NovelToon NovelToon
Suamiku Dosen Mesum

Suamiku Dosen Mesum

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Balas Dendam / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:169.4k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Bagaikan senjata makan Tuan, niat hati ingin balas dendam pada orang yang membullynya saat SMA, Lolita justru masuk ke dalam jebakannya sendiri.

Lolita akhirnya harus menikah dengan kekasih
dari musuh bebuyutannya itu, yang tak lain adalah Dosen killer di kampusnya sendiri.

Tapi hal yang tak diduga Lolita, ternyata Dosen yang terkenal killer di kampus itu justru menunjukkan sisi berbeda setelah menikah dengan Lolita, yaitu otak mesum yang tak tertolong lagi.

"Tapi kamu puas kan?" ~ Wira ~

"Apanya yang puas? Punya Bapak kaya jamur enoki!! Kecil, panjang dan lembek!!" ~ Lolita ~

Bagaimana hari-hari Lolita yang harus menghadapi otak mesum suaminya?
Bagaimana juga nasib pernikahan mereka di saat benih-benih cinta mulai tumbuh namun, namun rahasia Lolita justru terbongkar jika dia yang menjebak suaminya sendiri?
Akankah balas dendam Lolita berhasil atau justru menjadi boomerang untuk dirinya sendiri dan menjadikan hubungannya dengan Wira hancur berantakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulah Gina

Lolita dan Dara langsung terperanjat begitu mendengar suara Wira dibelakang mereka.

"Mampus Ta!" Bisik Dara sembari menyiku lengan Lolita. Bisa-bisanya orang yang mereka bicarakan ada di belakang mereka tanpa mereka sadari.

"I-itu Pak. Masa Pak Wira nggak tau Wiro Sableng. Harusnya kan Pak Wira tau, itu ada di era Pak Wira masih kecil, saya aja yang gen Z tau kok siapa itu Wiro Sableng" Lolita mencoba mencari alasan.

"Iya Pak, yang laguna gini loh Pak"

Lolita melirik Dara, tak percaya jika sahabatnya itu akan menyanyikan lagu itu.

"Wiro, Wiro Sableng, Sinto Sinto gendeng. Wiro murid Sableng, Sinto guru gendeng. Wiro sakmmbbttt.."

Lolita langsung membekap mulut Dara yang telah lancang. Lolita panas dingin sendiri karena Dara ternyata benar-benar menyanyikan lagu itu dengan keras dan begitu bersemangat hingga suaranya terdengar oleh mahasiswa yang lain.

"M-maaf Pak. Kita masuk dulu" Lolita tak melepaskan tangannya dari mulut Dara yang lepas kendali itu.

"Gila kamu Dara, nggak expect banget kamu bisa nyanyi kaya gitu di depan Pak Wira" Lolita saat ini benar-benar ketakutan.

Biar pun dia sering menyebut Wira sebagai tokoh pendekar dari Jawa pada serial jaman dulu itu, tapi Lolita tak berani secara terang-terangan.

"Ya kan biar lebih meyakinkan, biar dia percaya kalau kita bukan ngomongin dia" Dara tampan masik tidak menyadari kesalahannya.

"Gila gila, kosong juga isi kepala kamu ternyata" Lolita hanya bisa geleng-geleng.

Kini dia tinggal menunggu apa yang akan Wira perbuat kepadanya nanti. Lolita juga tidak tau apakah Wira mendengar semua yang dia dan Dara bicarakan tentang Gina atau tidak.

Dia tinggal bersiap saja, apalagi nanti selepas kuliah dia akan kembali bertemu dengan Wira untuk bimbingan.

Sekarang dia dan Dara hanya bisa duduk dibarisan paling belakang karena mereka tak berani duduk di depan yang terlalu dekat dengan Wira.

Sepanjang mata kuliah mereka berlangsung, Lolita dan Dara tak ada yang berani mengangkat kepala untuk menatap ke depan. Mereka berdua sama-sama menghindari tatapan dari Dosen tampan tapi galak didepan sana.

"Untuk tugas dari saya kali ini, kalian cari tau siapa itu Wiro Sableng!"

