Area 18+
Gadis cantik berumur 20 tahun rela merelakan kesuciannya demi membalas dendam atas hinaan pedih sang suami yang telah tega menjualnya, Claudia meminta bantuan kepada Lorenzo untuk membantunya agar bisa mengandung seorang anak.
Seharusnya ini tak terjadi tetapi keputusan Claudia telah bulat, ia benar-benar sudah tak tentu arah dengan hidupnya yang sangat tragis penuh pengkhianatan.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Simak cerita lengkapnya!!!!...🤗>>>>>>>>>>>>>>
Ig: By_Aryany10
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
"Seminggu lagi?.." Tanya ulang Claudia sambil mendorong tubuh kekar lelaki itu yang ingin memeluknya.
"Kenapa aku tidak boleh memelukmu!." Timpal Lorenzo kesal ia sungguh sangat merindukan Claudia.
"Aku akan ke tempat lain silahkan berduaan.." Lirih Raymond berlalu pergi ia tahu dirinya harus apa, jangan mengganggu ketenangan tuannya bisa-bisa nanti diamuk.
Seperginya Raymond di sana tinggal Claudia dan Lorenzo, lelaki itu terus menatap lekat manik indah Claudia. "Apa kau sedang marah padaku? sikapmu tidak biasanya seperti ini.."
"Bukankah kau sedang bersama Cathlin? kenapa kau datang kepadaku dia tunanganmu bukan?." Tanya Claudia ia ingin mengeluarkan unek-uneknya, apa Lorenzo benar-benar lelaki yang tulus akan cintanya? Claudia tak mau memberikan hati untuk kedua kalinya kepada lelaki yang salah.
Lorenzo menghela nafas panjang namun bibirnya tetap tersenyum ia merasa jika wanita yang sangat dicintainya itu sedang cemburu.
"Ck, lihat dirimu kenapa kau malah tersenyum seperti itu apa ini lucu?."
Gemas sekali rasanya melihat wajah Claudia yang sedang marah, ingin sekali Lorenzo memakannya sekarang juga.
"Kau cemburu.." Lirih Lorenzo sambil tersenyum.
"Tidak aku hanya ingin kepastian agar tidak jatuh lebih dalam lagi, ingat itu!." Timpal Claudia.
Karena tak tahan sontak saja Lorenzo menarik Claudia ke dalam dekapan ia memeluknya sangat erat dari belakang. "Hey jangan terlalu erat..."
Tidak ada jawaban dari Lorenzo, ia merapikan rambut Claudia ke samping. bibirnya perlahan mencium leher jenjang itu dari belakang sehingga Claudia menegang karena terkejut.
"Aku memang sedang bersama Cathlin rupanya benar dia menerima panggilanmu saat aku di kamar mandi." Jelas Lorenzo.
"Lalu bagaimana kamu bisa bersamanya?.."
"Hanya mengantar mama menemui orang tua Cathlin." Jawab Lorenzo sambil mencium leher jenjang Claudia dan menambah dengan sedikit gigitan di sana.
"Aaakkhh! awww! apa yang kau lakukan itu sakit.." Timpal Claudia.
Cup! cup! cup! cup! cup! cup! cup! cup!
Lorenzo sontak menghujani bekas gigitannya dengan ciuman berkali-kali. "Maaf aku sangat merindukanmu, sekarang jangan marah lagi sangat sakit sekali rasanya hati ini.."
Tidak ada jawaban dari Claudia namun hatinya sekarang terasa tenang dan lega.
"Ayo kita percepat pernikahan ini aku sudah tidak sabar untuk memilikimu seutuhnya, aku butuh dirimu yang selalu menemaniku dalam hal apapun.." Lirih Lorenzo lembut.
Claudia membalikkan tubuhnya menghadap Lorenzo, jarak diantara keduanya begitu dekat sehingga manik indah keduanya bertemu. "Aku sekarang seorang janda dan kesucianku sudah terenggut apa kau tidak akan menyesal?."
Terdapat senyum menyeringai dari sudut bibir lelaki tampan itu. "Kenapa harus menyesal aku yang mengambilnya bukan orang lain.."
Claudia membalas senyuman Lorenzo. "Aku juga bukan orang berada sepertinya sangat tidak pantas untuk ber....
"Shuuuuutt! jangan seperti itu!..." Lorenzo sontak menutup bibir Claudia dengan jari telunjuknya. "Jika kau bicara lagi aku akan memakan bibirmu sekarang!."
"Baiklah.." Jawab Claudia mengalah.
Tapi ucapan Lorenzo bohong ia seketika malah menarik tengkuk wanita itu ia tak tahan untuk tak mencium bibir ranum Claudia, tentunya Claudia terkejut namun ia memejamkan mata membalas setiap ciuman yang Lorenzo berikan.
