Not Her, But Me!

Brugh..

Aarav membanting jas nya dengan kesal ke atas meja. Dia juga melonggarkan dasi yang seakan mencekik leher nya, karena merasa kesal telah diusik oleh orang tidak dikenal di waktu sepagi ini.

Dia meraih gagang telfon, dan menghubungi sekretaris nya. Dia meminta orang itu agar menghadap diri nya secepatnya.

Krek...

" Anda memanggil saya Tuan? " Tanya seorang pria yang berusia sebaya dengan nya. Dia adalah Smith, sekretaris Aarav di perusahaan ini.

" Cari tau identitas dari pemilik motor ninja hitam dengan plat B xxxx ANA. Gue harus secepat nya memberikan pelajaran pada bocah nakal itu! " Jawab Aarav.

" Bocah? Memang nya apa yang telah dia lakukan pada lo? "

Smith mulai mengganti cara bicara nya menjadi informal karena masalah yang sedang mereka bahas saat ini, bukanlah sesuatu yang bersifat bisnis. Ini adalah murni masalah pribadi Aarav, yang tampak nya memiliki musuh baru karena kepribadian buruk nya.

Aarav menceritakan dengan detail kejadian tadi pagi yang membuat nya kesal setengah mati. Jika saja hari ini tidak ada meeting penting, maka mungkin dia akan terus mengejar anak itu hingga ke sekolah nya. Dia akan memberikan paham pada anak itu, bahwa apa yang telah dilakukan oleh nya tadi sangat tidak sopan dan tidak memiliki etika di dalam nya.

" Ah, jadi karena itu. Sudah lah Aarav, maafkan saja bocah itu karena mungkin dia melakukan nya dengan tidak sengaja! "

" Ck... Tau darimana lo? Gue yakin dia melakukan hal itu karena sengaja! "

" Nanti gue akan selidiki masalah itu! "

Aarav mengangguk pelan, tapi tak lama dia kembali menatap Smith dengan tajam dan ekspresi wajah nya pun berubah menjadi serius. " Apakah ada informasi terbaru terkait Briella? " Tanya nya.

Smith menghela nafas panjang, " Anak buah kita melihat jika gadis itu menjalani hari seperti biasa nya. Dia pergi sekolah dan bersenang - senang di mall sepulang dari sana, bahkan tidak ada sedikit pun ekspresi kesedihan di wajah nya. Gue rasa apa yang lo lakukan pada nya, sama sekali tidak memberikan efek jera pada nya! " Jawab Smith.

" Begitu kah? "

Jujur saja Aarav cukup terkejut mendengar nya. Bagaimana bisa Briella tetap menjalani rutinitas nya seperti biasa, padahal dia sudah merenggut milik nya yang berharga dengan cara yang brutal dan sadis. Apa mungkin gadis itu tidak trauma dan justru menikmati apa yang dilakukan oleh nya tempo hari? Aneh!

" Mungkin lo bisa menggunakan cara lain yang jauh lebih efektif untuk menghancurkan hidup nya. Dia terbiasa aktif di media sosial dan jumlah followers nya pun sangat banyak. Lo bisa memanfaatkan hal itu untuk membuat nya terpuruk dan hancur! " Usul Smith.

" Apa maksud lo? "

" Kita bisa ancam dia dengan menggunakan foto atau video yang lo ambil secara diam - diam di kamar hotel itu. Kita kirim gambar itu ke akun pribadi nya, dan beri dia tekanan mental dengan mengatakan jika kita akan menyebarkan nya ke publik. Hal itu pasti sedikit banyak akan membuat nya terguncang hingga akhir nya dia merasa frustasi! "

Aarav memikirkan usulan Smith. Semula dia berniat akan memerintahkan banyak pria untuk menjahili Briella, jika gadis itu masih juga tidak berubah. Tapi hal itu akan menjadi sebuah tindakan yang cukup membahayakan diri nya sendiri, karena bisa saja membuat nya telibat dalam sebuah tidak kejahatan yang melanggar hukum. Dia jelas tidak bisa membiarkan semua itu terjadi, dan memilih cara aman untuk menekan gadis itu agar hidup dalam tekanan dan penderitaan.

Briella... Gadis itu harus merasakan kehancuran secepat nya!

***

Issue mengenai latar belakang Tania dengan cepat menyebar di sekolah. Di luar dugaan banyak siswa yang percaya dengan apa yang dikatakan oleh Brianna, walaupun gadis itu sama sekali tidak menujukan bukti apapun ketika mengatakan nya. Dia hanya mengatakan sedikit informasi kecil, namun dengan cepat informasi itu menyebar dan berubah menjadi sebuah kabar besar yang mampu menarik perhatian semua orang.

Ah... Ternyata mulut nya ini cukup berbahaya!

Brianna makan dengan tenang di sudut kantin. Sebuah tempat yang merupakan spot favorit nya, karena jarang ada orang lalu lalang dan mengusik ketenangan nya. Dia makan sambil mengotak atik handphone nya, guna mencari tau mengenai identitas Aarav yang sebenar nya.

Byur...

Tubuh nya tersentak, ketika ada seseorang yang menumpahkan minuman dingin tepat di wajah nya. Dia mendongkak, dan menatap tajam orang yang berani melakukan hal ini pada nya. Rupa nya itu adalah Tania, yang merasa geram karena dipermalukan sedemikian rupa oleh Brianna tadi pagi.

