NovelToon NovelToon
Istri Dalam Bait Do'Aku

Istri Dalam Bait Do'Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Dia bukan cucu kyai, bukan pula keturunan keluarga pesantren. Namun mendadak ia harus hidup di lingkungan pesantren sebagai istri, cucu dari salah seorang pemilik pesantren.

Hidup Mecca, jungkir balik setelah ditinggal cinta pertamanya dulu. Siapa sangka, pria itu kini kembali, dengan status sebagai suami.

Yuukk, ikuti cerita Mecca dengan segala kisahnya yang dipermainkan oleh semesta. Berpadu dengan keromantisan dari Kenindra, suami sekaligus mantan kekasihnya yang pernah sangat ia benci dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Bab suami istri

Selamat membaca gengs...

Zona halal yess.

.

.

.

Mecca tidak yakin mengapa rasanya begitu canggung ketika dekat-dekat dengan Ken lagi. Dulu, Mecca sangat terbiasa dengan kehadirannya, cenderung tidak suka malah. Namun kini, setelah ciuman semalam, setiap kali melihat Ken, jantung Mecca berdebar tak karuan. Apalagi pagi ini, Ken dengan santainya memamerkan keseksian tubuhnya di depan Mecca.

Mecca bukan wanita kolot. Mecca sangat maklum jika beberapa temannya menganggap bercinta sebagai hal yang biasa dilakukan oleh pasangan, sekalipun mereka belum menikah. Tapi bagi Mecca sendiri, ia punya prinsip kalau bercinta layaknya suami istri adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan sebelum menikah. Kadang ia suka ngeri sendiri melihat banyak berita tentang perempuan yang terjangkit penyakit kelamin karena sering gonta ganti pasangan. Dan satu hal yang paling penting, dari beberapa mantannya Mecca bisa menarik kesimpulan kalau seorang pria yang sudah mendapatkan tubuh wanitanya ketika mereka pacaran,  ya sudah, hubungan mereka hanya akaan jalan di tempat. Sudah tidak ada lagi tujuan mereka, selain hanya having sexs.

Tidak menutup kemungkinan juga, prianya bosan lalu mencari wanita lain yang lebih menantang lagi. Lingkaran mereka hanya akan berputar seperti itu saja.

Pemikiran Mecca ternyata berimbas juga sampai sekarang, setelah menikah pun, ternyata Mecca masih belum sesiap itu. Kadang Mecca heran, kenapa ada orang yang bisa dengan mudahnya melakukan hubungan suami istri? Sementara Mecca masih berkutat dengan segala kecanggungan dan ketakutan yang belum bisa dia atasi.

______________________

Setelah mandi dan kembali mengenakan pakaiannya, Mecca mengambil ponsel. "Cha, tolong bawakan set pakaian pria ukuran L, ya. Tiga set, deh," ucap Mecca.

"Oke, mau yang formal atau kasual?" tanya Chacha dari seberang telepon.

"Kasual saja," jawab Mecca.

Mecca melangkah ke dapur, menertawakan sendiri betapa bersih dapurnya. Sampai ke kulkas juga bersih. Hanya ada susu dan cokelat saja di dalamnya. Akhirnya memutuskan untuk membawa dua gelas susu hangat ke balkon.

Udaranya masih sangat sejuk, karena waktu baru menunjukkan pukul setengah tujuh. Pria yang semalam berhasil menggoda iman Mecca kini sedang duduk di sofa kecil berwarna abu, yang sengaja Mecca letakkan di balkon.

"Mau susu hangat?" tanya Mecca. Dia menjawab dengan senyumnya yang lebar sebelum mengambil alih gelas yang Mecca berikan.

"Terima kasih, yanggg." jawabnya, embut.

Ken mengubah posisi duduknya, kini miring menghadap Mecca. Tangannya terangkat, merapikan rambut-rambut kecil Mecca yang beterbangan tertiup angin. "Terima kasih, ya. Perasaan kamu sudah baik, sekarang? Hmm?"

Mecca mengangguk. Memang, perasaannya sudah kembali normal. Tidak ada lagi gejolak amarah atau kekesalan gara-gara kejadian kemarin. "Iya, berkat kamu. Aku sudah merasa sangat baik sekarang."

Sudut bibir Ken kembali terangkat membentuk senyum lebar yang begitu tulus. "Dengarin aku. Mulai sekarang kalau lagi badmood, banyak pikiran, atau merasa bebanmu sedang menumpuk, cari aku, ya? Jangan cari soju lagi, oke?" pintanya. Mecca bingung, ini pemintaan tulus atau hanya modus.

"Iya," jawab Mecca. "Mmm, kalau cokelat masih boleh, kan?" Mecca tertawa kecil.

Sekarang Ken mengangguk. Tangannya beralih merangkul bahu Mecca, membuat kepala Mecca nyaman bersandar di dada bidangnya. Di sana, Mecca bisa mendengar detak jantungnya yang teratur, menenangkan.

"Mas, maaf yaa. Kayaknya aku jadi istri cuma jadi beban kamu doang, nggak pernah bisa kasih apapun. Bahkan sekarang, harusnya kita sarapan, tapi aku nggak bisa masak nggak ada bahan makanan juga. Harusnya suami istri itu give and take kan?"

