NovelToon NovelToon
Chaotic Destiny

Chaotic Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kyukasho

Kedamaian yang seharusnya bertahan kini mulai redup. Entitas asing yang disebut Absolute Being kini menjajah bumi dan ingin menguasai nya, manusia biasa tak punya kekuatan untuk melawan. Namun terdapat manusia yang menjadi puncak yaitu High Human. High Human adalah manusia yang diberkahi oleh kekuatan konstelasi kuno dan memakai otoritas mereka untuk melawan Absolute Being. Mampukah manusia mengembalikan kedamaian? ataukah manusia dikalahkan?. Tidak ada yang tahu jawaban nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyukasho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10: Perang Besar

Langit kini dipenuhi cahaya matahari. Serta cahaya dari mantra pelindung, senjata yang bersinar, dan semangat mereka yang datang bukan hanya untuk menyelamatkan Sho, tapi untuk menghentikan ancaman yang akan datang.

Aria berdiri di garis depan, busur bintang di tangannya menyala lebih terang dari sebelumnya. "Bentuk formasi defensif! Penyihir, kirimkan serangan sihir cahaya!" teriak seorang Archmage tua memberi perintah kepada penyihir lainnya, suaranya tegas, tak ada lagi keraguan.

Sho berbaring di tempat yang aman. Akar-akar halus menjulur dari bawah, membungkus tubuhnya seperti kepompong alami. Ia bisa merasakan energi alam mulai mengalir kembali ke dalam tubuhnya, lambat namun pasti. Di dalam kepalanya, suara Persephone kembali terdengar, kali ini lebih lembut. "Percayalah dengan kekuatan ku, kumpulkan energi alam hingga kau tidak bisa menampungnya lagi." Ucap Persephone dengan nada lembut

Sementara itu, di sisi pertarungan, Absolute Being mulai melawan balik. Mereka berteriak dengan bahasa yang tak bisa dipahami manusia, namun energinya bisa dirasakan oleh semua orang, kekacauan, arogansi, kehancuran. Salah satu dari mereka menyebarkan kabut hitam yang mengikis sihir pelindung. Penyihir-penyihir di belakang mulai kesulitan mempertahankan formasi. "JANGAN BUBAR!" Teriak Aria. Ia maju ke depan, berdiri di antara kabut dan pasukannya.

Panahnya menyala putih keemasan, lalu ia menariknya ke belakang. Dalam satu tembakan, cahaya suci meledak dari ujung busur, membelah kabut hitam menjadi dua. Absolute Being yang menciptakan kabut itu terhuyung, lalu berteriak keras saat tubuhnya terkena serpihan cahaya.

Sementara itu, Sho mencoba bangkit. Akar yang membalut tubuhnya mulai longgar. Di kejauhan, ia melihat dua Absolute Being melesat menembus barisan depan, menuju Aria dengan kecepatan luar biasa. "ARIA!!!" Teriak Sho untuk memberikan peringatan.

Tapi sebelum ia bisa bergerak, sesuatu yang tak terduga terjadi. Tanah di sekitar mereka bergemuruh. Akar-akar muncul dari bawah tanah, menutup dan menjebak para pasukan rendahan dari Absolute Being yang berjumlah ratusan. Bukan Sho yang melakukan hal ini, namun Persephone sendiri yang turun tangan.

Kedua Absolute Being yang menyerang Aria menghentikan serangan nya dikarenakan rencana mereka gagal. Pasukan mereka yang ber-skala besar kini sudah terjebak didalam goa. Tak memiliki pilihan lain, para Absolute Being yang berjumlah total sepuluh, berkumpul menjadi satu dan menyatu menjadi sosok monster yang sangat besar.

"Makhluk macam apa itu...?" bisik seorang High Human dengan nada tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh nya.

Sho menatap makhluk itu. Ia tahu, makhluk itu sangatlah berbahaya dan bisa saja menghancurkan semua orang yang berada disini. "Berhati-hatilah Sho, energi kematian memenuhi makhluk itu..." Bisik Persephone kepada Sho.

