Anatasya adalah seorang gadis cantik yang manja suka ber foya-foya, bahkan sangat sombong dan angkuh, tapi dibalik itu semua ia lakukan agar ia tidak larut dalam kekecewaan yang orang tuanya lakukan, orang tua Anatasya suda bercerai ketika ia berumur 15thn, dan mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. dan tidak pernah mau menanyakan kabar tentang dirinya, walaupun keuangan nya terjamin, tapi itu tidak membuat, Anatasya bahagia.
Anatasya juga mencintai seseorang, ya itu sangat lama , waktu ia sekolah menengah pertama dulu, ia pernah di tolongin, oleh pria tampan
Dia adalah Zevino Stuck Williams, seorang putra kedua konglomerat.
Yang ternyata perusahaan nya bekerjasama baik dengan papa Nya.
Yuk simak cerita selanjutnya di Bab berikut nya?......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiLatifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.25
Bab. 25..
" Apa kau lupa perjanjian awal kita menikah apa? kau tidak mungkin lupa kan, kau menikah dengan ku hanya karena perjodohan sialan itu." Sahut zevino menatap wajah istrinya datar.
Mata Sarah berkaca-kaca, sungguh ia tidak lupa, hanya saja walaupun mereka menikah karena perjodohan setidaknya zevino menghargai dirinya sebagai istrinya.
Zevino memalingkan wajahnya, zevino melangkah pergi ke kamar nya, meninggalkan sarah yang diam dengan matanya yang sudah mengeluarkan air mata nya.
" Hikk... Kenapa kalian tega pada ku" Gumamnya Sarah.
*****
" Mami..." Teriak Keysa berlari menghampiri anatasya yang telah menjemput nya dan juga kakak nya, sedangkan arsenio berjalan santai menghampiri anatasya.
Anatasya berjongkok dan menyambut keysa ke dalam pelukannya.
Keysa merangkul kan lengan mungil nya pada leher jenjang anatasya, anatasya mengecup pipi putrinya dan bergantian mencium pipi arsenio putranya.
" Bagaimana sekolah nya sayang.?" Tanyanya anatasya pada kedua anak kembar nya, anatasya melihat sekilas ke belakang, dimana arsenio dan keysa duduk di kursi belakang,
Anastasya mengerutkan keningnya tidak mendapatkan jawaban dari kedua anak nya, biasanya keysa yang paling aktif untuk menjawab tapi kali ini keysa hanya diam saja, kenapa dengan putri nya ini? batin anatasya.
" Ars !" Panggil anatasya pada putranya itu.
Arsenio yang biasanya diam saja sudah biasa, sedangkan keysa? keysa tidak biasanya diam, ia selalu ceria ketika pulang sekolah dan akan banyak bicara menceritakan tentang sekolah nya.
" Ars tidak tau mi.!" Jawab Arsenio.
Anatasya menepikan mobilnya, anatasya menatap ke dua anak nya." Key kenapa sayang?" Tanyanya anatasya menatap putranya yang diam saja.
Keysa menggeleng kan kepalanya" Key gak papa, mi.!" Jawab keysa
Anatasya menghela nafas pelan." Key sakit.?" Anatasya menempel kan punggung tangan nya pada kening keysa yang tidak panas.
" Tidak panas" Gumamnya" kalian yakin tidak mau cerita sama mami hm, baiklah berarti mami anggap keysa dan ars tidak sayang mami.!" Ucap Anatasya memasang wajah nya sedih.
Arsenio melirik adek nya, dan menghela nafas pelan.
" Tadi temen satu kelas nya key dan ars, meledek key dan ars mi." Jawab Arsenio terpaksa, karena tidak mau mami nya menganggap dirinya tidak sayang pada nya.
Anatasya menaikkan satu alisnya meldek?
" Meledek? meledek bagaimana ars. Katakan sama mami, biar mami kasih pelajaran sama temen sekolah kalian, yang berani meledek anak-anak mami." Sahut anatasya menatap intens arsenio.
Arsenio menundukkan kepalanya bingung mau menjawab apa? ia takut kalau dirinya berkata jujur maminya akan marah.
" Hik.. Hikk.."
Suara isakan keysa mengalihkan perhatian anatasya, yang sedang mengintrogasi putranya.
" Sayang kamu kenapa nak," Tanyanya anatasya khawatir melihat putrinya yang menangis.
Anatasya turun dari mobil nya dan membuka pintu belakang, anatasya masuk ke dalam, dan segera memeluk keysa yang menangis.
" kenapa sayang." Tanyanya anatasya mengusap-usap kepala keysa dengan sayang.
