Bidikan Cinta Istri Kecil

" Warrrrrh" ucap Lily mengangkat kedua tangannya seperti akan mencakar Robert saja .

" Lily jangan main-main dengan ku, aku seorang pria dewasa " ucap Robert memperingatkan Lily.

" Tidur sekarang " perintah Robert.

...........

1 Minggu kemudian.

Malam ini Lily bersiap-siap untuk pergi makan malam bersama keluarga mereka direstoran sekaligus pertemuan keluarga.

" Om kenapa harus pakai satu set berlian besar seperti ini, aku jadi seperti tante-tante" rengek Lily yang malah tidak nyaman disuruh pakai berlian oleh Robert.

Robert yang duduk disofa itu menatap dengan heran istrinya yang merengek tidak mau pakai perhiasan, sungguh diluar kodrat wanita yang sangat senang menggunakan perhiasan .

Robert meminta Lily pakai perhiasan asli berlian saja dia masih merengek apa lagi disuruh pakai perhiasan palsu .

" Lily aku meminta kamu pakai perhiasan karena kita akan bertemu dengan orang tua kita , nanti kalau kamu nggak pakai apa-apa mereka akan menganggap aku tidak menafkahi kamu " ucap Robert mengatakan tujuan nya .

" Ya tapi nggak perhiasan sebesar ini juga , ini terlalu besar dan berlian nya terlalu banyak " kata Lily yang sebenarnya adalah tipe wanita yang suka pakai perhiasan simpel saja .

" Udah ayo pergi, kamu benar-benar istri yang aneh " ucap Robert menggenggam tangan Lily dan mengajaknya keluar kamar .

" Lah kenapa Om bilang aku aneh ?" tanya Lily ketika mereka menuruni tangga.

" Istri orang lain merengek minta perhiasan tapi kamu merengek tidak ingin memakainya " ucap Robert geleng kepala.

" Salah Om, kenapa beliin perhiasan kayak gini " ucap Lily cemberut.

" Iya, aku yang salah harusnya kamu itu tidak dibelikan perhiasan sama sekali " ketus Robert.

" Terserah Om, kalau mau orang berpikir Om tidak menafkahi istri tidak apa-apa " kata Lily dengan santai nya berjalan dengan tangan yang masih digenggam Robert.

" Diam " ucap Robert menyuruh Lily masuk kedalam mobil karena mereka sudah telat .

..........

Sesampai diparkir restoran mereka disambut bodyguard yang sudah stay untuk mengantarkan mereka keruang khusus .

" Lily peluk sebelah tanganku " ucap Robert pada Lily yang berjalan duluan karena tidak sabar ingin masuk restoran bintang 5 itu .

" Tidak mau " kata Lily yang tidak mau pencitraan.

" Peluk atau aku yang akan memegang pinggul mu ?" pertanyaan vulgar Robert yang akan menyentuh sehingga dengan cepat Lily yang berdiri itu memeluk sebelah tangan Robert lalu mereka masuk kedalam .

Sesampai didalam ruangan mereka berpelukan melepas rindu dan mulai makan sambil mengobrol ringan .

" Lily , Mommy sangat merindukan kamu " ucap Mommy menyuapi anaknya dengan sayang .

" Aku juga kangen Mommy, aku nangis rindu sama Mommy " ucap Lily memeluk Mommy nya .

" Lily jika rindu mengapa tidak pulang saja kerumah kamu nak ?" kata Ibu mengelus punggung menantunya itu dengan kasihan .

" Nggak boleh sama Om Robert" jawab Lily yang membuat Robert tersedak mendengarnya.

" Robert apa benar ka,"

" Tidak, tidak , Kak . Lily tidak pulang kerumah karena 3 hari setelah mereka menikah kami berada diluar negeri " kata Mommy menjelaskan tidak ingin Ibu memarahi Robert hanya karena perkataan putrinya yang nakal itu .

" Lily , sepertinya nakal kamu tidak hilang-hilang ya " ucap Daddy geleng kepala melihat kelakuan anaknya yang masih tidak berubah seperti nya .

" Nggak, nggak ada aku nakal Daddy , iya kan Om ?" kata Lily .

" Benar begitu Robert?" tanya Daddy yang diangguki Robert dengan senyum lebar karena terpaksa .

