NovelToon NovelToon
Pusaka Penguasa Dunia

Pusaka Penguasa Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hendrowidodo_Palembang

"Tidak heran ini disebut Jurang Neraka, aku sudah jatuh selama beberapa waktu tapi masih belum menyentuh dasar..." Evindro bergumam pelan, dia tidak mengingat sudah berapa lama dia terjatuh tetapi semua kilas balik yang dia lakukan memakan waktu cukup lama.

Evindro berpikir lebih baik dia menghembuskan nafas terakhir sebelum menghantam dasar jurang agar tidak perlu merasa sakit yang lainnya, tetapi andaikan itu terjadi mungkin dia tetap tidak merasakan apa-apa karena sekarang pun dia sudah tidak merasakan sakit yang sebelumnya dia rasakan dari luka yang disebabkan Seruni.

Evindro akhirnya merelakan semuanya, tidak lagi peduli dengan apapun yang akan terjadi padanya.

Yang pertama kali Evindro temukan saat kembali bisa melihat adalah jalan setapak yang mengeluarkan cahaya putih terang, dia menoleh ke kanan dan kiri serta belakang namun hanya menemukan kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendrowidodo_Palembang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Mencapai Tulang Naga Langit

"Mengumpulkan seratus buah akan memakan cukup banyak waktu." Nacha menggambarkan ciri-ciri pohon tersebut.

Evindro mengerutkan dahinya, selama dia berada di Hutan Kematian, dirinya beberapa kali melihat pohon tersebut dan memang hanya ada satu buah apel berwarna besi yang tumbuh di sana.

"Evindro, kemampuanmu sekarang cukup tinggi. Selama kau mengelilingi wilayah yang sebelumnya kau tinggali, tidak ada yang bisa mengancam kamu. Tentu saja raja siluman masih pengecualian, hindari mereka."

Evindro setuju, kemampuannya sekarang setelah mendapatkan seratus persen otot pink pada seluruh tubuhnya membuatnya tidak akan kesulitan menghadapi siluman seperti serigala hijau maupun kera emas walaupun tanpa Pedang Penguasa Malam.

Sesuai arahan Nacha, Evindro memasuki Hutan Kematian untuk ketiga kalinya.

Kali ini Evindro tidak melepaskan Aura Tasawuf secara terus menerus, dia membiarkan para siluman mendatanginya karena ingin mengumpulkan permata siluman. Sebagian besar siluman yang menyerang dihabisinya dalam satu serangan.

Evindro menemukan pohon pertama yang dia cari dalam waktu dua hari, terlihat sebuah apel berwarna besi menghiasi pohon tersebut. Evindro memetik buah itu tanpa kesulitan namun tidak langsung mengkonsumsinya.

Pengalaman pertama Evindro mencoba memakan buah ini cukup berkesan, giginya masih terasa ngilu saat melihat buah tersebut ditangannya.

Evindro mengatur nafasnya selama beberapa waktu sebelum mencoba menggigit buah tersebut. Berkat otot di seluruh tubuhnya seratus persen menjadi otot pink, kekuatan rahang Evindro juga mengalami peningkatan besar. Dia berhasil mengigit dan mengunyah buah tersebut walaupun mengalami sedikit kesulitan.

Selepas menelan buah pertama, Evindro duduk bersila dan mulai menggunakan Pembentukan Tulang Naga. Dia bisa merasakan khasiat buah apel besi ini amat hebat terutama bagi peningkatan kualitas tulang.

Butuh waktu selama kurang lebih dua jam sebelum Evindro berhasil menyerap khasiat apel itu sepenuhnya, dia merasakan kualitas tulangnya mengalami peningkatan pesat.

"Senior Arjun benar, dengan seratus buah ini bukan tidak mungkin mencapai Tulang Naga Langit..." Evindro menjadi lebih bersemangat, dengan giat dia pergi mencari lebih banyak buah jiwa logam.

Mencari seratus buah jiwa logam ternyata lebih sulit dari perkiraan Evindro, setelah enam bulan dirinya baru mendapatkan sembilan puluh sembilan buah. Dia hanya membutuhkan satu buah lagi untuk mencapai Tulang Naga Langit.

Evindro sudah mencoba menggunakan beberapa jenis sumber daya lain untuk menutupi kekurangan satu buah tersebut tetapi tidak ada yang berhasil, satu dorongan terakhir tetap harus dari buah jiwa logam lainnya.

Selama enam bulan terakhir, Evindro berhasil menemukan dua ratus meridian kecil lain dan membukanya, dia sendiri tidak menduga bisa menemukan sebanyak itu dalam waktu singkat. Di sisi lain, tenaga dalamnya juga meningkat namun tidak signifikan karena permata siluman yang berhasil dikumpulkannya dari siluman-siluman di daerah yang dijelajahinya tidak lagi efektif baginya.

Biarpun demikian, Evindro tidak berhenti mengumpulkan permata siluman dari lawan yang dia kalahkan. Permata siluman adalah sumber daya yang amat berharga di dunianya, dengan Cincin Samudra dirinya tidak akan kesulitan membawa permata siluman kembali bersamanya.