Lolita dan juga Dara sontak saja mengangkat kepalanya karena perintah dari Wira itu. Mereka berdua yakin apa yang Wira lakukan pasti butut dari kejadian tadi.

"Saya mau semua tentang Wiro Sableng, asal-usulnya dari mana, keluarganya siapa, dan gurunya siapa, saya mau harus lengkap, dan harus sudah dikumpulkan pertemuan besok! Sampai jumpa di kelas saya selanjutnya!"

"Baik Pak" Sahut semua mahasiswa yang ada di dalam kelas itu kecuali Lolita dan Dara yang wajahnya sudah memerah. Apalagi sebelum Wira keluar, Wira sempat melirik kearah keduanya.

"Kamu sih Ta!" Dara menyalahkan Lolita.

"Kok aku, kan kamu yang nyanyi!" Lolita tak Terima

"Tapi kalau kamu nggak bilang Pak Wira itu Wiro Sableng, aku juga nggak bakalan nyanyi!"

Sekarang mereka hanya bisa pasrah karena tugas aneh itu diberikan karena ulah mereka sendiri.

Selepas mata kuliahnya selesai, Lolita langsung menuju ke ruangan Wira. Lolita tak tau, sebenarnya Wira itu siapa di kampusnya sampai-sampai Wira mempunyai ruangan sendiri yang terpisah dengan Dosen yang lain.

Tapi entah kebetulan atau apa, setiap Lolita ingin masuk ke dalam ruangan Wira, Gina selalu ada di sana. Meski ini baru kedua kalinya, tapi setau Lolita, Wira tidak pernah membawa kekasihnya selama dua bulan mengajar di sana.

Namun entah ada angin apa, dua hari ini Gina selalu datang ke kampus. Atau mungkin Gina sekarang sengaja karena tau Wira adalah Dosen pembimbingnya. Jadi Gina bisa berbuat sesukanya pada Lolita.

"Selamat siang Pak" Sapa Lolita setelah mengetuk pintu. Untung saja posisi mereka saat ini tidak seperti kemarin saat Lolita melihat mereka hampir berciuman.

"Eh ada Lolita" Gina lebih dulu menyambut kedatangan Lolita daripada Wira yang hanya duduk diam di kursinya.

"Silahkan duduk!" Pinta Wira pada Lolita agar duduk di depan mejanya.

"Terima kasih Pak" Lolita sama sekali tak menggubris Gina.

"Ini tidak papa Pak kalau ada orang lain di ruangan ini saat kita sedang bimbingan?" Tanya Lolita tanpa menatap Gina yang berdiri di samping Wira.

"Lol, aku kan teman kamu meski kita teman lama. Jadi nggak usah canggung gitu. Aku juga nggak akan ganggu kalian kok" Gina bicara dengan begitu lembut hingga membuat Lolita muak.

Gina dari dulu memang selalu menggunakan suaranya yang manja itu untuk menarik perhatian orang.

"Terserah!" Ucap Lolita dengan pelan.

Lolita menyerahkan formulir pengajuan judul skripsi pada Wira. Saat ini jantungnya mulai berdetak dengan keras karena Wira mulai membacanya. Wajahnya kaku dan dingin itu tampak menakutkan karena hanya diam dan fokus pada formulir milik Lolita.

Sret..sret...

Suara coretan yang begitu tegas dan tak tanggung-tanggung membuat Lolita membulatkan matanya. Formulir milik Lolita tadi coret dengan begitu besar oleh Wira.

"P-pak, kenapa dicoret?" Lolita tentu tak terima hasil kerja kerasnya sejak kemarin bahkan hampir tidak tidur semalaman langsung dicoret begitu saja. Wira seperti tak menghargainya sama sekali.

"Mau bagaiman lagi? Topiknya terlalu umum, tidak spesifik. Metode penelitian mu tidak jelas. Harusnya lebih spesifik dan lebih kompleks. Judul harus mencakup keseluruhan, bukan hanya isi sebagian saja!"

Tapi apapun penjelasan Wira, tetap tak bisa Lolita terima. Rasanya sakit saat hasil menguras otaknya itu di tolak begitu saja.

