akan lebih lama. Ingat orangtuamu. Dan Mila.”

Nama Mila seolah memanggilnya. Dari teras rumah, sang adik kecil muncul, seperti peri kecil dengan gaun musim panas yang bersih. Tas permen bergantung di lehernya masih setia menemaninya. Dengan ceria, dia membuka sebutir permen karamel dan menyuapkan ke mulut Rafael.

“Grazie, Bella,” gumam Rafael, mematikan rokoknya. Biasanya, dia akan langsung mengangkat dan memeluk Mila erat. Tapi hari ini, ada rasa segan. Mila kini terlalu bersih, terlalu wangi, terlalu ... seperti Serafina.

“Mila! Semakin cantik!” seru Luca.

“Dia seperti putri!” tambah teman lainnya, Eric.

Mila tersipu malu, lalu dengan bangga menjawab, “itu Kak Sera! Dia membelikanku gaun dan krim!”

Rafael mengerutkan kening. “Mila, jangan terlalu lama di bawah matahari. Kulitmu akan menghitam.”

“Tapi dulu aku selalu melakukannya!” protes Mila.

“Kalau kau ingin putih seperti Sera, kau harus mendengarkanku,” jawab Rafael, suaranya tanpa emosi.

Mila tersenyum manis dan melangkah untuk memeluknya. Rafael secara naluriah agak mundur, tapi Mila tetap maju, mendudukinya di pangkuannya dan menyandarkan kepalanya yang kecil di dada Rafael yang berotot.

Rafael berbisik, “aku bau ikan dan rokok.”

“Aku sudah terbiasa,” bantah Mila, mendongak dengan mata berbinar.

Teman-temannya Rafael hanya tersenyum, tak ada yang berani lagi mencubit pipi Mila yang sekarang mulus dan wangi. Mereka merasa tangan mereka yang kasar akan mengotori peri kecil itu.

“Ayo pulang, Mi. Matahari semakin terik,” ajak Rafael akhirnya, beranjak berdiri sambil menggenggam tangan kecil Mila. Dia membawa beberapa ekor ikan segar untuk dimasak.

Di dapur rumah De Luca, Rafael berubah wujud. Dia bukan lagi nelayan yang bau laut, tapi seorang koki yang terampil. 

Dia belajar bukan dari internet seperti Elio, tapi dari ahlinya—Rosa, Mamma-nya sendiri. Dengan gerakan mahir, dia membersihkan ikan, membumbuinya dengan rempah segar, dan menggorengnya hingga kecokelatan sempurna. Lalu, dia membuat pasta dari awal—menguleni tepung, memotongnya menjadi helai sempurna.

Mila, yang duduk di bangku tinggi, menyaksikan kakaknya dengan kagum. “Kau adalah seorang koki, Kak Rafa!” pujinya.

“Tunggu sampai dicicipi,” sahut Rafael, tersenyum kecil.

Begitu sarapan siap—ikan goreng wangi, pasta buatan sendiri dengan saus tomat segar, dan salad—Rafael membangunkan orang tuanya. Mereka makan bersama, sebuah gambaran keluarga yang harmonis.

“Lezat, anakku,” puji Rosa.

“Aku juga suka ikannya! Bumbunya pas!” seru Mila.

“Lebih enak dari masakan Mamma?” tanya Rafael, bergurau.

Mila menggeleng keras. “Tidak! Masakan Mamma lebih enak!”

Mereka semua tertawa, tapi Matteo dan Rosa saling bertukar tatapan penuh arti. Di balik tawa mereka, ada kekhawatiran mendalam. Mereka memandang Rafael yang makan dengan lahap, dan bertanya-tanya dalam hati.

Akankah dia tetap seperti ini ketika mereka sudah tiada? 

Akankah dia terus menjaga Mila dengan baik? 

Ataukah kesedihan dan tekanan akan mengubahnya menjadi sosok lain?

Dengan cepat mereka menyembunyikan kekhawatiran itu. “Istirahatlah, Rafael. Kau lelah,” kata Rosa setelah selesai makan.

“Aku bisa mencuci piring,” bantah Rafael.

“Biarkan saja. Istirahatlah,” sahut Matteo.

Rafael akhirnya mengalah. Mila pun berlari ke akuariumnya, memberi makan ikan-ikan kecil dengan pelet, tersenyum melihat mereka menyantap makanannya dengan lahap.

...🌊🌊🌊...

Sementara itu, di Roma, cahaya matahari menyinari toko-toko mewah di Via Condotti. Serafina, dengan kacamata hitam besar dan gaun rancangan terbaru, sedang melakukan ritualnya yang lain.

Menghamburkan uang.

Dia memasuki sebuah butik mewah, jarinya menunjuk tanpa ragu pada tas-tas kulit impor, jam tangan berlapis emas, dan perhiasan berlian. 

Elio mengikutinya dari belakang, wajahnya seperti topeng. Dia yang membayar semuanya dengan kartu hitamnya, sebuah sistem yang mereka rahasiakan dari Leonardo.

Nantinya, Serafina akan menggantinya dengan uang tunai yang dia miliki secara diam-diam. 

Semua barang ini akan dikirim ke Mareluna—untuk membungkam mulut warga, dan terutama, untuk membeli ilusi bahwa dia masih memiliki tempat di hati Rafael dan keluarganya.

Setelah puas berbelanja, Serafina mampir ke sebuah restoran bintang Michelin. Dia duduk sendirian di meja paling privat, memesan semangkuk Tagliolini al Tartufo Nero—pasta halus dengan truffle hitam yang harganya setara dengan pendapatan Rafael selama sebulan.

Saat menunggu makanannya, dia mengeluarkan ponsel rahasianya. Di layar, terpampang foto Rafael yang diambil diam-diam. Pria itu sedang tertawa lepas, matanya menyipit, dengan latar belakang laut Mareluna yang biru. Saat mereka masih ‘kencan manis’. Jarinya menelusuri layar, seolah-olah bisa menyentuh wajahnya.

Elio, yang duduk di bar tidak jauh darinya, mengawasi dengan dada sesak. Dia melihat bagaimana obsesi itu menggerogoti nona mudanya. Dia melihat bagaimana dia mencoba membeli kenangan dengan tumpukan barang mewah, dan bagaimana dia merindukan seorang pria yang justru ingin melarikan diri darinya.

“Si pirang terkutuk itu,” batinnya, rasa kesal dan cemburu yang lama dipendam membara dalam dirinya. “Dia membunuhnya perlahan.”

Sementara Serafina memutar-mutar pasta mahalnya dengan garpu perak, matanya masih terpaku pada foto itu. Sebuah senyum getir muncul di bibirnya. 

Dia mungkin bisa membeli seluruh Mareluna, tapi dia tidak bisa membeli kembali hati Rafael yang sudah dijauhkannya dengan obsesinya sendiri. 

Laut mungkin telah mengembalikan Rafael, tetapi kini dia sendiri yang membuat pria itu berlayar semakin jauh, meninggalkannya sendirian di tengah kemewahan yang justru menjadi penjaranya sendiri.

...🌊🌊🌊...

“Aku ingin menyapanya,” bisik Serafina.

“Tidak. Terlalu berbahaya,” balas Elio tegas, matanya terus mengawasi sekeliling restoran yang ramai.

Air mata mulai menggenang di mata Sera. Pipinya yang sudah memerah karena dingin kini semakin panas oleh emosi. Dia memaksakan sesuap sashimi, tapi rasanya seperti pasir di mulutnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!