NovelToon NovelToon
Andrea (How Are You My Son?)

Andrea (How Are You My Son?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Demi kebahagiaan sang kakak dan masa depan anaknya, Andrea rela melepaskan suami serta buah hatinya dan pergi sejauh mungkin tanpa sepengetahuan mereka. Berharap dengan kepergiannya Gerard dan Lucy akan kembali rujuk, namun rupanya itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya karena bayi lelaki yang ia tinggalkan itu kini tumbuh menjadi anak pembangkang yang merepotkan semua orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~25

Setelah keluar dari kamarnya Gerard nampak melangkah menuju balkon yang berada di lantai dua penginapannya, kemudian mengambil benda mengandung nikotin dari dalam saku celananya dan segera menyalakannya dengan korek api. Nampak asap mengepul keluar dari bibir pria itu setelah di hembuskan ke udara, sebenarnya pria itu bukanlah seorang perokok namun beberapa tahun terakhir ini ia mulai melakukannya sebagai pelarian dari rasa kekecewaannya.

Kepergian Andrea beberapa tahun silam begitu memukul jiwanya, ada perasaan rindu sekaligus benci yang ia rasakan saat ini hingga membuatnya menjadi seseorang yang dingin dan tak mudah tersentuh.

Di tengah menikmati aktivitasnya itu pandangannya nampak ke arah jalanan di mana beberapa warga sekitar hilir mudik di sana, namun tiba-tiba tatapan pria itu berhenti pada seorang pria yang sedang berjalan beriringan dengan seorang wanita yang mengenakan masker.

"Dokter Steve?" Gumamnya.

"Apa wanita itu yang dimaksud oleh Jiro?" Imbuhnya ketika melihat wanita yang melangkah di samping dokter Steve, sayangnya ia yang sedang memperhatikannya dari lantai dua penginapannya tak begitu jelas melihat wajahnya dari temaram lampu jalanan apalagi wanita itu juga sedang mengenakan masker medis serta jas putih kebesarannya.

Mereka terlihat romantis jadi bagaimana mungkin putranya berniat menjodohkannya dengan wanita itu bahkan hingga kini ia tak pernah terpikirkan hal tersebut akan terjadi.

Lama sekali pria itu memperhatikan mereka sampai keduanya hilang dari pandangannya, namun entah kenapa ia seperti tak asing ketika melihat siluet tubuh wanita itu yang mengingatkan pada masa lalunya.

"Sepertinya hanya mirip saja," gumamnya menyanggah. Entah kenapa semakin ia ingin melupakan Andrea justru wanita itu semakin lekat di pikirannya.

Kemudian Gerard pun nampak mematikan puntung rokoknya di atas abak lantas segera berlalu dari sana karena masih ada pekerjaan yang harus ia bahas dengan sang asisten.

Sementara itu Andrea yang baru menolong salah satu warga di sana yang tiba-tiba melahirkan nampak kembali ke rumahnya, harusnya hari minggu ia bisa beristirahat dengan tenang namun sebagai seorang petugas medis ia di paksa untuk selalu siaga menolong orang yang sedang membutuhkannya.

"Maaf ya sayang, aku jadi mengganggu waktu liburmu." Ucap dokter Steve setelah mengantar wanita itu pulang.

"Tidak apa-apa, lagipula aku sudah seharian beristirahat." Sahut Andrea tak mempermasalahkannya, karena memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai sesama manusia.

"Oh ya lusa akan ada peresmian pembangunan rumah sakit, kamu temani aku ya nanti akan ku kenalkan kepada tuan Gerard Adrian." Ucap dokter Steve mengingatkan meskipun sebelumnya ia sudah mengatakannya pada wanita itu.

Andrea nampak mengangguk ragu, sepertinya memang sudah saatnya ia harus bertemu dengan mantannya tersebut. Akhir-akhir ini ia sengaja menghindari membahas pria itu dengan dokter Steve ketika mereka bertemu seperti saat ini, apalagi kekasihnya itu juga lumayan sibuk untuk mempersiapkan pembangunan rumah sakitnya jadi ia tidak ingin membahas yang lain selain hubungan mereka.

