The Master Of Swords

The Master Of Swords

Bab 1

Di bagian paling Timur Kekaisaran Tianlong. Sebuah gunung berdiri kokoh di sana. Banyak pohon-pohon besar yang tumbuh di gunung hijau tersebut. Suara binatang terdengar seperti senandung kematian yang menandakan bahwa gunung tersebut penuh dengan bahaya yang mematikan.

namun meskipun gunung tersebut sangat berbahaya, di kaki gunung terdapat sebuah desa kecil dengan beberapa penduduk yang tinggal di sana. Desa itu, di sebut Desa Terbuang.

.......

Matahari baru saja menapakan diri dan menerangi dunia. Di Desa Terbuang, meskipun tidak banyak penduduk, namun orang bisa melihat para penduduk desa sudah memulai aktifitas mereka masing-masing.

Di sebuah rumah bambu yang sederhana namun bersih, sepasang suami istri duduk di teras rumah . Wajah mereka di penuhi dengan senyum ketika melihat seorang anak kecil sedang bermain dengan sebuah pedang kayu. Anak kecil itu bernama Fang Yuan, tahun ini dia tepat berusia 13 tahun.

Meskipun masih bocah dan mengenakan jubah biru sederhana, Fang Yuan sangat tampan. Rambut panjangnya diikat kebelakang menambah daya tarik ketampanannya.

"Yuan'er, hari ini ayah dan penduduk desa akan pergi berburu, apakah kamu mau ikut?" pria paru bayah itu berkata dengan senyum menghiasi bibirnya.

"Apakah boleh?" Fang Yuan melempar sembarangan pedang kayu di tangannya dan berjalan kearah Ayahnya. Dia bertanya dengan raut wajah penuh kegembiraan.

"Nak, Ayahmu dan para penduduk desa hanya berburu di kaki gunung. Jadi, kamu boleh ikut." Sebelum Ayahnya menjawab, Ibunya sudah terlebih dahulu menjawab.

"Hehehe, akhirnya aku boleh ikut berburu!" Fang Yuan melompat kegirangan ketika mendengar jawaban dari Ibunya.

Selama ini, dia selalu meminta untuk ikut bersama Ayahnya dan penduduk desa untuk pergi berburu. Namun ayahnya selalu melarang karena di gunung sangat berbahaya.

Melihat Fang Yuan yang begitu senang, Fang Tianhai dan istrinya, Yue Yan saling menatap sambil tersenyum.

"Yuan'er, ayah ayah akan menyiapkan alat berburu. Setelah itu kita pergi ke balai desa untuk berkumpul bersama penduduk lain yang ikut berburu." kata Fang Yuan sembari berdiri dan berjalan kedalam rumah.

"Oke Ayah!" Fang Yuan mengangguk dengan penuh semangat dan duduk di samping Yue Yan.

"Nak, kamu harus mendengarkan perintah Ayahmu ketika tiba di tempat berburu, jangan jauh-jauh dari Ayahmu, mengerti?" Kata Yue Yan sambil mengelus kepala Fang Yuan dengan penuh kasih sayang.

Fang Yuan mengangguk patuh, "Ibu tenang saja, aku pasti mendengarkan perkataan Ayah!"

"Yuan Kecil!"

Tepat pada saat ini, dua orang pria paruh baya berjalan kearah rumah mereka. Kedua pria tersebut sudah lengkap dengan peralatan berburu.

"Paman Mu, Paman Shen!"

Melihat kedua pria paruh baya itu, Fang Yuan berlari kearah mereka dengan senyum lebar, "Hehehe, hari ini aku di perbolehkan ikut berburu. Paman-paman harus menjagaku dengan baik. Kalau tidak, jika terjadi sesuatu dengangku, ibuku akan mengamuk!"

"Tenang, Pamanmu ini akan menjagamu!" Paman Mu yang berbadan kekar dengan jubah tanpa lengan menepuk dadanya dan berkata dengan senyum lebar.

"Yuan Kecil, ketika sudah di gunung, kamu harus dekat sama paman. Jangan dekat-dekat dengan orang tua bau ini, dia pasti tidak bisa menjagamu dengan baik!" Kata Paman Shen yang memegang sebuah golok besar.

"Apa kamu bilang, aku tidak bisa menjaga Yuan Kecil? Bah, kamu sendiri sudah di repotkankan dengan golok besarmu yang rusak, bagaimana bisa kamu menjaga Yuan Kecil?!" Kata Paman Mu dengan nada yang tidak terima.