Makhluk itu menatap Aria, lalu Menerjang nya kedepan, membuat Aria tidak bisa bereaksi karena kecepatan yang hampir tidak masuk akal. Melihat hal ini Sho segera melepas dirinya dari ikatan akar-akar yang melindungi nya dan bergegas kearah Aria sembari mengubah kalungnya menjadi Bident.

Serangan kumpulan Absolute Being itu tertahan oleh Sho, namun Sho tidak bisa menahan nya terlalu lama. "Semuanya sekarang!!" Teriak Sho sembari memberikan perintah kepada para pasukan penyihir, ksatria, dan High Human lainnya.

Seketika, suara derap langkah bergema. Tanah berguncang di bawah kaki ratusan ksatria yang berlari serempak, mengenakan armor bercahaya, pedang mereka terhunus dan penuh mantra pelindung. "SERAAANGGG!!" teriak seorang komandan berbaju zirah merah darah, mengangkat pedangnya tinggi-tinggi.

Para ksatria dengan sigap membentuk barisan rapi, perisai bertumpuk membentuk dinding baja yang berkilat. Di belakang mereka, para penyihir mengenakan jubah beraneka warna mengangkat tongkat sihir mereka ke langit.

"Kerahkan Thunder Judgement!!" perintah seorang Archmage tua dengan jubah berlapis benang emas.

Suara sihir memenuhi udara. Simbol-simbol bercahaya berputar di langit seperti rasi bintang hidup. Serangan petir berskala besar ditembakkan dari atas langit menyerang kumpulan Absolute Being yang bergabung menjadi satu.

ROAAAAARRR!

Makhluk gabungan Absolute Being meraung keras setelah terkena serangan berskala besar tersebut. Suara raungannya seperti guntur yang meledak di dalam dada semua orang. Udara di sekitarnya bergetar, batu-batu di tanah retak hanya karena tekanan auranya.

Makhluk tersebut menerjang lalu menyerang secara membabi-buta, memporak-porandakan medan pertempuran, formasi ksatria hancur seketika, banyak yang terluka, namun ada juga yang mati. Disisi penyihir juga sama saja, banyak yang terluka dan beberapa ada yang mati. Disisi High Human syukurlah tidak ada yang mati namun beberapa dari mereka ada yang terkena luka berat.

"S-Siapkan formasi pertahanan!!" teriak komandan ksatria dengan suara parau, darah mengalir dari pelipisnya.

"Rapalkan Aurora Shield, cepat!!" Archmage tua, dengan jubahnya yang sudah robek, menghantam tongkatnya ke tanah. Sebuah kubah cahaya setengah terbentuk, lalu retak sebelum sempurna.

Makhluk itu menerjang. Benturan pertama menghancurkan formasi pertahanan. Puluhan ksatria terpental seperti boneka, armor mereka remuk, jeritan mereka menggema.

"Jangan menyerah!" raung seorang High Human, berusaha menahan makhluk itu dengan dinding batu raksasa, namun dinding itu hancur seketika.

Sho, dengan tubuh penuh luka, darah mengalir di pelipis, maju tertatih-tatih. Api hijau perlahan muncul dan menyelimuti tubuh Sho untuk menyembuhkan tubuhnya yang terluka. Tapi matanya menyala tekadnya tak padam meskipun tubuhnya sudah terluka parah.

Aria juga berdiri, napasnya tersengal, tangan kirinya menggenggam busur bintang yang retak.

"Formasi serangan... tak bisa lagi dibentuk." Gumam salah satu penyihir muda, hampir menangis.

"Kita... kita harus bertahan, walau hanya satu menit lagi!" teriak Archmage, suara gemetar namun penuh api.

Makhluk itu mengangkat tangannya, membentuk tombak kegelapan raksasa. Sihir mematikan itu diarahkan ke pusat pasukan, tempat Sho berada. "Sho!!" teriak Aria sembari melesat ke arah Sho.

Sho mencengkram bident-nya kuat-kuat. "AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN DUNIA INI HANCUR!" Teriak Sho dengan sangat lantang, Ia menghujamkan bident ke tanah.

