Dendam bisa menjadi motivasi untuk bangkit, namun harus di sertai dengan kebijakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Long, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Dari hasil penjulan Pil, Fang Yuan mendapatkan 15.000 koin emas. Angka ini bagi kultivator biasa sudah sangat banyak, mereka bisa membeli banyak pil kultivasi untuk berkultivasi dengan tenang selama beberapa bulan.
Setelah keluar dari ruangan menejer, Fang Yuan dan Hou Tua turun ke lantai satu dan bersiap untuk pergi.
Namun di lantai satu, orang-orang Klan Yun sudah memenuhi tempat itu. Tetua Fei dengan wajah pucat berdiri di samping seorang pemuda yang mengenakan jubah bangsawan.
Melihat Fang Yuan dan Hou Tua yang berjalan menuruni tangga, Tetua Fei maju dan menunjuk mereka sambil berkata, "Tuan Muda, kedua orang tidak tahu diri ini yang memukuliku. Tuan muda, tolong berikan keadilan untuk Hamba Tua ini!"
Melihat tingkah Tetua Fei, Fang Yuan tersenyum dingin dan bejalan dengan santai tanpa mempedulikan Tetua Fei dan Tuan Mudanya.
"Bocah! Apakah aku menyuruhmu untuk pergi?" di abaikan oleh Fang Yuan Pemuda itu mengerutkan kening dan berkata, "Kamu sudah memukuli Tetua Fei dan mau pergi begitu saja? Apakah kamu pikir Klan Yun-ku mudah di singgung?"
"Oh?" Fang Yuan berhenti dan melirik Tetua Fei, "Apakah Pak Tua ini adalah anjingmu? Jika itu anjingmu maka jaga dengan benar, jangan membiarkan dia menggonggong ke sembarang orang."
"Kurang ajar!" Perkataan Fang Yuan membuat Pemuda itu sangat marah. Namun dia masih berusaha tenang dengan sikap seorang bangsawan dan berkata, "Meskipun Tetua Fei bersalah, kamu tidak memiliki hak untuk memukulinya. Berlutut dan minta maaf kepada Tetua Fei!"
"Ha Ha Ha!" Fang Yuan tertawa keras dan berkata, "Jika anjing bodoh datang dan menggonggong di hadapanku, aku pasti memukulinya. Jika aku tidak berlutut, apa yang akan kamu lakukan?"
"Bocah bodoh, apakah kamu tidak tahu siapa tuan mudaku? Dia adalah putra dari Patriak Klan Yun! Jika kamu tidak ingin mati, maka berlutut dan minta maaf kepada Tetua Fei!" Salah satu orang Klan Yun menunjuk Fang Yuan dan berkata dengan marah.
Di katai bodoh oleh orang itu, Fang Yuan sedikit kesal. Dia dengan santainya menebas jarinya kearah orang yang berbicara barusan dan seberkas cahaya biru melesat dengan kecepatan yang menakutkan dan memenggal kepala orang yang berbicara tadi, "Anjing yang baik tidak menyela pembicaraan Tuannya!"
Setelah melakukan itu, dia menatap Tuan Muda Klan Yun dan berkata, "Aku sudah memberi sedikit pelajaran untuk anjingmu. Tuan Muda Fei tidak keberatan, kan?"
"Heh!" Tuan Muda Klan Yun terkekeh pelan dan berkata, "Kamu cukup berani. Meskipun itu hanya anjingku, tapi kamu tidak memiliki hak untuk mengajarinya. Mati!"
Aura Alam Pembentukan Jiwa tingkat dua meledak dari tubuh Tuan Muda Klan Yun. Sebuah kipas lipat tiba-tiba muncul di tanganya saat dia bergerak dengan kecepatan kilat kearah Fang Yuan.
"Tuan Muda Klan Yun sudah bergerak, anak muda itu sudah pasti mati!"
"Dia tidak akan mati. Pria Tua yang mengikutinya memiliki kultivasi yang sangat kuat!"
Melihat Tuan Muda Klan Yun bergerak, semua orang di situ yakin bahwa Fang Yuan sudah pasti mati. Mau bagaimana pun, Tuan Muda Klan Yun adalah salah satu jenius terkemuka di Kota Benteng ini.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya membuat mata semua orang terbuka lebar. Tepat saat Tuan Muda Fei tiba di depan Fang Yuan dan hendak menebas leher Fang Yuan dengan kipasnya, sebuah cahaya tajam menyala dan seketika tangan Tuan Muda Yun yang memengang kipas putus tepat dari bahunya.