Melihat kedua pria paruh baya itu akan bertengkar, Yue Yan menggelengkan kepala dan berkata, " Kalian berdua jangan bertengkar, kalian berdua yang akan menjaga Yuan'er di sana. Jika terjadi sesuatu, aku akan meminta pertanggung jawaban kalian berdua!"

"Oke Kakak Ipar!" Paman Mu dan Paman Shen menjawab serentak dan berhenti bertengkar. Meski begitu, mereka berdua saling melempar pandangan tidak bersahabat.

Melihat kedua pamannya langsung terdiam ketika Ibunya berbicara, Fang Mu tertawa kecil dan berkata, "Paman, setelah Ayah selesai menyiapkan alat berburu, kita akan pergi kebalai desa atau langsung pergi ke gunung."

"Kita akan pergi menjemput ke-7 pamanmu yang lain ke balai desa. Lagi pula, Nenek Kepala Desa sedang menunggumu. Katanya, beberapa hari ini kamu tidak pergi menemuinya!" Kata Paman Mu.

"Mu Wen, Shen Feng!"

Tepat pada saat ini, Fang Tianhai keluar dari dalam rumah dengan sebuah pedang terselip dia punggungnya. Dia mengenakan jubah hitam sederhana, dengan sebuah ikat kepala biru di kepalanya.

"Ayo berangkat!"

"Tianhai, perhatikan Yuan'er. Jika terjadi sesuatu, kamu dan dua pembuat onar ini akan aku kuliti hidup-hidup!" Kata Yue Yan dengan nada mengancam.

"Jangan khawatir. Bukan hanya kami bertiga yang menjaga Yuan'er, tapi masih ada ketuju pamannya yang membantu menjaganya." Kata Fang Tianhai.

"Kakak ipar, kami pergi dulu!" Paman Shen dan Paman Mu menggandeng Fang Yuan dan berjalan terlebih dahulu.

Desa Terbuang adalah sebuah desa kecil yang ada di kaki Gunung Liangshan. Desa ini hanya memiliki sekitar belasan orang yang tinggal. Selain itu, tidak ada pasangan suami istri yang memiliki anak selain Fang Tianhai dan istrinya Yue Yan.

Tidak heran jika Fang Yuan sangat di manjakan dan di jaga oleh para penduduk desa karena hanya dia sendiri yang masih kecil di Desa Terbuang. Jika di hitung, hanya ada dua perempuan yang tinggal di desa tersebut, yaitu Yue Yan dan nenek kepala desa.

Setelah mereka bertiga berjalan beberapa saat, mereka tiba di sebua rumah bambu yang sedikit lebih besar. Di sana ada 7 orang pria paruh baya yang duduk di halaman rumah, dan seorang nenek tua yang berdiri menggunakan sebuah tongkat kayu di pintu rumah.

Melihat Fang Yuan dan tiga lainnya tiba, senyum perlahan terbentuk di bibirnya saat dia berjalan cepat dengan tongkat kayu kearah Fang Mu.

"Dasar iblis kecil, kemana kamu dua hari ini? Kenapa tidak datang melihat nenek?" ketika tiba di depan Fang Mu, senyum di bibirnya menghilang saat dia menjewer telinga Fang Yuan.

"Aduh, ampun!" Fang Yuan meskipun tidak merasa sakit, tapi dia pura-pura menjerit sedih dan berkata, "Nenek, dua hari ini aku berlatih dasar-dasar berpedang bersama Ayah!"

"Hmph!" Nenek Kepala Desa mendengus marah dan berkata, "Berlatih Pedang? Tianhai, apakah benar?"

Ketika mendengar bahwa Fang Yuan berlatih pedang, kesembilan pamannya serempak menatap Fang Tianhai seolah-olah meminta penjelasan.

"Yah, Yuan'er dua hari ini memaksa untuk berlatih pedang. Aku tidak punya pilihan!" Fang Tianhai menjawab dengan nada pasrah.

Mendengar jawaban Fang Tianhai, Nenek Kepala Desa menarik napas panjang. Menatap semua orang yang ada di situ, dia berkata, "setelah pulang dari berburu, kalian semua akan bergiliran melatih Cucuku!"

Terpopuler

Comments

Nurkhaliza

Nurkhaliza

author itu novel yg satunya yg MC-nya long Tian gimana?gak ada update-an episode baru lagi?sampe sakarang aku masih nunggu kelanjutan novel itu.Btw semangat ya Thor bikin next episode novel ini,ditunggu update terbarunya

2025-10-16

0

Nanik S

Nanik S

Hadir 🙏

2025-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!