Akar-akar dari kedalaman bumi menjulang, membentuk dinding hidup, mencoba menahan tombak itu.

BOOM!!

Ledakan maha dahsyat terjadi. Tanah terbelah dan menciptakan kehancuran pada tanah. Tubuh Sho terpental, menghantam dinding batu dengan keras. "Ugh...!" Sho batuk darah. Pandangannya kabur, batu-batu tersebut perlahan runtuh dan menutupi tubuh Sho.

Aria tersungkur di tanah, busurnya perlahan menghilang. Sebagian besar pasukan roboh, hanya sedikit yang masih berdiri, dan itu pun gemetar. Makhluk itu melangkah maju, setiap tapaknya seperti dentuman kiamat. "Apakah... ini akhirnya...?" desis seorang ksatria sembari berlutut tak berdaya.

Tubuh Aria bersinar sangat terang. Suara Apollo terdengar didalam kepalanya "Aria... gunakan kekuatan dari matahari. Dan percayalah pada kekuatan sesungguhnya dan wujud asli dari busur milikku!" Ucap Apollo dengan nada yang tegas.

Matahari yang tadinya tertutup awan kini perlahan muncul dan sinar terang nya bersinar kearah Aria bagaikan spotlight. Tubuh Aria kini dipenuhi energi matahari, rambut nya berubah menjadi kuning keemasan. Aria berdiri perlahan, ia memunculkan busur berwarna perak dari kekosongan. Busur itu adalah wujud asli dari busur bintang yang selama ini digunakan oleh Aria.

Disisi lain, dari balik reruntuhan, suara gemuruh kecil terdengar. Akar-akar masih bergerak. Cahaya samar mulai merembes keluar dari retakan tanah. Persephone, dalam bisikan lemah di kepala Sho, berkata "Gunakan aku... sepenuhnya... atau semua akan berakhir, aku akan melindungi jiwa mu agar tidak rusak..." Bisik Persephone kepada Sho.

Sho memejamkan mata. "Aku... percaya padamu, Persephone." Ucap Sho sembari memfokuskan dirinya pada kekuatan sesungguhnya dari alam, membuat tubuhnya dipenuhi kekuatan alam yang sangat besar, bahkan tubuh Sho hampir tidak bisa menampungnya.

Ia bangkit, seluruh tubuhnya terasa seperti akan hancur. Api-api hijau membungkus dirinya, membentuk lapisan armor dari api hijau yang membara. Bident-nya berubah bentuk menjadi wujud aslinya, menyala dengan kekuatan alam serta api hijau. Sho berjalan perlahan kesamping Aria, mata Sho yang berwarna merah terlihat menyala, ia kini berdiri disamping Aria.

"Ayo akhiri perang ini!" Ucap Aria sembari mengumpulkan energi matahari menuju busur nya. Siap untuk menembak.

Sho mengangguk. Dengan kekuatan terakhirnya, ia menusuk tanah dengan bident, menyalurkan seluruh sisa kekuatan alam ke akar-akar yang berada dibawah tanah, melilit dan membekukan gerakan makhluk itu hanya untuk sekejap. Di saat yang sama, Aria membidik. "Apollo Wrath!" Seru Aria sembari melepaskan panah nya.

Panah dilepaskan. Melesat seperti meteor putih. Menembus udara. Menembus jantung makhluk itu yang berada di leher nya. Makhluk itu meraung, menggelegar seperti badai sekarat. Tubuhnya mulai retak, seperti patung batu yang terbelah.

"HANCURLAH!!" Sho berteriak, mengangkat bident-nya untuk terakhir kalinya, api hijau menyelimuti bident tersebut dan dengan semua sisa kekuatannya, ia melemparkannya lurus ke arah makhluk itu dan tepat mengenai inti yang berada di leher nya.

KRAAAKK!!