" Ayah berharap kamu bisa jadi suami yang baik untuk istri kecil mu Robert" ucap Ayah menepuk lengan putranya mengingat perbedaan usia Lily yang cukup jauh dari Robert.

" Om Robert suami yang baik ayah , dia ," Lily menceritakan semua kebaikan Robert pada orang tua mereka, membuat orang tua mereka menilai seolah Robert adalah suami yang baik bahkan tanpa celah .

" Lily mengapa kamu mengatakan ini ?" batin Robert menatap Lily dengan tatapan sendu , padahal Robert sering cuek bahkan marah pada Lily .

" Apa aku salah telah bersikap seperti itu padanya sebulan ini ?" perlahan Robert teringat setiap perlakuan nya pada Lily .

" Mommy ada hadiah untuk kalian semua " kata Mommy memanggil bodyguard nya .

Tok

Tok.

" Ini Nyonya " kata seorang bodyguard yang masuk dengan cukup banyak paper bag di tangan nya .

" Om Hans" Lily berdiri dan memeluk bodyguard itu karena merindukan nya .

Robert menatap Lily yang memeluk pria itu dengan tatapan dingin, mengapa istrinya memeluk bodyguard itu bahkan memeluk Robert saja dia belum pernah.

Sudah hampir sebulan mereka menikah !.

" Om kenapa baru pulang sekarang udah setahun kita nggak ketemu" komplen Lily .

" Nona kan tau , tuan menempatkan saya di luar negeri jadi baru pulang sekarang bersama mereka " ucap bodyguard itu dengan hangat terlihat dia juga menyayangi Lily .

" Saya keluar dulu " ucap bodyguard itu dengan sopan setelah menaruh paper bag yang dibawanya.

" Kak aku membawakan beberapa hadiah untuk kalian " Mommy memberikan 2 paper bag pada besan nya .

" Terimakasih" senang mereka menerima

" Ini untuk kalian berdua" ucap Mommy yang diangguki Robert sementara Lily sangat senang .

" Daddy apa aku boleh membawa Om Hans tinggal dirumah sebagai bodyguard lagi seperti dulu?" tanya Lily pada Daddy nya .

" Loh , kenapa tanya Daddy , tanya Robert boleh apa tidak ?" ucap Daddy yang tau kalau sedari kecil Lily sangat dekat dengan salah satu bodyguard mereka itu .

" Boleh ya Om" pinta Lily kembali duduk dikursi dan memegang tangan Robert.

" Lily , dirumah aku punya puluhan bodyguard jadi kamu tidak perlu membawa bodyguard lain " ucap Robert menolak dengan halus karena didepan orang tua mereka.

" Tapi aku mau nya Om Hans" kata Lily rada memaksa .

" Tidak " keputusan final Robert yang berarti tidak ada lagi yang bisa membantahnya termasuk orang tua mereka.

..........

Setelah nya mereka mulai membicarakan bisnis keluarga yang berkembang dengan sangat pesat dan menunjukkan bahwa aliansi pernikahan yang mereka lakukan tidak hanya memperkuat hubungan mereka tapi juga bisnis .

" Setelah penyatuan dua perusahaan keluarga membuat modal kita sangat besar bahkan beberapa proyek yang kita menangkan pembangunan dilakukan hanya menggunakan modal kita " ucap Ayah .

" Itu memberikan keuntungan yang sangat besar bagi kita " ucap Daddy .

Semua orang sibuk membicarakan bisnis keluarga begitupun Robert, sementara Lily memilih menghabiskan makanan nya .

Diperjalanan pulang.

Robert menatap Lily yang duduk disebelah nya sangat senang mendapat banyak hadiah dan seperti tidak sabar ingin membuka semua nya .

" Lily , aku,"

" Nggak mau bicara sama Om " kata Lily merajuk bahkan duduk menjauh dari Robert.

Sesampai dikamar Robert memegang tangan Lily yang berjalan membawa banyak paper bag itu agar berhenti untuk bicara .

" Kamu kenapa? Apa yang membuat kamu marah padaku ?" ucap Robert mengambil semua paper bag yang Lily pegang dan menaruhnya di sudut ranjang .

" Om kenapa nggak biarkan aku bawa bodyguard aku kesini ?" tanya Lily menatap Robert.