Gina tampak tersenyum mengejek pada Lolita, namun karena dia berdiri di samping Wira, jadi senyum Gin itu tak dilihat oleh Wira.

"Sayang, mungkin Lolita belum begitu paham untuk membuat judul yang bagus. Kasihan dia, jangan di marahi. Dari dulu dia memang agak susah memahami soal pelajaran"

Lolita langsung menatap Gina dengan nyalang. Gina benar-benar membuat Lolita malu di hadapan Wira. Dia memang tidak pintar, tapi dia juga tidak sebodoh itu. Bahkan nilanya saat SMA masih lebih tinggi daripada milik Gina.

"Saya beri waktu sampai lusa untuk mengulang semuanya. Saya mau kamu lebih bisa memahami isi dari skripsi kamu sendiri!"

"Baik Pak. Kalau begitu terima kasih banyak, saya permisi dulu"

"Aduh!" Tubuh Gina limbung dan tangannya tak sengaja menyenggol minuman milik Wira hingga tumpah dan membasahi formulir milik Lolita yang masih ada di atas meja.

"Maaf Lol, aku nggak sengaja. Tiba-tiba saja kakiku kram karena terlalu lama berdiri. Aku benar-benar tidak sengaja" Gina memasang wajah penuh rasa bersalah karena telah membasahi formulir yang kini basah terkena air minum.

"Kenapa kamu nggak hati-hati?!" Tegur Wira yang celananya ikut basah.

"Maaf sayang, aku benar-benar nggak sengaja"

Lolita tak lagi mendengarkan Gina. Dia tau kalau Gina sengaja melakukan itu. Tangannya mencengkeram erat formulir yang ada di tangannya hingga sobek karena sebelumnya telah basah terkena air.

"Awas kamu Gina!"

1
SasSya
Andre ini juga memungkinkan jadi kandidat yg bisa di curiga Lhooo
secara dia suka sama Gina
😃
Jumi🍉
Udah dikasih peringatan duluan Wira sama Rey, walaupun nanti kebenaran akan terungkap kayanya Rey bakal tetap bela adiknya walaupun kecewa itu pasti ada terutama Wira korbannya.😅Anggap aja akan selalu ada hikmah dibalik musibah...🤣
Wahyuni Riansyah RO
next....
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
nah gitu wira, aq suka cowok yg tegas❤
Cahaya
gina ini kaya ny serong kiri serong kanan lanjut
suryani duriah
awalnya kukira gina baik cuma kurang dewasa aja ternyara bikin jantungan🤔kasian tata gimana dulu dibully pantasan sampe balas dendam🥺lanjut🥰
Esther Lestari
Gina bencinya sama Lolita sudah mendarah daging ini.
Hati2 Wira jaga Lolita dari Gina si playing victim karena Gina gak akan puas sebelum Lolita pisah dari Wira.
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Gina kayanya seekor player😂😂
Hanima
lanjut Kak Santi..
Kimmy Doankz
semoga selalu setia sama Lolita ya pak wira,,dan gina sepertinya bukan gadis yg polos tpi penuh intrik,yg pasti seorang pembullly handal
Ningsih Nengnong
menarikk pollll
Yuki Kim
menqrik
Chacha
maminya loli or bu dosen yg naksir berat sama pak wiro yg dtang ya ??
Chacha
cie cie cie...asyikkk nich...psti hukumannya yg enak" dehhh...soalnya kan sekarang ush jdi pasutri 😂😂
Nar Sih
masih menyimak kak☺️
Nar Sih
hadir kak
Esther Lestari
Jangan hanya Wira yg dipukul Rey....kasih pelajaran juga buat Gina tuh, biar dia gak kegatelan gitu sama suami orang.
Ya meskipun Wira dan Lolita nikah karena insiden, bukan berarti Gina bisa bersikap seenaknya gitu sama Wira, masih menganggap Wira kekasihnya
Cahaya
lanjut
SasSya
Dara kunci dr rahasia Lolita yg menjebak Wira
klo yg menjebak Lolita blm ketemu clue 😌
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!