Ciuman itu semakin memanas, seketika Claudia mendorong perlahan tubuh kekar lelaki itu. "Nanti dilihat orang.."
"Aku tak peduli." Jawab Lorenzo sambil memeluk tubuh Claudia erat. "Karena aku sangat mencintaimu.."
Claudia hanya tersenyum, benar ia tidak bisa menolak hatinya untuk tak memberi hati kepada Lorenzo lelaki itu mampu membuat semua wanita terpana termasuk Claudia.
"Ada sesuatu yang harus kamu ketahui.." Mulai Claudia.
Lorenzo melepas pelukan ia sontak menatap wanitanya. "Apa itu?..."
"Aku sedang mengandung anakmu sekarang.." Jujur Claudia.
Lorenzo sontak menutup mulutnya tak percaya, sepertinya Tuhan juga membantu memperlancar hubungan keduanya.
Ia kembali memeluk Claudia dan mencium setiap inci wajah cantik wanita itu tanpa terkecuali. "Sekarang ikut aku ke New York kita akan rencanakan pernikahan ini secara kekeluargaan.."
Claudia hanya bisa patuh ia tidak mungkin bisa menolak ajakan Lorenzo.
Setelah berpamitan dengan Rayny akhirnya mereka berangkat lepas landas menuju negara tujuan.
...***...
New York
Malam hari mereka sampai di kediaman orang tua Lorenzo Scottbryan, Claudia terpana dengan kemewahan mansion itu ia sudah menyangkanya pasti akan seperti ini.
Hatinya berdebar kencang ia akan bertemu dengan Tuan Abraham dan mrs Venny, namun Lorenzo menenangkan. "Tidak akan terjadi apa-apa ada aku!."
Claudia mengangguk berusaha tenang.
Mereka masuk ke dalam melangkah menuju ruang keluarga, sebenarnya Raymond sudah memberi tahu kedatangan Lorenzo dan Claudia kepada Venny dan Abraham.
Setelah sampai Claudia memberi salam hormat kepada keduanya. Mereka berdua duduk berhadapan dengan Abraham dan Venyy.
"Katakan!.." Mulai Abraham.
Lorenzo menggenggam erat tangan Claudia. "Kami akan menikah secara resmi sekarang."
"Apa kau yakin Lorenzo? bagaimana keluarganya? bagaimana status sosialnya?."
Lorenzo dan Venny terkejut dengan pertanyaan Abraham, sedangkan Claudia hanya menunduk sambil meremas ujung bajunya kuat.
"Seberapa cantiknya wanita itu kau tetap harus mencari yang sesuai dengan sosok dirimu!.." Tegas Abraham.
"Sejak kapan papa mengatur hal seperti ini, bukankah dari dulu juga tergantung anak? kakak memilih pasangan hidupnya juga dengan sendiri!." Timpal Lorenzo.
"Iya karena itu!, kakakmu Caesar meninggal demi membela pasangan miskinnya!!.." Timpal Abraham.
Claudia semakin meremas ujung bajunya ia terus berusaha tenang.
"Pah, apa yang kau bicarakan!.." Timpal Venny.
"Lorenzo jangan mempermalukan keluarga dan jabatan papa, jika kau ingin seorang istri carilah yang sesuai denganmu!.." Ujar Abraham ia sontak berdiri dari duduknya melangkah pergi.
"Hanya Claudia yang cocok denganku, aku sudah berusaha lama untuk mendapatkan hatinya. Apapun yang terjadi kita akan tetap menikah karena dia sedang mengandung anakku!.." Tegas Lorenzo.
Ucapan Lorenzo berhasil membuat langkah Abraham terhenti.
Bersambung...
Tinggalkan jejaknya di bawah kakak-kakak!..🤗
👇
👇
👇
👇
👇
𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐪 𝐣𝐝 𝐥𝐨𝐫𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝟏𝐓 𝐲𝐠 𝐝𝐢 𝐛𝐖𝐀 𝐚𝐧𝐝𝐫𝐞𝐚𝐧 𝐬𝐫𝐮𝐡 𝐧𝐠𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐛 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐠𝐤?
𝐤𝐥𝐨 𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐂𝐥𝐚𝐮𝐝𝐢𝐚 𝐲𝐚 𝐡𝐫𝐬 𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐥𝐮, 𝐤𝐥𝐨 𝐠𝐤 𝐛𝐬 𝐲𝐚 𝐣𝐠𝐧
why?
maksudnya yg di pake itu dres atau kemeja sih.
bukan cuman novel outor tp hampir setiap kali gue baca novel yg ada adegan buka dres tapi pake kancing juga, jadi yg di pake itu dres atau kemeja sih?