Demi biaya pengobatan sang ayah, Ella rela meminjam uang pada rentenir tua yang berakhir harus menikahi pria tua itu karena Ella tak bisa mngembalikan pinjaaman serta bunga yang bertambah banyak..
Keberuntungan memihak Ella karena belum sempat menikahi Ella , rentenir itu sudah meninggal akibat kecelakaan ...
Namun kebahagiaan Ella harus sirna karena kini Ella harus menjadi istri kedua sekaligus budak dari anak rentenir itu yang bernama Alex..
Akankah Ella sanggup bertahan dengan Alex yang penuh banyak sifat dan juga istri pertama Alex yang selalu ingin memisahkan mereka..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
"Nyonya tidak makan malam?" tanya Nisa salah satu maid yang selalu menemani Hanna.
"Buang saja semua makanan nya! aku sudah tak berselera!" kata Hanna lalu beranjak keatas menyusul Alex.
Hanna memasuki kamar dan melihat Alex sedang membuka kancing kemejanya, segera Hanna menghampiri Alex dan mengambil alih tangan Alex untuk membuka kancing kemeja.
"Kau lelah?" tanya Hanna.
'Ya..".
"Baiklah... akan kusuruh Nisa untuk menyiapkan air hangat."
"Tidak perlu, aku bisa menyalakan sendiri!" kata Alex kemudian meninggalkan Hanna yang telah selesai melepaskan seluruh kancing bajunya.
Hanna sedikit terkejut dengan perubahan sikap Alex, biasanya memang Ia menyuruh Nisa untuk menyiapkan air lalu kenapa sekarang tiba tiba Ia ingin menyalakan sendiri.
Sementara itu Alex mengguyurkan tubuh nya dibawah shower dengan air dingin, Alex benar benar ingin mendinginkan pikiran nya.
Setelah apa yang ia rasakan bersama Ella mengapa ia merasa sangat kesal jika bersama Hanna, apa masalahnya?.
Jika bersama Ella, Alex bagaikan raja yang dilayani oleh permaisurinya sedangkan jika bersama Hanna Alex merasa hambar karena apapun yang ia butuhkan pasti ada campur tangan dari salah satu Maid.
Apa masalahnya? bukankah sejak dulu awal pernikahan dirinya memang Hanna sudah seperti itu lalu kenapa sekarang ia merasa kesal?? apa ini semua karena Ella? ya ini semua pasti karena Ella gadis itu.
Selesai mandi, Alex segera keluar dari kamar mandi dan melihat Hanna sedang asyik membaca majalah fashion nya.
"Nisa sudah menyiapkan bajumu." ujar Hanna yang menujuk baju yang sudah Nisa siapkan untuk Alex diranjangnya.
Alex menghela nafas, lagi lagi Nisa yang melayaninya.
Segera Alex menyambar baju yang telah disiapkan untuknya dan segera ia memakainya dengan sedikit kesal.
"Mulai besok, jangan pernah menyuruh Nisa untuk menyiapkan keperluanku, aku bisa melakukan sendiri!" kata Alex yang sekarang sudah menjatuhkan tubuhnya diranjang dan berbaring disamping Hanna.
Hanna menutup majalah fashion nya kemudian menatap Alex yang memunggunginya.
"Sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Hanna yang terkejut dengan ucapan Alex.
"Memangnya aku kenapa? aku baik baik saja."
"Kau berubah Alex, sangat berubah!" keluh Hanna.
"Karena kau yang telah membuatku berubah Hanna." batin Alex.
"Tidak ada yang berubah Hanna, semuanya masih sama!"
"Apa karena gadis sialan itu?" tanya Hanna.
"Berhenti mengatakan sialan Hanna!" bentak Alex yang kini terbangun dan menatap Hanna tak percaya.
"Waw... kau bahkan membelanya, jadi benar kan kau sudah mulai mencintainya?" tanya Hanna sinis.
"Sudahlah Hanna, aku lelah dan tak ingin berdebat denganmu, jadi mengertilah!" ketus Alex yang kini kembali berbaring memunggungi Hanna.
"Jika kau tak mencintainya, kau tak mungkin menghindar jika aku menanyakan itu semua!".
Diam... Alex hanya diam tak mengubris ucapan Hanna.
"Apakah gadis itu bisa lebih membuatmu puas jadi sekarang kau mulai mengabaikan ku?" tanya Hanna tak menyerah. Hanna hanya ingin Alex mengakui jika Alex mencintai Ella.
"Kenapa hanya diam? jadi benar jalang kecil itu sudah bisa membuatmu lebih puas?"
"Berhenti mengatainya jalang!" desis Alex tak terima.
"Kenapa? bukankah memang benar jika dia itu jalang!" kesal Hanna.
"Shut up Hanna!" bentak Alex yang membuat Hanna terjengit kaget.
"Yang kau panggil jalang itu bahkan dia lebih baik dari dirimu!" Kata Alex sebelum ia keluar meninggalkan Hanna dan menutup pintu sekeras mungkin.
Hanna menangis, ya ia menangis kembali dibentak oleh Alex karena gadis sialan itu.