Saat sedang menjelajahi Hutan Kematian, Evindro mendengar suara keras yang berasal tidak jauh darinya. Dia langsung meningkatkan kesiagaannya, khawatir suara itu berasal dari raja atau ratu siluman.

Menyadari tidak ada siluman dalam ukuran raksasa disekitarnya, Evindro melangkah dengan hati-hati menuju sumber suara tersebut.

Di lokasi sumber suara terlihat seekor siluman beruang hitam sedang bertempur dengan siluman rakun, kekuatan keduanya berimbang namun yang menarik perhatian Evindro adalah keduanya bertarung di dekat sebuah pohon berwarna keemasan.

Pohon emas itu hanya memiliki satu buah saja padanya dan berbentuk seperti apel berwarna emas juga. Kedua siluman tersebut terlihat memperebutkan apel yang ada di pohon itu.

"Kedua siluman ini setidaknya sekuat Pendekar Suci, buah itu mirip buah jiwa logam, apa memiliki khasiat yang sama?" Evindro ikut tertarik dengan buah apel emas tersebut.

Evindro menyaksikan pertempuran dua siluman itu dari jarak yang cukup aman, membiarkan keduanya bertarung sampai kelelahan. Di luar dugaannya, siluman rakun yang berhasil keluar dari pemenang setelah melakukan pertarungan selama hampir satu jam.

Biarpun siluman rakun itu menang tetapi kondisinya kritis, dia buru-buru ingin mengambil buah apel emas dan meninggalkan lokasi tersebut, sayangnya rakun ini tidak cukup beruntung.

Evindro menarik Pedang Penguasa Malam, dengan langkah petir dia bergerak cepat dan menebas kepala siluman rakun. Jumlah tenaga dalam yang dimilikinya membuat Evindro dengan mudah bisa menembus kulit siluman seribu tahun sekalipun seperti siluman rakun ini.

Selain mendapatkan apel emas, Evindro berhasil mendapatkan permata siluman dari siluman beruang dan rakun, permata yang didapatkannya berukuran besar dan dipenuhi energi. Evindro yakin setidaknya bisa mendapatkan lima puluh lingkaran tenaga dalam dari masing-masing permata ini.

"Hari ini sungguh hari keberuntunganku..." Evindro tersenyum lebar lalu menyimpan kedua permata siluman dan apel emas ke cincin samudra sebelum pergi mencari tempat aman untuk mengkonsumsinya.

Evindro tidak terburu-buru untuk mengkonsumsinya, merasa yakin dirinya bisa mencapai Tulang Naga Langit menggunakan apel emas, dia bergerak menuju kediaman Nacha.

Selepas tinggal cukup lama di Hutan Kematian, Evindro sudah berhasil menghapal sebagian wilayah, terutama jalan kembali menuju tempat tinggal Nacha.

Membutuhkan perjalanan selama tiga hari sebelum akhirnya Evindro tiba di tempat tujuannya.

"Hem? Senior Arjun?" Evindro mengerutkan dahi, dia tidak menemukan Nacha di sana, "Sepertinya Senior sedang pergi..."

Tidak terlalu memikirkan keberadaan Nacha, Evindro menuju ke rumahnya dan mengeluarkan apel emas dari cincin samudra. Ukuran apel itu sedikit lebih kecil daripada buah jiwa logam yang biasa dikonsumsi Evindro tetapi aroma yang dilepaskan jauh lebih mengundang selera.

Evindro duduk bersila dan mulai mengkonsumsi apel tersebut dengan lahap. Dia segera menggunakan Pembentukan Tulang Naga setelah menelan buah tersebut. Di luar dugaannya, khasiat apel emas setidaknya sepuluh kali lebih baik dari buah jiwa logam, tubuh Evindro hampir tidak bisa menahan ledakan energi yang terjadi di tubuhnya.

Evindro memusatkan perhatiannya untuk mengalirkan energi tersebut ke tulangnya secepat dia bisa.

Proses tersebut berlangsung selama beberapa jam sebelum terdengar suara retakan tulang dari seluruh tubuh Evindro, pancaran aura tubuhnya berubah dan tenaganya meningkat pesat. Evindro akhirnya berhasil mencapai Tulang Naga Langit.

Evindro ingin melompat kegirangan karena akhirnya dia berhasil mencapai targetnya dalam waktu kurang dari dua tahun tetapi energi yang tersisa dari apel emas masih terlalu banyak dan harus diserap olehnya terlebih dahulu. Lebih dari dua puluh jam kemudian barulah Evindro berhasil menyerap seluruh energi tersebut.

"Kekuatan ini..." Evindro mengepalkan tangannya, dia bisa merasakan seluruh tubuhnya dipenuhi kekuatan yang tidak pernah dirasakan olehnya sebelumnya. "Inikah kekuatan fisik tertinggi yang bisa dimiliki tubuh manusia?"

1
Aman 2016
mantul Thor 💪💪💪
Aman 2016
jooooz pooolll
Aman 2016
mantab Thor lanjut terus updatenya
Aman 2016
top markotop Thor lanjut
Aman 2016
top top markotop lanjut terus Thor
Aman 2016
jooooz pooolll Thor lanjut
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!