Kenindra menarik tangan istrinya, meremas-remasnya pelan. Ia tertawa kecil sebelum berujar, "Sayangg, menikah dalam islam itu bukan give and take, tapi give with ikhlas. Apa yang aku lakukan sejak jadi suami kamu sampai kapanpun itu bukan sesuatu hal yang harus kamu balas. Itu memang tugas aku, perkara sarapan, itu sebenernya juga tugas aku buat menyediakan makanan yang layak buat istri aku. Dan aku udah ke dapur tadi tapi nggak ada yang bisa aku masak tapi aku udah pesen kok. Bentar lagi sampai,"

Mecca melepaskan diri dari dekapan Ken, mengerucutkan bibirnya. "Tuh kan? Itu harusnya jobdesk aku sebagai istri, kenapa kamu yang pesen? Terus tugasnya aku apa dong?"

Gemas dengan tingkah istrinya, Kenindra mengecup singkat bibir tipis yang mengerucut itu. "Nggak ada yang namanya ini jobdesk aku, itu jobdesk kamu. Kita bukan panitia, ini rumah tangga sayangg. Sudah aku bilang, menyediakan makanan dan tempat yang layak itu kewajiban aku sebagai suami. Dan kamu pengin tahu tugas kamu apa?" Mecca mengangguk cepat. "Taat dan patuh sama suami, dalam konteks kebaikan yaa? Bukan berartti semua dipatuhi ketika itu hal buruk juga. Paham?"

Insight baru yang Mecca dapat dari sumbernya langsung, ia baru tahu ternyata menjalani rumahtangga seperti itu. Dia tidak perlu menjadi perempuan yang kerjaannya hanya di dapur dan kasur saja, lalu mengenakan daster seharian. Ahhh! Mcca sempat membayangkan hal itu membuatnya frustasi.

"Okay, kalau misal nih. Aku kan suka dress well, kamu bakal larang aku nggak?"

"Nggak. Bahkan kamu bisa dapat pahala dengan itu, misal di rumah kamu tetap pakai pakaian yang bagus lalu make up dan itu semua buat bikin aku bahagia liatnya. Thats point, kamu dapat pahala yanggg."

"Keluar dari rumah dandan nggak boleh berarti?"

"Boleh, sewajarnya saja. Dan tidak berniat untuk mendapat pujian dari mata-mata yang memandang kamu. Hanya aku yang boleh mengagumi kecantikan, kemolekan dan segala hal yang ada sama kamu. Demi Allah aku nggak ridho ada pria lain yang memuji-muji kecantikan istri aku. Bahkan yang mengenakan hijab besar, lalu ber-niqob, hanya matanya saja yang terlihat juga masih ada yang bisa mengaguminya selain suami sendiri, bagaimana kalau yang mengenakan pakaian terbuka? "

"Wah... Belakangan memang aku udah mulai merasa nggak nyaman sih. Setelah beberapa kali hampir dilecehkan apalagi terakhir sama Darren itu. Aku kira jadi mengagumkan itu menyenangkan, dan memang aku seneng sama tubuh aku gitu. Misal pake outfit yang sesuai, bikiin kita makin cantik itu tuh kayak self reward banget. Dan aku mikirnya, siapa tahu bisa menginspirasi wanita-wanita di luar sana kan? Bukan maksud menarik para pria hidung belang doang."

Lagi-lagi Kenindra menyunggingkan senyumnya, tidak langsung menghakimi istrinya yang memang minim pengetahuan soal agama. "Self reward nggak salah yang. Itu boleh banget malahan, dan aku seneng juga liat kamu makin cantik, pinter mix N match pakaian, pinter merawat tubuh. Tapi mulai sekarang, rubah niatnya, buat nyenenging diri sendiri, sama aku. Jangan biarin laki-laki lain yang bukan mahram menatap kagum juga sama kamu. Dan cara kamu meninspirasi wanita lain di luar sana bukan hanya dengan cara berpakaian kamu, tapi dari ilmu yang kamu punya juga bisa. Atau misal kamu tetep pengin tampil dengan dress well yang kamu bilang tadi, boleh, asal tetap menutup aurat. Kamu juga pasti tahu kan trend berhijab syar'i sekarang udah nggak kolot kok. Banyak yang gaul tapi taat aturan agama juga."

Mecca mengangguk paham, "Satu lagi, kamu nggak malu mas punya istri bar-bar kayak aku. Secara penggemar kamu kan banyak, pasti mereka berharapnya kamu juga dapet istri yang lemah lembut, berhijab besar dan mungkin lulusan pesantren juga."

"Itu kan pendapat kamu, kalau aku sukanya kamu yang bar-bar, kamu yang manja dan kamu yang cerewet ini gimana? Hm.."

**Benar saja\, perempuan akan cantik dan berharga ketika jatuh di tangan yang tepat. **

Jangan lupa like dan komennta gengs.

see you...

1
MimmaRia
ceritanya bagus, gk monoton yg pesantren bgt, tp jg gak sok CEO2 gt , mskipun chapter awal2 msh yg byk flashbacknya, tp bkn yg lebay ke blakang bgt gt..
easy going lah crtanya, menghibur tp gak menjemukan👍👍👍
Yazh: Wahh😍 Terima kasih kak. Iya memang konfliknya aku sengaja buat yang ringan, jadi nggak bikin kalian mikir banget.

Udah banyak pikiran kan? Ya kali aku nambahin beban🤭
becandaa kak✌
total 1 replies
MimmaRia
wkwkwkkkk... Mecca jd mikir pstinya,, jaim salah gak jaim mancing Kenindra😂😂
Yazh: 😄😄 betul kak, galau maksimal dia. Denial terus, antara nggak mau jujur sama diri sendiri dan nggak kuat sama godaan Ken😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!