"Ah, tanganku!" Tuan Muda Klan Fei menjerit sedih ketika melihat tangannya yang putus.
"Tuan Muda!"
Melihat itu, semua orang yang datang bersama Tuan Muda Klan Yun terkejut dan berteriak serempak. Segera mereka maju dan dengan protektif mengelilingi Tuan Muda mereka dan menjaganya.
Melihat itu, Fang Yuan tersenyum sinis dan berkata, "Dengan kemampuan seperti itu, kamu masih berani keluar untuk pamer? kamu sangat bodoh. Dan dengan kemampuan kecilmu itu, kamu sebenarnya berani ingin membunuhku? Tidak tahu diri!"
"Kamu . . . Kamu hanya di tingkat lima dari Alam Inti Emas, kenapa kamu begitu kuat?" Tuan Muda Klan Yun bertanya dengan nada penuh kejutan.
"Kamu tidak perlu tahu." Fang Yuan Melirik Tuan Muda Klan Yun dan berkata, "Yang kamu harus tahu bahwa jika kamu menggangguku sekali lagi, aku pasti membunuhmu bahkan jika Patriak Klan Yun-mu membelamu!"
"Kata-kata sombong apa!" Tepat pada saat ini, dari pintu masuk Paviliun Bulan, dua Orang Tua dengan jubah putih muncul. Salah satu dari mereka berkata, "Anak muda, kamu sangat sombong. Kamu sebenarnya berani melukai Tuan Muda, kamu mencari kematian!"
"Tetua Kembar, aku ingin bocah ini mati!" Melihat kedua tetua itu, mata Tuan Muda Klan Yun menyala dengan ekstasi. Dia menatap Fang Yuan dan berkata, "Bocah, berani melukai Tuan Muda ini! Kamu pasti mati!"
Mendengar perkataan Tuan Muda Klan Yun, Fang Yuan tersenyum santai dan tanpa rasa takut berkata, "Aku tidak tahu hari ini akan mati atau tidak. Tapi yang pasti, hari ini kamu pasti mati!"
Tepat setelah Fang Yuan selesai bicara, Niat Pedang meledak keluar dari tubuhnya. Pada saat yang sama, Pedang Biru Langit muncul di tangannya dan dia menebas kearah Tuan Muda Klan Yuan dengan santai.
Meskipun itu hanya tebasan santai, kekuatan yang terkandung dalam tebasan itu sangat mengerikan. Itu hanya untuk melihat seberkas cahaya biru di tembakan dari Pedang Biru Langit dan dalam sekejap melewati tenggorokan Tuan Muda Klan Yun.
"Hahaha, Tetua Kembar sudah berada di sini dan kamu masih sombong? Sangat bodoh!"
Tepat saat dia selesai bicara, sebuah garis merah tipis muncul di lehernya dan dalam sekejap, darah menyembur keluar seperti air mancur saat kepala Tuan Muda Klan Yun jatuh kelantai.
Adegan itu terjadi begitu cepat sehingga membuat semua orang yang berada di situ terlambat bereaksi. Ketika kepala Tuan Muda Klan Yun jatuh ke lantai mereka baru sadar kalau Tuan Muda Klan Yun sudah mati tanpa mereka tahu bagaimana Fang Yuan melakukannya.
"Sangat berani, benar-benar sangat berani!" Salah satu dari tetua kembar itu berkata dengan nada marah. Aura Alam Kesempurnaan Jiwa tingkat tujuh meledak keluar dari tubuhnya saat dia melesat kearah Fang Yuan dengan kecepatan yang menakutkan.
Melihat itu, Fang Yuan tidak takut sama sekali. Dia masih dengan senyum tengilnya berdiri di sana tanpa bergerak.
Melihat itu, semua orang mengira Fang Yuan sangat ketakutan sehingga tidak bisa bergerak. Namun, yang mereka tidak tahu adalah Fang Yuan sebenarnya tidak menganggap Tetua Kembar ini sebagai lawan.
"Enyah!"
Ketika Tetua Itu hampir mencapai Fang Yuan, tangannya dengan cepat berubah membentuk cakar dan menyerang tenggorokan Fang Yuan. Namun, sebelum serangannya tiba, pedang di tangan Fang Yuan tiba-tiba bergerak dengan kecepatan yang menakutkan dan menebas tubuh Tetua itu.
Ledakan!
Dengan ledakan keras, Tetua itu di pukul mundur oleh tebasan pedang Fang Yuan. Untungnya dia bereaksi dengan cepat dan melindungi tubuhnya dengan Qi kalau tidak tubuhnya sekarang sudah di potong menjadi dua oleh Fang Yuan.