Tubuh makhluk itu pecah, meledak menjadi serpihan energi hitam yang menguap. Keheningan mendadak menyelimuti medan pertempuran. Pasukan-pasukan Absolute Being yang terkurung didalam goa kini perlahan-lahan lenyap satu persatu tanpa adanya perlawanan yang mereka berikan. Sho terjatuh, tidak sanggup bergerak. Aria berlari kearah Sho, menarik tubuhnya agar bisa bergerak, rambut Aria perlahan berubah menjadi warna aslinya kembali.

Hanya belasan ksatria, penyihir, dan High Human yang masih hidup, kebanyakan luka parah. Mereka menang. Tapi itu nyaris saja menjadi akhir mereka semua.

Aria memeluk Sho yang setengah sadar, air mata bercampur debu membasahi wajahnya. "Kita... berhasil..." bisiknya lirih.

Di kejauhan, suara reruntuhan kecil masih terdengar. Tanah mulai merekah, menumbuhkan rumput-rumput baru, tanda bahwa alam menerima kembali kehidupan. Namun di langit yang kelam, bintang-bintang tampak bergetar. Pertanda bahwa ini baru awal dari bencana yang lebih besar...

1
J. Elymorz
Semoga 5 sekawan itu baik' aja/Frown//Frown/
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
J. Elymorz
Bagusss tiap chapternya seruu + bikin penasaran🤩🤩
J. Elymorz
Oemjii, ku kira udah damai eh ternyata belum/Sweat//Sweat/

Btw bagusss bangett, aku menunggu chapter berikutnyaa/Applaud//Applaud/
J. Elymorz
Mau peluk lioraaaa /Sob//Sob/

sayangg lioraa🫂🫂
J. Elymorz
aaaaaa yaraa :(
peluk jauh untukmu sayanggg🫂🫂
J. Elymorz
Bahkan Apollopun takut sama Aria, apalagi sho/Proud/
J. Elymorz: INI SERIUS MEREKA TUNANGAN? AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

AKU SENENG BANGETTT /Kiss//Kiss/

makasii buat authornyaa/Hey//Hey/
total 1 replies
J. Elymorz
Terima kasih atas penjelasannya Kak, aku jadi paham dan ga penasaran lagi sama karakter-karakter yang ada di Novel ini.

Btw Aria cantik 08 berapa neng? /Smirk//Smirk/
J. Elymorz
Untuk authornya, aku ga bisa berkata-kata tapi yang pasti NOVELNYA BAGUS BANGETT WOIIIIIIIII SUMPAHHH
J. Elymorz: Gwa sampe mau roll depan sangking bagusnya, cepet lanjut ga lu? /Grievance//Grievance/
total 1 replies
J. Elymorz
SUMPIL? KEREN BANGETTT /Angry//Angry/
J. Elymorz
Chapter kali ini bener-bener bikin aku ngerasa ikut kebawa dalam ceritanya
J. Elymorz: Kepada author yang terhormat, jangan buat aku sesak napas lagi ya/Smile//Smile/
total 1 replies
J. Elymorz
Selamat datang member baru (Liora) /Smile//Smile/
J. Elymorz
Wow... Aku menanti kelanjutan cerita ini

Semangatt terus buat authornya yaaaa
J. Elymorz
Petualangan besar menanti mereka.
J. Elymorz
KERENNN BANGETTT

Rasanya campur aduk kayak nasi uduk, aaaa aku ga bisa ngungkapin perasaan ku dengan kata' tapi yang pasti ini KERENNN BANGETTTTT
J. Elymorz
Aku ga sabar baca chapter selanjutnya, kira-kira ada plot twist apa lagi yaa?/Doubt//Doubt/

Oiyaa, semangat terus yaa buat authornyaa /Determined//Determined/
J. Elymorz
Cinta segi tiga? /Chuckle//Chuckle/
J. Elymorz
SERUU!! apakah akan ada cinta segi tiga? /Doubt//Sweat/
J. Elymorz
AAAA NOOO, SHO... ARIA.. /Sob//Sob//Sob/
J. Elymorz
BAGUSS BAHGETT, SEMANGATT BUAT AUTHORNYAA/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!