" Apa maksud lo melakukan semua ini, hmm? " Tanya Brianna dengan dingin.

Tania melipat kedua tangan nya di depan dada, dan menunjukan gestur angkuh. Kini dia mendatangi Brianna seorang diri, karena teman - teman nya mulai menjauh karena informasi itu.

" Gue melakukan itu agar membuat lo sadar akan kesalahan yang telah lo lakukan, Brianna. Gara - gara kebohongan yang lo katakan di parkiran tadi pagi, semua orang jadi menjauhi gue. Mereka semua menatap gue dengan tatapan merendahkan karena termakan dengan ucapan palsu lo itu! " Ucap nya dengan suara yang sangat keras.

Dia sengaja melakukan hal itu untuk mengklarifikasi isu yang beredar mengenai diri nya. Dia menyangkal bahwa diri nya hanyalah anak haram yang lahir dari rahim seorang jalang di luar pernikahan. Dia adalah putri bungsu keluarga Martel yang terhormat, dan semua orang harus menghargai nya karena latar belakang nya yang luar biasa itu.

" Terus? " Tanya Brianna.

Dia bahkan sedikit pun tidak memperlihatkan ekspresi bersalah atau menyesal. Dia hanya memercikkan sedikit api dan membiarkan apa yang ada di bawah nya terbakar dengan sendirinya. Itulah yang dia lakukan untuk membalas perbuatan Tania.

" Lo harus minta maaf sama gue, dan melakukan klarifikasi di hadapan semua orang kalau apa yang lo katakan tadi pagi itu hanyalah sebuah kebohongan. Gue adalah anak sah dari keluarga Martel, dan gue sama sekali tidak mempunyai ibu seorang jalang! " Jawab Tania.

" Oh ya? Padahal gue mendapatkan kabar itu dari sumber yang terpercaya! "

" Siapa? Gue berani bertaruh jika informan lo itu sesat. Dia hanya berusaha untuk menyebarkan kabar palsu, agar merusak nama baik keluarga gue! "

Brianna mengotak atik handphone nya untuk beberapa waktu dan memutar sebuah rekaman video yang memperlihatkan Mama Mita dan Nyonya Martel yang sedang berbincang di ruang tamu rumah nya. Kedua wanita itu memang cukup dekat, hingga tidak segan untuk saling berbagi masalah personal.

" Jadi Tania bukan putri kandung mu? " Tanya Mama Mita.

" Bukan. Dia hanya lah anak dari seorang gundik yang dipelihara oleh suami ku selama bertahun - tahun. Aku mengangkat nya sebagai anak, untuk memberikan gundik tidak tahu malu itu pelajaran. Pasti rasa nya akan terasa sangat menyedihkan, ketika dia harus merelakan anak tercinta nya diurus oleh ku. Benar kan!? "

" Bagaimana bisa kau memperlakukan Tania dengan baik selama ini? Jika aku berada di posisi mu, aku yakin tidak bisa menahan diri untuk menyiksa nya, karena ibu nya telah menghancurkan keutuhan keluarga ku! "

" Kau salah. Keluarga kami memperlakukan nya dengan baik, hanya ketika tampil di muka umum. Kami memberikan dia fasilitas mewah, dan juga menyekolahkan nya di tempat yang mahal hanya untuk menjaga nama baik keluarga kami. Di luar dari itu semua, Tania hanyalah seorang budak hina di kediaman Martel! "

Deg!

Mata Tania memanas karena dia merasa dipermalukan sedemikian rupa oleh Brianna. Bukti yang gadis itu berikan pada nya, mampu membuat nya merasa syok dan terguncang, sehingga dia tidak bisa lagi bertahan di tempat itu.

Dia berlari untuk pergi dari kantin, namun langkah kaki nya terhenti ketika Briella dan teman - teman nya yang lain menghadang nya. Mereka menatap nya dengan sorot mengejek yang sangat terlihat menyebalkan di mata nya.

" Jadi lo hanyalah seorang budak di keluarga Martel, dan merupakan anak dari seorang gundik murahan huh? Astaga... Gue tidak menyangka jika selama ini harus bergaul dengan manusia serendah lo! " Ucap Cecilia.

" Bukan kah tingkah lo ini memalukan Tania? Lo berpura - pura di hadapan kami, dan selalu membanggakan terkait keluarga lo yang harmonis itu. Cuih... Gue gak nyangka kalau semua itu hanyalah karangan lo saja! " Sahut Briella.

Tania tidak menjawab dan hanya bisa menangis di tempat. Semua teman nya menyiram nya dengan banyak minuman hingga membuat tubuh nya basah kuyup. Hal itu merupakan karma instan, karena sebelum nya dia menyiram Brianna hingga membuat pakaian gadis itu juga basah.

Aksi perundungan terhadap Tania, berhasil direkam secara sempurna oleh Brianna. Dia menyeringai dan tersenyum puas, karena disana Briella terlihat sangat jelas dan menjadi pusat sorotan karena aksi gila nya itu. Ini akan dia jadikan salah satu bukti untuk menunjukkan bobrok Briella di hadapan kedua orang tua nya.

Mereka pasti tidak akan bisa menutup mata dan mengabaikan masalah ini, jika dia mempunyai video sebagai barang bukti nya kan!? Mereka akan melihat seberapa liar sikap anak yang mereka banggakan selama ini.

Ah, Brianna tidak sabar untuk melihat kehancuran Briella!