"Tentu, tentu saja." Sahutnya kemudian.

"Terima kasih," Dokter Steve pun nampan tersenyum lantas menggenggam tangan wanita itu dan ketika hendak mendekatkan wajahnya Andrea tiba-tiba melangkah menjauh.

"Maaf banyak orang lalu lalang," ucapnya mengingatkan dan dokter Steve pun nampak kecewa namun pria itu tak mempermasalahkannya karena memang di lingkungan tempat tinggal mereka sedikit padat penduduk bahkan jalanan pun masih ramai meskipun di malam hari apalagi musim liburan seperti ini.

Keesokan harinya.....

Pagi itu Andrea yang baru membuka matanya nampan terkejut ketika melihat Jiro sudah berada di sebelahnya.

"Astaga sayang, bagaimana kamu bisa di sini?" Ucapnya tak percaya, sejak kapan bocah kecil itu masuk dan tidur di sebelahnya.

Jiro yang mengusap matanya pun langsung tersenyum lebar menatapnya. "Ibu lupa ya jika kemarin memberikan kunci cadangan padaku?" Ucapnya mengingatkan, tadi pagi-pagi sekali ia yang baru terbangun dari tidurnya langsung meninggalkan rumahnya dan karena masih ngantuk jadi lanjut tidur di samping wanita itu.

"Oh astaga," Andrea nampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Apa keputusannya sudah benar memberikan bocah itu akses untuk bisa keluar masuk rumahnya karena tanpa ia sadari akhir-akhir ini ia selalu di buat terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

Sebelumnya ia memang sengaja memberikan bocah itu kunci cadangan rumahnya dengan maksud jika merasa bosan tinggal di penginapannya bisa datang ke rumahnya kapan pun yang anak itu mau. Ia sudah terlanjur menyayanginya dan menganggapnya seperti putranya sendiri dan sejak kehadirannya hidupnya benar-benar berwarna.

"Ini masih sangat pagi sayang, bagaimana jika ayahmu mencarimu?" Tanya Andrea yang masih bergelung dengan selimutnya, hari masih petang dan entah jam berapa bocah itu datang ke rumahnya.

"Papa tidurnya mengorok jadi membuatku tak bisa tidur," ucap bocah itu mengadu kesal.

"Benarkah?" Andrea yang tadinya mengantuk mendengar itu pun langsung terkekeh.

"Hm, ngoroknya sangat nyaring. Apa ibu bisa mengobatinya ?" Imbuh bocah itu lagi dengan penuh harap.

"Tentu saja sayang, tapi ibu harus memeriksanya dahulu setelah menemukan penyebabnya baru di obati." Terang Andrea menanggapi.

"Baiklah kalau begitu besok aku bawa papa ke klinik untuk bertemu dengan ibu," Jiro pun nampak bersemangat semoga saja rencananya berjalan dengan lancar untuk mempertemukan ayahnya dengan wanita itu.

"Boleh, besok ibu tunggu di klinik ya. Sekalian ajak mama kamu juga ya sayang, karena pengobatan itu harus di ketahui oleh ibumu jadi proses pengobatannya lebih cepat." Andrea pun menyetujuinya tanpa berpikiran apapun, sebagai tenaga medis memang itu sudah menjadi tugasnya.

"Tapi ibu, mama sedang mengandung adik bayi jadi tidak ikut datang kesini kata papa." Ucap Jiro menjelaskan.

"Benarkah? Jadi sebentar lagi kamu akan menjadi kakak, hm?" Andrea pun sontak menggodanya dan bocah itu langsung mengangguk sembari tersenyum lebar.

"Baiklah, ayo temani ibu buat sarapan setelah itu bawa ayahmu ke klinik ya." Ajak Andrea kemudian dan Jiro pun nampak bersemangat.

Beberapa saat kemudian keduanya yang telah sarapan segera meninggalkan rumahnya tersebut. "Sampai jumpa sayang," ucapnya ketika mengantar Jiro ke depan penginapannya dan langsung di sambut oleh beberapa pengawalnya dengan wajah bingung karena tiba-tiba bocah itu datang yang entah dari mana tanpa sepengetahuan mereka.