" Huwaa.... Hikk, mereka jahat sama key dan kak ars, hik.." Sahutnya Keysa menagis kencang.
" Jahat? " Beo anatasya
" Iya mereka bilang key dan kak ars tidak memiliki papi mereka bialng, hikk..-" Ucapan Keysa tersela oleh tangisannya yang pecah.
Anatasya mengeratkan pelukannya pada putri kecilnya, mata anatasya rasanya sangat panas mendengar suara isakan tangis putrinya. Yang begitu menggores di hatinya, hati nya sakit mendengar suara tangisan putrinya. Di tambah ia juga melihat putranya yang kuat matanya memerah, seperti nya ia menahan tangisannya agar tidak menangis.
Anatasya meraih tubuh arsenio, di pelukannya kedua anak nya.
" Jangan di tahan, Kalau ars mau menangis, menangis lah sayang, walau ars laki-laki bukan berarti tidak bisa menangis juga, menangis lah." Ucap anatasya tersenyum hangat.
Arsenio memeluk erat mami nya, menenggelamkan wajahnya di dada mami nya, arsenio terisak-isak kecil di pelukan anatasya.
" Maaf kan mami sayang." Maaf anatasya, anatasya mengusap air mata nya yang turun begitu saja.
*****
" Mau sampai kapan kamu begini pa? Kamu tau. Seharusnya aku marah pada mu, tapi mau bagaimana lagi itu semua sudah terjadi." Ucap mama sasya menatap perustasi pria jangkung yang hanya diam diri di kamar dengan tatapan kosong.
Pria itu yang ternyata adalah zayan palenz, hanya diam saja, tanpa mau berniatan untuk menjawab perkataan istrinya.
" Buat apa kamu menyesal pa, anak mu dengan wanita lain itu sudah tenang di sana, dan kamu tidak perlu untuk menyesalinya karena percuma saja, Karena orang yang kamu sesali itu sudah tidak ada." Ucap mama sasya menatap suaminya yang diam saja.
Mama sasya tidak bisa lagi membendung kesedihan nya lagi, lima tahun. Lima tahun dirinya bersabar menghadapi sikap suaminya, yang meratapi penyesalan pada anaknya dengan wanita lain.
Zayan palenz menoleh kan kepalanya ke arah istrinya, yang menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, punggung nya yang bergetar isakan kecil terdengar begitu menyayat hati.
Zayan memejamkan mata nya, air matanya mengalir deras membasahi pipinya yang tirus, apa ia masih pantas di sebut papa dan suami yang baik untuk istrinya?
" Maaf, maaf kan aku ma, maaf kan aku. Hikk.." Suara zayan bergetar badan nya luruh ke lantai.
Mama sasya membuka telapak tangannya yang menutupi wajahnya, dan menatap suaminya, yang badan nya bergetar.
Hatinya sakit melihat suami yang sangat ia cintai seperti ini, mama sasya memilih untuk keluar dari kamar.
Dari pada ia harus melihat suaminya yang seperti tidak memiliki kehidupan itu, ia hanya meratapi penyesalan nya, tidak pernah mau melihat pada nya dan juga sasya, yang juga anak nya.
Tapi sebelum itu mama sasya berbicara yang mana, membuat zayan diam berhenti dari tangisannya.
" Kamu boleh menyesali kesalahan mu pa, tapi apa pantas kamu meratapi nya terus-terusan, sudah lima tahun lamanya kamu seperti ini. Kalau kamu memang masih saja ingin seperti ini, sebaiknya kita berpisah saja." Ucap mama sasya, dan berlalu keluar dari kamar meninggalkan zayan palenz yang masih diam.
******
Setelah kejadian di mana kedua anak nya menangis pilu, sekarang anatasya sedang termenung di dalam ruangan nya,
Anatasya mengusap air mata nya yang keluar begitu saja, mengingat kembali masa lalu nya yang tidak mengenakan, membuat anatasya bimbang entah kenapa.
" Aku harus bagaimana?" Monolog nya anatasya.
Tok
Tok
" Masuk.!"
Mendapati suara anatasya yang memerintah kan masuk, dinda sedikit membungkuk kan kepalanya tanda hormat, pada bos nya.
Dinda, asisten anatasya yang sudah bekerja pada nya, dari anatasya memulai usaha butik nya.
" Selamat siang, Mbak.!" Sapa dinda horamt.
Anatasya mengangguk" Siang juga dinda, ada apa .Din?" Tanyanya anatasya
" Saya hanya ingin mengingat kan anda mbak, kalau siang ini kita ada jadwal......