"Brengsek!!!" umpat Hanna.
...
Alex keluar dari kamarnya dengan Hanna dan kini berada dikamar yang ditempati Ella sebelum Ella pindah.
Ya malam ini Alex akan tidur disini karena ia benar benar marah dengan Hanna. Menurut Alex Hanna sudah melewati batasnya. tidak sepantasnya Hanna mengatakan Ella jalang sedangkan Alex tau jika Ella itu wanita baik baik yang nyatanya menjadikan Alex pria pertama yang menyetuh Ella, sedangkan Hanna? tubuh Hanna bahkan sudah dijamah ratusan pria hidung belang karena sebelum menjadi kekasih Alex , Hanna wanita pelacur yang bekerja disebuah bordil terbesar didaerahnya dan Hanna berhasil memikat hati Alex hingga Alex menikahinya.
Lalu mengapa sekarang Hanna mengatakan wanita lain jalang sedangkan Hanna sendiri tak lebih dari mantan jalang. Itulah yang membuat Alex sangat kesal dan tak terima mendengar ucapan Hanna untuk Ella.
Alex yang merasa sangat lelah pikiranya membuat cepat terlelap saat tidur diranjang Ella.
...
Paginya Alex berangkat lebih awal untuk menghindari Hanna. Ia masih kesal dengan Hanna dan tak ingin melihat Hanna.
"Tuan langsung kekantor?" tanya Sandi melihat jika ini masih terlalu pagi bahkan langit saja masih gelap.
"Antar aku kerumah Ella." kata Alex yang langsung diangguki oleh Sandi.
"Sepertinya Tuan nya ini sedang jatuh cinta." batin Sandi.
Mobil Alex sudah terparkir didepan rumah Ella namun rumah Ella masih tertutup, mungkin Ella belum bangun.
Bersamaan dengan Alex ingin mengetuk pintu, dari dalam ada yang membuka pintu hingga membuat keduanya sama sama terkejut.
"Lho Den Alex?" Bik Surti yang terkejut melihat Tuan nya itu datang sepagi ini padahal ini masih jam 5 pagi.
"Mau kemana?" tanya Alex.
"Mau belanja Den.."
"Ella masih tidur?"
"Sudah bangun Kok Den, Non Ella lagi sholat subuh." Kata Bik Sumi yang membuat Alex terkejut.
"Sholat?" tanya Alex memastikan jika Ia tak salah dengar.
"Iya Den, Non Ella lagi sholat dikamarnya, ya udah Bibi belanja dulu yaa" Kata Bik Sumi yang segera meninggalkan Alex yang masih termenung.
Alex memasuki rumah minimalis dan segera menuju kamar Ella. Benar kata Bik Sumi Ella memang sehabis sholat, karena Alex melihat Ella tengah melepaskan mukena nya dan melipatnya.
Entah mengapa hanya melihat Ella melipat mukena saja membuat Alex sedikit nyaman. Tak perlu waktu lama lagi, Alex segera menghampiri Ella dan memeluknya dari belakang membuat Ella terkejut.
"Astaga..."
"Kamu habis sholat?" tanya Alex sambil menghirup rambut Ella yang wangi namun masih basah sepertinya Ella habis keramas.
"Iya, kok kamu pagi pagi udah kesini?" tanya Ella yang melihat penampilan Alex sudah rapi dengan kemeja kantornya.
"Emangnya nggak boleh?"
"Ehmm ya boleh sih, tapi aku kan belum bikinin sarapan, mau sarapan disini kan?" tanya Ella.
"Iya kalau dimasakin aku sarapan disini lah" kata Alex yang kini sudah melepaskan pelukannya.
"Ya udah, biar aku masakin dulu yaa?" kata Ella yang terlihat senang, entahlah melihat Alex yang mulai bersikap lembut padanya membuat Ella juga bersikap sama.
"Duduk dulu biar aku buatin kopi?" kata Ella pada Alex yang membuntutinya.
"Pake susu yaa!" goda Alex yang membuat Ella salah fokus kemudian tersenyum mengangguk.
Segelas kopi hangat sudah Ella letakan dimeja dimana Ella duduk. Sekarang Ella sibuk membuat Bumbu untuk memasak nasi goreng, sedangkan Alex tak henti hentinya menatap Ella yang sibuk berkelut dengan dapur.
Alex mengingat sesuatu kemudian segera bangkit dan menghampiri Ella.
"Kamu udah keramas, udah sholat juga?" tanya Alex menatap Ella tajam.
"Ehh iy.. iyaa.." Ella gugup.
"Berarti tamu bulanan kamu udah pulang dong?" tanya Alex terlihat menyerigai.
Glek...
Bersambung....
jangan lupa like vote dan komen yaaa...
kl mau cepat emang harus rajin jalan sejak bbrp bulan sebelumnya.
kl mau bisa HB juga asal hati2.
saya lahiran pling lama kontraksi 4 jam.
ada tmn ga sampe 1 jam kontraksi langsung lahiran dan langsung pindah ke ruang perawatan jalan sendiri krn dia rajin bgt jalan2