Jiro nampak melambaikan tangannya menatap kepergian Andrea menuju kliniknya.

"Tuan muda ayo masuk sebelum tuan melihatmu," Ajak beberapa anak buah ayahnya tersebut namun Jiro tetap berdiri di depan gerbang seraya melambaikan tangannya ke arah Andrea yang juga sesekali berbalik badan melambaikan tangan ke arahnya di tengah langkahnya.

"Ada apa?"

Tiba-tiba Henry datang dan di lihatnya anak bosnya itu berada di depan gerbang penginapan lantas pandangan pria itu beralih ke arah bocah itu melambaikan tangannya.

Pria itu pun langsung memicing menatapnya, meskipun wanita itu telah pergi jauh namun ia sempat melihat wajahnya sekilas.

"Nyonya Andrea?"

1
Lissa Erlina
lanjuttttt 💪💪
Retno Harningsih
up
Dewi Rahmawati
mulai pintar kau lucy
LB
tinggalkan saja, jangan bertahan dengan lelaki yang salah hanya demi anak, itu pemikiran yang salah.
sekarang kamu sudah cerdas, miskinkan mokondo itu😄 lalu campakkan 😁 biar tau rasa dulu valakor (irene) itu🤣.
nuraeinieni
nah gitu lucy harus pintar dan licik hadapi buaya rawa modal burung doang.
Sunaryati
Suami yang hanya mengandalkan kekayaan istri dan mertua saja berani nikah lagi. Nah sekarang kamu merasakan jijik ya, Lucy, miliknya dicelupin ke milik orang lain. Itu dulu juga yang dirasakan Gerald, maka langsung nikahi Andrea, karna kamu selingkuh dengan Tom. Tapi jika kau telah sadar dan
memperbaiki diri itu sangat baik. Aku mendukung perceraian kamu dengan Tomi. Aku tak sabar bagaimana reaksinya.
Sunaryati
Suami yang hanya bersandar dan mengandalkan kekayaan istri d
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Just for fun 🙌....
Tom tidak punya komitmen serius untuk membangun rumah tangga denganmu Luc..
Sekedar memanfaatkan kesempatan yang ada...
Nebeng hidup, lumayan menerapkan prinsip ekonomi...
Yang ada dalam pikiran dia bisa melampiaskan hawa nafsunya tanpa perlu repot membooking wanita malam...
Meskipun realitanya lebih parah...
Heni Mulyani
lanjut
no 🎸 ve
Bagus Luc, biar nyahokk tuh selingkuhann suami mu, gak dapat apa-apa, dasar laki-laki menjijikann 🤣
Wifasha Fasha
ckep Lucy,biar kapok si tom tom
Wifasha Fasha
cpek lucu
Mommy El
seperti dugaan ku..
tom diceraikan dg keadaan menjadi miskin.
tapi seimbang lah dg uang yg sudah dikeluarkan Lucy selama hidup dg Tom.
seperti nya Lucy kedepannya lebih nyaman jadi janda saja merawat anaknya.
Eva Karmita
sekarang kamu tau kn Lucy itu juga yg dirasakan Gerlad dulu ketika kamu memutuskan untuk selingkuh dan berhubungan badan dgn tomket , sabarlah mungkin ini sudah jln cerita dlm hidup mu Lucy semoga kedepannya akan ada kebahagiaan untuk mu dan anakmu walau Tampa si tomket
Boru Girsang
sibuk menjadi orang lain repot juga ya,,, 😉😉😉
winarti 151
makasih kak lnjut 👍😊
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Mungkin setelah kamu di ceraikan Lucy,,, akan mrasakan kehilangan Tom wkwkwwk itupun kalau kamu punya hati,,,,, tapi gpp di ceriakan sama Lucy masih ada Irene kan😂😂😂😂

geundae apakah Irene akan tetap bersamamu setelah dia tau kalau kamu miskin???? 🤔🤔🤔🤔🤔
Tuti Tyastuti
nah gitu luc jangan mau di bohongin
Tuti Tyastuti
nah itu lebih baik luc
Rokhyati Mamih
setuju Luc sebelum kamu di keruk , tom yang kamu keruk dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!